Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PUSTAKA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Teknik Penulisan Ilmiah
Dosen Pengampu : Budhi Waskito,

Oleh : Danny Chairy A. (19711028)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2020
ANALISIS KASUS PENULISAN PUSTAKA

1. Pustaka 1:
Daeng, hans. 2000. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Analisis Daftar Pustaka :


Penulisan daftar pustaka kurang tepat karena penggunaan nama pengarang tidak
diawali huruf besar.
Daftar pustaka ini seharusnya ditulis :
Daeng, Hans. 2000. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka

Hasil Temuan Pustaka :


Tidak ada acuan pustaka yang ditemukan.

2. Pustaka 2:
Endraswara,Suardi. 2012. Agama Jawa; MenyusuriJejak Spiritual Jawa.
Yogyakarta: LembuJawa.

Analisis Daftar Pustaka :


Penulisan daftar pustaka kurang tepat karena tidak memakai spasi sehabis koma(,) dan
“Agama Jawa;” seharusnya memakai tanda titik dua (:).
Daftar pustaka ini seharusnya ditulis :
Endraswara, Suardi. 2012. Agama Jawa; Menyusuri Jejak Spiritual Jawa.
Yogyakarta: Lembu Jawa.

Hasil Temuan Pustaka :


Tidak ada acuan pustaka yang ditemukan.

3. Pustaka 3:
Herusatoto, H.Budiono. 2008. Banyumas, Sejarah, Bahasa, Watak, Seni, dan
Budaya.Yogyakarta:Lkis Pelangi Aksara.
Analisis Daftar Pustaka :
Penulisan daftar pustaka diatas kurang tepat.
Daftar pustaka ini seharusnya ditulis :
Herusatoto, H. Budiono. 2008. Banyumas, Sejarah, Bahasa, Watak, Seni, dan
Budaya. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara.

Hasil Temuan Pustaka :


Pendapat-pendapat tentang simbol ini masih dikacaukan dengan adanya dua
pengertian yaitu tanda (sign) dan lambang (simbol) yang secara prinsipil memang
perlu dibedakan, karna tanda pada hakikatnya merangsang subjek untuk bertindak,
sedangkan simbol tidak selalu merangsang subjek untuk bertindak sesuatu, sebab
simbol hanya menunjukan didalam otak dan dapat dikatakan sebagai perekam
terhadap pengalaman-pengalaman, selanjutnya oleh manusia pengalaman-pengalaman
tersebut diterjemahkan kedalam lambang (Herusatoto dalam Sobur, 2009:156).

Ketepatan teknik pengacuan pustaka :


Temuan pustaka ini tidak ditulis dengan tepat. Dikarenakan, dalam sistem penulisan
dengan cara (nama tahun) tidak menggunakan tanda titik (.) dan nomor halaman serta
tanda titik dua (:).
Pustaka ini seharusnya ditulis:
(Herusatoto diacu dalam Sobur 2009)

4. Pustaka 4:
Kurniawan, Benny. 2012. Ilmu Budaya Dasar. Tangerang: Jelajah Nusa.
Analisis Daftar Pustaka :
Teknik penulisan daftar pustaka pada pustaka diatas sudah tepat, dan sesuai dengan
urutan penulisan daftar pustaka.

Hasil Temuan Pustaka :


Tidak ada acuan pustaka yang ditemukan.

5. Pustaka 5:
Koentjaraningeat. 2009. Penghantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Analisis Daftar Pustaka :
Teknik penulisan daftar pustaka pada pustaka diatas sudah tepat, dan sesuai dengan
urutan penulisan daftar pustaka.

Hasil Temuan Pustaka :


Setiap pelaksanaan tradisi among-among akan selalu ditemukan simbol yang
mengandung makna didalamnya. Dikarenakan tradisi merupakan suatu bentuk
ekspresi untuk menjelaskan situasi sosial yang ada dimasyarakat tertentu, dan untuk
menjelaskan hal tersebut dapat dilihat melalui simbol-simbol yang hadir didalamnya.
Wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat (2009:166)

Ketepatan teknik pengacuan pustaka :


Pustaka ini tidak ditulis tidak tepat, karena dalam cara penulisan (nama tahun) tidak
menggunakan tanda titik dua (:) dan penulisan (nama pengarang) seharusnya didalam
tanda kurung ( ).
Pustaka ini seharusnya ditulis: (Koentjaraningrat 2009)

6. Pustaka 6:
Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Analisis Daftar Pustaka :


Teknik penulisan daftar pustaka pada pustaka diatas sudah tepat, dan sesuai dengan
urutan penulisan daftar pustaka.

