Anda di halaman 1dari 7

DASAR-DASAR PERIKLANAN Selasa, 14 Maret 2023

PERIKLANAN DALAM SISTEM KOMUNIKASI MASSA


Dosen : Drs. Solten Rajagukguk. MM

DEFENISI PERIKLANAN

Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah


organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui
media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majallah, internet, direct mail
(Pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Meskipun
periklanan memiliki banyak pengertian pribadi, kita bisa menyetujui semuanya bahwa
periklanan lebih banyak digunakan untuk tujuan ekonomi. Baik perorangan atau
kelompok, orang ingin menggunakan sistem informasi massa di dalam masyarakat agar
bisa memberikan atau memperoleh informasi, dan akhirnya, membeli atau menjual
berbagai macam barang atau jasa.
Ada juga yang mengatakan periklanan adalah komunikasi non-individual, dengan
sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-
laba, serta individu-individu. Periklanan beda dengan iklan, periklanan adalah
prosesnya, sedangkan iklan adalah beritanya. Sedangkan publisitas adalah proses
penyampaian informasi atau pesan yang tidak menggunakan biaya.
Sebagai lembaga kemasyarakatan, periklanan telah menjadi sangat kompleks,
dan sebagai suatu sistem teknologi komunikasi massa periklanan telah bermanfaat.
Perorangan maupun kelompok semakin sering menggunakan komunikasi massa untuk
tujuan ekonomi, misalnya untuk jual – beli barang, pelayanan (Service) kepada publik
jual beli gagasan atau jasa. Sungguh peningkatan manfaat yang mengejutkan.
Didalam masyarakat modern, hampir tidak ada orang yang tidak disibukkan oleh
kegiatan periklanan. Misalnya menjelang lulusan siswa SLTA, para siswa SLTA yang
akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sibuk mencari Lembaga Pendidikan atau
Universitas yang sesuai dengan keinginan dan jurusannya untuk tempat kuliahnya, dan
para Lulusan Perguruan Tinggi atau Universitas juga sibuk mencari tempat kerja atau
lowongan pekerjaan yang sesuai dengan ijazah sarjananya atau cita-citanya.
Contoh-contoh tersebut membantu kita untuk mewujudkan dan memahami
betapa penting adanya suatu lembaga atau institusi yang memadukan segala
komponen dan mekanik yang terlibat dalam kegiatan periklanan. Sebab, iklan
digunakan oleh setiap orang, tidak hanya oleh penjual barang-barang konsumtif saja.
Lebih luas lagi, periklanan pada hakikatnya berkaitan dengan sistem informasi massa
dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan teknologi. Satu sama lain
berinteraksi menggunakan sistem informasi dimaksud dan menyebarkan semua
masalah yang terkait dengan sistem tersebut, bahkan termasuk juga dengan masalah
keagamaan.
Dalam komunitas global baru, terutama disaat masa Pandemi Covid 19 waktu
itu, banyak segala kegiatan dan aktifitas dilakukan serba online, pesan-pesan
periklanan banyak ditransmisikan melalui media baru, khususnya Internet, sehingga
saat ini dikala semua kegiatan seperti belajar daring (dalam jaringan), bekerja, seminar
atau webinar dan melakukan kegiatan bisnis, banyak menggunakan internet atau
online, maka banyak sekarang masyarakat dan dunia usaha mengunakan media
internet ini untuk mengiklankan produknya dimedia tersebut, dengan anggapan disaat
seperti itulah masyarakat banyak mencari-cari informasi tentang hal-hal yang
dibutuhkan, atau paling tidak menginformasikan sesuatu hal yang belum diketahui agar
dapat diketahui, dengan harapan masyarakat atau konsumen mau menggunakan
sesuatu yang diiklankan tersebut kepada konsumen. Kegiatan dan aktifitas tersebut pun
disaat pandemic covid 19 telah berlalu, tapi kebiasaan-kebiasaan yang sempat
dilakukan dimasa pandemic tersebut masih dilakukan demi alasan efisiensi dan
menghindari pemborosan.

