Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

PENERAPAN IKLAN DI PERUSAHAAN

Dosen Pengampu:

DR. DRS. Mohammad Maskan, MSI

Disusun Oleh :

Ajeng Puspita Maharani (2142620086)

Vincentius Dwika Arya Wijaya (2142620162)

PRODI D4 MANAJEMEN PEMASARAN

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2021

DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 3
BAB 1 ................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN TEORI ................................................................................................................................ 6
2.1 Landasan Teori ........................................................................................................................ 6
2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................................................................... 14
BAB III ................................................................................................................................................. 15
HASIL PENELITIAN ........................................................................................................................... 15
3.1 Hasil Penelitian ............................................................................................................................ 15
BAB IV ................................................................................................................................................. 23
PENERAPAN TEORI ........................................................................................................................... 23
4.1 Definisi Masalah .......................................................................................................................... 23
BAB V .................................................................................................................................................. 28
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 28

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Penerapan Iklan Di Perusahaan" dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang iklan pada perusahaan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. Mohammad Maska selaku dosen
Mata Kuliah Manajemen Pemasaran. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang,10 November 2021

Penulis

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perusahaan adalah tempat di mana terjadinya kegiatan produksi sebuah barang atau jasa.
Dalam sebuah perusahaan, semua faktor produksi berkumpul. Mulai dari tenaga kerja, modal,
sumber daya alam, dan kewirausahaan. Dalam definisi lainnya, perusahaan merupakan suatu
lembaga atau organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual ke masyarakat dengan
tujuan meraih laba atau keuntungan.

Strategi pemasaran adalah upaya untuk memasarkan suatu produk. Dapat berupa barang atau
jasa, menggunakan pola rencana atau taktik tertentu sehingga jumlah penjualan menjadi lebih
tinggi. Dalam menjual sebuah produk, perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran agar
dapat mengembangkan usahanya. Tanpa adanya strategi pemasaran tentunya perusahaan akan
kesulitan untuk meningkatkan penjualan usahanya. Strategi pemasaran yang biasa dilakukan
perusahaan untuk mengenalkan produknya salah satunya melewati iklan.

Iklan merupakan media yang dipakai perusahaan dengan tujuan mengingatkan,membujuk


dan memberi informasi. Selain ituiklan sebagai sarana memperkenalkan produk baru terutama
kepada konsumen yang sesuai dengan sasaran. Dengan kata lain seperti awal mula pemasaran
suatu produk baru yang belum dikenal oleh banyak orang

Periklanan dapat dilakukan dengan melalui beberapa media, seperti media elektronik
televisi. Dengan media ini pesan iklan dapat tersampaikan dalam bentuk visual, audio, dan gerak
Melalui media televisi, iklan akan mudah tersampaikan kepada konsumen. Pada era digital saat
ini iklan lebih banyak menggunakan media elektronik di karenakan teknologi sudah berkembang,
lebih mudah tanpa melalui media cetak.

Iklan terbagi menurut golongan dari usia, dari segi usia dewasa terdiri dari usia di atas 55
tahun, 35 – 45 tahun, dari segi pendidikan terdiri dari universitas sampai sekolah dasar, dan
sisanya tidak di kategorikan yaitu anak - anak. Dari segi usia tersebut pengiklan produk harus
menentukan intensitas iklan terhadap sasaran yang dituju. Melihat akan pentingnyapemilahan

4
usia akan iklan, produsen benar-benar harus mempertimbangkan akan tepatnya iklan sesuai tepat
sasaran

Sebuah perusahaan harus bisa membedakan golongan dari segi usia, pendidikan maupun
ekonomi ,karena hal tersebut berpengaruh pada hasil pemasaran suatu produk. Untuk usia
dewasa iklan yang cocok menggunakan radio. Untuk usia remaja saat ini lebih cocok
menggunakan iklan melalui media sosial sedangkan anak-anak lebih tertarik pada iklan di
televisi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penerapan iklan di perusahaan ?
2. Apa media yang cocok digunakan untuk iklan saat ini ?
1.3 Tujuan Rumusan Masalah
1. Agar mengetahui penerapan iklan di perusahaan
2. Agar mengetahui dan memahami media iklan yang cocok untuk saat ini

5
BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Landasan Teori

2.1.1 Iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, artinya menggiring gagasan. Iklan
merupakan metode yang banyak digunakan untuk menawarkan suatu produk. Produk
yang bisa ditawarkan dapat berupa barang atau jasa. Iklan dan poster merupakan wacana
yang berbentuk deskriptif dan bersifat persuasif. Deskriptif berarti penggambaran sebuah
produk iklan. Sedangkan persuasif berarti membujuk atau mengajak pembaca. Tujuannya
adalah mempengaruhi calon konsumen untuk berfikir dan bertindak sesuai dengan
keinginan pembuat iklan. Pengertian lainnya, iklan adalah seni menyampaikan apa yang
ditawarkan atau dijual untukmendapatkan perhatian dan menempatkan produk secara
unik kedalam pikiran konsumen dengan alat bantu berupa media.

Fungsi dari iklan sendiri yaitu sebagai media informasi, untuk membujuk, untuk
mengingatkan dan memberikan nilai tambah pada produk barang atau jasa. Hal itu seiring
kemajuan teknologi komunikasi dan keperluan hidup warga masyarakat itu sendiri.
Namun, dari sekian fungsinya itu, iklan memiliki kesamaan umum, yakni sebagai
kebutuhan untuk mengomunikasikan pesan, baik yang bersifat komersial, sosial, maupun
pribadi.
Periklanan yang ada pada saat ini sangat banyak jenisnya. Perusahaan harus
mengetahui jenis iklan apa yang akan digunakan untuk mempromosikan produknya
Periklanan diklarifikasikan menjadi:
a. Periklanan barang (product advertising)
Dalam periklanan produk, pemasang iklan menyatakan kepada pasar tentang
produk yang ditawarkannya. Periklanan produk ini dapat dibagi lagi dalam :
1) Periklanan permintaan utama (primary demand advertising)
Merupakan periklanan yang berusaha mendorong permintaan untuk suatu jenis
produk secara keseluruhan,tanpa menyebutkan merek atau nama produsennya.