Hasil Temuan Pustaka 1:


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, Bogdan dan Taylor (dalam
Moleong, 2011:4)
Ketepatan teknik pengacuan pustaka :
Temuan pustaka ini tidak ditulis dengan tepat. Karena pada penjelasan materi di
pertemuan ke-10, cara penulisan pustaka dalam kasus pustaka sekunder, nama
pengarang dan tahun penerbitan aslinya ditulis dan dipisahkan dengan tanda koma dan
spasi dengan kata “diacu dalam” yang diikuti nama pengarang dan tahun penerbitan
pustaka sekunder. Dan cara penulisan (nama tahun) tidak menggunakan tanda titik
dua (:).
Pustaka ini seharusnya ditulis: (Bogdan dan Taylor diacu dalam Moleong 2011)

Hasil Temuan Pustaka 2:


Sedangkan deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk eksplorasi dan
klarifikasimengenai suatu fenomena atau kenyataan dengan jalan mendeskripsikan
sejumlah variable yang berkenaan dengan masalah dan unit-unit yang diteliti
(Moleong, 2011:5).
Ketepatan teknik pengacuan pustaka :
Pustaka ini tidak ditulis dengan tepat, karena dalam cara penulisan (nama tahun) tidak
menggunakan tanda titik dua ( : ).
Seharusnya pustaka ini ditulis : (Moleong 2011)

7. Pustaka 7:
Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Analisis Daftar Pustaka :


Teknik penulisan daftar pustaka pada pustaka diatas sudah tepat, dan sesuai dengan
urutan penulisan daftar pustaka.

Hasil Temuan Pustaka 1:


Beberapa pakar komunikasi sering menyebut kata makna ketika mereka merumuskan
definisi komunikasi. Stwart L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Sobur, 2009:255)
Ketepatan teknik pengacuan pustaka :
Temuan pustaka ini tidak ditulis dengan tepat. Karena pada penjelasan materi di
pertemuan ke-10, cara penulisan pustaka dalam kasus pustaka sekunder, nama
pengarang dan tahun penerbitan aslinya ditulis dan dipisahkan dengan tanda koma dan
spasi dengan kata “diacu dalam” yang diikuti nama pengarang dan tahun penerbitan
pustaka sekunder. Dan cara penulisan (nama tahun) tidak menggunakan tanda titik
dua (:).
Pustaka ini seharusnya ditulis:
(Stwart L. Tubbs dan Sylvia Moss diacu dalam Sobur 2009)
Hasil Temuan Pustaka 2:
Ketiga hal ini merupakan dasar bagi semua makna simbolik. simbol adalah objek atau
peristiwa apapun yang merujuk pada sesuatu, (Sobur, 2009:154).
Ketepatan teknik pengacuan pustaka :
Temuan Pustaka ini tidak ditulis secara tepat dikarenakan cara penulisan (nama tahun)
tidak menggunakan tanda titik dua (:) dan sesudah (nama pengarang) tidak
menggunakan tanda koma(,).
Pustaka ini seharusnya ditulis: (Sobur 2009)

8. Pustaka 8:
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.
Analisis Daftar Pustaka :
Teknik penulisan daftar pustaka pada pustaka diatas sudah tepat, dan sesuai dengan
urutan penulisan daftar pustaka.

Hasil Temuan Pustaka :


Tidak ada acuan pustaka yang ditemukan.

9. Pustaka 9:
Mulyana, Deddy. 2011. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Analisis Daftar Pustaka :
Teknik penulisan daftar pustaka pada pustaka diatas sudah tepat, dan sesuai dengan
urutan penulisan daftar pustaka.

Hasil Temuan Pustaka :


Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian
pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada
kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (Mulyana,
2007:46).

Ketepatan teknik pengacuan pustaka :


Temuan Pustaka ini tidak ditulis secara tepat dikarenakan cara penulisan (nama tahun)
tidak menggunakan tanda titik dua (:) dan sesudah (nama pengarang) tidak
menggunakan tanda koma(,).
Pustaka ini seharusnya ditulis: (Mulyana 2007)
10. Pustaka 10:
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Analisis Daftar Pustaka :
Teknik penulisan daftar pustaka pada pustaka diatas sudah tepat, dan sesuai dengan
urutan penulisan daftar pustaka.

Hasil Temuan Pustaka 1 :


Budaya adalah faktor utama bagi pembentukan gaya hidup (Liliweri, 2009:10)

Ketepatan teknik pengacuan pustaka :


Temuan Pustaka ini tidak ditulis secara tepat dikarenakan cara penulisan (nama tahun)
tidak menggunakan tanda titik dua (:) dan sesudah (nama pengarang) tidak
menggunakan tanda koma(,).
Pustaka ini seharusnya ditulis: (Liliweri 2009)

Hasil Temuan Pustaka 2 :


Pemahaman komunikasi dalam penelitian ini adalah komunikasi dipandang sebagai
proses interaksi penyampaian pesan atau sebuah proses pengoperan lambang-lambang
dalam bentuk non-verbal bertujuan untuk mendapatkan atau menciptakan persamaan
makna dalam pertukaran pesan dalam suatu tindakan komunikasi (Liliweri,
2010:294).
Ketepatan teknik pengacuan pustaka :
Temuan Pustaka ini tidak ditulis secara tepat dikarenakan cara penulisan (nama tahun)
tidak menggunakan tanda titik dua (:) dan sesudah (nama pengarang) tidak
menggunakan tanda koma(,).
Pustaka ini seharusnya ditulis: (Liliweri 2010)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai