Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEKNIK-TEKNIK PUBLIC RELATIONS

ADVERTORIAL

Disusun Oleh:
NUR RAHMI AQILIA (180904001)
ALFI BARDAN (180904037)
M. RYAN ALFARIZI (180904075)
DIRA ZULFI CHAIRUNNISA (180904081)
MIRA MIARETA (180904083)
FARA ZALILA MADJRUL (180904090)
RISYA NUR NUSHASANAH (180904099)
DIMAS FAUZI AKBAR (180904101)
VANNY AYUDISTY (180904129)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
A. LATAR BELAKANG

Kuartal pertama pertumbuhan belanja iklan Indonesia di tahun 2014 mengalami


pertumbuhan sebesar 15%, yang mana lebih kecil bila dibandingkan dengan kuartal
pertama tahun 2013 (23%) maupun kuartal pertama tahun 2012 (20%). Pertumbuhan
tersebut sebagian besar didominasi dari kontribusi belanja iklan organisasi politik dan
pemerintahan yang meningkat sebesar 89% pada kuartal pertama 2014 dibandingkan
dengan kuartal pertama. Konsumen pasar media yang berbeda. Tentunya media yang
berbeda akan membutuhkan ketelibatan dari audiens yang berbeda-beda pula. Konsep nilai
iklan terkait dengan teori penggunaan dan pemenuhan kepuasan dalam hal ini mengakui
bahwa konsumen dapat mencari gratifikasi tertentu dari iklan seperti informasi dan hiburan
(Logan, K., Bright, L. F., & Gangadharbatla, H., 2012).

Advertorial adalah bentuk periklanan yang disajikan dengan menggunakan gaya penulisan
jurnalistik. Yang berarti menggunakan pola enam unsur berita, yaitu 5W+1H,seperti pada
penulisan straight news dan depth news atau feature. Bentuk advertorial disetiap media masa
berbeda-beda, bergantung pada gaya penulisan dan format tataletak yang berlaku pada media
masing-masing. Sehingga dapat dikatakan bahwa advertorial adalah iklan dalam bentuk
pemberitaan, atau bisa juga disebut sebagai pemberitaan yang bernafaskan nilai-nilai iklan.Untuk
mengetahui mana advertorial dan mana berita perhatikan pada bagian akhir (penutup). Jauh
berbeda dengan iklan, advertorial merupakan iklan yang terlihat seperti berita,dibaca seperti
berita, tetapi sering dibeli dan dikendalikan oleh pengiklan. Salah satu tujuan dari advertorial
adalah menjadikan berita dengan pesan komersil (berbau publikasi) menjadi satu sehingga
menjadikan alat pemasaran ini menjadi “kendaraan pemasaran” yang bersifat lebih kredibel
dan efektif (Kennedy, J.E. dan Soemanagara, R.D., 2006).Kendaraan pemasaran ini merupakan
bagian dari konsep “publikasi” di “hubungan torial telah mengambil fungsi dari iklan
(advertising) dan peran dari berita (editorial) yang kemudian dileburkan dan diolah
menjadi bentuk penulisan padat, mengandung informasi 5w+1h, yaitu; apa yang menyebabkan,
siapa yang 3terlibat, dimana terjadi, kapan terjadi, mengapa terjadi dan bagaimana hal itu
terjadi(Kennedy, J.E. dan Soemanagara, R.D., 2006). Alhasil, fungsi tersebut dapat
menjadikan advertorial sebagai bentuk tulisan yang lebih komunikatif dibandingkan
iklan pada umumnya, karena ditulis juga disusun dengan bahasa dan kaidah jurnalistik.
Dalam penelitian Cameron, Ju-Pak dan Kim (1996), menyampaikan bahwa garis
antara konten komersial dan editorial yang dileburkan dalam publikasi dapat digambarkan
sebagai polusi dalam informasi. Dimana media ini secara keseluruhan memang dibayar
untuk menampilkan pesan komersil dari suatu obyek yang distimulasi oleh editorial
(redaktur media) menjadi konten publikasi yang dapat ditinjau dari aspek desain, struktur,
konten, lisan visual dan non-visual (Cameron, G. T., Ju-Pak, K.-H., & Kim, B.-H., 1996).
Melihat keunggulan dari kedua media pemasaran yang berbeda-beda, kita tidak boleh
melupakan alat pemasaran yang telah lama digunakan dan bahkan fundamental bagi ilmu
pemasaran sendiri, yaitu word of mouth (WOM).