6
dengan menyatakan suatu motif membeli pada penjual tersebut dan bukannya motif
membeli produk tertentu.
2). Periklanan kelembagaan hubungan masyarakat (publicrelations institutional
advertising)
Disini, periklanan dipakai untuk membuat pengertian yang baik tentang
perusahaan kepada para karyawan, pemilik perusahaan atau masyarakat umum.
Misalnya, perusahaan menyatakan akan mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh
pabriknya.
3) Iklan layanan masyarakat (public service institutional advertising)
Periklanan ini menggambarkan tentang suatu dorongan kepada masyarakat untuk
menggunakan kendaraan dengan hati-hati. Disini, perusahaan asuransi jiwa dapat
membantu dengan memberikan petunjuk kepada masyarakat dalam memilih kendaraan.
c. Periklanan pasar
Penggolongan periklanan yang lain adalah penggolongan yang didasarkan pada
jenis atau sifat pasarnya. Oleh karena itu, jenis periklanannya tergantung pada sasaran
yang dituju apakah konsumen perantara, pedagang atau, pemakai industri. Jenis
periklanan tersebut :

1) Consumer advertising, ditujukan kepada konsumen

2) Trade advertising, ditujukan kepada perantara pedagang terutam pengecer

3) Industrial advertising, ditujukan kepada pemakai industri

Agar periklanan dapat berjalan lancar secara efektif dalam meningkatkan hasil
penjualan maka diperlukan suatu perencanaan yang matang sebelum periklanan tersebut
dilaksanakan. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam membuat rencana
kegiatan periklanan yang dikenal sebagai 5M menurut Kotler yang dialihbahasakan oleh
Hendra Teguh (2008) :

a. Misi (Mission): Misi yaitu menyangkut sasaran penjualan dan tujuan periklanan

b. Anggaran (Money): yaitu besarnya anggaran iklan yang ditetapkan

7
c. Media (Media): Media yaitu keputusan mengenai pemilihan media periklanan yang
akan digunakan

d. Pesan (Message) :Pesan yaitu perencanaan, evaluasi, pemilihan, pelaksanaan produk


dan kajian ulang, tanggung jawab sosial yang disampaikan kepada sasaran

e. Pengukuran (Measurement): Pengukuran yaitu mengukur dampak komunikasi


(communication-effect) dan dampak penjualan (sales-effect).

2.1.2 Media Periklanan Media periklanan adalah sebuah lembaga yang


mempunyai kegiatan usaha menciptakan dan menyelenggarakan media sebagai alat
komunikasi dan penerangan yang ditujukan kepada masyarakat umum. Beberapa contoh
dari lembaga seperti ini adalah perusahaan penerbitan, surat kabar, majalah, badan-
badan penyiaran radio dan televisi. Pemilihan media merupakan masalah bagaimana
mencari cara paling efektif dalam menyampaikan sejumlah pesan yang benar-benar
dikehendaki oleh pasar. Sasaran dengan menggunakan biaya yang seefisien mungkin.
Menurut Basu Swastha (2001) ada beberapa fakor yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan media yang akan digunakan untuk periklanan yaitu sebagai berikut :

a. Tujuan Periklanan

Dari beberapa tujuan periklanan yang ada, misalnya perusahaan mengutamakan


kecepatan sampainya berita kepada masyarakat atau pasar (dalam waktu yang relatif
pendek, satu atau dua hari). Untuk mencapai tujuan tersebut akan lebih tepat apabila
perusahaan menggunakan radio atau surat kabar sebagai media periklanannya.

b. Sirkulasi Media

Sirkulasi media yang akan dipakai harus sesuai atau seluas pola distribusi
produknya, baik distribusi secara geografis maupun distribusi padsegmen pasar yang
dituju. Apabila distribusi produknya hanya meliputi daerah lokal saja, maka iklan yang
diperlukan cukup dipasang pada radio yang memiliki sirkulasi di daerah lokal tersebut.
Dari segi lain, untuk produk-produk yang dipasarkan pada segmen pasar tertentu,
misalnya produk untuk wanita, dapat diiklankan melalui majalah kewanitaan.

8
c. Keperluan Berita

Ada beberapa produk dalam periklanannya perlu disertai gambar, tidak hanya
tulisan. Jadi, berita yang harus disampaikan dirangkai dengan gambar, misalnya iklan
untuk mobil, rumah.

d. Waktu dan Lokasi

Dimana Keputusan Membeli Dibuat Faktor waktu dan tempat dimana keputusan
membeli dibuat juga memberikan oengaruh dalam pemilihan media yang akan
digunakan. Sering terjadi bahwa setelah seseorang melihat sebuah iklan, kemudian
dalam jangka waktu pendek mengambi keputusan untuk membeli.

e. Biaya Advertensi

Pertimbangan biaya ini dihubungkan dengan jumlah dana yang tersedia dan
sirkulasi media yang akan digunakan. Makin luas sirkulasi media tersebut, semakin
tinggi pula biaya pemasangan iklannya.

g. Karakteristik Media

Untuk mengambil keputusan tentang media yang akan dipilih, perlu


dipertimbangkan karakteristiknya. Misalnya, radio merupakan media yang dapat
menimbulkan keinginan melalui telinga, sedangkan surat kabar merupakan media yang
dapat menimbulkan keinginan melalui mata.

h. Kebaikan dan Keburukan Media Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan media ini adalah faktor kebaikan dan keburukan dari media yang akan 21
digunakan. Adapun kebaikan-kebaikan serta beberapa keburukan media-media yang ada
adalah sebagai berikut :

1). Surat kabar

Kebaikan : Biasanya relatif tidak mahal, sangat fleksibel, dapat dinikmati lebih lama.
Keburukan : Mudah diabaikan, cepat basi.

