Anda di halaman 1dari 20

Konsep dasar dan

perkembangan public relation


dan sejarah perkembangan era
digital
Tim Kelompok Dosen Kebidanan
UIMA
 Public Relations adalah seni menciptakan Pengertian
publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam
kepercayaan public terhadap suatu individu atau
organisasi.
 Public Relation adalah sebagai seni dan ilmu pengetahuan
sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis
kecendrungan, memprediksi konsekuensinya, mensehati
Konsep Dasar para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program
dan yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang

perkembangan melayani, baik kepentinganorganisasi


kepentingan publik atau umum.
maupun

Public  Public Relation di kenal juga dengan sebutan Humas


Relations  menurut Frazier (2004), humas adalah filsafat sosial dan
manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan serta
pelaksanaanya, yang melalui interpretasi yang peka
mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan komunikasi
dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh
saling pengertian dan itikad baik.
 Revolusi Digital adalah perubahan dari teknologi
mekanik dan elektronik analog ke teknologi digital yang
telah terjadi sejak tahun 1980 dan berlanjut sampai hari
ini. Revolusi itu pada awalnya mungkin dipicu oleh
sebuah generasi remaja yang lahir pada tahun 80-an.
Analog dengan revolusi pertanian, revolusi Industri,
revolusi digital menandai awal era Informasi.
Sejarah  Revolusi digital ini telah mengubah cara pandang
perkembangan seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat

era digital canggih saat ini. Sebuah teknologi yang membuat


perubahan besar kepada seluruh dunia, dari mulai
membantu mempermudah segala urusan sampai membuat
masalah karena tidak bisa menggunakan fasilitas digital
yang semakin canggih ini dengan baik dan benar. Berikut
sejarah singkat mengenai Revolusi Digital dalam
perkembangan teknologi dunia.
 Perkembangan Komputer
 Perkembangan Ponsel
 Perkembangan Situs Jejaring Sosial
Perkembangan  Perkembangan Kamera
Teknologi Digital  Perkembangan Alat Elektronik
 Teknologi digital semakin
berkembang
 Hubungan internal adalah kegiatan atau usaha PR
dalam membina hubungan dengan publik internal
perusahaan. Hal ini dilakukan agar kepercayaan,
cinta, dan reputasi perusahaan dapat teap terjaga di
mata publik internal.
 Hubungan Nakes dengan Klien bisa berjalan tidak
jika tidak dibina dengan baik.
 Yang dimaksud dengan publik internal adalah
Hubungan publik yang menjadi bagian dari

Internal unt/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri.


Seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau
mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran
negatif di dalam masyarakat.
 Hubungan Internal, adalah bagian khusus PR yang
membangun dan mempertahankan hubungan yang
baik dan saling bermanfaat antara manajer dan
karyawan tempat organisasi mengantungkan
kesuksesannya.
 Menurut Swastha (1999), publisitas adalah "Sejumlah informasi tentang
sasaran, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat
melalui media tanpa dipungut biaya atau tanpa pengawas dari sponsor".
 Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang
lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan.
Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya
dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita.
 Publisitas yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang,
organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata
lain , publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatanya
Publisitas diberitakan media massa. Publisitas lebih menekankan pada proses
komunikasi satu arah. 
 Publisitas, adalah sumber-sumber informasi yang disediakan oleh PR
dan digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita.
Metode penempatan pesan di media ini adalah pesan di media ini adalah
metode yang tak bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi
tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi
tersebut.
 Publisitas adalah penyebaran pesan yang
direncanakan dan dilakukan untuk mencapai
tujuan lewat media tertentu untuk kepentingan
tertentu dari organisasi dan perorangan tanpa
pembayaran tertentu pada media. Ada juga
yang menyebutkan publisitas itu sekedar
pemberian saran yang mengarahkan para
wartawan untuk memasukkan nama
perusahaan atau produk kedalam berita di
koran, majalah, acara TV dengan memberikan
ide berita, orang yang diwawancarai,
informasi latar dan bahan-bahan lain. 
 Mengenai definisi publisitas, Philip
Kotler mengutipnya dari dafinisi yang
diberikan oleh American Marketing
Assosiation sebagai berikut : “publicity: non
personal stimulation for a product, service or
business unit by commercially significant news
about it in a medium or obtaining favourable
presentation radio, television or stage that is
not paid the sponsor”. Maksudnya publisitas
merupakan dorongan yang sifatnya tidak
perorangan terhadap permintaan akan suatu
produk, jasa ataupun satuan usaha dengan jalan
memuat berita-berita yang sifatnya komersil di
dalam media yang dipublikasikan atau
penyajiannya secara tepat melalui televisi,
radio, atau bioskop-bioskop dan seluruhnya ini
tidak dibayar oleh sponsor.
 Advertising adalah suatu penyajian materi atau pesan secara persuasif kepada
masyarakat melalui media massa yang bertujuan untuk menpromosikan produk
ataupun jasa yang dijual oleh perusahaan.

 Advertising adalah jasa periklanan yang berguna untuk menekspresikan peluang


sekaligus mendramatisasi produk yang dijual oleh perusahaan melalui
penggunaan percetakan dengan warna yang berseni supaya dapat menarik
perhatian konsumen atau pelanggan. Advertising merupakan media yang sudah
tersebar luas yang dapat memungkinkan produk yang dijual oleh perusahaan
dapat terjual dan dipesan berulang-ulang oleh konsumen. Iklan juga dapat
Advertising memungkinkan para konsumen untuk menerima sekaligus membandingkan
pesan yang disampaikan dengan pesaing lainnya.

 Advertising, informasi yang digunakan oleh PR untuk menjangkau audien yang


lebih luas, bukan untuk konsumen yang menjadi sasaran marketing, dimana
informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas
identitasnya yang membayar ruang dan waktu penempatan informasi tersebut.
Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media.
 Press Agentry,adalah penciptaan berita dan peristiwa
yang bernilai berita untuk menarik media massa dan
mendapatkan perhatian publik. Banyak praktisi PR
kadang-kadang menggunakan taktik press agentry
untuk menarik perhatian media kepada kliennya,
organisasinya, atau tujuannya.
 Press Agentry disebut juga dengan Agen Pemberitaan
yakni sebuah model dimana informasi bergerak satu
Press agentry arah – dari organisasi menuju publik. Model seperti
ini kerap digunakan di sebuah organisasi atau
perusahaan yang mana tujuan dari organisasi atau
perusahaan tersebut memahamkan
audience/masyarakat. Dari beberapa asumsi model ini
adalah bentuk paling tua dari Public Relations,
sepemahaman dengan pengertiannya, Press Agentry
diartikan sama dengan hal-hal seperti Publisitas dan
Promosi (Lattimore – Baskin : 2010).
 Pada beberapa penjelasan yang ada, saya
bisa menarik kesimpulan bahawa Model Press
Agentry kerap banyak sekali digunakan dalam
urusan pengembangan perusahaan, untuk
menciptakan citra baik nama perusahaan atau
organisasi mereka dan menarik perhatian para
konsumen atau audience termasuk dalam
menggunakan taktik.
 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan hampir
semuanya mengarah ke taktik Propaganda,
dimana seseorang atau sekelompok kumpulan
berusaha mempengaruhi atau mempersuasi
orang lainnya dengan berbagai cara.
 Contohnya jika dalam sebuah perusahaan ingin
menampilkan produk barunya maka ia akan menampilkan
menggunaka iklan dan mendesain berbagai cara agar iklan
tersebut menarik perhatian konsumen, seperti dengan
menyewa bintang iklan ternama atau dengan menawarkan
sejumlah hadiah, doorprize, promo dan sebagiannya.
 Hal- hal semacam ini merupakan taktik dalam sebuah
perusahaan untuk mempengaruhi orang orang disekitarnya,
terkadang dalam semua taktik yang digunakan tidak secara
etis melainkan beberapa diantaranya mengunakan semacam
pencitraan yang berlebihan demi mengangkat nama baik
perusahaanya ataupun organisasi, terlepas dalam
menggunakannya dengan berbagai cara. Lattimore dan
Baskin menyebutkan semakin keras mereka bersuara,
semakin banyak perhatian yang akan mereka peroleh,
terlepas salah atau benar sehingga akan semakin baik
mereka melakukan perkerjaaan.
 Public Affairs adalah bagaian khusus dari PR yang
membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah
dan komunitas lokal dalam rangka memengaruhi kebijakan
publik.
 Public Affairs biasanya berhubungan dengan urusan publik
secara langsung. Seperti Undang-Undang, kebijakan,
administrasi publik, dll. Sedangkan Public Relations fokus
pada hubungan antara perusahaan dan publik. 
Public Affairs  Public Relations dapat meningkatkan hubungan dengan
menerapkan kebijakan melalui siaran pers. Untuk jangka
pendek, pesan dirasa kurang komersial dan hanya memiliki
jangka pendek pula didunia Public Affairs. Ini karena
organisasi adalah tempat untuk isu lokal, berada di antara
publik dan badan legislatif. Ini merupakan kepentingan
yang memuaskan dalam membangun hubungan yang kuat
dan terpercaya antara organisasi dan publik.
