Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

1. STRATEGI KOMUNIKASI

Dimasa krisis seperti sekarang ini, yaitu adanya pandemi covid-19 akan sangat
berpengaruh ke berbagai sektor dan faktor, bahkan kegiatan atau aktivitas suatu
organisasi akan berdampak akibat adanya pandemi covid-19 ini. maka dari itu,
suatu organisasi sangat harus memiliki strategi komunikasi yang tepat dan juga
baik agar dapat mempertahankan reputasi dan pandangan positif terhadap
masyarakat, sehingga organisasi tersebut dapat terus berkembang lebih baik
walaupun dalam kondisi pandemi covid-19 yang sedang dialami.
Cutlip, Center dan Broom dalam I luh Kade Diah Pradnya Yoni (2017)
berpendapat, terdapat empat proses dalam pembentukan strategi komunikasi, yaitu
:
a. Mendefinisikan Permasalahan atau Peluang
Dalam hal ini suatu organisasi menganalisa terlebih dahulu sebuah
permasalahan yang terjadi dilapangan seperti apa dan bagaimana dalam
menangani nya, selain itu peluang atau langkah apa saja yang dapat
diambil oleh organisasi tersebut.
b. Merencanakan dan Memprogamkan
Jika organisasi tidak melakukan suatu strategi yang terencana dan
terprogam, maka organisasi tersebut tidak akan maksimal dalam mencapai
tujuan yang baik. Dengan adanya strategi merencanakan dan
memprogamkan, organisasi itu dapat mengetahui visi dan misi, juga dapat
mengetahui apa tujuan yang ingin dicapai serta target seperti apa yang
diinginkan sebagai sasaran dalam membangun suatu organisasi.
c. Mengambil Keputusan dan Komunikasi
Dalam hal ini Ketika suatu organisasi sudah mengambil keputusan
Bersama, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mengkomunikasian kepada publik terkait visi dan misi yang ingin dicapai
oleh organisasi tersebut.
d. Mengevaluasi
Evaluasi ini adalah tahapan terakhir ketika suatu program sudah dilakukan,
melakukan evaluasi adalah suatu hal yang sangat penting dalam organisasi
ketika sudah mengetahui efektivitas dari perencanaan dan pemograman
yang sudah dikomunikasikan kepada masyarakat, sehingga organisasi
mengetahui bagaimana tingkat efektivitas yang memiliki pengaruh positif
pada perkembangan organisasi tersebut.

Sedangkan menurut Watono dalam I luh Kade Diah Pradnya Yoni (2017),
elemen-elemen penting dalam penyusunan strategi yaitu, target audience, brand
soul, dan selling idea. Fokus penelitian ini menggunakan elemen strategi menurut
Watono, yang dimana sudah mengetahui dengan betul target audience mana yang
akan menjadi sasaran suatu organisasi, Langkah brand soul adalah ciri khas atau
keunikan yang dimiliki suatu organisasi dengan yang lain, selanjutnya Langkah
selling idea yang menjembatani antara brand soul dan selling idea, Langkah ini
memberikan ide-ide yang unik ataupun dapat terus berinovasi dalam
perkembangan organisasi tersebut, sehingga dapat membangun reputasi yang
positif kepada masyarakat terhadap organisasi.

2. Pengertian Media Relations


Perusahaan maupun suatu organisasi harus memiliki hubungan
baik dengan media, sehingga ketika suatu perusahaan atau
organisasi mengalami sebuah krisis yang dapat berpengaruh secara
signifikan terhadap reputasi, bahkan hingga kepada produk-produk
yang dihasilkannya dapat terancam. Untuk menghindari
kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat berpengaruh itu
kepada hambatan kemajuan suatu perusahaan atau organisasi,
mereka harus memiliki aktivitas dengan menjalin hubungan yang
baik dengan media, agar setiap informasi yang disampaikan dapat
dipublikasian secara luas sehingga publik dapat mengetahuinya.
Hal itu juga dapat membangun opini publik yang positif, jika suatu
perusahaan atau organisasi melakukan aktivitas media relations
dengan baik.
Menurut Yosal Iriantara, media relations sebagai suatu
sarana bagi perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi
dengan publik dan membangun hubungan baik dengan media
massa, hal itu bertujuan untuk mencapai suatu tujuan yang sudah
dirancang oleh perusahaan atau organisasi. Media relations
memberikan solusi untuk meningkatkan reputasi positif di mata
publik. Adapun beberapa aktivitas media relations diantaranya,
news release, press conference, event, dan lain-lainnya.

3. Media Baru
Disrupsi informasi menuntut suatu organisasi untuk selalu
berinovasi dalam menyampaikan sebuah informasi kepada publik
terkait aktivitas maupun produk mereka, sehingga publik dapat
mengetahui dan memahami informasi dengan lebih baik melalui
media baru yang dimanfaatkan kegunaannya untuk menyampaikan
informasi guna membangun reputasi positif.
Media baru juga memiliki ciri khas tersendiri, yang dimana
memiliki karakter fleksibel, interaktid dan juga dapat menjadi
secara privat ataupun publik. Tugas seorang praktisi public
relations semakin dipermudah oleh adanya media baru dalam
menyampaikan sebuah informasi perusahaan atau organisasinya
kepada publik, bahkan juga mempermudah bagi para jurnalis dan
reporter dalam mencari informasi.
Menurut Kelly, dkk dalam Risky Laili Afifah, karakteristik-
karakteristik yang dimiliki oleh media baru adalah:
a. Digital
Data yang masuk dapat ditampilkan pada layar seperti bentuk
gambar, teks, suara, dan juga lainnya. Sehingga hal tersebut
sebagai komponen informasi pesan yang disampaikan kepada
publik.
b. Interactive
Media baru saat ini yang kita ketahui secara familiar adalah
media yang sangat interaktif, sehingga penggguna dapat
berkomunikasi dengan satu sama lain.
c. Hypertecxtual
Dengan banyaknya teks atau kata yang ada dalam media baru
dapat mempermudah semua orang dalam mendapatkan
informasi yang ingin mereka ketahui atau butuhkan.
d. Virtual
Pengirim mempublikasikan suatu informasi melalui media baru
yang kemudian Ketika melihat dan menerima informasi itu
pengguna yang lain atau pengguna tersebut dapat merasakan
kejadian tersebut, seolah pengguna secara tidak langsung
merasakan pada saat itu juga.
e. Networked
Seluruh pengguna dapat saling terhubung satu sama lainnya
dan juga pengguna dapat memanfaatkan hal tersebut, sehingga
mempermudah dalam mengakses apapun melalui media baru.
f. Simulated
Keikutsertaan pengguna dalam media baru, sehingga pengguna
juga ikut terlibat dalam simulasi yang sedang dilakukan melalui
media baru.

Anda mungkin juga menyukai