Anda di halaman 1dari 28

BAURAN PEMASARAN

/ MARKETING MIX

KELOMPOK 12

Dosen Pengampu :

ACHMAD MUJAB
MASKYUR, S.PSI., M.A.

PSIKOLOGI KONSUMEN &


PEMASARAN
Jhon Aldo De Britto Putri Dona Viana

O
15000120130099 15000120120012

u
r
T
e
a
Rahma Aulia Agustin Rizky Aprilia
Mustikaningtyas
15000120140100
15000120120016

Arina Laksita Alhamidi Lintang Ramzi Mahasin


15000120120016 15000120130273
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
Ia berikan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Terutama
anggota kelompok kami yang sudah meluangkan waktu dan tenaganya untuk mengerjakan
makalah ini.
Kami berharap agar makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan
ilmu pengetahuan di bidang psikolog dan dapat membantu para pembaca untuk lebih
mengerti tentang bauran pemasaran secara mendalam. Kami sadar bahwa dalam proses
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca sekalian.

Semarang, 29 April 2022

Kelompok 12

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2

BAB I ............................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3

A. Latar belakang ......................................................................................................... 3

B. Tujuan....................................................................................................................... 3

C. Manfaat ..................................................................................................................... 3

BAB II .............................................................................................................................. 4

ISI .................................................................................................................................. 4

A. Pengertian bauran pemasaran/marketing mix ....................................................... 4

B. Strategi bauran pemasaran ..................................................................................... 4

C. Implementasi ke dalam pemasaran/contoh kasus .............................................. 13

D. Review jurnal terkait .............................................................................................. 16

a. Jurnal 1 ................................................................................................................ 16

b. Jurnal 2 ................................................................................................................ 19

BAB III ........................................................................................................................... 24

PENUTUP ...................................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 25

Lembar Kontribusi........................................................................................................ 26

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seperti yang kita ketahui, dewasa ini pasar ekonomi semakin berkembang,
baik secara regional maupun global. Persaingan pasar merupakan suatu hal yang
sangat wajar dalam dunia pemasaran. Maka dari itu, dibutuhkan suatu strategi yang
tepat bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya di tengah sengitnya
persaingan. Salah satu strategi yang dapat dijadikan pilihan adalah Bauran
Pemasaran atau yang bisa disebut sebagai Marketing Mix.
Marketing Mix atau bauran pemasaran merupakan strategi pemasaran yang
didasari 4 elemen (4Ps), antara lain Product, Place, Promotions, dan Price. Dengan
strategi marketing mix atau bauran pemasaran, perusahaan dapat mengembangkan
dan menjalankan strategi pemasaran yang efektif, dan juga memahami di mana
mereka harus memfokuskan upaya pemasaran mereka. Maka dari itu, dalam makalah
ini akan dibahas mengenai bauran pemasaran secara lebih mendalam untuk
memahami konsep serta strategi bauran pemasaran dengan lebih baik.
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas penyusunan makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran/marketing mix.
2. Mengetahui bagaimana strategi bauran pemasaran/marketing mix strategy.
3. Mengetahui contoh nyata penerapan marketing mix pada kegiatan pemasaran
4. Memperluas wawasan terkait dengan bauran pemasaran
C. Manfaat
1. Diharapkan makalah ini dapat membuat penulis dan pembaca lebih memahami
informasi tentang bauran pemasaran/marketing mix.
2. Diharapkan makalah ini dapat menjadi acuan dalam mengkaji informasi lebih
dalam tentang bagaimana strategi bauran pemasaran/marketing mix strategy.
3. Diharapkan makalah ini dapat membuat penulis dan pembaca mengetahui contoh
nyata penerapan bauran pemasaran/marketing mix pada kegiatan pemasaran.
4. Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai
bauran pemasaran/marketing mix bagi penulis dan pembaca.

3
BAB II
ISI

A. Pengertian bauran pemasaran/marketing mix


Bauran Pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran
modern. Bauran pemasaran atau Marketing Mix adalah seperangkat alat pemasaran
taktis yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di
pasar sasaran (target) (Kotler & Amstrong, 1988). Bauran pemasaran terdiri dari
segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk melibatkan konsumen dan
mendapatkan nilai dari pelanggan. Bauran pemasaran atau Marketing Mix terdiri dari
4 elemen yang membentuknya, antara lain Product, Price, Place, dan Promotions,
atau sering juga disebut sebagai 4Ps. Istilah ini menjadi cukup populer ketika Neil H.
Borden menerbitkan artikel tentang “Konsep Bauran pemasaran” pada tahun 1964.
Program pemasaran yang efektif seharusnya memadukan elemen-elemen
bauran pemasaran ke dalam program pemasaran terpadu yang dirancang untuk
mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan melibatkan konsumen dan
memberikan nilai kepada mereka. Bauran pemasaran merupakan perangkat alat taktis
perusahaan untuk menetapkan posisi yang kuat di pasar sasaran. Beberapa kritikus
berpikir bahwa 4Ps mungkin menghilangkan atau meremehkan kegiatan penting
tertentu, seperti layanan (services). Namun, fokus yang paling utama dalam bauran
pemasaran bukan pada banyak “P” nya melainkan pada kerangka kerja apa yang
paling membantu dalam merancang program pemasaran terpadu.
Karena bauran pemasaran merupakan kerangka kerja yang lebih berpusat
pada pelanggan, maka perusahaan perlu mempertimbangkan 4As, yakni acceptability
atau sejauh mana produk melampaui harapan pelanggan; affordability
(keterjangkauan) merupakan sejauh mana pelanggan bersedia dan mampu
membayar harga produk; accessibility atau sejauh mana pelanggan dapat dengan
mudah memperoleh produk; dan awareness atau sejauh mana pelanggan diberitahu
tentang fitur produk, dibujuk untuk mencobanya, dan diingatkan untuk membeli
kembali. Desain produk mempengaruhi penerimaan, harga mempengaruhi
keterjangkauan, tempat mempengaruhi aksesibilitas, dan promosi mempengaruhi
kesadaran. Oleh karena itulah, 4As juga perlu dipikirkan bersamaan dengan
perancangan 4Ps oleh perusahaan.