 Suatu perkembangan penting dalam PR adalah
terjadinya hubungan yang lebih erat antara
perusahaan, asosiasi, dan perserikatan dengan
pemerintahan, serta makin meluasnya
keterlibatan lembaga-lembaga swasta dalam
permasalahan masyarakat (dimana selama ini
permasalahan, lebih banyak ditangani
pemerintah). Bentuk kegiatannya adalah
Memberikan dukungan kegiatan pemerintah
Public Affairs dalam segala kebijakan yang dikeluarkan serta
memberi kontribusi untuk kegiatan
pemerintah misalnya pembangunan fasilitas
umum publik (taman kota) , penanaman seribu
pohon , pembuatan bahan bakar energi yang
ramah lingkungan , hemat energi & efisien
serta berguna bagi masyarakat luas.
 Tujuan membangun perkumpulan dengan
komunitas melalui kampanye,
contohnya. Public Affairs harus
mendorong keterlibatan masyarakat. Surat
dukungan dan berita dikoran dapat
menjadi salah satu media yang bisa
Public Affairs diharapkan. Organisasi berlomba-lomba
untuk menyebarkan citra positif melalui
komunitas yang aktif atau target pemirsa
tertentu.
 Istilah lobbying  atau kemudian menjadi
“Lobi” dalam bahasa Indonesia  sering
dikaitkan dengan kegiatan politik dan bisnis.
Perkembangan dewasa ini Lobi-melobi
tampaknya tidak terbatas pada kegiatan
tersebut namun mulai dirasakan oleh manajer
organisasi  untuk  menunjang kegiatan
Lobbying manajerialnya baik sebagai lembaga birokrat
maupun lembaga usaha khususnya dalam
pemberian pelayanan Kesehatan
 Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang
berfungsi untuk menjalin dan memelihara
hubungan dengan pemerintah terutama
dengan tujuan memengaruhi penyusunan
undang-undang dan regulasi.
 Menurut Anwar (1997) definisi yang lebih luas
adalah suatu upaya informal dan persuasif
yang dilakukan oleh satu pihak (perorangan,
kelompok, Swasta, pemerintah) yang memiliki
kepentingan tertentu untuk menarik dukungan
dari pihak pihak yang dianggap memiliki
pengaruh atau wewenang, sehingga target
Lobbying yang diinginkan tercapai.
 Pendekatan secara persuasif menurut pendapat
ini lebih dikemukakan pada pihak pelobi
dengan demikian dibutuhkan keaktifan untuk
pelobi untuk menunjang kegiatan tersebut 
 Pandangan ini mengetengahkan ada dua
pihak atau lebih yang berkepentingan atau
yang terkait pada suatu obyek, tetapi
kedudukan mereka tidak sama. Dalam arti
ada satu pihak yang merasa paling
berkepentingan atau atau paling
membutuhkan, sehingga kemudian
Lobbying melakukan upaya yang lebih dari yang lain
untuk memcapai sasran atau obyek yang
diinginkan. Pihak yang paling
berkepentingan inilah yang akan aktif
melakukan berbagai cara untuk mencapai
obyek tersebut dengan salah satu caranya
melakukan lobbying.
 Bersifat tidak resmi/ Informal dapat dilakukan diluar
forum atau perundingan yang secara resmi disepakati .
Karakteristik Lobbying
 Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang
dimulai dengan tegursapa, atau dengan surat
 Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas
dalam kondisi wajar atau suasana memungkinkan.
Waktu yang dipilih  atau dipergunakan  dapat
mendukung dan menciptakan suasan yang
menyenangkan, sehingga orang dapat bersikap rilek dan
 Pelaku /aktor atau pihak yang melakukan lobbying

Lobbying dapat beragam dan siapa saja yakni pihak yang


bekepentingan dapat pihak eksekutif atau pemerintahan,
pihak legislatif, kalangan bisnis, aktifis LSM, tokoh
masyarakat atau ormas, atau pihak lain yang terkait pada
obyek lobby.
 Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk
perantara
 Arah  pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang
melobi harus aktif mendekati pihak  yang dilobi. Pelobi
diharapkan tidak bersikap pasif atau menunggu pihak
lain sehingga terkesan kurang perhatian.
 Mempengaruhi kebijakan.
 Menarik dukungan
 Memenangkan prasyarat kontrak/
dalam kegiatan /bisnis  
 Memudahkan urusan
Target Lobbying
 Memperoleh akses untuk kegiatan
berikutnya.
 Menyampaikan informasi untuk
memperjelas kegiatan. 

Anda mungkin juga menyukai