9
2). Majalah

Kebaikan : Dapat dinikmati lebih lama, pembacanya lebih selektif, dapat


mengemukakan gambar yang menarik. Keburukan : Biayanya relatif tinggi,
fleksibilitasnya rendah.

1) Televisi
Kebaikan : Dapat dinikmati oleh siapa saja, waktu dan acara siarannya sudah
tertentu, dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak.
Keburukan : Biayanya relatif tinggi, hanya dapat dinikmati sebentar, kurang fleksibel.

4). Radio

Kebaikan : Biayanya relatif rendah, dapat diterima oleh siapa saja, dapat menjangkau
daerah yang luas. Keburukan : Waktunya terbatas, tidak dapat mengemukakan
gambar, pendengar sering kurang mendengarkan secara penuh karena melakukan
pekerjaan lain.
2.1.3 Promosi

Melalui Media Sosial Promosi menjadi salah satu bagian yang menjadikan
organisasi pemasar berhasil. Promosi yang disebut juga alat mengkomunikasikan produk
telah mengalami perkembangan dimana pemasar lebih mudah dan lebih cepat dalam
mempromosikan produknya. Hal ini disebabkan munculnya berbagai media baru yang
dapat dimanfaatkan untuk menjangkau konsumen lebih cepat dan luas. Secara klasik
promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan
dan mempromosikan produknya ke target pasar .Promosi sebagai unsur utama dalam
kampanye pemasaran merupakan kumpulan alat-alat yang insentif yang sebagian besar
berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu
dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi membuat para pemasar


memikirkan ulang cara-cara mendekati dan membujuk konsumen untuk membeli produk,
jasa, dan ide yang ditawarkan. Selain itu, teknologi digital yang merambah ke proses
kreatif gambar, suara, dan teks memberikan kemudahan kepada pembuat materi promosi

10
untuk menciptakan karya-karya yang kreatif untuk promosi pemasaran. Para pembuat
iklan dapat dengan leluasa menuangkan ide dan kreasinya dengan lebih mudah, cepat,
dan sesuai kebutuhan.

Berdasarkan beberapa teori diatas maka dapat dikatakan bahwa promosi melalui
media sosial adalah berbicara dengan orang membeli atau tidak membeli berdasarkan apa
yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan sebagainya dan bukanhanya tentang produk atau
jasa tetapi mengharapkan tanggapan, bukan hanya monolog.

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan


membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya.

a. Menginformasikan (informing): pemasar melakukan promosi bertujuan untuk


menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, menginformasikan
cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menginformasikan perubahan harga,
menjelaskan cara kerja suatu produk, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan
oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru dan dapat
membangun citra perusahaan.
b. Membujuk pelanggan sasaran (persuading): pemasar memanfaatkan promosi untuk
membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah
persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk membeli saat
itu juga, dan mendorong untuk menerima
kunjungan wiraniaga.
c. Mengingatkan (reminding): promosi juga bertujuan untuk mengingatkan kembali
bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan
konsumen akan tempat-tempat yang menjual suatu produk, membuat
konsumen tetap ingat walaupun tidak ada kampanye pembeli, dan menjaga agar
ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

Bauran komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan, disebut juga dengan


bauran promosinya (promotion mix), merupakan perpaduan khusus antara iklan,
penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung

11
yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan promosi dan pemasarannya. Defenisi
dari keempat alat promosi utama ini adalah sebagai berikut:

a. Periklanan (advertising): segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk


melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang,
atau jasa.
b. Penjualan personal (personal selling): presentasi pribadi oleh para wiraniaga
perusahaan dalam rangka menyukseskan penjualan dan membangun hubungan
dengan pelanggan.
c. Promosi penjualan (sales promotion): insentif jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
d. Hubungan masyarakat (public relation): membangun hubungan baik dengan
publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun “citra perusahaan” yang
baik, dan menangani atau menyingkirkan gossip, cerita, dan peristiwa yang dapat
merugikan.
e. Pemasaran langsung (direct marketing): komunikasi langsung dengan sejumlah
konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsungpenggunaan surat, telepon,
faks, e-mail, dan lain-lain untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen tertentu
atau usaha untuk mendapatkan tanggapan langsung.

Komunikasi pemasaran di era media sosial tidak terlepas dari komunikasi


pemasaran di internet. Dua bentuk komunikasi pemasaran di internet yang umum
digunakan yaitu :

a. Periklanan melalui media sosial

Periklanan didefenisikan sebagai segala bentuk komunikasi nonpersonal berbayar,


yang memberitahukan tentang sebuah organisasi, produk, jasa, atau ide, oleh sponsor
yang teridentifikasi. Kata “berbayar” menunjukkan bahwa sebuah pesan periklanan
biasanya menggunakan media yang harus dibayar sedangkan kata “nonpersonal”

12
menunjukkan bahwa pesan dalam periklanan disampaikkan kepada kelompok orang
atau individual secara bersamaan dengan menggunakan media massa.

b. Pemasaran melalui media sosial (Social media marketing)

Selain iklan online, para pemasar juga menggunakan social community yang
terdiri dari berbagai bentuk interaksi mulai dari forum (Kaskus atau Fashionesdaily),
situs jejaring sosial (Facebook atau Multiply), dunia virtual (Second Life, There,atau
Kaneva), games, situs berbagi (Flickr atau YouTube),hingga mikroblogging
(Twitter). Pemasaran melalui media sosial adalah salah satu bentuk periklanan yang
menggunakan media social community dimana pengiklan (produsen atau pemilik
merek). dapat langsung berinteraksi dan membangun dialog dengan para
konsumennya.

Periklanan melalui media sosial adalah segala bentuk komunikasi nonpersonal


berbayar, tentang sebuah organisasi, produk, jasa, atau ide yang menggunakan media
sosial sebagai medianya. Media sosial sebagai media promosi terdiri dari jejaring
sosial facebook, content sharing YouTube, dan Microblogging Twitter.