B. Strategi bauran pemasaran


Bauran pemasaran terdiri dari bauran pemasaran produk dan bauran
pemasaran jasa. Bauran pemasaran produk umumnya digunakan untuk bauran

4
pemasaran barang berwujud, terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi;
sedangkan bauran pemasaran jasa terkait dengan tiga variabel yang berbeda, yaitu
orang, proses, dan bukti fisik.
1. Bauran Pemasaran Produk
Elemen 4P’s

Produk (Product) Harga (Price) Promosi Tempat (Place)


(Promotion)

- Desain - Eceran - Strategi - Penawaran


- Teknologi - Grosir - Peluncuran khusus
- kegunaan - Internet - Penetrasi - Pengesahan
- Nilai - Penjualan - Psikologis - Periklanan
- Kenyamanan langsung - Biaya-plus - Uji coba
- Kualitas - Peer to - Pemimpin pengguna
- Kemasan peer kerugian - Pengiriman
- Merk - Multi langsung
- Garansi saluran - Selebaran/poster
- Hadiah gratis
- Kompetisi
- Usaha bersama

Istilah bauran pemasaran yang diciptakan oleh Neil H. Borden adalah


kombinasi dari input yang adil dari semua bahan penting yang membentuk program
pemasaran seperti yang disebutkan pada tabel diatas. Semua elemen ini sangat
signifikan dan bergantung satu sama lain.
a. Produk
Produk mengacu pada ‘sesuatu’ yang ditawarkan perusahaan kepada
pelanggan, bisa berupa barang ataupun jasa. Produk adalah inti dari strategi
bauran pemasaran. Terdapat 3 kategori dalam produk yang ditawarkan oleh
perusahaan, yaitu produk inti, yaitu produk yang mengacu pada manfaat yang
diperoleh pelanggan saat membeli produk; produk aktual, yaitu produk yang
mengacu pada bagian produk, tingkat kualitas, desain, fitur, merk produk,
kemasan, dan fitur lain untuk memberikan manfaat inti; serta produk tambahan,
yaitu asosiasi manfaat dan layanan tambahan disekitar produk inti dan produk
faktual, seperti jaminan, pemasangan, layanan purna jual.
1. Siklus Hidup Produk

5
Siklus hidup produk menunjukkan tahap-tahap dimana
penjualan produk berubah dalam periode waktu tertentu. Ada empat
tahap, yaitu pengenalan, pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan
penurunan. Suatu produk akan mendapatkan lebih banyak pelanggan
seiring pertumbuhannya setelah diperkenalkan ke pasar. Selanjutnya,
secara bertahap, pasar menjadi stabil sehingga produk menjadi matang
dalam jangka waktu tertentu, kemudian pasar menurun karena
pengembangan dan pengenalan pesaing yang unggul dan akhirnya
terdapat penarikan produk.

2. Siklus Hidup Pelanggan


Siklus hidup pelanggan atau customer life cycle (CLC) berfokus
pada membangun pelanggan seumur hidup dengan penciptaan dan
pengiriman nilai sepanjang hidup pelanggan. Terdapat lima tahapan
dalam siklus hidup pelanggan, yaitu menjangkau, memperoleh,
mengembangkan, retensi, dan advokasi. Pelanggan akan mulai
mengetahui suatu produk setelah mengetahui iklannya dari media
massa, referensi teman, maupun media sosial. Dalam mendapatkan
jangkauan yang tinggi, perusahaan perlu menerapkan strategi tertentu
yang sesuai dengan target pasar. Selanjutnya, untuk memperoleh
pelanggan lebih banyak, perusahaan perlu memberitahu keunggulan
produk atau jasa kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhannya.
Pastikan pelanggan puas dengan perusahaan dengan meminta
feedback dari pelanggan, sehingga perusahaan dapat menganalisis
selera konsumen serta mengembangkan hubungan dengan
pelanggan. Pada tahap selanjutnya, yaitu retention, perusahaan perlu

