Anda di halaman 1dari 3

SESI 2

Dalam konteks dunia komunikasi dan bisnis, peran humas tidak dapat dipisahkan dari bidang-bidang lain
seperti pemasaran, periklanan, publisitas, dan propaganda. Meskipun terdapat perbedaan yang jelas
antara masing-masing bidang ini, ada juga keterkaitan yang erat. Berdasarkan hal tersebut,

1. Diskusikan bagaimana humas berinteraksi dengan bidang-bidang tersebut, serta dampaknya


terhadap citra, reputasi, dan kesuksesan organisasi?
2. Bagaimana peran humas dalam mengatasi tantangan disinformasi dan berita palsu di era digital,
terutama dalam kaitannya dengan publisitas?

JAWABAN

Salam sejahtera kepada kita semua, mohon izin untuk menanggapi diskusi sesi dua ini.

NO.1

Peran dan interaksi humas di bidang pemasaran, periklanan, publisitas, dan propaganda, antara lain :

 Humas dan pemasaran


Pemasaran biasa dipahami sebagai segala kegiatan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian
barang dan jasa yang biasanya selalu bermuara untuk mendapatkan keuntungan. Sementara itu,
kegiatan kehumasan tidak semata – mata bertujuan untuk mencari keuntungan. Kegiatan kehumasan
justru lebih luas ruang lingkupnya daripada kegiatan pemasaran. Publik yang ditangani pun lebih
beragam. Jika kegiatan pemasaran biasanya hanya menangani satu jenis publik, yaitu konsumen atau
pelanggan, humas bisa dihadapkan pada berbagai macam publik, seperti karyawan, pemegang saham,
media massa, dan juga konsumen. Satu persamaan antara humas dan pemasaran adalah keduanya sama
– sama fungsi manajemen sebuah organisasi.
 Humas dan periklanan
Iklan biasa dipahami sebagai kegiatan membeli ruang dan waktu di media massa yang akan dipakai
untuk menyampaikan pesan tertentu kepada khalayak. Hal tersebut menandakan bahwa iklan tergolong
metode komunikasi yang bisa dikontrol hasil dan dampaknya oleh mereka yang beriklan. Pada
momentum – momentum tertentu, humas menggunakan media periklanan, terutama yang berkaitan
dengan iklan korporat yang dapat diartikan sebagai media yang dibayar untuk menguntungkan citra
perusahaan secara keseluruhan, bukan hanya iklan produk atau jasanya saja. Karena semua iklan
perusahaan harus memberikan kontribusi kepada citranya dan harus merefleksikan sebuah strategi yang
terpadu dan biasanya dapat dikategorikan sebagai iklan citra, iklan finansial, dan pembelaan isu.
 Humas dan publisitas
Publisitas adalah informasi yang berasal dari pihak luar yang digunakan oleh media massa berdasarkan
nilai berita yang dimilikinya. Media massa akan menerima sumbangan berita atau informasi serta artikel
dan tulisan dari pihak luar, jika memiliki nilai berita yang cukup tinggi untuk dapat dimuat. Jika humas
bisa mengemas sebuah cerita atau artikel tentang kegiatan – kegiatan yang dilakukan organisasinya
menjadi sebuah tulisan yang bernilai berita cukup tinggi, media massa akan memuatnya tanpa dipungut
biaya apapun. Walaupun dibandingkan dengan iklan, publisitas kurang pasti sifatnya. Namun dari aspek
kredibelitas, pesan publisitas memiliki nilai yang lebih tinggi karena dianggap lebih jujur dan dapat
dipercaya. Selain itu, publisitas memiliki keunggulan dari aspek ekonomi, karena tidak dipungut biaya
seperti iklan.
 Humas dan propaganda
Propaganda pertama kali digunakan pada tahun 1622 oleh gereja Katolik dalam upaya merespons
kontraagurmen yang dilancarkan oleh pihak reformis Protestan berkenaan dengan doktrin – doktrin
ajaran gereja. Istilah tersebut sebenarnya digunakan dalam nuansa yang netral tentang segala hal yang
berkaitan tentang komunikasi politik. Namun akhirnya, kata propaganda mendapatkan konotasi negatif
karena digunakan sebagai satu teknik pemanfaatan media massa secara besar – besaran untuk
memenangkan perang oleh Hitler pada perang Dunia II. Dalam hal ini, humas dapat melakukan kegiatan
komunikasi semacam propaganda. Akan tetapi, semuanya itu harus didukung oleh situasi sosial politik
tertentu dan terutama sekali hanya bisa terjadi dalam masyarakat, tanpa demokrasi yang ada di negara
– negara otoriter. Dengan adanya demokrasi, keseragaman informasi bisa dihindari dan masyarakat
berhak untuk mengutarakan pendapat yang berbeda.

Dampak humas terhadap citra, reputasi, dan kesuksesan organisasi :


a) Meningkatkan Citra dan Reputasi: Jika humas berhasil membangun hubungan yang baik, organisasi
dapat memperoleh liputan positif, dukungan, kepercayaan, dan loyalitas yang dapat meningkatkan citra
dan reputasi organisasi dalam jangka panjang.
b) Meningkatkan Kesuksesan Organisasi: Citra dan reputasi yang positif akan membuat organisasi
dapat mencapai tujuan dan kesuksesan yang diinginkan. Dukungan ini dapat berupa peningkatan
penjualan, pertumbuhan bisnis, keberlanjutan organisasi, dan pencapaian tujuan strategis lainnya.

No. 2

Dalam era digital yang penuh dengan disinformasi dan berita palsu, peran humas menjadi sangat
penting dalam mengatasi tantangan ini, terutama dalam kaitannya dengan publisitas. Beberapa peran
humas dalam mengatasi disinformasi dan berita palsu, antara lain:

a) Humas dapat mengedukasi dan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya memverifikasi
informasi sebelum mempercayainya dengan menyebarkan pesan yang mengajak publik untuk menjadi
konsumen berita yang cerdas dan kritis melalui kampaye komunikasi yang efektif.
b) Humas harus siap untuk mengelola krisis komunikasi ketika organisasi menghadapi penyebaran
disinformasi atau berita palsu. Mereka perlu merespons dengan cepat dan memberikan klarifikasi yang
jelas kepada publik. Humas juga dapat bekerja sama dengan media dan platform digital untuk
menghapus atau menurunkan konten yang salah.
c) Humas dapat memanfaatkan teknologi untuk mendeteksi dan memantau disinformasi dan berita
palsu. Mereka dapat menggunakan algoritma dan analisis data untuk mengidentifikasi tren dan pola
penyebaran informasi yang salah.

Dalam kesimpulan, humas memiliki peran yang penting dalam berinteraksi dengan bidang-bidang
seperti pemasaran, periklanan, publisitas, dan propaganda. Interaksi ini dapat berdampak pada citra,
reputasi, dan kesuksesan organisasi. Selain itu, humas juga memiliki peran penting dalam mengatasi
tantangan disinformasi dan berita palsu di era digital, terutama dalam kaitannya dengan publisitas.
Dengan mengedukasi publik, membangun kepercayaan, mengelola krisis komunikasi, dan menggunakan
teknologi yang tepat, humas dapat membantu organisasi menghadapi tantangan ini dengan lebih baik
Terima kasih.

Referensi:

Dayanti,L.D.Frida.&.Ratih.P.(2022). Hubungan Masyarakat (Edisi 4). Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai