2. Orang kreatif periklanan (independent creative services) adalah orang kreatif yang
memilih untuk menjadi pekerja lepas (freelance) daripada terikat pada perusahaan
periklanan tertentu. Dengan keahlian yang dimiliki, mereka mampu memenuhi
kebutuhan iklan yang didapatkan langsung dari klien dan/atau menerima pekerjaan
lepas dari perusahaan periklanan. Karena mereka bekerja secara independen, maka
tarif (fee) yang dikenakan umumnya lebih rendah daripada tarif perusahaan
periklanan sehingga klien merasa diuntungkan.
3. Orang awam terdiri atas orang-orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan
dan praktik di bidang periklanan. Kemunculan orang kreatif sebagai pembuat iklan
dipicu oleh kehadiran teknologi tepat guna dengan harga terjangkau semakin
memudahkan seseorang untuk membuat iklan. Iklan-iklan yang dibuat orang awam
banyak dijumpai di berbagai media sosial yang umumnya dibuat atas inisiatif
individu, bukan atas permintaan klien.
Klasifikasi ketiga disusun berdasarkan media komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan klien kepada target khalayak. Pembagiannya adalah sebagai berikut:
1. Iklan di media tradisional adalah iklan yang disampaikan di surat kabar, majalah,
televisi, radio, media luar ruang, dan media luar ruang (out-of-home) lainnya.
2. Iklan di media digital adalah iklan yang dimuat di situs Internet dan media sosial.
Jika dilihat dari besaran nilai belanja iklan yang dikeluarkan oleh perusahaanperusahaan
hingga awal tahun 2014, tampak bahwa mayoritas perusahaan masih mengandalkan pada media
tradisional dalam beriklan. Besarnya belanja iklan di media massa tradisional mencapai sekitar
90 persen dari total belanja iklan nasional. Hal ini karena masyarakat Indonesia masih cenderung
mengandalkan media massa tradisional sebagai sumber informasi.
Meskipun nilai belanja iklan di media digital masih rendah, tingkat pertumbuhannya
sangat tinggi hingga mencapai 80 hingga 100 persen per tahun yang didorong oleh
perkembangan teknologi. Sebagian masyarakat, terutama generasi Y dan milenium yang
cenderung lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi, mulai beralih ke media digital sebagai
sumber informasi. Generasi Y adalah orang-orang yang lahir antara tahun 1977 dan 1994.
Sementara orang-orang yang lahir setelah tahun 1994 seringkali disebut sebagai generasi
milenium atau generasi Z (Schiffman dan Kanuk, 2010).
Berdasarkan estimasi Harris Thajeb selaku Ketua Umum P3I, dalam lima tahun ke depan
mayoritas periklanan di Indonesia masih didominasi oleh iklan di media tradisional, namun
mulai terjadi peralihan ke media digital. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan perlu
melengkapi iklan yang dipublikasikannya di media tradisional dengan membuat iklan versi
digital.
Peningkatan penetrasi Internet di Indonesia, terutama di kota-kota besar dan perubahan
pola belanja konsumen ke arah digital mendorong perusahaan periklanan untuk memperluas
cakupan bisnisnya. Banyak perusahaan periklanan yang melakukan pengembangan aplikasi
digital yang ditujukan untuk mendukung kegiatan pemasaran berbasis Internet (e-marketing).
Layanan tersebut terdiri atas desain situs Internet dan jasa search engine optimization.
Pengembangan aplikasi pemasaran berbasis Internet tersebut lebih banyak dilakukan oleh
penyedia jasa teknologi informasi. Nantinya keluaran yang dihasilkan akan ditampilkan di situs
Internet dan media sosial.
Cakupan bisnis periklanan lainnya adalah dalam bentuk penyelenggaraan event yang
diselenggarakan oleh event organizer. Penyelenggaraan event sendiri dapat diklasifikasikan
berdasarkan tujuan dan lokasi. Berdasarkan tujuan, sebuah event dapat dikategorikan menjadi:
1. Acara komersial atau berorientasi laba (commercial/profit-oriented event), yaitu
acara yang ditujukan untuk mendatangkan keuntungan bagi pemilik produk selaku
sponsor dan penyelenggara event. Contohnya antara lain acara peluncuran produk
baru, pameran, dan konser musik.
2. Acara nonkomersial atau nirlaba (non commercial/non-profit-oriented event) yang
relatif tidak terlalu mementingkan kemampuan acara untuk memberikan keuntungan
bagi pihak sponsor, pemilik dana, maupun donatur. Meskipun demikian, pihak
penyelenggara acara (event organizer) tetap ingin mendapatkan pengembalian atas
jasa yang telah diberikan untuk menyelenggarakan acara tersebut. Contohnya acara
pernikahan, reuni, dan acara bakti sosial.
Sementara berdasarkan lokasi, sebuah event dapat dikelompokkan menjadi:
1. Indoor event adalah acara yang berada di dalam ruangan atau bangunan.
2. Outdoor event yaitu acara yang berada di luar ruangan atau bangunan.
Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa fokus pengembangan periklanan
dalam konteks industri kreatif di periode lima tahun mendatang menekankan pada jasa kreatif
pengembangan konten iklan, baik yang bersifat komersial maupun nonkomersial, yang
merupakan bisnis utama periklanan. Fokusnya pada konten iklan yang dibuat oleh perusahaan
dan orang kreatif periklanan yang disampaikan melalui media tradisional dan digital.
Periklanan terkait aplikasi digital tidak dibahas di sini karena komponen ini merupakan
bagian dari industri teknologi informasi. Sementara untuk penyelenggaraan event adalah bagian
dari MICE (meeting, incentive, convention/conference, and exhibition/event) yang termasuk
dalam industri pariwisata.