INSTITUSI PERIKLANAN
Pengetahuan iklan yang kini kita ketahui mungkin amat terbatas dan bahkan
tidak seimbang. Pada tingkat manajerial, keadaan ekonomi dimasa pandemic covid 19
saat itu, telah memaksa masing-masing perusahaan untuk meneliti cara berkomunikasi
dengan konsumen yang mungkin menaruh perhatian terhadap produk yang
dihasilkannya. Dalam hal ini periklanan sudah berkembang menjadi suatu fungsi bisnis,
serupa dengan produksi keuangan, akuntansi, dan sebagainya, sehingga ilmu-ilmu
tentang periklanan ini harus dapat kita kuasai sesuai dengan perkembangan zaman
saat ini dengan baik agar dapat bersaing dan bahkan meningkatkan usaha atau bisnis
kita tersebut.
Kita mempunyai pengetahuan tentang bagaimana periklanan menunjang tujuan
dasar setiap perusahaan dengan cara mempertemukan permintaan beberapa
konsumen (yang memerlukan barang atau jasa) dengan permintaan tenaga kerja, para
pemasok bahan baku, modal dan pelayanan kepada publik (yang memakan biaya atau
ongkos). Teristimewa, kita mengerti betul alasan dihadapkannya setiap masalah oleh
para pengiklan (Pemasang iklan) atau agen periklanan dan mengapa para pengiklan
melakukan pendekatan terhadap semua masalah dimaksud secara khusus. Kita bisa
mengembangkan suatu apresiasi dari sifat dan keterbatasan apa yang kita ketahui
tentang periklanan sebagai suatu fungsi bisnis dari berbagai laporan uji iklan yang kita
lakukan.
Pelaku dan kegiatan yang terlihat dalam institusi periklanan mencakup enam
komponen utama dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lainnya, serta apa
yang kita tahu atau akan tahu, tentang mereka. Keenam komponen dimaksud adalah
terdiri dari :
1. Pengirim pesan
2. Pencari atau penerima pesan
3. Media massa
4. Agen Periklanan
5. Para pembuat Undang-Undang dan Pelaksana aturan
6. Segala sesuatu yang diiklankan.

TUJUAN PERIKLANAN

Tujuan Periklanan yang utama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang
atau jasa. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan
dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu
mendatang. Adapun tujuan-tujuan lain dari periklanan adalah :
a. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
b. Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesmen dalam jangka
waktu tertentu.
c. Mengadakan hubungan baik dengan para penyalur, misalnya dengan
mencantumkan nama dan alamatnya.
d. Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru
Uang yang digunakan untuk periklanan harus mempunyai tujuan; harus
diperlakukan sebagai investasi. Jika kita menyerahkan uang, kita juga harus
mempunyai suatu tujuan tertentu, yaitu menerimanya kembali melalui peningkatan
bisnis yang jauh lebih tinggi. Keadaan dimasa Pandemi Covid 19 saat itu memang jauh
lebih sulit daripada tahun-tahun sebelumnya karena banyak masyarakat yang
terdampak pandemi tersebut, sehingga banyak orang yang tidak bekerja dan
menyebabkan sedikit uang yang beredar dimasyarakat, serta banyak perusahaan yang
pailit atau dilikuidasi, dan lebih banyak tekanan terhadap masyarakat karena ancaman
pengambilalihan bisnis yang datang dari kompetitor-kompetitor bisnis, demikian juga
dalam memelihara klien-klien yang reguler. Anda harus memasang iklan untuk
mencapai hal ini.
Periklanan yang efektif tidak akan mengambil uang Anda. Bahkan akan
menghasilkan uang untuk Anda. Bahkan semakin besar anggaran yang anda siapkan
untuk belanja iklan, semakin besar pula keuntungan yang akan anda raih dalam bisnis
anda. Sebagaimana kita ketahui bahwa iklan itu adalah suatu invsetasi dalam suatu
usha atau bisnis, Kita harus tahu bahwa bisnis besar itu dimulai dari bisnis kecil.
Sebagian dari sukses tersebut adalah berasal dari periklanan, dan periklanan yang
efektif membantu untuk tetap bisa memiliki konsumen.
Suka atau tidak, Anda telah memasang iklan. Nama bisnis Anda didepan toko
adalah iklan. Nama Anda yang anda tulis disampul buku Anda itu juga Iklan, bahkan
selebaran yang menginformasikan Nomor telepon sedot WC yang tertempel didepan
tiang listrik itu juga iklan, serta apa bila jika seseorang menyebut bisnis atau produk
Anda kepada orang lain pada percakapan sehari-hari, itu juga iklan. Semua barang-
barang promosi, kartu nama, logo, dan nama perusahaan yang tercetak dikertas surat
adalah iklan. Dan semua itu dibuat untuk suatu alasan yang bagus sekali, yaitu juga
untuk mempertahankan bisnis Anda, dan yang terpenting adalah mempertahankan
nama didalam ingatan konsumen.
Apa gunanya melewati semua kesulitan dan mengeluarkan biaya untuk
membuka suatu bisnis tetapi tidak memberitahukan siapa pun tentang keberadaan
bisnis anda, dimana Anda berada, dan apa yang dapat Anda lakukan atau buat untuk
mereka ? Jadi dapat kita simpulkan bahwa suatu bisnis, tanpa konsumen, Anda tidak
akan bertahan lama.