6
menjaga agar pelanggan terus setia membeli produk perusahaan, dan
bahkan bersedia memberikan rekomendasi produk perusahaan
kepada orang lain secara sukarela.

b. Harga
Harga adalah jumlah yang harus ditukar konsumen untuk menerima
penawaran. Penetapan harga harus dinamis karena harga suatu produk selalu
berubah tergantung pada elemen yang berbeda. Faktor penting dalam
penetapan harga adalah penentuan biaya produk, strategi pemasaran dan
pengeluarannya terkait distribusi, biaya iklan, atau segala jenis variasi harga di
pasar.
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
Penetapan harga berdasarkan biaya adalah strategi penetapan
harga yang paling sederhana, yaitu harga ditetapkan dengan
menambahkan beberapa mark-up ke biaya produk. Strategi ini akan
berhasil jika harga perusahaan tidak terlalu tinggi dibandingkan harga
pesaing
2. Penetapan harga impas
Penetapan harga impas adalah strategi penetapan harga yang
berorientasi pada biaya. Perusahaan menentukan harga dimana
mereka dapat memulihkan biaya produk dan pemasaran, atau
menghasilkan laba yang ditargetkan.
3. Penetapan harga berbasis persaingan

7
Penetapan harga berbasis persaingan adalah ketika
perusahaan menetapkan harga sesuai dengan persaingan, yaitu
didasarkan pada harga pesaing.
4. Penetapan harga berdasarkan nilai pelanggan
Dalam penetapan harga berdasarkan nilai pelanggan, produk
diberi harga berdasarkan nilai yang didasarkan pada produk tersebut.
Perusahaan harus mengetahui nilai yang diberikan pelanggan terhadap
produk pesaing dan nilai yang mereka rasakan terhadap produk
perusahaan.
c. Promosi
Promosi merupakan kegiatan publisitas, hubungan masyarakat,
pameran dan demonstrasi yang diputuskan oleh manajer pemasaran. Kegiatan
promosi terutama ditujukan untuk melengkapi penjualan pribadi, periklanan,
dan publisitas. Promosi membantu pedagang dan tenaga penjualan untuk
mewakili produk kepada konsumen dengan cara efektif sehingga mendorong
konsumen untuk membeli produk tersebut.
Strategi untuk promosi, menurut Riaz & Tanveer (n.d)
1. Periklanan
Periklanan adalah presentasi barang atau jasa non-pribadi,
seperti iklan TV, karena dirasa ampuh untuk menciptakan asosiasi
yang kuat dengan merk.
2. Personal selling
Personal selling atau penjualan pribadi adalah jenis promosi
dimana perwakilan perusahaan bertemu dengan pelanggan secara
pribadi untuk menjual produk. Personal selling sangat berguna untuk
memahami kebutuhan pelanggan secara mendalam dan lebih
terperinci.
3. Promosi penjualan/promosi perdagangan
Promosi ini adalah untuk memberi insentif untuk meningkatkan
penjualan, seperti diskon atau sampel. Promosi penjualan ditujukan
kepada pelanggan untuk meningkatkan penjualan jangka pendek dan
membantu membangun hubungan jangka panjang, sedangkan
promosi perdagangan ditujukan kepada distributor dan pengecer agar
mereka membeli dalam jumlah besar dan mengiklankan produk.
d. Tempat
Tempat disini meliputi saluran distribusi, fasilitas perdagangan, moda
transportasi, dan manajemen pengendalian persediaan sehingga mekanisme

8
barang dan jasa dipindahkan dari penyedia layanan dan produsen ke
konsumen

e. Strategi Bauran Pemasaran 4P untuk Keunggulan Kompetitif


i. Product Mix
Sebuah produk, pelayanan adalah titik mula dari segala
aktivitas pemasaran. Produk adalah kombinasi dari atribut-atribut yg
berbeda. Itu terdiri dari faktor fisik seperti warna, desain, kelengkeng,
performa dan faktor non-fisik seperti nilai, kualitas dan lainnya.
Perencanaan produk melibatkan beragam keputusan yang diambil
secara mantap untuk membawa produk yang ada kepasar. Keputusan-
keputusan yang berhubungan dengan produk dapat direfleksikan
sebagai berikut:
1. Desain sangat penting dimasa sekarang karena tentang bagaimana
mendapatkan perhatian, memfokuskannya dalam produk dan
mempengaruhi keputusan pembelian pada calon pembeli. Desain
dihubungkan secara langsung untuk menunjukkan kesukaan dan
membuat perbedaan karena mengantarkan pada pencapaian
tujuan.
2. Teknologi seharusnya digunakan untuk mengembangkan produk
baru yang ramah pada pengguna dengan produk pembeda
3. Produk yang berguna dapat meningkatkan pengenalan produk
dipasaran karena itu adalah komponen yang sangat esensial agar
memiliki keunggulan dalam pasar. Produk harus dikembangkan
agar memiliki kegunaan yang lebih daripada produk serupa yang
ada di pasar. Produk pembeda dapat terwujud di pasaran dengan
menambahkan kegunaan pada sebuah produk
4. Nilai adalah sesuatu yang dicari oleh perusahaan-perusahaan saat
mengembangkan produk mereka supaya pelanggan yang membeli
tidak merasa diberikan harga yang lebih tinggi daripada harga
pembuatan produk tersebut. Karena itu produk yang berperforma
tinggi yang memiliki atau melampaui kebutuhan pelanggan
berhubungan dengan performa produk yang seharusnya
dikembangkan.
5. Kenyamanan adalah parameter yang berhubungan dengan
kegunaan produk dan produk seharusnya membawa kemudahan
dalam kehidupan ataupun pada pelanggan

9
6. Kualitas adalah salah satu keutamaan bagi pelanggan yang
sebagai seorang individu selalu mencari produk atau servis yang
berkualitas bagus
7. Pengemasan digunakan untuk menambah nilai pada produk.
Sebagai contoh, McDonald's membuat perubahan desain kemasan
di seluruh 118 negara. Pengemasan dapat menambah persepsi
kualitas pada produk
8. Branding biasanya memberikan jaminan mutu tinggi atau
setidaknya kualitas yang konsisten sehingga memberi keyakinan
untuk kembali membeli.
9. Jaminan memberikan ketenangan bagi pelanggan tentang layanan
pasca pembelian yang memberikan ketenangan pada pelanggan
tentang daya tahan produk dan menjaga kepuasan pelanggan di
pasar.

ii. Price Mix


Harga adalah sejumlah uang yang pelanggan bayarkan untuk
sebuah produk. Hal ini ditetapkan berdasarkan beberapa faktor
termasuk harga material, produk pembeda, kompetisi, harga pasar dan
nilai produk pada pelanggan. Penetapan harga berhubungan dengan
beberapa hal ini :
1. Strategi penetapan harga melibatkan keputusan penting bagi
perusahaan karena mungkin ada opsi untuk menetapkan harga
produk berdasarkan persaingan, dalam hal ini pemasar memilih
strategi penetapan harga kompetitif untuk benar-benar berusaha
bersaing berdasarkan distribusi yang unggul, iklan yang menarik,
dan beberapa faktor lainnya.
2. Skimming berarti menetapkan harga produk yang relatif tinggi
dibandingkan dengan komoditas serupa dan kemudian secara
bertahap menurunkan harganya. Strategi skimming memungkinkan
perusahaan untuk memulihkan biayanya dengan cepat dengan
memaksimalkan pendapatan penjualannya sehingga strategi
skimming telah digunakan secara efektif pada gadget seperti LCD,
kalkulator, laptop, dan pemutar DVD.
3. Penetapan harga penetrasi berarti menetapkan harga produk yang
relatif rendah terhadap barang sejenis dengan asumsi akan

10
menangkap pasar yang luas dan ini akan memungkinkan
perusahaan untuk menaikkan harga produknya.
4. Penetapan harga psikologis digunakan di seluruh dunia oleh karena
itu pemasar percaya bahwa harga tertentu lebih menarik daripada
yang lain bagi pembeli, penetapan harga citra semacam ini sering
dibayangkan. Penetapan harga psikologis dilakukan oleh pengecer
dengan menggunakan label harga seperti `39,95, `19,98 atau `9,99.
5. Cost-plus adalah konsep di mana beberapa perusahaan mencoba
memaksimalkan keuntungan mereka dengan menetapkan harga
penawaran mereka sangat tinggi. Setiap perusahaan memiliki
tujuan penetapan harga yang berbeda. Ini adalah proses
penetapan harga berbasis biaya di mana dengan menambahkan
semua biaya yang terkait dengan menawarkan komoditas di pasar
dengan memasukkan biaya yang terkait dengan produksi,
transportasi, distribusi serta pemasaran juga jumlah yang
ditambahkan untuk menutupi keuntungan.
6. Lost leader berarti penggunaan harga rendah untuk menarik bisnis
baru. Seorang pemasar yang memilih strategi penetapan harga
kompetitif mencoba menggunakan persaingan non harga.
iii. Place Mix
Tempat disebut sebagai saluran distribusi, yang berupa toko
fisik maupun toko virtual. Proses yang terlibat dalam mentransfer
produk dari produsen ke konsumen disebut dengan distribusi fisik.
Keputusan terkait dengan tempat, antara lain:
1. Ritel yaitu pengecer memiliki hubungan kuat dengan pelanggan
karena menyimpan beberapa produk lain dengan merk yang
berbeda, sehingga menyebabkan konsumen terpapar banyak
produk
2. Grosir disini seringkali pedagang grosir menurunkan harga suatu
produk dibandingkan dengan pedagang eceran, sehingga
membuat pelanggan merasa lebih puas untuk membeli produk
mereka. Pedagang grosir mencetak brosur mereka sendiri untuk
mempromosikan penjualan produsen, tetapi mereka harus diberi
komisi dari total pendapatan penjualan
3. Internet sangat berguna bagi pelanggan yang lebih senang
membeli produk secara online dengan menggunakan situs web, hal
ini juga bermanfaat bagi perusahaan karena produk dapat

11
menjangkau populasi yang luas dengan hambatan masuk yang
rendah karena biaya pemasangan relatif lebih sedikit sehingga ada
perubahan besar dalam perdagangan dan konsumsi melalui
internet karena pertumbuhan besar dalam perdagangan elektronik
4. Penjualan langsung dilakukan tanpa distributor atau perantara
karena perusahaan memiliki hubungan langsung dengan
pelanggan
5. Peer to peer dilakukan karena adanya kekaguman dari seorang
individu kemudian ia menyampaikan atau mengiklankan secara
sukarela pada kelompok sebayanya.
6. Multi saluran disini perusahaan harus menyediakan saluran
distribusi yang berbeda, sehingga hal ini sangat berguna untuk
melayani konsumen. Contohnya, cincin berlian dapat dibeli
langsung dari pandai besi, baik di telepon maupun di internet.
iv. Promotion Mix
Kegiatan promosi dimaksudkan untuk mengkomunikasikan dan
membujuk sasaran agar membeli produk perusahaan. Perusahaan
memilih produk untuk memenuhi kebutuhan segmen sasaran yang
teridentifikasi. Saluran distribusi yang tepat digunakan untuk membuat
produk tersedia dan perusahaan melakukan promosi yang menarik
perhatian. Keputusan mengenai promosi, terkait hal-hal berikut:
1. Endorsement penting untuk promosi karena konsumen mengikuti
role model mereka, seperti selebriti. Sehingga endorsement
membawa perubahan dalam pola pikir konsumen
2. Periklanan merupakan cara komunikasi yang penting karena
digunakan untuk menciptakan kesadaran, dan mengirimkan
informasi untuk mendapatkan pelanggan dari pasar. Ada banyak
media periklanan, misalnya majalah,film televisi, iklan poster, dan
surat kabar.
3. Uji coba pengguna berguna untuk meyakinkan pelanggan tentang
fitur produk. Ini penting bagi pelanggan yang ingin mencoba produk
sebelum membelinya
4. Surat langsung berfokus pada penargetan konsumen berdasarkan
database. Perusahaan merancang komunikasi terfokus kepada
konsumen yang berpotensi dalam bentuk surat yang kemudian
tanggapan dari konsumen itu dipantau dengan hati-hati.

12
5. Leaflet/Poster adalah cara komunikasi langsung melalui informasi
produk yang disampaikan kepada pelanggan dan sangat efektif
terhadap keberhasilan pemasaran
6. Free gifts adalah penawaran bersama produk karena konsumen
mencari manfaat tambahan selain dari produk yang bagus
7. Kompetisi menciptakan inovasi dan terus menghidupkan
penemuan-penemuan baru dan kreatif
8. Usaha patungan dengan pemasok dan distributor akan membawa
lebih banyak pelanggan karena pemasok dan distributor menjadi
pemegang saham karena mereka menunjukkan minat dalam
mempromosikan produk.
2. Bauran Pemasaran Jasa
a. Orang atau Personil
Menurut Maula dan Qurneh (2012) faktor ini mengacu pada pegawai
jasa yang memproduksi dan memberikan jasa. Orang atau personil merupakan
kunci dalam penyampaian pelayanan kepada pelanggan. Tindakan semua
personil biasanya mempengaruhi keberhasilan tindakan dan fungsi organisasi.
b. Proses
Maula dan Qurneh (2012) menegaskan bahwa proses didefinisikan
sebagai implementasi tindakan dan fungsi yang meningkatkan nilai produk
dengan biaya rendah dan keuntungan tinggi bagi pelanggan dan lebih penting
untuk layanan daripada barang. Manajemen proses harus memastikan
ketersediaan dan konsistensi kualitas dalam menghadapi konsumsi simultan
dan produksi, menyeimbangka permintaan layanan dengan penyediaan
layanan.
c. Bukti Fisik
Maula dan Qurneh (2012) mengungkapkan bahwa bukti fisik mengacu
pada lingkungan dimana layanan dan barang berwujud apapun yang
memfasilitasi kinerja dan komunikasi layanan, lingkungan dimana produksi
jasa berada, dan lingkungan lain yang dapat mempengaruhi kesan yang
dirasakan pelanggan tentang kualitas layanan. Bukti fisik penting karena
pelanggan menggunakan petunjuk nyata untuk menilai kualitas layanan yang
diberikan.
C. Implementasi ke dalam pemasaran/contoh kasus
a. Implementasi Bauran Pemasaran Kepariwisataan dalam Upaya
Peningkatan Kunjungan Wisatawan Pantai Pangandaran Jawa Barat
(Komariyah dan Sunandar, 2019)

13
Mengingat potensi kekayaan alam yang dimiliki wisata Pantai
Pangandaran, maka potensi tersebut perlu dijaga dan dikembangkan dengan
baik, antara lain melalui pelaksanaan Studi Bauran Pemasaran Pariwisata
yang merupakan faktor penting dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.
Fakta mencatat bahwa perkembangan pariwisata di Pangandaran kurang
menggembirakan, perkembangannya dinilai masih lambat dari tahun ke tahun.
Berikut merupakan penjabaran dari bagaimana Bauran Pemasaran
diimplementasikan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan Pantai
Pangandaran Jawa Barat.
1. Product (Produk)
Kawasan Pangandaran sebetulnya masih menjadi
bagian dari sentral pertumbuhan pariwisata Jawa Barat.
Mengingat nilai jual Pantai Pangandaran yang bisa dijadikan
sebagai area aktivitas seperti berenang, voli pantai, futsal,
berlari, berjemur, hingga berselancar. Hal yang menjadi
perhatian adalah hambatan dari pedagang kaki lima (PKL) yang
menghalangi destinasi wisata dan mengurangi kebersihan dan
keindahan Pantai Pangandaran. Pengelola wisata Pantai
Pangandaran dikatakan belum memiliki komitmen yang jelas
dalam menangani hal ini. Seharusnya pengelola pantai bekerja
sesuai standar operasional prosedur yang sudah ada sehingga
kawasan Pantai Pangandaran dapat meningkatkan nilai jual
produk dengan kerapian dan kebersihannya.
2. Price (Harga)
Untuk mendapatkan persepsi harga tiket yang murah
dari wisatawan, diperlukan penentuan harga tiket yang jelas dan
sesuai standar yang bisa menggunakan database pengunjung
Pantai Pangandaran. Dengan adanya monitor yang konsisten
tentang jumlah pengunjung, pengelola dapat mengatur
berbagai kebutuhan yang diperlukan untuk menyediakan
fasilitas wisata dan acuan harga yang sesuai.
3. Promotion (Promosi)
Menurut pengelola dan expert judgement, promosi yang
diterapkan pada Pantai Pangandaran masih tradisional dan
perlu peningkatan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan cara iklan, leaflet, media sosial, internet, dan

14
pihak biro perjalanan hingga yang berada di tingkat
internasional
4. Place (Distribusi)
Akses menuju kawasan wisata Pantai Pangandaran
dinilai masih kurang memadai bahkan rusak. Belum lagi
hambatan di jalan itu sendiri seperti kemacetan, jalan sempit,
jalan berkelok-kelok dan juga berlubang. Hal-hal terkait sarana
dan prasarana ini tentunya harus diperbaiki. Dengan adanya
penambahan usaha di bidang transportasi dan pemusatan di
satu pintu kawasan wisata diharapkan bisa menjadi perbaikan
kepada pengelola dalam menciptakan distribusi yang lebih baik.

b. Analisis Bauran Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan Azka


Toys Pamulang Tangerang Selatan (Effendy, 2019)
Dalam usahanya, Azka Toys selalu mengembangkan strategi
pemasaran melalui bauran pemasaran yaitu strategi produk, harga, iklan, dan
lokasi (lokasi). Oleh karena itu dari permasalahan yang dihadapi dalam
pemasaran di Azka Toys dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
permasalahan terkait pemasaran produk Usaha Azka Toys yang berlokasi di
Pamulang Tangerang Selatan maka Azka Toys perlu mencari strategi untuk
Meningkatkan volume penjualan agar dapat bersaing dengan perusahaan
sejenis lainnya.
1. Product (Produk)
Produk dari Azka Toys memiliki target utama konsumen
adalah anak-anak sekolah dan orang tuanya dengan fokus di
jenjang TK, SD, dan TPA. Azka Toys dapat melakukan inovasi
produk mulai dari ukuran dan menciptakan mainan baru dengan
kualitas dan desain yang menarik. Azka Toys juga dapat lebih
mendiferensiasi produk-produk mainannya dengan
pertimbangan fungsi mainan dan nilai jual mainan.
2. Price (Harga)
Dalam penjualan mainan dari Azka Toys dapat
menyesuaikan kemampuan konsumennya pula. Azka Toys
dapat mempertimbangkan biaya yang diperlukan dalam
produksi mainan dan berapa keuntungan yang bisa didapat agar
tetap untung tetapi terjangkau oleh konsumen. Azka Toys juga
dapat menyediakan berbagai mainan dengan rentang harga

15
yang dapat mencakup seluruh target pemasaran dengan baik.
Penyediaan mainan dari yang murah hingga memiliki nilai lebih
bisa menjadi saran.
3. Promotion (Promosi)
Untuk meningkatkan promosi, Azka Toys dapat
melakukan segmentasi pasar terlebih dahulu dan melakukan
promosi sesuai analisis. Media promosi seperti periklanan cetak,
pameran sekolah, dan pemasaran langsung dapat dilakukan
untuk mempromosikan produk dari Azka Toys.
4. Place (Distribusi)
Dalam komersialisasi produknya, Azka Toys memilih
membuka stand atau pameran di sekolah-sekolah, taman
kanak-kanak atau APT untuk memudahkan komersialisasi atau
presentasi produk kepada konsumen, namun Azka Toys juga
membuka penjualan di tempat-tempat penjualan di Pamulang
agar masyarakat atau Konsumen dapat membeli produk Azka
Toys secara langsung. Namun Azka Toys juga perlu membuka
beberapa titik penjualan dan memperluas jaringan distribusi.
Baik pemasaran, dalam arti membuka banyak cabang dalam
bentuk toko, maupun pemasaran online, yang saat ini lebih
mampu meraih keuntungan yang maksimal dengan biaya yang
dikeluarkan agar dapat menjalankan pemasaran secara lebih
efektif dan efisien.