13
2.2. Penelitian Terdahulu
Pesan iklan pada media sosial Facebook menarik bagi pengguna Facebook dan
mendorong para pengguna Facebook untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam
penelitiannya tersebut, Periklanan pada media sosial Facebook yang mana merupakan
media sosial dengan pengguna terbanyak di dunia. Penelitian tersebut mendefinisikan
sampel yang digunakan untuk penelitian ini melibatkan responden sebanyak 384 orang
dengan jumlah kuisioner yang dapat digunakan sebanyak 320 buah, yang mana
merepresentasikan sebesar 83% dari total jumlah kuisioner yang disebarkan.dalam
penelitian bahwa sikap pengguna media sosial terhadap iklan, sikap pengguna media
sosial terhadap merek yang diiklankan, niat beli pengguna media sosial, dan pengguna
situs media sosial yang sering mengakses media sosialnya dan lebih sering melihat iklan
pop-up yang muncul, akan lebih memperlihatkan ketertarikan terhadap iklan yang dilihat.

Dalam penelitiannya, Tan (2013) meneliti mengenai faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi keefektifan sebuah iklan. Penelitian Tan (2013) ini dilakukan di Kuala
Lumpur, Malaysia, dengan rentang usia antara 18 sampai 24 tahun. Dengan anggapan
bahwa orang dalam rentang umur tersebut, merupakan orang yang sedang dalam
pendidikan tinggi dan merupakan orang-orang yang paling sering mengakses internet
khususnya media sosial. media sosial yang sering mengakses media sosialnya dan lebih
sering melihat iklan pop-up yang muncul, akan lebih memperlihatkan ketertarikan
terhadap iklan yang dilihat. Penelitian Tan (2013) didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Chung-Chuan Yang (1997) yang meneliti mengenai keefektifan iklan.
Yang (1997) mengatakan bahwa produk yang diiklankan mempengaruhi keefektifan
sebuah iklan. Orang akan lebih memperhatikan iklan dengan produk yang sudah
dikenalinya. Penelitian Yang (1997) dilakukan di mid Western University di Us.
Penelitian Yang (1997) menggunakan responden mahasiswa dalam Universitas ini dari
tiga negara, yaitu Taiwan, China, dan US. Responden diambil 36 dari masing-masing
negara.

14
BAB III

HASIL PENELITIAN

3.1 Hasil Penelitian


Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian terkait penerapan periklanan di
perusahaan.Periklanan dalam sebuah perusahaan merupakan hal yang sangat penting dilakukan
dan diidentifikasi lebih dalam, agar jalannya perusahaan lebih maksimal dan memiliki daya tarik
yang besar di lingkungan masyarakat. Dari penelitian yang sudah dilakukan, kami menemukan
hasil yang mencakup metode periklanan, strategi periklanan, tahapan atau proses yang
dibutuhkan, target periklanan, pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian dan anggaran
periklanan.

3.1.1 Metode Periklanan

Dalam metode periklanan, kita akan mengetahui media apa saja yang harus digunakan
untuk menayangkan iklan atau menyebarluaskan kegiatan periklanan yang sudah dilakukan.
Seiring berkembangnya zaman, ada banyak sekali teknologi yang dapat kita manfaatkan untuk
media promosi untuk suatu perusahaan. Media-media tersebut terdiri atas :

a. Media Promosi Online

Di zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang cukup mengandalkan situs online saja
demi keberhasilan perusahaannya. Justru situs online lebih menjamin keberhasilan daripada
tidak. Periklanan di dalam media promosi online ini dapat dicontohkan berupa iklan internet /
situs web. Di dalam situs internet, biasanya suatu perusahaan mempromosikan produknya
melalui :

1. Google Ads

15
Iklan Google menjadi hal yang sering dituju oleh kebanyakan perusahaan saat ini karena
seiring berkembangnya zaman, sangat banyak orang yang membuka Google setiap harinya.
Sehingga, dengan mempromosikan suatu produk di Google Ads, akan memudahkan
seseorang untuk mengetahui produk-produk terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Dalam Google Ads, kemungkinan audience untuk menjangkau produk akan lebih besar.

2. Instagram Ads

Instagram juga menjadi media sosial yang sangat digemari oleh banyak masyarakat.
Instagram menyediakan iklan yang akan muncul ketika seseorang sedang melihat Explore,
Beranda, maupun Story. Dari situ, setiap orang akan dengan mudah untuk mengetahui suatu
produk. Terlebih lagi, Instagram akan secara otomatis menampilkan iklannya kepada
konsumen, khusus untuk mereka yang memang sering mencari produk tersebut. Misalnya,
saya sering mencari produk berupa jaket jeans, maka Instagram akan secara otomatis
memunculkan produk jaket jeans di akun Instagram saya.

3. Facebook’s Marketplace

Aplikasi Facebook mungkin sudah tidak semarak dulu, jika dibandingkan dengan Tiktok
dan Instagram, Facebook menjadi aplikasi yang sudah jarang digunakan. Namun, dengan
adanya Facebook’s Marketplace menyebabkan banyak orang sering mengunjunginya lagi.
Biasanya perusahaan / orang yang ingin mempromosikan atau menjual produknya, akan
bergabung dengan group-group tertentu sesuai dengan judul / barang yang dibutuhkan.
Setelah itu, mereka akan mempromosikan dan menawarkan produknya melalui group
tersebut.

b. Media Cetak

Konsumen juga bisa merasa bosan terhadap media promosi online, jadi metode
periklanan bisa dilakukan melalui media cetak juga. Iklan cetak biasanya berupa brosur yang
disebar-sebarkan. Ketika perusahaan baru didirikan atau baru meluncurkan produk baru,
perusahaan tersebut bisa mempromosikannya melalui brosur-brosur. Brosur dapat dibagikan
sesuai target pasar kita. Misalnya, perusahaan kita berkaitan dengan bimbingan belajar. Berarti
kita bisa membagikan brosur di sekolah-sekolah atau kampus.

