Anda di halaman 1dari 16

BAURAN PEMASARAN

Mata Kuliah : MANAJEMEN PEMASARAN JASA

Dosen Pengampu : Ingan Ukur Br Sitepu SE.,MM

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1. Dwita br Tarigan ( 2112010001 )


2. Oya Prananta Tarigan ( 2112010003 )

Kelas : 11A41

Prodi : Manajemen

FAKULTAS SOSIAL DAN HUKUM


UNIVERSITAS QUALITY BERASTAGI
Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
kami sebagai penulis dapat penyusunan makalah yang berjudul “BAURAN PEMASARAN”
Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa. Kami
sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini telah melewati beberapa kajian
pustaka, sehingga diharapakan isi makalah ini sesuai dengan teori yang berlaku di masyarakat
dan dapat digunakan sebagai salah satu referensi, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi pendidikan. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya,kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan bagi kesempurnan makalah ini.

Berastagi, September 2023


Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
A. Pengertian bauran pemasaran...........................................................................................5
B. Product.............................................................................................................................5
1. Produk inti.................................................................................................................5
2. Produk berwujud.......................................................................................................5
3. Produk tambahan .....................................................................................................6
C. Price..................................................................................................................................8
D. Promotion.......................................................................................................................10
1. Periklanan...............................................................................................................10
2. Penjualan pribadi....................................................................................................10
3. Promosi penjualan..................................................................................................11
4. Publisitas.................................................................................................................11
E. Place.................................................................................................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................15
Kesimpulan................................................................................................................................15
Daftar Pustaka................................................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penggunaan konsep bauran pemasaran dapat diterapkan, karena salah satu konsep
dasar pemasaran bagi pusat informasi adalah memenuhi kepuasan pengguna. Kepuasan
pengguna terhadap jasa layanan yang diberikan tentunya tidak dapat diprediksikan secara tepat
oleh pengelola pusat informasi. Keadaan tersebut membutuhkan suatu pemikiran mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan kegiatan, penyebaran informasi sampai tahap evaluasi,
sehingga tujuan penerapan bauran pemasaran yaitu untuk meningkatkan efisiensi bagi
kinerja pusat informasi serta mewujudkan kepuasan pengguna dapat tercapai. Selain itu bauran
pemasaran sebagai suatu usaha dalam memperlancar pelayanan jasa informasi, harus
didukung oleh keahlian dalam berkomunikasi dengan pengguna. Hal ini disebabkan
pemasaran layanan jasa informasi, bersifat sensitif dalam menghayati kebutuhan penggunanya.
Di samping itu para tenaga pengelola pusat informasi harus mempunyai pengetahuan
(services knowledge) dan mengenal jasa layanan informasi yang dipasarkan. Sehingga mereka
dapat memperkenalkan dan mempromosikan jasa tersebut, serta harus dapat mengetahui
siapa yang membutuhkan dan menggunakan jasanya. Hal ini ditujukan untuk dijadikan sebagai
dasar penentuan target atau sasaran pasarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )
Terdapat empat unsur dalam Marketing Mix yaitu : Produk, Harga, Promosi, dan Tempat
(Saluran Distribusi), atau sering disebut 4P (Product, Price, Promotion, Place). Untuk mencapai
tujuan pemasaran, maka ke empat unsur tersebut saling mendukung satu dengan yang lain atau
dengan kata lain, manajemen harus berusaha agar variable-variabel Marketing Mix itu
dapat terpadu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Jadi tidak hanya
satu komponen saja yang diprioritaskan, tetapi apabila perusahaan ingin memenuhi
kebutuhan secara memuaskan maka harus didukung oleh keempat unsure tersebut diatas.
Marketing Mix adalah kombinasi dari variable atau kegiatan yang merupakan inti dari system
pemasaran yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan system distribusi. Atau dengan kata lain,
Marketing Mix merupakan kumpulan variable-variabel yang dapat digunakan
perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen. Jadi Marketing Mix itu akan dapat
ditentukan tingkat keberhasilan pemasaran yang diikkuti oleh kepuasan pelanggan.