D. Review jurnal terkait


a. Jurnal 1

Identitas Jurnal
Judul : Long live the marketing mix. Testing
the effectiveness of the commercial marketing
mix in a social marketing context.

Penulis : Ville Lahtinen, Timo Dietrich and


Sharyn Rundle-Thiele

Tahun : 2020

Nomor dan Halaman : Vol. 10, 357-375

16
Tujuan Bauran pemasaran telah dikritik secara luas
oleh para sarjana dan praktisi, yang telah
menyebabkan para ahli pemasaran
mendefinisikan kembali konsep 4P yang asli,
dengan cara memperluas 4P dengan P
tambahan dan mengembangkan konsep baru
untuk menggantikan bauran pemasaran.
Namun, pengujian empiris yang menilai
efektivitas bauran pemasaran asli (4P) sangat
terbatas. Oleh karena itu, dibuatlah penelitian
ini.

Metode Penelitian ini menerapkan eksperimen


lapangan untuk menilai apakah penerapan
bauran pemasaran penuh (4P) lebih efektif
daripada kampanye hanya promosi (1P)
ketika bertujuan untuk meningkatkan asupan
buah dan sayuran (FV) dari anak Finlandia
berusia 6–13 tahun. anak-anak. Sebanyak 15
sekolah secara acak ditugaskan untuk 4P, 1P
dan pengaturan kontrol. Data dikumpulkan
dari anak-anak sekolah dengan
menggunakan Day in the Life Questionnaire
atau kuesioner harian.

17
Sampel secara keseluruhan (n =
Hasil
1.713) adalah 47,65% laki-laki. Usia
rata-rata adalah 9,35 tahun, dengan
100% anak lahir di Finlandia. Terdapat
perbedaan yang signifikan antara
intervensi dan kontrol. Kondisi
komposisi gender[x² (2, n = 1.709) =
6,32, p = 0,042] tetapi tidak ada
perbedaan yang signifikan pada rata-
rata usia responden [F [2, 1.700] =
0,75, p = 0,515].
● Hasil 4P: Peningkatan yang signifikan
dalam asupan sarapan buah dan
sayur diamati pada kelompok sekolah
4P, namun tidak ada perbedaan
signifikan yang diamati pada saat
makan malam saja.
● Hasil 1P: Tidak ada peningkatan
signifikan.
● Hasil Control: Kelompok sekolah
kontrol tidak menunjukkan perbedaan
yang signifikan dalam asupan buah
dan sayuran saat sarapan, makan
malam dan sarapan pagi dan makan
malam gabungan, antara titik
pengumpulan data sebelum dan
sesudah.

18
Analisis pengukuran berulang yang
Kesimpulan
melibatkan 1.076 anak menunjukkan bahwa
penerapan penuh bauran pemasaran (4P)
lebih efektif daripada kampanye hanya
promosi (1P) dalam meningkatkan asupan
buah dan sayuran pada anak.

b. Jurnal 2

Identitas Jurnal
Judul : iPhone 11 premium mobile device
offers on e-commerce auction platform in the
context of Marketing Mix framework and
COVID-19 pandemi

Penulis : Dariusz Grabara

Tahun : 2021

Nomor dan Halaman : 192 , Halaman 1720 -


1729

Tujuan Untuk menyelidiki apakah Bauran


Pemasaran 4P (Product, Place, Price,
Promotion) terkait dengan masa pandemi
yang diukur dengan jumlah lelang

19
Metode Penelitian ini menggunakan subjek
survei dengan jangka waktu enam bulan.
Survei tersebut dilakukan sekali dalam dua
minggu. Terdapat 3.328 kasus dilaporkan
pada 1 minggu sebelum survei terakhir dan
terdapat 5.088 kasus pada survei
berlangsung.

Bauran pemasaran terkadang


dianggap ketinggalan zaman. Oleh karena
itu, indeks yang tepat untuk penawaran yaitu
disiapkan oleh beberapa faktor :

a. 4Ps Promotion meliputi deteksi


tebal, sorot, fitur dan diskon harga.
Klasifikasi faktor promosi dibuat sesuai
dengan platform lelang.

b. 4Ps Place meliputi opsi pengiriman


gratis dan spesifikasi biaya pengiriman,

c. 4Ps Price meliputi indikator lelang


“beli sekarang” , menunjukkan bahwa
harga terus berubah di platform e-
commerce.

d. 4Ps Product meliputi parameterisasi


produk, yaitu menghitung parameter
produk yang ditentukan dalam
penawaran

20
Hasil ● Perangkat lunak Microsoft Excel 2019 dan
R-CRAN versi 4.0.3 digunakan untuk
analisis data. Perbedaan antara titik waktu
dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis
(KW) untuk indeks dan data yang tidak
terdistribusi normal. Korelasi Pearson
digunakan untuk menilai korelasi antara
jumlah lelang dan indeks.

