Ketika kekuatan iklan massal melemah, manajer pemasaran beralih ke MPR untuk
membangun kesadaran dan pengetahuan merek, baik untuk produksi baru maupun produk
mapan. MPR juga efektif untuk melayani komunitas lokal dan menjangkau kelompok tertentu
dan lebih efektif biaya daripada iklan. Namun, MPR harus direncanakan secara bersama
dengan iklan. Manajer pemasaran harus memiliki lebih banyak keahlian dalam menggunakan
sumber daya MPR.
1. Menentukan Tujuan
MPR dapat membangun kesadaran dengan menempatkan cerita di media untuk
membawa perhatian kepada produk, jasa, orang, organisasi, atau ide. MPR dapat
membangun kredibilitas melalui pesan dalam konteks editorial. MPR dapat membantu
mendorong antusiasme wiraniaga dan penyalur dengan cerita tentang produk baru
sebelum produk itu diluncurkan. MPR dapat menurunkan biaya promosi karena biaya
MPR lebih kecil dari surat / pengeposan langsung dan iklan media.
2. Memilih Pesan dan Sarana
Sebuah perguruan tinggi yang relatif tidak terkenal menginginkan lebih banyak
visibilitas. Praktisi MPR akan mencari cerita. Namun, jika tidak ada cerita yang
menarik, praktisi MPR harus mengajukan acara yang layak yang layak diberitakan
yang dapat disponsori perguruan tinggi tersebut. Disini tantangannya adalah
menciptakan berita. Ide humas meliputi pelaksanaan konveksi akademis utama,
mengundang pembicara ahli atau selebriti, dan mengembangkan konferensi berita.
3. Mengimplementasikan Rencana Dan Mengevaluasi Hasil
Ukuran termudah evektivitas MPR adalah jumlah paparan yang dibawa oleh media.
Pelaku publikasi memasok kliennya dengan buku kliping yang memperlihatkan
semua media yang membawa berita tentang produk dan pernyataan.