KATA PENGANTAR
Puji syukur kami pajatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Etika Bisnis
ini dengan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas
yang di berikan kepada kelompok kami.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii
BAB I (Pendahuluan)................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 1
1.3 Tujuan.............................................................................................. 1
BAB II (Pembahasan).................................................................................. 3
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui definisi iklan.
Untuk mengetahui macam-macam bentuk iklan.
Untuk mengetahui tujuan dari iklan.
Untuk mengetahui fungsi iklan.
1
Untuk mengetahui persoalan etis dalam iklan.
Untuk mengetahui makna etis menipu dalam iklan.
Untuk mengetahui kebebasan konsumen.
Untuk mengetahui peraturan apa saja yang mengatur mengenai iklan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
produsen. Sasaran akhir seluruh kegiatan bisnis adalah agar barang yang
telah dihasilkan bisa dijual kepada konsumen. Dengan kata lain, pada
hakikatnya secara positif iklan adalah suatu metode yang digunakan untuk
memungkinkan barang konsumen dapat dijual kepada konsumen.
4
sosial ini adalah melalui iklan instagram, iklan facebook, iklan twitter,
dan sebagainya.
5
suatu produk. Sasaran iklan adalah agar konsumen dapat mengetahui
dengan baik produk itu sehingga akhirnya memutuskan untuk
membeli produk itu. Namun apakah dalam kenyataannya pembeli
membeli produk tersebut atau tidak, itu merupakan sasaran paling
jauh. Sasaran dekat yang lebih mendesak adalah agar konsumen tahu
tentang produk itu, kegunaannya, kelebihannya, dan kemudahan-
kemudahannya. Dalam kaitan dengan itu, iklan sebagai pemberi
informasi menyerahkan keputusan untuk membeli kepada konsumen
itu sendiri. Maka, iklan hanyalah media informasi yang netral untuk
membantu pembeli memutuskan secara tepat dalam membeli produk
tertentu demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
b. Iklan sebagai pembentuk pendapat umum
Berbeda dengan fungsi iklan sebagai pemberi informasi, dalam
wujudnya yang baik iklan dilihat sebagai suatu cara untuk
mempengaruhi pendapat umum masyarakat tentang sebuah produk.
Dalam hal ini fungsi iklan mirip dengan fungsi propaganda politik
yang berusaha mempengaruhi massa pemilih. Dengan kata lain,
fungsi iklan adalah untuk menarik massa konsumen untuk membeli
produk itu. Caranya dengan menampilkan model iklan yang
manupulatif, persuasif, dan tendensius dengan maksud untuk
menggiring konsumen untuk membeli produk tersebut. Karena itu,
model iklan ini juga disebut sebagai iklan manipulatif.
Secara etis, iklan manipulasi jelas dilarang karena iklan semacam
itu benar-benar memanipulasi manusia, dan segala aspek
kehidupannya, sebagai alat demi tujuan tertentu di luar diri manusia.
Iklan persuasif sangat beragam sifatnya sehingga kadang-kadang sulit
untuk dinilai etis tidaknya iklan semacam itu. Bahkan batas antara
manipulasi terang-terangan dan persuasi kadang-kadang sulit
ditentukan.
6
Informing → Iklan berfungsi sebagai sarana untuk penyampaian
informasi mengenai sebuah produk / brand dalam sebuah usaha bisnis
Persuading → Fungsi selanjutnya adalah iklan digunakan untuk sarana
membujuk masyarakat untuk membeli produk anda
Reminding → Iklan mempunyai fungsi untuk memelihara ingatan
konsumen akan suatu produk pada suatu usaha bisnis. Melalui fungsi
ini akan bisa mengingatkan keinginan pelanggan untuk membeli suatu
produk
Adding value → iklan mempunyai fungsi sebagai pemberi nilai
tambah terhadap suatu produk di masyarakat. Dengan menggunakan
iklan, promosi produk anda akan semakin menarik dan diingat oleh
masyarakat.
assisting → sebuah periklanan mempunyai fungsi dan peranan sebagai
pendamping untuk menjembatani berbagai macam bisnis atau usaha
pada sebuah aktivitas komunikasi dalam pemasaran. Misalnya saja,
sebuah iklan digunakan sebagai media komunikasi pada peluncuran
sebuah produk pemasaran seperti kupon / undian. Di sini, iklan
mempunyai peranan yang sangat besar sebagai representasi suatu
perusahaan. bagi konsumen sendiri, iklan ini mempunyai beberapa
fungsi sebagai berikut :
7
Secara umum ada beberapa persoalan etis yang ditimbulkan oleh
iklan diantaranya:
a. Merongrong ekonomi dan kebebasan manusia.
b. Menciptakan kebutuhan manusia dengan akibat manusia modern
menjadi konsumtif.
c. Membentuk dan menentukan identitas dan citra manusia modern.
d. Merongrong rasa keadilan sosial masyarakat.
8
lain di luar dirinya, termasuk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari. Pada fenomena iklan manipulatif, manusia benar-benar
menjadi objek untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dan tidak
sekedar di beri informasi untuk membantunya memilih produk tertentu.
Kedua, dalam kaitan dengan itu, iklan manipulatif dan persuasif
non-rasional menciptakan kebutuhan manusia dengan akibat manusia
modern menjadi konsumtif. Secara ekonomis hal ini tidak baik karena
dengan demikian akan menciptakan permintaan ikut menaikkan daya beli
masyarakat. Bahkan, dapat memacu prduktivitas kerja manusia hanya
memenuhi kebutuhan hidupnya yang bertambah dan meluas itu. Namun,
di pihak lain muncul masyarakat konsumtif, di mana banyak dari
apa yang dianggap manusia sebagai kebutuhannya sebenarnya bukan
benar-benar kebutuhan.
Ketiga, yang menjadi persoalan etis yang serius adalah bahwa
iklan manipulatif dan persuasif non-rasional malah membentuk dan
menentukan identitas atau citra memiliki barang sebagaimana ditawarkan
iklan. Ia belum merasa percaya diri kalau belum memakai minyak rambut
seperti diiklankan bintang film terkenal, dan seterusnya. Identitas manusia
modern lalu hanyalah identitas massal, serba sama, serba tiruan, serba
polesan, serba instan.
Keempat, bagi masyarakat Indonesia dengan tingkat perbedaan
ekonomi dan sosial yang tinggi, iklan medongrong rasa keadilan sosial
masyarakat. Iklan yang menampilkan yang serba mewah sangat ironis
dengan kenyataan sosial di mana banyak anggota masyarakat masih
berjuang untuk sadar hidup. Iklan yang mewah tampil seakan tanpa punya
rasa solidaritas dengan sesamanya yang miskin. Kendati dalam kenyataan
praktis sulit menilai secara umum etis tidaknya iklan tertentu, ada baiknya
kami paparkan beberapa prinsip yang kiranya perlu diperhatikan dalam
iklan. Pertama, iklan tidak boleh menyampaikan informasi yang palsu
dengan maksud memperdaya konsumen. Masyarakat dan konsumen tidak
boleh diperdaya oleh iklan untuk membeli produk tertentu. Mereka juga
tidak boleh dirugikan hanya karena telah diperdaya oleh iklan tertentu.
9
Kedua, iklan wajib menyampaikan semua informasi tentang produk
tertentu, khususnya menyangkut keamanan dan keselamatan manusia.
Ketiga, iklan tidak boleh mengarah pada pemaksaan, khususnya secara
kasar dan terang-terangan. Keempat, iklan tidak boleh mengarah pada
tindakan yang bertentangan dengan moralitas: tindak kekerasan, penipuan,
pelecehan seksual, diskriminasi, perendahan martabat manusia dan
sebagainya.
10
media untuk mengungkapkan hakikat dan misi sebuah perusahaan atau
produk. Prinsip etika bisnis yang paling relevan di sini adalah prinsip
kejujuran, yakni mengatakan hal yang benar dan tidak menipu. Prinsip ini
tidak hanya menyangkut kepentingan banyak orang, melainkan juga pada
akhirnya menyangkut kepentingan perusahaan atau bisnis seluruhnya
sebagai sebuah profesi yang baik. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa
iklan yang secara moral dikutuk adalah iklan yang secara sengaja
menyampaikan pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan dengan
maksud menipu atau yang menampilkan pernyataan yang bisa
menimbulkan penafsiran yang keliru pada pihak konsumen yang
sesungguhnya berhak mendapatkan informasi yang benar apa adanya
tentang produk yang ditawarkan dalam pasar. Dengan kata lain,
berdasarkan prinsip kejujuran, iklan yang baik dan diterima secara moral
adalah iklan yang memberi pernyataan atau informasi yang benar
sebagaimana adanya.
11
moral untuk mewujudkan iklan yang baik bagi masyarakat. Namun, jika
ini tidak memadai, kita membutuhkan perangkat legal politis dalam bentuk
aturan perundang-undangan tentang periklanan beserta sikap tegas tanpa
kompromi dari pemerintah melalui departemen terkait untuk menegakkan
dan menjamin iklan yang baik bagi masyarakat.
Adapun hak-hak yang di peruntukan untuk para konsumen antara lain:
a) Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang atau jasa.
b) Hak untuk memilih barang atau jasa serta mendapatkan barang atau
jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan.
c) Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang atau jasa.
d) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang atau jasa
yang digunakan.
e) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
f) Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
g) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif.
h) Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi atau penggantian,
apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
atau tidak sebagaimana mestinya.
i) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
1. UUPK
UUPK ialah undang-undang yang mengatur mengenai periklanan di
Indonesia. Tujuan dari suatu perlindungan konsumen adalah sebagai
berikut :
12
Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen
untuk melindungi diri.
Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara
menghindarkannya dari ekses negative pemakaian barang dan/atau
Jasa.
Meningkatkan pemberdayaan konsumen daalm memilih menentukan
dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen.
menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk
mendapatkan informasi.
Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggung jawab dalam berusaha.
Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin
kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan,
kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen.
13
Memuat iklan yang dapat merendahkan martabat suatu agama dan/atau
kerukunan hidup antar umat beragama serta bertentangan dengan
rasa kesusilaan masyarakat.
Memuat iklan minuman keras, narkotika, psikotropika dan zat aditif
lainnya tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Memuat iklan dengan peragaan rokok dan/atau penggunaan rokok.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari materi di atas dapat kita simpulkan bahwa iklan adalah berita atau
pesan untuk membujuk dan mendorong orang agar tertarik pada barang ataupun
jasa yang di tawarkan, iklan juga dapat di promosikan melalui media periklanan
sepeti commercial break yang biasa kita jumpai di televisi, billboard yang biasa
kita jumpai di sepanjang jalan, iklan baris yamg biasa di jumpai dalam
majalah/koran, media social seperti ada di youtube, instagram, facebook, dsb.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://gatotbukankaca.weebly.com/etika-bisnis-4.html
https://www.advertisingfresh.com/artikel/fungsi-iklan-dalam-bisnis/
http://vickyanggraini18.blogspot.com/2014/12/etika-bisnis-iklan-dalam-etika-
dan.html
16