16
c. Iklan Layanan Masyarakat

Iklan masyarakat biasanya berupa iklan TV atau promosi radio. Tapi, dalam mengawali
suatu usaha, biasanya perusahaan akan memilih alternatif yang lebih hemat biaya. Pada iklan
TV, biasanya hanya perusahaan besar dan ternama yang mempromosikan produknya disitu.
Sehingga, iklan radio cenderung menjadi alternatif dalam mempromosikan suatu produk atau
jasa. Namun, meski begitu, perusahaan juga harus melihat target pasarnya. Kebanyakan orang
yang mendengarkan radio adalah di usia lansia, sehingga perusahaan yang cocok untuk promosi
melalui iklan radio cenderung mempromosikan hal-hal yang dibutuhkan oleh lansia. Seperti,
klinik pengobatan, jamu herbal, dan lain-lain.

3.1.2 Strategi Periklanan

a. Memilih target pasar yang sesuai

Dalam menjalankan suatu perusahaan, pastinya kita sudah mempertimbangkan produk


yang kita jual itu apakah berguna dan daya tariknya tinggi atau tidak. Setelah dirasa cukup
memiliki daya tarik yang tinggi, perusahaan akan melakukan promosi melalui periklanan-
periklanan yang ada. Namun, dalam mengiklankan produknya, perusahaan juga harus pintar-
pintar memilih, media mana saja yang sesuai dengan produk yang dijualnya. Karena, produk
yang kita jual mencerminkan perilaku konsumsi dari pelanggan kita. Sehingga, apa yang kita jual
dan promosikan harus sesuai dengan target pasar perusahaan.

b. Mengidentifikasi strategi periklanan yang sudah dilakukan

Biasanya, banyak perusahaan yang setelah mengiklankan produknya, masih merasa ragu-
ragu, apakah iklan yang ia pilih itu manjur atau tidak untuk produknya. Apabila tidak
diidentifikasi lebih dalam, pastilah akan merugikan perusahaan, karena suatu perusahaan sama
saja hanya membuang-buang uang untuk promosi iklan, namun hal itu belum tentu worth it.
Sehingga, perusahaan harus memperhatikan betul sejauh apa perubahan yang muncul dalam
penjualannya. Perusahaan harus memiliki data terkait penjualannya setiap hari, dan kapan saja

17
mereka melakukan promosi iklan. Dengan itu, perusahaan akan mengerti seberapa
berpengaruhnya periklanan yang dipilihnya.

c. Memilih waktu terbaik untuk melakukan periklanan

Waktu juga harus dipertimbangkan dalam melakukan periklanan, karena perusahaan


harus mencari waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Perusahaan harus melihat
trend pasar yang sedang berlangsung saat ini. Jadi, produk yang dipromosikan sesuai dan up to
date. Seperti contohnya, perusahaan mengiklankan produknya ketika hari-hari libur, karena saat
hari libur keinginan masyarakat untuk membeli suatu produk lebih besar daripada hari-hari biasa.
Jadi, strategi periklanan dalam memilih waktu harus sesuai dengan trend pasar.

d. Melakukan Branding

Suatu perusahaan harus melakukan branding agar strategi periklanan yang dilakukan
dapat berjalan dengan baik dan menarik minat konsumen. Dengan melakukan branding,
perusahaan akan lebih mudah mengenalkan produknya pada masyarakat luas. Jadi, suatu
perusahaan harus selalu berkomitmen dan konsisten untuk mengiklankan produknya melalui
branding.

e. Memanfaatkan Sumber Daya yang sesuai

Perusahaan harus menggunakan Sumber Daya yang sesuai budget dan anggaran agar
tidak mengalami kerugian. Contohnya, mengiklankan produknya melalui situs web gratis agar
hemat biaya, tapi perusahaan juga harus tetap mempertimbangkan kualitas produknya agar tidak
salah sasaran.

3.1.3 Tahapan atau proses yang dibutuhkan

a. Tahap Perintisan

Tahapan ini dilakukan ketika suatu produk baru diperkenalkan. Iklan harus lebih sekedar
menyajikan sebuah produk, tapi sekaligus harus mampu menanamkan kebiasaan baru, mengubah
kebiasaan, mengembangkan pemakaian baru, atau bahkan mengusahakan standar hidup baru.

18
Iklan harus menjual aspek umum dari produk dan mengajari tentang apa yang dilakukan produk.
Selama sasaran belum memahami dengan jelas manfaat produk, periklanan harus menekankan
kegunaan bukan keuntungan-keuntungan dibanding pesaing. Suatu usaha sia-sia mencoba
memperoleh keuntungan kompetitif dari produk lain ketika minat belum terbentuk.

b.Tahap Kompetitif

Tahap ini merupakan tahap periklanan yang dicapai oleh sebuah produk ketika
kegunaannya yang umum dikenali, tetapi prioritasnya di atas brand yang sama harus dibentuk
agar memperoleh sudut pandang berbeda. Jadi, pada tahapan ini kegiatan periklanan bertujuan
untuk menunjukkan perbedaan suatu produk kepada konsumen. Periklanan ini menampilkan
keistimewaan brand suatu produk yang membuatnya lebih baik dari yang lain.

c.Tahap Retentif

Tahap ini dilakukan ketika kegunaan produk yang umum dikenal di mana-mana dan segi
kualitasnya lebih diperhatikan. Disini, pihak periklanan akan berusaha untuk membuat konsumen
memperhatikan merk dari suatu produk, sehingga merk tersebut akan bisa diingat oleh mereka.
Biasanya iklan hanya bersifat visual, hanya memuat nama/brand dengan illustrasi yang dominan.
Atau bermain dengan warna brand yang khas. Sehingga, di tahap ini, periklanan diciptakan agar
konsumen dapat mengingat produk melalui merk / brandnya.

3.1.4 Target Periklanan

Target Periklanan atau yang disebut sebagai Target Advertising adalah iklan yang ditayangkan
kepada segmentasi audience tertentu, yang dapat berupa demografis, grup, atau individu tertentu.
Pada dasarnya, iklan jenis ini dipilih karena relevansinya dengan konten suatu situs, dengan
asumsi bahwa iklan tersebut juga akan relevan dengan audiens situs tersebut.

Berdasarkan jenisnya penargetan iklan dicontohkan sebagai berikut :


1. ontextual advertising menargetkan orang-orang berdasarkan perilaku mereka, seperti kueri
penelusuran yang mereka gunakan dan situs web yang mereka kunjungi. Data dari perilaku
semacam itu dianggap sebagai indikator minat individu yang bertujuan sebagai panduan dalam
membuat keputusan tentang iklan yang akan mereka tayangkan.

19
2. Social media targeting menggunakan sejumlah pendekatan untuk memilih audiens dalam
sebuah iklan. Di Facebook, misalnya, perusahaan media streaming mungkin menargetkan iklan
tertentu berdasarkan data pengguna seperti kelompok usia, jenis kelamin, dan minat atau mereka
mungkin menargetkan pengguna yang menyukai halaman tertentu. Pendekatan lain adalah
menayangkan iklan kepada orang-orang berdasarkan halaman dan postingan yang disukai teman
mereka.

3. Geotargeting melibatkan penayangan iklan ke pasar tertentu berdasarkan lokasi geografis dari
pembeli potensial, mengingat berbagai situasi di seluruh dunia pada waktu tertentu, kota, negara
bagian, atau negara sering kali dapat menjadi ceruk pasar bagi produk atau layanan tertentu.

4. Re-targeting, atau juga dikenal sebagai pemasaran ulang, melibatkan penargetan individu
dengan iklan untuk produk atau layanan tertentu setelah mereka mengunjungi situs web milik
bisnis tersebut. Retargeting adalah teknologi di balik iklan yang mengikuti orang dari satu situs
ke situs lain.

3.1.5 Pengaruh Periklanan terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan mengenai pengaruh periklanan perusahaan


terhadap keputusan pembelian dari konsumen, maka diperoleh beberapa poin sebagai berikut :

1. Periklanan yang sudah dilakukan oleh perusahaan berdampak positif, namun belum tentu
berpengaruh besar dan belum bisa dijadikan prioritas utama dalam mengawali suatu usaha. Hal
ini disebabkan karena jenis periklanan saat ini sudah semakin banyak dan berkembang luas, jadi
perusahaan belum tentu memilih periklanan yang berpengaruh untuk usahanya. Meskipun,
sebelum melakukan periklanan, perusahaan sudah me-review mana saja periklanan yang cocok
dan worth it, namun itu semua tetap memperhatikan waktu dan hari, serta situasi konsumen saat
itu.

2. Banyak periklanan yang kurang menarik, padahal ketika melihat testimoninya sudah bagus-
bagus dan menarik. Tetapi, itu belum tentu terjadi pada perusahaan kita. Tergantung faktor

20
beruntung atau tidak beruntung, sehingga konsumen belum tentu tertarik dengan iklan produk
kita.

3. Periklanan yang memiliki daya tarik terbesar yaitu saat mencantumkan “diskon”. Meskipun
sekarang ini sudah banyak sekali konsumen yang tidak terlena dengan kata “diskon”, namun
daya tarik konsumen dengan iklan yang mencantumkan kata “diskon” masih memiliki presentase
terbesar. Selain itu, menurut survei penelitian yang dilakukan, kata-kata yang menarik minat
konsumen lagi adalah ketika mencantumkan “Beli 2 Gratis 1” . Hal ini masih menjadi strategi
periklanan yang sangat berpengaruh, bahkan ditunggu oleh banyak orang.

3.1.6 Anggaran Periklanan

Dalam melakukan kegiatan promosi / periklanan dalam sebuah perusahaan, tentunya


anggaran harus sangat dipertimbangkan. Karena, jika anggaran tidak dipertimbangkan sejak
awal, akan menyebabkan keuangan perusahaan kacau dan tidak teratur. Selain itu, uang yang
dikeluarkan bisa menjadi berlebihan dan pada akhirnya menyebabkan kerugian. Dengan adanya
anggaran yang jelas, pihak perusahaan sudah memiliki rancangan anggaran keuangan yang akan
digunakan, jadi hal ini bisa menghindari pengeluaran yang berlebihan dan tidak terarah.

a. Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Periklanan

1. Tujuan pemasaran

Perusahaan harus menyeimbangkan antara tujuan pemasaran dan anggaran yang ada,
karena anggaran yang dikeluarkan harus sesuai dengan jalannya pemasaran produk kita. Dengan
itu, pengeluaran akan lebih efektif dan jelas tujuannya.

2. Target audiens

Anggaran yang dikeluarkan untuk melakukan periklanan harus sesuai dengan target
pasar kita. Jangan sampai, kita hanya membuang-buang uang saja, tetapi target pasarnya tidak
sesuai. Sehingga, kepada siapa produk kita akan diiklankan / promosikan harus dipertimbangkan
sejak awal.

21
3.Jenis produk

Jenis suatu produk sangat mempengaruhi jenis promosi iklan yang akan ditampilkan.
Karena, banyak sekali beberapa produk yang saat ini justru tidak memerlukan promosi iklan
yang terlalu heboh. Sehingga, perusahaan harus pintar-pintar memilih jenis produk yang sesuai
untuk diiklankan, dengan itu anggaran yang dikeluarkan juga tidak akan merugi.

4. Jenis media yang dipilih

Media yang dipilih harus sesuai dengan produk dan target pemasarannya. Banyak media
yang mengharuskan kita untuk membayar mahal, namun itu belum tentu worth it dan memiliki
feedback yang baik untuk produk yang kita promosikan. Sehingga, kita tidak boleh asal memilih
media, namun juga melihat apakah produk yang kita jual sudah sesuai dipromosikan di media
ini. Sehingga, meskipun perusahaan harus membayar mahal untuk media periklanan, tapi
kemungkinan untuk diminati banyak orang itu lebih besar.