B. Product ( Produk )
Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian,
permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Pengembangan suatu produk harus didasari oleh pertimbangan adanya pembagian produk, yaitu
ada 3 bagian :

1. Produk Inti (Core Product)


Disini harus diketahui apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh konsumen. Setiap produk
tentu memiliki manfaat serta ciri-ciri tertentu. Dalam hal ini penjual harus dapat menjual
manfaat tersebut dan bukan cirri-ciri produk. Produk inti ini terdiri unsur
Manfaat inti. Suatu contoh :
 Konsumen membeli panasa bukan gas.
 Wanita membeli kecantikan bukan kosmetik
 Nasabah membeli nasabah bukan deposito
2. Produk Berwujud ( Tangible Product )
Perusahaan harus berusaha untuk mengubah produk ini menjadi produk
berwujud (tangible product). Misalnya computer, buku. Dalam produk berwujud
ini terdapat 5 ciri yaitu :
 Tingkat Mutu Produk.
 Model.
 Merk Produk.
 Ciri-Ciri Produk.
 Kemasan (Pembungkus)
3. Produk Tambahan ( augmented Product )
Perusahaan harus dapat menwarkan manfaat dan pelayanan tambahan. Dapat diberikan
contoh : garansi, pengiriman barang kerumah. Dalam produk tambahan ini terdapat
4 unsur yaitu:
 Instalasi
 Jaminan
 Penyerahan dan kredit
 Pelayanan purna jual

Ternyata persaingan dewasa ini lebih menuju kearah apa yang dapat ditambahkan
perusahaan pada produk yang dibuatnya dalam bentuk pembungkusan, iklan,
pelayanan syarat penyerahan barang dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan harus
menemukan suatu cara untuk dapat melakukan tambahan pada produk yang
ditawarkan.

Permasalahan yang timbul disini adalah, Produk apakah yang paling diinginkan oleh
konsumen. Seperti telah disebutkan dimuka bahwa, kalau perusahaan
menganut konsep pemasaran, maka perusahaan harus berorientasi kepada
kebutuhan dan keinginan konsumen yaitu:

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembelian.

b. Memilih kelompok pembeli tertentu dengan sebagai sasaran penjualan.

c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

d. Mengadakan penelitian konsumen.

e. Menetukan strategi yang paling baik

Keputusan Pemberian Merk dan Penbungkusan

Untuk menambah nilai suatu produk maka perusahaan dapat memberikan suatu
merk pada produk yang akan dijualnya.

 Merk dapat berupa nama, istilah, tanda, symbol


 Nama merk merupakaan bagaian dari suatu merk yang dapat diucapkan.
 Bagian dari suatu merk yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan.
 Bagian suatu merk yang mendapat perlindungan hukum.
 Hak cipta adalah hak sah eksklusif.

Terdapat Tiga Jenis Kemasan/ Pembungkus

Terdapat Tiga Jenis Kemasan/Pembungkus.

a. Kemasan primer

b. Kemasan sekunder

c. Kemasan pengiriman

Selain itu, produk dapat digolongkan menjadi:

1. Penggolongan menurut tujuan pemakainya


 Barang konsumsi
Barang konsumsi yaitu barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan, jadi
barang ini untuk dikonsumsikan sendiri dan tidak digunakan untuk proses
produksi. Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi:
- Barang konvenien, yaitu barang yang mudah dipakai pembeliannya dapat
disembarangtempat dan pada setiap waktu.
- Barang shopping, adalah barang yang harus dibeli dengan mencari terlebih
dahulu dandidalam pembeliannya harus dipertimbangkan secara matang.
- Barang special adalah barang yang mempynyai ciri khas dan hanya dapat dibeli
ditempattertentu saja, untuk memperolehnya konsumen harus mengeluarkan
pengorbanan yangsangat besar.
 Barang industri adalah yang dibeli untuk menghasilkan barang lain atau
untuk menyelenggarakan suatu usaha.
2. Penggolongan menurut tingkat konsumsi dan konkret tidaknya suatu barang
 Barang tahan lama adalah barang konkret yang dapat digunakan dalam jangka
waktu tertentu
 Barang tidak tahan lama adalah barang konkret yang habis dikonsumsikan setelah
digunakan sekali atau beberapa kali
 Jasa adalah kegiatan, kegunaan atau kepuasan yang dijual

C. Price ( Harga )
Dalam Marketing Mix harga merupakan satu-satunya komponen yang menghasilkan
komponen yang menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur lainnya dalam (Marketing
Mix) menunjukkan biaya.
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Suatu
harga ditetapkan pada umumnya bertujuan untuk :

 Meningkatkan penjualan
 Mempertahankan dan memperbaiki market share
 Menstabilkan tingkat harga
 Mengembalikan investasi
 Mencapai laba maksimum

Di dalam penetapan harga, perlu dipertimbangkan beberapa faktor yang turut


berpengaruh, Misalnya:

a. Harga dari sejenis atau produk pengganti dari para pesaing.


Apabila perbedaan harga di antara produk pengganti atau produk sejenis
cukup berarti, maka konsumen akan beralaih ke harga yang lebih murah.
b. Kemampuan membeli dari masyarakat.
Meskipun harga telah ditetapkan tidak terlalu mahal, tetapi apabila konsumen tidak
mampu menjangkaunya karena terbatasnya penghasilan konsumen tersebut, maka
produk itu juga tidak akan dapet terjual. Apalagi jika produk tersebut tidak termasuk
kebutuhan primer.
c. Jangka waktu perputaran dana.
Jika modal perusahaan terbatas, maka tentu saja berusaha agar jangka waktu
perputaran dana dapat dipercepat. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha
menetapkan harga yang tidak terlalu tinggi, meskipun untuk itu keuntungan yang didapat
perusahaan juga rendah.
d. Peraturan pemerintah.
Untuk produk tertentu seperti minyak tanah, beras, gula, maka ada peraturan dalam
menetapkan harganya yang harus ditaati oleh penjual. Dalam hal ini penjual
tidak dapatmenetapkan besarnyya keuntungan seperti jika menjual produk yang lain.

Modifikasi Harga

a. Menurut Pelanggan (Customer Basis)

b. Menurut Bentuk Produk (Product Form Basis)

c. Menurut Tempat (Place Basis)

d. Menurut Waktu (Time Basis)

Untuk berhasilnya diskriminasi harga, diperlukan beberapa kondisi ;


 Pasar harus dapat disegmentasikan dan segmen tersebut harus memperlihat kanintensitas
permintaan yang berbeda.
 Anggota pangsa pasar yang membayar harga yang rendah harus tidak boleh
berpaling dan menjual kembali produk itu pada pangsa pasar yang membayar
hargatinggi.
 Pesaing tidak boleh menjual dibawah harga pada pangsa pasar yang dibebankan harga
lebih tinggi.
 Biaya penetapan pangsa pasar dan penentuan kebijakan pasar haruslah tidak
 melebihi hasil ekstra yang diperoleh dari diskriminasi harga.
 Bentuk diskriminasi harga tertentu haruslah tidak dianggap bertentangan dengan hukum.

Acuan Konsumen Dalam Menilai Harga

presepsi konsumen tidak secara mutlak mampu membuat konsumen mengabaikan harga. Sebab
konsumen pada umumnya memiliki suatu acuan dalam menilai harga. Acuan atau dasar yang
sering dijadikan konsumen dalam menilai harga adalah:

a. Harga produk lain.

b. Perubahan waktu pembelian

c. Lingkungan pembelian

Selain hal penetapkan harga diatas , Perusahaan juga dapat menggunakan cara
dengan melakukan pendekatan penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih
diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni:

1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya)


 Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus)Metode ini merupakan metode
penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode inimenambah standar
mark-up terhadap biaya produk.Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk
menetapkan harga apakah akan breakeven atau membuat target laba yang akan
dicari.
2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya
penjualan)untuk menetapkan suatu harga.
3. Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan)
 Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang
memperhatikan biaya danpermintaannya. Perusahaan dapat mengenakan
harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya.
 Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup) Perusahaan menetapkan
pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan
perusahaan.

D. Promotion ( Promosi )
Promosi mencakup semua kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan produk dan bertujan
agar konsumen tertarik untuk membelinya. Apabila perlu dilakukan dengan cara
membujuk konsumen agar segera melakukan transaksi pembelian produk. Untuk mengetahui
perilaku konsumen dalam melakukan pembelian perusahan perlu mengetahui bahwa, seringkali
konsumen melakukan pembelian dipengaruhi baik oleh emosinya maupun oleh akal
sehatnya.Variabel-Variabel dalam bauran komunikasi pemasaran:

