Anda di halaman 1dari 10

ETIKA PERIKLANAN

KELOMPOK 6

I GEDE HARI KESAWA 1732121231


I GEDE EKA WIDHI DHARMAWAN 1732121468
NYOMAN DARMAYASA 1732121227
I MADE TIRTAYASA 1732121247
A.A. MADE TRISNA WIGUNA 1732121229
I KADEK AGUS ADI PRATANA 1732121240
KELAS : C5

FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
UNIVERSITAS WARMADEWA 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugrahNya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan paper ini
hingga bisa tersusun dengan baik.
Paper ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh dari beberapa buku
dan media elektronik dengan harapan orang yang membaca dapat memahami tentang
pengertian tata surya, susunan tata surya dan benda – benda yang termasuk dalam tata surya.
Akhirnya, kami menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan penerbitan paper ini di masa mendatang.

Denpasar, - 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring perkembangan dunia yang pesat, perkembangan kondisi pasar


sekarang ini telah membawa pengaruh terhadap strategi yang harus diterapkan
oleh perusahaan dalam menawarkan dan memasarkan produk mereka.

Bergulirnya waktu ke waktu konsumen semakin menseleksi segala produk


yang diinginkan dengan melalui informasi yang tersedia. Oleh sebab itu, setiap
perusahaan harus pintar dalam memilih cara yang tepat untuk menginformasikan
produk perusahaannya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa untuk meraih sukses dalam mencapai
pasar sasaran suatu perusahaan, diperlukan strategi yang tepat sasaran. Oleh sebab
itu diperlukan seorang pemasar yang mampu membaca situasi dan kondisi pasar
secara tepat. Untuk mencapai sasaran dalam suatu usaha pemasaran selalu
membutuhkan alat dalam penyampaian informasi kepada konsumennya, salah
satunya adalah dengan cara mengeluarkan iklan tentang produk suatu perusahaan
yang menarik bagi konsumen, yang pada akhirnya konsumen juga akan tertarik
untuk menggunakan produk yang diiklankan. Penyampaian iklan akan membantu
dalam mengenalkan produk kepada konsumen, iklan mempunyai peranan penting
dalam menancapkan merek suatu produk ke pikiran konsumen.

Menurut sejarahnya, kegiatan promosi atau iklan suatu produk barang atau
jasa dilakukan secara langsung (orasi). Lalu ketika ditemukannya aksara untuk
baca dan tulis, manusia melakukan kegiatan ekonominya dengan ditulis pada
wadah untuk menulis baik itu dari batu, kain, tulang atau kertas. Wadah yang
terakhir ini melahirkan iklan yang muncul dalam bentuk poster dan pamflet. Lalu
dengan adanya printer yang mempengaruhi perkembangan media cetak, iklan
dimuat di halaman-halaman surat kabar, koran, majalah, tabloid, baliho ataupun
papan-papan besar yang biasa terlihat di pinggir jalan kota. Ketika media
penyiaran mulai berkembang lagi, maka iklan dimunculkan dalam bentuk suara

1
dengan media radio. Televisi merupakan media iklan selanjutnya. Adanya televisi,
konsumen jadi lebih menarik untuk membeli karena produk tersebut langsung di
demokrasikan dan dengan adanya efek dari cahaya, suara, gerakan juga.

Latar belakang diatas menjelaskan betapa pentingnya adanya iklan di


perkembangan zaman sekarang ini. Serta iklan mulai berkembang, dari bentuk
orasi menjadi bentuk ke media televisi yang saat ini bisa kita lihat produk tiap
perusahaan berlomba-lomba untuk menarik konsumen. Untuk itu maka kami ingin
meneliti lebih jauh tentang iklan.

1.2. Rumusan Masalah


 Apa itu iklan ?
 Apa saja fungsi iklan?
 Apa makna menipu dalam iklan?
 Apa itu kebebasan konsumen?

1.3. Tujuan
 Mengetahui pengertian dari iklan.
 Mengetahui fungsi iklan.
 Mengetahui implementasi etika periklanan di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Periklanan

Periklanan merupakan salah satu alat yang paling umum digunakan


perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan
masyarakat. Periklanan pada dasarnya adalah bagian dari kehidupan industri
modern. Kehidupan dunia modern saat ini sangat tergantung pada iklan.

Tanpa iklan para produsen dan distributor tidak akan dapat menjual
produknya, sedangkan disisi lain para pembeli tidak akan memiliki informasi
yang memadai mengenai produk barang dan jasa yang tersedia di pasar. Apabila
hal itu terjadi maka industri dan perekonomian modern pasti akan lumpuh.
Apabila sebuah perusahaan ingin mempertahankan tingkat keuntungannya, maka
ia harus melangsungkan kegiatan periklanan secara memadai dan terus-menerus.

Menurut M. Suyanto (pendiri STMIK AMIKOM YOGYAKARTA)


mendefinisikan ”Periklanan adalah penggunaan media bauran oleh penjual
untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk, jasa atau pun
organisasi dan merupakan alat promosi yang kuat”.

Menurut Henry Simamora (Penulis) Periklanan adalah komunikasi non


pribadi melalui bermacam-macam media yang dibayar oleh sebuah perusahaan
bisnis atau organisasi nirlaba atau individu yang dalam berbagai cara
teridentifikasi dalam pesan periklanan dan berharap menginformasikan atau
membujuk anggota-anggota dari pemirsa tertentu.

Menurut PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia)Periklanan


adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui
suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa dan ditujukan untuk sebagian atau
seluruh masyarakat.

3
Menurut Rhenald Kasali (Guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.) Iklan didefinikan sebagi pesan yang
menawarkan suatu produk yang ditujukan untuk masyarakat melalui suatu media.
Beda dengan pengumuman biasa, iklan lebih membujuk orang untuk membeli.

Menurut Kotler (profesor pemasaran Amerika ) Iklan adalah segala


macam bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa non-personal yang
dibayar oleh sponsor tertentu.

Peranan periklanan dalam pemasaran suatu produk adalah untuk


membangun kesadaran terhadap keberadaan produk yang ditawarkan, menambah
pengetahuan konsumen tentang produk yang ditawarkan, membujuk calon
konsumen untuk membeli dan menggunakan produk tersebut dan untuk
membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya.

Periklanan terfokus pada media massa seperti surat kabar, televisi, radio dan
papan iklan. Periklanan menawarkan keunggulan signifikan diatas teknik
promosional lainnya. Periklanan dapat menjangkau beribu-ribu pemirsa.
Meskipun orang sering kaget saat mendengar harga iklan yang bernilai ratusan
ribu rupiah per detik tayangan, tetapi sebenarnya dapat dibayangkan berapa
jumlah pemirsa yang sanggup dijangkau lewat iklan tersebut.

Banyak konsumen yang menaruh kadar prestis kepada media massa yang
digunakan dalam periklanan. Merupakan kenyataan sederhana bahwa sebuah
produk yang di iklankan secara nasional dapat mengukur citra produk tersebut.

Inti dari periklanan itu sendiri merupakan suatu alat yang digunakan oleh
pembeli/ penjual, setiap orang termasuk lembaga non laba atau dengan kata lain,
periklanan dapat dipandang sebagai kegiatan pemasaran kepada suatu kelompok
masyarakat baik secara lisan maupun dengan penglihatan suatu produk, jasa atau
ide.

2.2. Fungsi Iklan

Jenis-jenis diskriminasi :