FUNGSI-FUNGSI PERIKLANAN
Defenisi dan klasifikasi hanya memberikan sebuah bahasa umum untuk
mengembangkan pemahaman tentang periklanan. Efek periklanan pada sebuah
organisasi bisa jadi dramatik dan juga perlu dieksplorasi.
a. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”; ia mengomunikasikan
informasi produk, ciri-ciri, dan lokasi penjualannya. Ia memberitahu konsumen
tentang produk-produk baru.
b. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “persuasive”; ia mencoba membujuk para
konsumen untuk membeli merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka
terhadap produk atau perusahaan tersebut. Terkadang iklan dapat informative
sekaligus persuasive.
c. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “pengingat”. Ia terus menerus
mengingatkan para konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan
tetap membeli produk yang diklankan tanpa memedulikan merek pesaingnya.
KLASIFIKASI PERIKLANAN
Tiada istilah tunggal, jelas, dan menyeluruh yang bisa menggambarkan karakter
kompleks periklanan dan fungsi-fungsinya yang majemuk dan saling terkait. Periklanan
sering kali diklasifikasikan dalam beberapa tipe besar.
1. Periklanan Produk
Porsi utama pengeluaran periklanan dibelanjakan untuk produk; presentasi dan
promosi produk-produk baru, produk-produk yang ada dan produk-produk hasil
revisi.
2. Periklanan Eceran
Berlawanan dengan iklan produk, periklanan eceran bersifat lokal dan berfokus
pada toko, tempat dimana beragam produk dapat dibeli atau dimana saja
ditawarkan. Periklanan eceran memberikan tekanan pada harga, ketersediaan,
lokasi dan jam-jam operasi. Para konsumen tertarik kepada superstore karena
harga-harga yang lebih rendah dan serba ada, misalnya Indomart, Alfamart dan
Toserba lainnya.
3. Periklanan Korporasi
Fokus periklanan ini adalah membangun identitas korporasi atau untuk
mendapatkan dukungan public terhadap sudut pandang organisasi. Kebanyakan
periklanan korporasi dirancang untuk menciptakan citra menguntungkan bagi
sebuah perusahaan dan produk-produknya; meski demikian, periklanan citra secara
khusus mengindikasikan kampanye korporasi yang menyoroti keunggulan atau
karateristik menguntungkan dari perusahaan sponsor.
4. Periklanan Bisnis ke Bisnis
Istilah ini berkaitan dengan periklanan yang ditujukan kepada para pelaku industry
(ban yang diiklankan kepada manufaktur mobil), para pedagang perantara
(pedagang partai besar dan pengecer), serta para professional (seperti pengacara
dan akuntan).
5. Periklanan Politik
Periklanan Politik seringkali digunakan para politisi untuk membujuk orang untuk
memilih mereka; dan karenanya, iklan jenis ini merupakan sebuah bagian penting
dari proses politik dalam suatu negara-negara demokrasi yang memperbolehkan
para kandidat politik mengiklankan dirinya. Sebagaimana politisi, pemerintah juga
dimungkinkan untuk menggunakan periklanan dalam menunjukkan hasil atau
prestasi-prestasi yang diraihnya, sehingga dengan informasi yang kadang
disampaikan secara terselubung, masyarakat akhirnya bisa mengetahui tentang hal
apa saja yang telah berhasil dilakukan oleh politisi atau pemerintah tersebut.
6. Periklanan Direktori