1. Periklanan (Advertising)
Yaitu suatu bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai produk atau
jasa,gagasan yang dibayar oleh sponsor tertentu. Dengan periklanan, perusahaan
berharap dapatmembangun citra produk dalam jangka panjang. Periklanan sangatlah
luas jangkauannya, kaarena dapat dimuat dalam media cetak seperti maajalah, surat
kabar, brosur, edaran, spanduk, papan reklame, maupun dimuat dalam media elektronik
seperti radio, film. Beberapa sifat periklanan yang perlu diingat :
 Penyajian public
Sifat iklan sangat umum, memberi kesan standar, karena banyak orang
menerima pesan yang sama dan para pembeli maklum banyak motif mereka untuk
membeli produk atau jasa akan diketahui secara umum.
 Kemampuan meresap
Periklanan merupakan media yang dapat meresap sehingga memungkinkan
penjual menyampaikan suatu pesan berulang kali.
 Ekspresi yang diperkuat
Periklanan memberikan kesempatan untuk mendramatisir perusahaan
bersama produk melalui pengguna yang cerdik dalam bentuk cetak, suara dan
warna.
 Tidak mengenai orang tertentu
Periklanan tidak memiliki sifat memaksa. Para pemirsa dan pendengar tidak
merasa berkewajiban untuk memberikan perhatian atau tanggapan. Iklan
hanya berkemampuan berupa suatu monolog dan bukan dialog dengan
pemirsa atau pendengar.
2. Penjualan Pribadi
Apabila dibandingkan dengan periklanan, maka penjualan pribadi memiliki 3
karakteristik, yakni :
a. Konfrontasi pribadi.
Penjualan pribadi menyangkut sesuatu yang hidup, penuh eneri dan aktif,
adanya pendekatan pribadi serta hubungan interaksi atara dua orang atau lebih.
Masing-masing pihak dapat mengobservasi kebutuhan dan karakteristik sesamanya
dengan sangat dekatdan cepat membuat penyesuaian.
b. Pereratan
Penjualan peribadi memungkinkan segala jenis hubungan dapat berkembang
menjadi erat dalam jangka panjang.
c. Tanggapan
Penjualan pribadi membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan apa
yangdiucapkan penjual.
Proses Penjualan Pribadi :
 Persiapan sebelum penjualan
 Menentukan lokasi pembeli potensial
 Pendekatan pendahuluan
 Penjualan
 Kegiatan sesudah penjualan
3. Promosi Penjualan
Program promosi penjualan yang ditujukan kepada konsumen, dapat 2 kelompok
a. Kegiatan yang ditujukan untuk mendidik dan memberi tahu konsumen, misalnya
dengan brosur, domonsstrasi atau jasa konsultasi.
b. Kegiatan yang ditujukan untuk mendorong konsumen, yaitu dengan cara
memberikan hadiah atau contoh produk dalam kemasan kecil.
4. Publisitas ( publicity )
Daya tarik publisitas terletak pada 3 sifatnya yang khas yaitu :
a. Kepercayaan Tinggi.
Bagi para pembaca, agaknya tajuk karangan dan cerita dalam surat kabar atau
majalah nampaknya lebih otentik dan percaya dari pada iklan.
b. Tak Disangka-Sangka.
Publisitas dapat menjangkau banyak calon konsumen yang kemungkinan
dapat menghindari wiraniaga atau iklan. Pesan yang diterima pembeli lebih
merupakan berita daripada sebagai komunikasi penjualan langsung.
c. Dramatisasi.
Seperti halnya periklanan, publisitas juga mempunyai potensi untuk mendramatisai
suatu perusahaan atau produk

E. Place ( Saluran Distribusi )


Saluran distribusi suatu produk adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai. Saluran
distribusi merupakan struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaaan
yang terdiri dari agen, pedagang besar dan pengecer melalui mana suatu produk atau jasa
dipasarkan.

Fungsi Saluran Ditribusi

1. Menumpulkan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan memudahkan


pertukaran
2. Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi mengenai tawaran.
3. Melakukan pencarian dan berkomunikasi dengan calon pembeli.
4. Membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli. Misalnya kegiatan
perakitan, pengemasan.
5. Mengusahakan perundingan untuk mencapai persetujuan akhir atas
hargaketentuan lainnya mengenai tawaran agar perpindahan pemilikan dapat terjadi.
6. Melaksanakan pengangkutan dan penyimpanan produk.
7. Mengatur distribusi dana untuk menutup biaya saluran distribusi.
8. Menerima resiko dalam hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran
pemasaran.

Tingkat Saluran Distribusi

1. Pedagang besar membeli produk ke produsen dalam jumlah besar, kemudianakan


dijualnya kepada para pedagang besar lainnya, kepada pengecer maupunkepada pemakai
industri.
2. Pengecer membeli produk ke produsen atau pedagang besar kemudian
akandijual kepada konsumen akhir.
3. Agen memiliki tugas seperti pedagang besar tetapi tidak berhak memiliki produkyang
dipasarkan, sebab agen tidak melakukan pembelian kepada produsenseperti
halnya pedagang besar. Jadi agen dapat disebut sebaagai wakil produsendalam menjual
produk. Biasanya keuntungan yang diperoleh agen dariperusahaan adalah berupa
komisi yang sebelumnya disepakati besarnya.
 Produsen – Konsumen
 Produsen – Pengecer – Konsumen
 Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
 Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Produsen di Dalam Memilih Saluran Distribusi