4
1. Diskriminasi Umur : Individu diberi perlakuan yang tidak adil karena ia
tergolong dalam lingkungan umur tertentu.
2. Diskriminasi Jenis Kelamin : Individu diberi perlakuan yang tidak adil
karena gender mereka. Misalnya, seorang wanita menerima gaji yang lebih
rendah dengan pria serekan kerjanya, meskipun kontribusi mereka sama.
3. Diskriminasi Kesehatan ; Individu diberi perlakuan yang tidak adil karena
mereka menderita penyakit atau cacat tertentu. Misalnya seorang yang
pernah menderita sakit jiwa telah ditolak untuk mengisi jabatan tertentu,
meskipun ia telah sembuh dan memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
4. Diskriminasi Ras : Individu diberi perlakuan yang tidak adil berdasarkan
ras yang diwakili mereka.
Macam-macam diskriminasi :
Diskriminasi kasar—aksi negatif terhadap objek prasangka rasial, etnis, atau
agama—dan kriminalitas berdasarkan kebencian (hate crimes)—kriminalitass
yang berdasar pada prasangka rasial, etnis, dan tipe prasangka lainnya. Contoh:
James Byrd seorang lelaki afro-amerika yang diseret dibelakang truk hingga
meninggal oleh seorang laki-laki berkulit putih dengan prasangka tinggi.
Diskriminasi halus: rasisme modern (rasial implicit)—rasisme berusaha
menutup-nutupi prasangka di tempat umum, tetapi mengekspresikan sikap-sikap
mengecam ketika hal itu aman dilakukan—dan tokenisme—contoh di mana
individu menunjukkan tingkah laku positif yang menipu terhadap anggota
kelompok out-group kepada siapa mereka merasakan prasangka yang kuat.
Kemudian tingkah laku tokenistic ini digunakan sebagai alasan untuk menolak
melakukan aksi yang lebih menguntungkan terhadap kelompok ini. Contoh:
sebuah bank yang mempekerjakan orang dari etnis tertentu, supaya tidak disangka
melakukan diskriminasi juga mempekerjakan masyarakat pribumi. Namun,
masyarakat pribumi ini nantinya akan dipersulit untuk kenaikan jabatan.
Diskriminasi bisa terdapat dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga,
bermasyarakat,dan bernegara
Orang tua membeda-bedakan perlakuan terhadapa anak-anaknya adalah
contoh perilaku diskriminasidalam keluarga. Misalnya anak perempuan tidak

5
disekolahkan karena dianggap tidak perlu, padahal orang tua mampu dan si anak
juga ingin sekolah,
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, prilaku diskriminasi
itu misalnya pemerintah hanya melindungi golongan tertentu. Padahal pemerintah
wajib melindungi seluruh rakyatnya tanpa terkecuali

3. Penyebab Diskriminasi

Penyebab muncul diskriminasi:


Prasangka buruk dapat menyebabkan memainkan sebuah peran penting
untuk melindungi atau meningkatkan konsep diri mereka. Ketika individu dengan
sebuah prasangka memandang rendah sebuah kelompok, hal ini membuat mereka
yakin akan harga diri mereka sendiri.
Saling mencela satu sama lain akan menimbulkan orang lain tidak
bertoleransi kepada kita.

4. Menghindari Sikap Diskriminasi


Cara menghindari sikap diskriminasi :
 Sesama orang yang beriman dan beragama harus saling menghormati dan
menyayangi.
 Sesama orang beriman tidak saling meredahkan
 Sesama orang beriman tidak saling mencela
 Sesama orang beriman tidak saling memanggil dengan gelaran yang
mengandung ejekan
 Sesama orang beriman tidak saling berprasangka buruk
 Sesama orang beriman tidak saling mencari-cari kejelekan orang lain
 Sesama orang beriman tidak saling menggunjing.

6
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Diskriminasi adalah perlakuan bruk yang ditunjukan terhadap kelompok
manusia tertentu. Salah satu jenis diskriminasi adalah diskriminasi Kesehatan ;
Individu diberi perlakuan yang tidak adil karena mereka menderita penyakit atau
cacat tertentu. Misalnya seorang yang pernah menderita sakit jiwa telah ditolak
untuk mengisi jabatan tertentu, meskipun ia telah sembuh dan memiliki
kemampuan yang dibutuhkan.
Salah satu menghindari salah satu diskriminasi adalah sesama orang yang
beriman dan beragama islam harus saling menghormati dan menyayangi. Salah
satu penyebab diskriminasi adalah Saling mencela satu sama lain akan
menimbulkan orang lain tidak bertoleransi keada kita.
2. Saran
Kita sebagai pelajar jangan sampai mempunyai sikap diskriminasi yang
suka membeda-bedakan antara teman yang satu dengan yang lain, ras, agama,
orang kaya dan orang miskin. Karena kita sebagai manusia juga membutuhkan
orang lain, jika kita memiliki sifat seperti itu maka secara tidak langsung kita pasti
akan dijauhi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai