Anda di halaman 1dari 2

Nama : Danny Chairy Ahlaqi

NPM : 19711028
Program Studii : Ilmu Komunikasi
UAS Psikologi Komunikasi

SOAL. Jelaskan Pengaruh Kelompok Pada Perilaku Komunikasi Seseorang Dan Berikan
Contohnya?

Ada tiga macam pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi, yaitu: konformitas, fasilitas
sosial, dan polarisasi.

Konformitas (Conformity)

Menurut Kiesler (1969) konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan


(norma) kelompok sebagai akibat dari adanya tekanan kelompok yang riil atau yang
dibayangkan. Faktor-faktor yang memengaruhi konformitas, apa benar seseorang dapat
memengaruhi orang lain bersepakat dengan mempertimbangkan beberapa persyaratan? Bisa
saja! Namun konformitas itu tidak sesederhana yang diduga orang. Seperti paradigma utama
yang dibahas dalam beberapa buku, konformitas adalah produk interaksi antara faktor-
faktor situasional dan faktor-faktor personal.
Faktor-faktor situasional yang menentukan konformitas adalah kejelasan situasi, konteks
situasi, cara menyampaikan penilaian, karekteristik sumber pengaruh, ukuran kelompok, dan
tingkat kesepakatan kelompok. Konteks situasi juga memengaruhi konformitas. Ada situasi yang
menghargai konformitas, di samping situasi yang mendorong kemandirian (tidak melakukan
konformitas).
Contoh : Dalam pemilihan warna pada logo, yang memilih warna merah ada 2 orang dan
memilih biru ada 4 orang. Kemudian di musyawarahkan, lalu yang kelima orang tersebut
mengalah.

Fasilitas Sosial
Fasilitas sosial sebetulnya bukan istilah yang tepat karena dalam beberapa hal, kehadiran
kelompok justru cenderung menghambat pelaksanaan kerja. Istilah ini mungkin tepat
dipergunakan untuk penelitian-penelitian awal dalam psikologi sosial.
Pada tahun 1924, Floyd Alport menemukan fakta bahwa fasilitas sosial tidak selalu memudahkan
pekerjaan. Kehadiran kelompok bersifat fasilitatif bila pekerjaan yang dilakukan berupa
pekerjaan keterampilan yang sederhana. Sebaliknya, kelompok mempersukar pekerjaan bila
pekerjaan itu berkenaan dengan nalar dan penilaian.
Di dalam penelitian Zajonc dan Sales dalam tiga situasi: (1) sendirian dalam ruangan
eksperimental, (2) dihadapan dua orang lain yang matanya tertutup, dan (3) di hadapan dua orang
lain yang menyatakan tertarik untuk menonton perbuatan subjek. Seperti sudah di duga, fasilitas
sosial terjadi pada situasi ketiga.
Contoh : Seorang mahasiswa yang berkecimpung dalam kegiatan UKM dakwah. Ketika
ia berada di kampus, anggota yang lain memperhatikan dirinya dalam kelas, beribadah,
keseharian, dll.

Polarisasi
Polarisasi ini menurut sebagian para ahli boleh jadi disebabkan pada proporsi
argumentasi yang menyokong sikap atau tindakan tertentu. Bila proporsi terbesar mendukung
sikap konservatif, keputusan kelompok pun akan lebih konservatif dan begitu sebaliknya
(Ebbesen dan Bowers, 1974). Polarisasi mengandung beberapa implikasi yang negatif. Pertama,
kecenderungan ke arah ekstremisme menyebabkan peserta komunikasi menjadi lebih jauh dari
dunia nyata: karena itu, makin besar peluang bagi mereka untuk berbuat kesalahan. Produktivitas
kelompok tentu menurun. Gejala ini disebut oleh Irving Janis sebagai groupthink.
Polarisasi akan mendorong ekstremisme dalam kelompok gerakan sosial atau politik.
Kelompok seperti ini biasanya menarik anggota-anggota yang memiliki pandangan yang sama.
Ketika mereka berdiskusi, pandangan yang sama ini semakin dipertegas sehingga
mereka bertambah yakin akan kebenarannya. Keyakinan ini disusul dengan merasa benar sendiri
(self-righteousness) dan menyalahkan kelompok lain. Proses yang sama terjadi pada kelompok
saingannya. Terjadilah polarisasi yang menakutkan di antara berbagai kelompok dan di dalam
masing-masing kelompok. (Myres dan Bishop, 1970).
Misalnya, sekelompok wanita yang memiliki pandangan cukup feminis cenderung
menunjukkan keyakinan pro-feminis yang tinggi setelah diskusi kelompok.

Anda mungkin juga menyukai