1. Pertimbangan Pasar
 Banyaknya Pelanggan Potensial
Apabila jumlah pelanggan potensila relative sedikit, produsan dapat menjual
langsung ke konsumen dengan menggunakan tenaga penjual sendiri dan
sebaiknya jika jumlah pelanggan potensila relative banyak, maka produsen dapat
menggunakan jasa perantara.
 Konsentrasi Geografis Pasar
Penjualan langsung biasanya dilakukan kepada pelanggan yang sebagian
besarterpusat dibeberapa wilayah geografis saja. Penjual dapat
mengadakan cabang-cabang penjualan di dalam pasar yang penduduknya
rapat dan pada pasar yang penduduknya kurang rapat maka penjual dapat
menggunakan jasa perantara.
 Besarnya Pesanan
Apabila produsen mendapat pesanan barang yang cukup besar atau jumlah
transaksicukup besar, maka penjualan secara langsung aganya lebih menarik
secara ekonomis. Sebalinya jika jumlah penjualan kecil, maka akan lebih
ekonomis digunakan pedagang besar yang akan mengcerkan produk tersebut
2. Pertimbangan Produk
 Nilai Satuan Produk
Saluran distribusi penjuaalan biasanya digunakan produsen untuk barang-barang
yang nilai satunnya rendah. Tetapi jika barang yang nilai satuannya rendah
namun volume penjualannya besar atau dijual dengan barang lain
sehingga total penjualnnya besar, maka produsen dapat memilih saluran
distribusi yang lebih pendek.
 Sifat Barang
Apabila barang secara fisik relative cepat rusak atau cepat ketinggalan mode,
makasebaiknya segera disalurkan atau digunakan saluran distribusi pendek.
Suatu produk industri yang memerlukan layanaan pra jual dan purna
jual seperti barang-barang elektronik, alat-alat pertanian, sebaiknya dijual
melalui pengecer karena pedagang besar tidak dapat melakukan aktivitas tersebut.
3. Pertimbangan Perantara
 Produsen sebainya memilih prantara yang dapat menyediakan jasa-jasa pemasaran
yangsecara ekonomis tidak mungkin disediakan oleh produsen seperti
pergudangan dan reparasi.
 Produsen seringkali hanya dapat memilih beberapa penyalur tertentu
yang bersedia menerima kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga
penyalur lain terpaksa tidak dapat digunakan karena tidak sepakat dengan
kebijakan yang dikeluarkan perusahaan.
4. Pertimbangan Perusahaan
 Perusahaan yang cukup kuat dananya dapat menyediakan armada
penjualan sendiri, pergudangan, fasilitas servis, pemberian kredit dan
lain-lain, sehingga mungkin tidak perlu menggunakan perantara.
Sebaliknya, perusahaan yang kuat dananya maka sebaiknya mengunakan
perantara agar dapat berbagai tanggang jawab terhadap aktivitas tersebut dengan
perantara.
 Perusahaan yang belum luas pengetahuannya tentang manajemen
umumya menggunakan jasa penyalur yang dianggap lebih pengalaman dalam
menjual produk.
 Apabila perusahaan ingin menguasai atau mengendalikan saluran distribusi,
seringkali banyak menggunakan saluran pendek sebab akan lebih
mengendalikannya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Marketing Mix adalah kombinasi dari variable atau kegiatan yang merupakan inti dari system
pemasaran yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan system distribusi. Atau dengan kata lain,
marketing mix merupakan kumpulan variabel-variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen. Jadi Marketing Mix itu akan dapat ditentukan tingkat
keberhasilan pemasaran yang diikkuti oleh kepuasan pelanggan.

a. Produk (Product)
 Produk Inti (Core Product)
 Produk Berwujud (Tangible Product)
 Produk Tambahan (Augmented Product)
b. Harga (Price)
Modifikasi Harga
 Menurut Pelanggan (Customer Basis)
 Menurut Bentuk Produk (Product Form Basis)
 Menurut Tempat (Place Basis)
 Menurut Waktu (Time Basis)
c. Promosi (Promotion)
 Periklanan (Advertising)
 Penjualan Pribadi
 Promosi Penjualan
 Publisitas (Publicity)
d. Saluran Distribusi (Place)
Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen di dalam memilih saluran distribusi
 Pertimbangan Pasar
 Pertimbangan Produk
 Pertimbangan Perantara
 Pertimbangan Perusahaan
Daftar Pustaka

Dra. Murti Sumarni, Dkk “Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan)” EdisiKe-Lima,
Liberty Yogyakarta :1998.www.google.com//Makalah - Bauran- Pemasaran-Marketing-Mix
, diunduh tanggal 27April 2011

Anda mungkin juga menyukai