Dalam penelitian Burhanuddin Shaikh (2014), menjelaskan bahwa komunikasi


pemasaran dari mulut ke mulut dilakukan oleh orang-orang yang bukan bagian dari aliran
produk (langsung atau tidak langsung) atau mendapatkan imbalan apa pun dari produsen.
Berbeda dengan iklan maupun advertorial yang berbayar, WOM memungkinkan pelaku
bisnis atau perusahaan sekalipun untuk tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Hal ini
dikarenakan aliran WOM merupakan jembatan informasi antar konsumen yang telah lama
diakui sebagai bentuk perilaku individu yang memberikan kontribusi untuk operasi agregat
pasar. Terlebih konsumen lebih mengandalkan sumber komunikasi informal atau 4personal
dalam membuat keputusan pembelian yang bertentangan dengan sumber yang lebih formal
atau organisasi seperti kampanye iklan (Shaikh, B., 2014). Advertorial berfungsi untuk
menyatukan informasi dan pesan ke dalamsuatu bangunan yang utuh dengan menggunakan
bahasa yang enak dibaca. Disamping itu, pembahasan disampaikan dengan jelas, tegas, dan
mudah dipahami khalayak. Berdasarkan teori kebutuhan yang dilontarkan seorang psikolog
social Abraham Maslow, kata-kata yang disampaikan bukan hanya sekedar untuk meyakinkan
khalayak, tetapi harus mampu menggoda perhatian, membangkitkanrasa ingin tahu, dan
membangkitkan rasa ingin memiliki. Ketiga hal itu saja belumlah cukup. Yang paling penting
adalah kata-kata (pesan) yang disampaikan juga harus mampu menciptakan kebutuhan bagi
khalayak. Dalam hal ini, pesan yang disampaikan harus mampu meyakinkan calon investor akan
kebutuhan untuk menanamkan modalnya.
B. TUJUAN PENULISAN DAN MANFAAT PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui fungsi dan kegunaan advertorial

2. Untuk mengetahui teknik pembuatan advertorial

Manfaat Penelitian:

1.Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkarya khasanah ilmu komunikasi khususnya bidang
humas yang berkaitan dengan praktik advertorial

2. Manfaat Praktis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para praktisi humas pada saat
membuat advertorial.

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian advertorial

Advertorial berasal dari kata advertising dan editorial. Advertising berarti iklan, sedangkan
editorial berarti opini. Disebut juga pariwara atau ada juga yang menyebutnya Forum Bisnis. Jadi
pengertian advertorial adalah artikel yang dimuat di media massa dengan cara membayar yang
bertujuan untuk promosi atau berkampanye.Advertorial merupakan bentuk periklanan yang
disajikan dengan gaya bahasa jurnalistik, yang menggunakan pola enam unsur berita, yakni
5W+1H. Advertorial berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris Advertising dan Editorial.
Advertising (periklanan) adalah penyajian materi secara persuasif kepada publik melalui media
massa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau jasa. Sedangkan editorial adalah
pernyataan tentang opini yang merupakan sikap resmi dari redaksi. Namun, editorial yang
dimaksud disini adalah semacam publisitas yang dilakukan kalangan PR suatu organisasi untuk
menyampaikan pesan melalui media massa dalam bentuk pemberitaan atau tulisan berupa artikel.
Selain itu advertorial bisa juga diartikan sebagai iklan yang disusun atau dibuat sedemikian rupa
sehingga seperti sebuah artikel yang dikarang oleh media cetak yang bersangkutan. Adapun
beberapa Definisi Advertorial Menurut Para Pakar Ilmu Komunikasi

Sudiana ( 1984:1), Advertorial adalah bentukan dari iklan dan tajuk rencana. Pengertian
iklan sendiri, menurut Dendi Sudiana, merupakan bagian dari reklame yang berasal dari bahasa
Prancis, RE-clamere yang berarti meneriakan berulang-ulang.

Wells (1992), Periklanan adalah komuinikasi non-personal yang dibayar oleh pihak sponsor
yang menggunakan media massa untuk membujuk dan mempengaruhi audience.

Kleppner, Iklan berasal dari bahasa latin, ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan
gagasan kepada pihak lain.

Arens (1992:15), Advertorial adalah suatu bentukan separuh iklan separuh tajuk rencana,
bertujuan untuk memunculkan opini public dari pada menjual hasil produk.

Kotler dan Amstrong (1994:106), Periklanan adalah setiap bentuk penyajian dan promosi
bukan pribadi mengenai gagasan, barang, atau jasa yang dibayar oleh sebuah sponsor tertentu.

Dunn and Barban (1996:7), Periklanan adalah komunikasi non personal melalui beragam
media yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan bisnis, organisasi-organisasi non profit dan
individu-individu, yang dalam beberapa cara memperkenalkan dalam pesan periklanan dan
berharap untuk memberitahu atau membujuk anggota-anggota dari penerima pesan tertentu.

Rhenald Kasali (1995:11), Masyarakat periklanan Indonesia memberikan definisi iklan


sebagai: Segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan
kepada sebagian atau seluruh masyarakat.

Russel & Lane (1990), Suatu pesan yang dibayar oleh sponsor dan disampaikan melalui
beberapa medium komunikasi massa.

Gilson & Berkman (1980), Iklan merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang
untuk menghasilkan respon dan membantu tercapainya objektifitas atau tujuan pemasaran.
2. Manfaat advertorial :

* Memperkaya konten perusahaan

Advertorial video dapat menjadi konten bagi perusahaan. Seperti di dalam website,
perusahaan tak hanya dapat memasukan advertorial berbentuk artikel, namun juga video.
Sehingga konten perusahaan akan menjadi lebih kaya yang berpengaruh terhadap image dari
perusahaan.

* Tidak membosankan

Iklan advertorial berisi banyak informasi yang jika disuguhkan hanya melalui bacaan bisa
menjadi membosankan, terutama bagi orang yang tidak suka membaca. Video akan menambah
daya tarik, sehingga khalayak lupa bahwa mereka sebenarnya menonton video iklan.

* Dapat menjaring khalayak lebih banyak

Video adalah media yang efektif untuk menyebarkan pesan pada zaman sekarang.
Mengingat banyaknya pengguna social media seperti instagram, facebook, twitter, dan youtube.
Dengan mempelajari perilaku serta kebiasaan mereka perusahaan mampu beriklan secara kreatif
menggunakan video. Bila pada sosial media tersebut perusahaan hanya menyuguhkan iklan
advertorial dalam format tulisan maka kecil kemungkinan ini akan mempersuasi pengguna sosial
media untuk membacanya.

Tujuan utama dari iklan advertorial adalah untuk memperkenalkan serta mempromosikan
suatu kegiatan, produk, atau jasa dari perusahaan kepada khalayak umum. Sedangkan fungsi
utamanya adalah untuk pendamping, penerjemah, sekaligus penafsir iklan yang terdapat di media
massa. Biasanya dalam membuat iklan advertorial, terdapat dua fokus promosi yang bisa
dikembangkan, yaitu:

1. Promosi aktivitas perusahaan, seperti aktivitas pengabdian masyarakat atau bahkan acara
gathering yang digelar. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan intensitas perusahaan dalam
menjalankan fungsi pengabdian masyarakat atau bahkan untuk menunjukkan seberapa banyak
klien atau nasabah dari perusahaan tersebut.
2. Promosi produk, seperti informasi mengenai khasiat tertentu dari kandungan produk, masalah
yang sering muncul di masyarakat dan teratasi berkat produk tersebut, atau masih banyak lagi.
Secara langsung, iklan ini menggiring pembaca untuk menganggap bahwa produk tersebut
memang berkualitas, berkhasiat dan menjadi solusi terbaik.

3. Tips untuk membuat iklan advertorial

1. Gunakanlah Format Artikel Yang Ringan

Menggunakan format artikel yang ringan menjadi tips pertama bagi yang ingin membuat
iklan advertorial. Penggunaan format artikel yang ringan sendiri agar produk atau jasa yang
ditawarkan kepada si pembaca bisa diterima dengan baik. Bukan hanya itu saja, penggunaan
format artikel yang ringan agar si pembaca tidak bingung dengan maksud dari tawaran yang
diiklankan. Maka dari itu gunakanlah format artikel yang ringan serta tidak bertele-tele dan tidak
terlalu padat agar si pembaca bisa menerima maksud iklan serta tidak bingung.

2. Pastikan Menggunakan Bahasa Editorial

Selain menggunakan format artikel yang ringan, pastikan juga menggunakan bahasa
editorial pada iklan. Kelebihan menggunakan bahasa editorial pada iklan sendiri adalah agar si
pembaca bisa mendapatkan informasi serta keunggulan dari produk atau jasa yang ditawarkan.

3. Hindarilah Penggunaan Bahasa Yang Bersifat Pemasaran

Jika ingin mengiklankan sebuah produk atau jasa dengan konsep advertorial, maka
usahakan untuk menghindari penggunaan bahasa yang bersifat pemasaran. Salah satu contoh
bahasa pemasaran seperti “ayo tunggu apalagi, jangan lewatkan kesempatan emas yang satu ini”,
“mari dapatkanlah segera produk sahara ini”, dan masih banyak lagi contoh bahasa yang bersifat
pemasaran lainnya.
4. Jangan Mengutip Pendapat Atau Komentar Dari Seorang Tokoh

Apabila ingin menggunakan iklan dengan konsep advertorial, tips selanjutnya adalah jangan
mengutip pendapat atau komentar dari seorang tokoh. Karena hal tersebut bisa membuat para
pembaca membuat bosan pada iklan yang ditawarkan dan tidak percaya dengan produk atau jasa
yang diiklankan.

5. Jangan Sembarang Memilih Media

Bagi yang ingin mengiklankan produk atau jasa dengan konsep advertorial, pastikan tidak
sembarang memilih media. Karena peranan media sendiri sangat penting untuk kesuksesan atau
tujuan dari iklan itu sendiri. Sebagaimana yang diketahui bahwa media sendiri mempunyai
karakteristik pembaca yang berbeda-beda.

6. Hindari Gaya Bahasa Superlatif

Selain menghindari gaya bahasa yang bersifat pemasaran, dalam pembuatan iklan
advertorial sendiri hindarilah penggunaan gaya bahasa superlatif atau berlebih-lebihan. Karena
hal tersebut bisa membuat para pembaca merasa enggan meneruskan membacanya.

4. Iklan Advertorial Sebagai Strategi Pemasaran

Iklan Advertorial merupakan bentuk periklanan yang disajikan dengan gaya bahasa
jurnalistik. Advertorial ini berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu Advertising dan
Editorial. Advertising merupakan penyajian materi secara persuasif kepada publik melalui media
massa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau jasa. Sementara editorial merupakan
pernyataan tentang opini yang merupakan sikap resmi dari redaksi.

Tujuan utama dari iklan advertorial adalah untuk memperkenalkan serta mempromosikan
suatu kegiatan, produk, atau jasa dari perusahaan kepada khalayak umum. Sedangkan fungsi
utamanya adalah untuk pendamping, penerjemah, sekaligus penafsir iklan yang terdapat di media
massa. Biasanya dalam membuat iklan advertorial, terdapat dua fokus promosi yang bisa
dikembangkan, yaitu:
1. Promosi aktivitas perusahaan, seperti aktivitas pengabdian masyarakat atau bahkan acara
gathering yang digelar. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan intensitas perusahaan dalam
menjalankan fungsi pengabdian masyarakat atau bahkan untuk menunjukkan seberapa banyak
klien atau nasabah dari perusahaan tersebut.

2. Promosi produk, seperti informasi mengenai khasiat tertentu dari kandungan produk, masalah
yang sering muncul di masyarakat dan teratasi berkat produk tersebut, atau masih banyak lagi.
Secara langsung, iklan ini menggiring pembaca untuk menganggap bahwa produk tersebut
memang berkualitas, berkhasiat dan menjadi solusi terbaik.

5. Jenis Advertorial

Jenis iklan advertorial dibedakan berdasarkan materi pesan yang disampaikan dalam
penulisannya, yaitu advertorial produk, advertorial jasa, advertorial korporat atau perusahaan,
dan advertorial pemerintah. Advertorial produk, membahas mengenai produk apa saja yang ingin
disajikan ke masyarakat. Advertorial jasa, menyajikan jasa yang ditawarkan pada khalayak
umum.

Sedangkan advertorial korporat atau perusahaan, dalam penulisannya membahas tentang


keberadaan dan kegiatan suatu perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Dan advertorial
pemerintahan membahas mengenai aktivitas di bidang pemerintahan atau potensi suatu daerah.
Sifat-sifat advertorial terdiri dari:

 Informatif, yaitu iklan memiliki sifat memberitahukan atau memperkenalkan produk,


jasa, dan kegiatan yang ditawarkan. Advertorial informatif ini menggunakan gaya
penulisan langsung atau straight news.
 Eksplanatif, yaitu bersifat menjelaskan dan menguraikan produk, jasa, dan kegiatan
secara langsung.
 Interpretif, yaitu bersifat menginterpretasikan informasi atas produk, jasa, dan kegiatan
yang dilakukan dengan memberikan sejumlah komentar atau keterangan.
 Persuasif, yaitu bersifat membujuk khalayak umum untuk mengikuti apa yang
dikehendaki oleh penulis atau pembuat iklan.
 Influentif, yaitu bersifat mendorong adanya aksi dari khalayak umum dan mengarahkan
timbulnya suatu tindakan.
 Memuji, yaitu bersifat memberikan pujian atas informasi yang diberikan agar khalayak
umum menjadi mudah untuk tertarik.
 Argumentatif, yaitu bersifat membuktikan sesuatu dengan pemberian argumen dan
uraian-uraian yang analitis.
 Eksploratif, yaitu bersifat mengungkapkan dan menjelaskan secara mendalam informasi
yang diberikan pada khalayak umum.
D. CONTOH IKLAN ADVERTORIAL

.
E. KESIMPULAN

Advertorial merupakan iklan yang disajikan dengan gaya jurnalistik. Bertujuan untuk
memperkenalkan produk, layanan, atau aktivitas perusahaan kepada audiensnya. Advertorial
sifatnya lebih rinci daripada iklan konvensional dan lebih membantu konsumen untuk
memahami tentang produk. Karena konten yang menonjol, konsumen mungkin lebih cenderung
memperhatikan advertorial dan membacanya daripada iklan konvensional. Beberapa hal yang
harus perhatikan adalah cari tahu media apa yang akan digunakan untuk publikasi, perhatikan
panjang artikel yang akan dibuat, penilihan judul yg cocok, dan pastikan memberikan informasi
kontak yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Subagyo, Slamet dan Harry Affandi. 2004. Mendongkrak Omzet Penjualan dengan Iklan.
EksPose. Media pariwara.

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media.

Remaja Rosdakarya : Bandung Noviani, Ratna. 2002. Jalan Tengah Memahami Iklan.
Pustaka Pelajar : Yogyakarta. Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam
Media Massa, Granit : Jakarta.

Jefkins, Frank. 1996. Advertising(Periklanan). Jakarta: Erlangga

Mappatoto, Andi Baso.1994.Teknik penulisan Feature (Karangan Khas). Jakarta: Gramedia.

https://www.jurnal.id/id/blog/iklan-advertorial-sebagai-stategi-pemasaran-terbaik/

https://dianagung.com/iklan-advertorial/

https://www.jurnal.id/id/blog/iklan-advertorial-sebagai-stategi-pemasaran-terbaik/

Anda mungkin juga menyukai