5.Keuntungan yang diharapkan

Dalam melakukan promosi atau periklanan, pastinya perusahaan membutuhkan keuntungan


yang sesuai dengan hasil kerja, serta biaya membayar periklanan tersebut. Bagaimana untuk bisa
memperoleh keuntungan mel

22
BAB IV

PENERAPAN TEORI

4.1 Definisi Masalah


Iklan adalah sebuah informasi yang berisi pesan untuk membujuk orang lain, agar tertarik
pada barang atau jasa yang ditawarkan.Iklan tak hanya untuk masalah komersial. Tetapi juga
dapat berisi ajakan kepada para pembacanya untuk melakukan hal-hal yang baik. Seperti, tidak
menggunakan obat terlarang, menanam pohon, hingga tidak membuang sampah sembarangan.
Iklan biasanya dipromosikan melalui, koran televisi, radio, media sosial, majalah, dan banyak
ditemukan pada baliho di jalan.

Pada zaman sekarang, iklan paling efektif di gunakan yaitu melalui televisi, dan media
sosial. Melihat dari perkembangan enternet yang cepat dan hampir seluruh manusia di bumi
meggunakan internet, menjadikan internet sebagai media paling efektif sebagai media paling
efektif untuk kegiatan promosi. Media sosial yang digunakan sebagai media iklan perusahaan
yaitu Instagram, Whatsapp , Tik Tok, dan youtube.

Banyak perusahan yang memasang iklanya di televisi dan sosial media. Salah satunya
perusahaan yang berjalan di bidang transpotasi yaitu PT. Gojek Indonesia atau yang biasa kita
kenal dengan Go-Jek. Seperti yang kita tahu Go-Jek memasang iklan dimana-mana seperti di
televisi, media sosial , poster,koran, wesite dan masih banyak lagi. Strategi pemasaran Go-Jek
yang patut di acungi jempol ini bisa membuat aplikasi gojek menjadi booming dan di butuhkan
banyak orang. Karena cara kerja yang mudaah dan fleksibel membuat aplikasi gojek disukai
banyak orang

4.2 Penerapan iklan PT Gojek Indonesia

23
Saat ini dunia periklanan semakin modern dan kreatif dan televise maupun youtube masih
menjadi media favorit untuk sarana beriklan. Sarana ini pula yang kemudian dimanfaatkan oleh
pengiklan seperti perusahaan transportasi jasa online untuk beriklan ditelevisi seperti iklan Gojek
versi “Cerdikiawan”. Iklan seringkali menggunakan simbol atau tanda dalam memaparkan
produknya, pesan didalam iklan berupa teks dan visual. Terkait hal tersebut tujuan penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis Sign, Object, Interpretant serta pesan dan makna dalam iklan
Gojek versi “Cerdikiawan”. Go-Jek memiliki banyak strategi dalam periklanan untuk
menawarkan aplikasi jasanya.

Salah satunya iklan versi cerdikiawan di kanal Youtube sebagai wadah berbagi video
terbesar dunia. Dengan kata pembuka “ini kisah para cerdikiawan” seakan Go-jek
memberitahukan bagaimana menyelesaikan segala perkara dengan cara yang cerdik atau out of
the box. Ini menjadi penanda bahwa Go-Jek juga ingin mengajak milenial out of the box seperti
sejumlah tokoh-tokoh lainnya dalam hal melancarkan komunikasi.

Seperti diketahui, iklan Go-Jek berdurasi satu menit itu dibuat oleh sutradara Dimas
Djajadiningrat. Adapun beberapa kisah yang coba ditampilkan dalam iklan Go-Jek tersebut
adalah sebagai berikut:

 Di awal durasi, Cerdikiawan menampilkan seorang pria yang hendak mengambil


air minum menggunakan dispenser. Akan tetapi, saat memencet tuas penyalur air
dari gallon, tuas tersebut rusak. Pria tersebut lalu mengambil garpu sebagai
pengganti tuas dispenser agar dispenser tetap dapat digunakan. Cara seperti ini
merupakan cara yang cerdik ditambah dengan kalimat “garpu pun jadi alat
berbagi kesejukan”. Garpu yang pada hakikatnya menjadi alat bantu untuk kita

24
makan, tetapi bisa digunakan untuk menggantikan tuas dispenser. Dalam
kehidupan nyata, ini memang sangat jarang terjadi. Namun, sebagaimana bentuk
komunikasi pemasaran, Go-Jek ingin berpesan bahwa alat-alat yang tampak
sederhana bisa melakukan fungsi-fungsi lainnya.

 Kisah berlanjut menampilkan orang-orang yang sedang berada di dalam bus.


Orang akan memanfaatkan waktu untuk beristiarahat di dalam bus,terlebih jika
hari sudah malam. Dalam Cerdikiawan, Go-Jek menggambarkan bagaimana kain
penutup kursi berfungsi sebagai penyanggah kepala. Cuplikan ini menjadi
semacam solusi alternative, di mana para penumpang bus kerap menyenderkan
kepalanya secara tidak sengaja ke penumpang lain di sebelahnya. Bahkan, cara
yang digambarkan dalam Cerdikiawan ini belum pernah terpikir sebelumnya,
setidaknya sebelum Cerdikiawan muncul

 Kisah ketiga menampilkan pedagang bakso yang memisahkan antara kuah dan
mie bakso. Namun, pemisahan tersebut masih terjadi dalam satu kantong plastik
yang sama. Inovasi Cerdikiawan ini juga dapat dilihat sebagai kampanye isu
lingkungan, yakni soal plastik. Pasalnya, penggunaan plastik di zaman sekarang
seperti diketahui akan diatur dalam regulasi tingkat kementerian.