Orang merujuk periklanan direktori untuk menemukan cara membeli sebuah produk
atau jasa. Bentuk terbaik direktori yang dikenal adalah Yellow Pages, meskipun
sekarang terdapat berbagai jenis direktori yang menjalankan fungsi serupa.
Direktori-direktori Yellow pages ditambahkan kebuku telepon setelah Perang Dunia
II. Sekitar tahun 1950 – an dan 1960 – an upah direktori dibebankan pada tagihan
telepon perusahaan pengiklan. Ciri unik iklan direktori Yellow Pages adalah
kemampuan untuk mengukur tanggapan. Perusahaan pengiklan bisa
mencantumkan dua nomor telepon berbeda, satu diberikan dalam iklan yellow
pages dan yang lain digunakan dalam saluran-saluran iklan alternative, sehingga
tanggapan ke iklan Yellow Pages dapat diukur. Lebih jauh lagi, iklan direktori adalah
unik dalam arti pengguna biasanya siap membeli produk atau jasa ketika membuka
direktori.
7. Periklanan Respon Langsung
Periklanan respon langsung melibatkan komunikasi dua – arah diantara pengiklan
dan konsumen. Periklanan tersebut dapat menggunakan sembarang media
periklanan (Pos, televise, koran, atau majalah), dan konsumen dapat
menanggapinya, sering kali lewat pos, telepon, faks dan bahkan internet. Banyak
perusahaan sekarang memperbolehkan konsumen menanggapi secara online.
Produk biasanya dikirimkan kekonsumen lewat pos.
Sebagai contoh surat kabar Kompas menggunakan iklan televise untuk periklanan
respon langsung. Iklan tersebut mengajak para pemirsa menelepon satu nomor
yang mudah diingat oleh konsumen serta bebas pulsa untuk berlangganan surat
kabar atau meminta informasi yang lebih lengkap selanjutnya. Bahkan ada
perusahaan yang menggunakan kartu-kartu yang disisipkan kedalam rak-rak
penjualan yang dengan sendirinya merupakan mekanisme tanggapan. Konsumen
hanya perlu mengisi kartu dan memposkannya dengan bebas perangko untuk
mendapatkan kiriman kerumah. Bahkan ada yang mengiklankan ‘tawaran’, seperti
mendapat Handphone, Sepeda, dan barang-barang elektronik lainnya seandainya
konsumen memutuskan untuk berlangganan surat kabar atau majalah tertentu.
8. Periklanan Pelayanan Masyarakat
Periklanan pelayanan masyarakat dirancang untuk beroperasi untuk kepentingan
masyarakat dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat. Iklan-iklan ini
diciptakan bebas biaya oleh para professional periklanan, dengan ruang dan waktu
iklan merupakan hibah oleh media, misalnya disaat Pandemic Covid 19 saat ini
banyak bermunculan pesan-pesan layanan masyarakat tentang penggunaan
masker atau mentaati Protokol Kesehatan agar terhindar dari paparan Covid 19
tersebut, atau pesan tentang bagaimana cara untuk meningkatkan imun tubuh kita.
9. Periklanan Advokasi
Periklanan Advokasi adalah iklan yang digunakan untuk mendukung pesan atau isu
tertentu, biasanya berkaitan dengan isu-isu public, sosial atau politik atau
penyebaran gagasan-gagasan dan klarifikasi isu sosial yang kontroversial dan
menjadi kepentingan masyarakat, yang biasanya tidak mempromosikan suatu
produk, dan perusahaan yang menerapkan strategi periklanan ini adalah pada
masalah-masalah sosial seperti konservasi alam semakin bertambah banyak.

Anda mungkin juga menyukai