● Korelasi jumlah lelang dengan indeks 4Ps


Promotion adalah -0,675. Korelasi tersebut
signifikan secara statistik sehingga
mendukung hipotesis H1, bahwa ada
hubungan dengan Bauran Pemasaran
Promosi dan jumlah lelang.

● Indeks menunjukkan bahwa elemen


promosi digunakan berlawanan dengan
jumlah semua lelang, yaitu meningkat
dengan kemajuan pandemi dan menurun
sementara kondisi bisnis membaik.

● Indeks Marketing Mix 4Ps Place


berkorelasi negatif (r = -0,407) dengan
jumlah lelang. Hasil menunjukkan bahwa
alat ini tidak banyak digunakan jika tidak ada
kekurangan persediaan atau penjual baru
tanpa pengalaman promarket.

● Nilai positif dari 4Ps Price menunjukkan


bahwa masa pandemi dapat mempengaruhi
faktor-faktor terkait harga. Menjual atau
menambahkan koin untuk menarik perhatian
pembeli potensial adalah praktik pasar yang
dikenal.

21
● Hubungan positifnya dengan jumlah lelang
menyiratkan bahwa jika jumlah lelang
rendah, penggunaan elemen produk
kerangka Bauran Pemasaran turun. Dalam
penelitian ini Indeks Produk Bauran
Pemasaran juga meningkat seiring waktu,
dan dengan penurunan pengaruh pandemi.

22
Kesimpulan Penetapan jumlah lelang dan status
pandemi COVID-19 didukung oleh studi
literatur dan konfirmasi yang diberikan oleh
produsen barang yang dianalisis. Korelasi
negatif yang dikonfirmasi untuk promosi
dapat diperhitungkan untuk pemain baru
yang memasuki pasar dengan pengetahuan
yang lebih sedikit tentang analisis keuangan.
Kerangka Bauran Pemasaran 4P mungkin
masih berguna dalam analisis barang e-
commerce. Terutama dalam situasi di mana
perolehan pengetahuan tidak dapat
dilakukan secara tepat waktu atau pada saat
gangguan pasar. Kegunaannya dapat
dirasakan melalui faktor-faktor yang
termasuk dalam sketsa lelang.

23
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Berbagai konsep dan alat terkait pemasaran dalam dunia yang dinamis ini sudah
banyak dapat dilihat variasi dan efektivitasnya. Salah satu di antaranya adalah bauran
pemasaran yang mengutamakan paduan perusahaan dalam mengembangkan pemasaran
agar mendapatkan respons yang diinginkan di target pasaran. Strategi dari bauran
pemasaran ini adalah dengan melihat empat aspek yaitu produk, harga, promosi, dan tempat
atau distribusi. Dengan menonjolkan empat aspek tersebut, pemasaran dapat ditingkatkan
yang dibuktikan dengan melimpahnya berbagai literatur yang menunjukkan implementasi dari
bauran pemasaran terhadap suatu pemasar tertentu. Secara keilmiahan dan statistik, bauran
pemasaran juga dapat dibuktikan efektivitasnya melalui artikel-artikel ilmiah yang ada.
Dengan pengembangan yang lebih baik disertai dengan kemajuan teknologi, bauran
pemasaran yang sudah ada dapat berjalan memajukan pemasaran yang ada saat ini dengan
relevan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, A. A. (2019). Analisis Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan


Azka Toys Pamulang Tangerang Selatan. Jurnal Ilmiah Feasible (JIF), 1(1),
66-82.

Grabara, D. (2021). iPhone 11 premium mobile device offers on e-commerce auction platform
in the context of Marketing Mix framework and COVID-19 pandemic.
ScienceDirect, 1720–1729.

Khan, M. T. (2014). The concept of'marketing mix'and its elements (a conceptual review
paper). International journal of information, business and management, 6(2),
95.

Komariyah, I., & Sunandar, D. M. (2019). Implementasi Bauran Pemasaran Kepariwisataan


Dalam Upaya Peningkatan Kunjungan Wisatawan. Altasia Jurnal Pariwisata
Indonesia, 1(2), 38-46.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of Marketing 17th Global Edition. In Pearson
Education Limited.

Singh, M. (2012). Marketing mix of 4P’s for competitive advantage. IOSR Journal of Business
and Management, 3(6), 40-45.

25
Lembar Kontribusi

No Nama Kontribusi

1. Arina Laksita Alhamidi ● Manfaat


15000120120016 ● Strategi bauran pemasaran

2. Rahma Aulia Agustin ● Cover Kreatif


15000120140100 ● Jurnal 2

3. Jhon Aldo De Britto ● Finishing makalah (Daftar isi, kata


15000120130099 pengantar, halaman, mengumpulkan,
merapikan makalah)
● Jurnal 1

4. Putri Dona Viana ● Tujuan


15000120120012 ● Strategi bauran pemasaran

5. Rizky Aprilia Mustikaningtyas ● Latar belakang


15000120120016 ● Pengertian bauran pemasaran

6. Lintang Ramzi Mahasin ● Kesimpulan


15000120130273 ● Implementasi ke dalam kasus

26

Anda mungkin juga menyukai