 Kisah keempat menampilkan lima orang yang sedang bekerja di proyek


pembangunan. Kelimanya ingin berfoto bersama, masuk satu frame, tetapi di satu
sisi tak satu pun memiliki tongkat selfie. Lima orang itu pun menggunakan
cangkul kemudian handphone disandarkan ke cangkul agar terliat seperti tongkat
selfie. Cangkul mungkin bisa dikatakan sebagai barang substitusi, tetapi
menggunakan cangkul sebagai pengganti tongkat selfie, berpotensi diistilahkan
pula sebagai barang inferior, sebagaimana biji kopi, daging kaleng, dan barang-
barang biasa lainnya.

 selanjutnya menampilkan seorang wanita berhijab jingga sedang berjalan di


tengah hujan. Satu tangannya memegang payung, sementara satu tangan lainnya
membawa banyak barang bawaan. Namun, wanita tersebut masih bisa menelepon.
Cara yang dilakukannya adalah dengan meletakkan telepon genggamnya di antara

25
telinga dan hijabnya. Sehingga telepon genggam tersebut seolah menetap dan
memudahkan dia untuk berbincang

 Kisah keenam menampilkan seorang pria yang sedang mandi. Namun, karena
tidak memiliki shower, pria tersebut membuat shower secara manual. Pria itu pun
menggunaknnya plastik yang dibolongi sendiri dan digantung ventilasi kamar
mandinya, sehingga plastik tersebut berubah fungsi layaknya shower.

 Kisah ketujuh menampilkan seorang pria yang berjalan di pasar dengan sandal
jepit yang putus, yang seharusnya sudah tidak bisa digunakan. Namun, pria
tersebut menggunakan peniti untuk menyambungkan kembali sendal jepitnya.
Cara seperti ini sudah familiar digunakan. Barang-barangnya pun
bermacammacam, mulai dari sedotan hingga paku.

 Kisah kedelapan menampilkan seorang pria yang memasak telur menggunakan


setrika yang dipanaskan. Sebagaimana bentuk komedi situasi, kisah ini menjadi
cara berkomedi, di mana panas dari setrika bisa dijadikan alternative kompor
untuk memasak. Tidak hanya Cerdikiawan, sejumlah influencer Indonesia juga
melakukan eksperimen ini.

 selanjutnya yakni menampilkan seorang pengendara mobil yang tidak memiliki


holder untuk telepon genggamnya di dasbor mobil. Akhirnya dia menggunakan
sandal jepi sebagai tempat untuk menempelkan telepon genggamnya untuk
mendengarkan music.

 Kisah kesepuluh menampilkan seorang wanita yang menginovasikan headset


dengan kreatif. Dengan cara menambahkan gelas platin di telinganya dan
membuat seakan dia memakai headphone.

Dalam iklan televisi Gojek versi “Cerdikiawan” terlihat sign, object dan interpretant. Dari
teknik pengambilan gambar, warna, suara dan teks iklan ini yaitu tanda seperti garpu yang
digunakan untuk menggantikran dispenser yang rusak. Pada umumnya garpu memiliki arti
sebagai alat manusia untuk membantu makan dan dalam konteks iklan ini garpu sebagai tanda
kesejukan dan dipakai membantu orang yang akan minum jika kran dispenser rusak dan selain

26
itu menyampaikan bahwa anak muda harus cerdas dan cerdik untuk mengatasi semua
permasalahan layaknya sebuah aplikasi seperti Gojek.

Semua pesan verbal terletak pada suara dari Najwa Syihab yang menuntun jalannya
audio dan visual dari iklan ini. Adapun bentuk pesan nonverbal dari iklan ini berupa teks iklan
dan juga ekspresi, kemudian setting lokasi tempat pengambilan visual gambar iklan ini. Iklan
televisi dan youtube Gojek versi “Cerdikiawan” ini menyajikan sebuah tanda-tanda, pesan dan
makna yang berkaitan dengan semiotika pada iklan. Tidak semua iklan menampilkan makna
tersirat yang mudah dipahami oleh masyarakat. Oleh karenanya iklan dengan makna tersirat
seperti halnya iklan ini tidak akan efektif jika dikaitkan dengan informasi produk.

Iklan cerdekiawan ini selalu muncul ketika akan televise dan membuka video di youtube.
Iklan ini tidak hanya mempromosikan aplikasi Go-Jek tetapi juga mengajarkan motto
kehidupan. Membuat iklan ini menjadi banyak perhatian karena berbeda dari iklan biasanya.
Iklan seperti ini, membuat Go-Jek semakin di kenal oleh masyarakat luas.

27
BAB V

KESIMPULAN

Periklanan adalah salah satu dari beberapa metode dari promosi yang disadari oleh
banyak perusahaan sebagai sebuah alat yang penting untuk berkomunikasi dengan pelanggan
mereka mengenai produk dan jasa yang mereka tawarkan. Periklanan bisa dipasang melalui
media cetak maupun media promosi online. Media sosial dan televisi menjadi media iklan yang
efektif untuk generasi millennial.

Strategi periklanan memiliki banyak jenisnya tergantung dari perusahaan yang memakai
jenis tersebut. Setiap perusahaan memiliki strategi periklanan masing. Seperti Go-Jek yang
mempunyai iklan fenomenal yaitu iklan “Cerdekiawan”. Iklan ini mengajarkan untuk mengatasi
segala perkara dengan cerdik atau out of the box. Strategi dan Kekhasan iklan Go-Jek membuat
iklan aplikasi Go-Jek semakin dikenal masyarakat luas. Hal itu membuktikan bahwa Go-Jek
berhasil menerapkan strategi periklanan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

28
A, Shimp,Terence (2003). Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran.Terpadu, Jilid I ( edisi 5), Jakarta: Erlangga

Tjiptono, Fandi. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI

Wirakumah, Tedy. 2012. Perihal Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Teddy Worspress

Azizah, Nur. 2020. Strategi Pemasaran Iklan Go-Jek Versi Cendikiawan Untuk Meningkatkan
Pengguna Aplikasi Gojek. Jakarta: E-Jurnal Lontar 2020

Ardia, Velda. 2020. Analisis Semiotika Iklan GOJEK Versi “CERDIKIAWAN”.


Jakarta: E-Jurnal Universitas Muhammdiyah Jakarta

29

Anda mungkin juga menyukai