Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Interpersonal & Kesehatan Mental

Pengampu MK Kesehatan Mental (KKM)


Fakultas Psikologi Undip - Semester
Genap 2020/2021
Relationship Stage
(Tahapan dalam Hubungan)
1. Kontak (Contact)
2. Keterlibatan (Involvement)
3. Intimasi (Intimacy)
4. Kemunduran (Deterioration)
5. Perbaikan (Repair)
6. Pemutusan Hubungan
(Dissolution)

(Devito, 2015, h. 173-179)


Keintiman
 Intimacy is as a feeling that you can be honest and open when talking
about yourself, that you can express thoughts and feelings you wouldn’t
reveal in other relationships (Mackey, Diemer, & O’Brien, 2000)
 Membangun hubungan dengan individu yang mjd teman, pasangan, atau
pendamping terbaik
 Komunikasi lebih personal, sesuai, dan mudah (Gudykunst, Nishida, & Chua,
1987), bicara dengan lebih penuh kasih sayang, lebih dalam
Terbagi ke dalam 2 fase:
a. Fase komitmen interpersonal -- komitmen di antara kedua
b. Fase bonding sosial -- public commitment
Bentuk komitmen?
Keintiman & Pertumbuhan (Atwater, 1983, h. 151-153)
 Secara ideal relasi yang intim membantu kedua pasangan bertumbuh
sepenuhnya sebagai pribadi
 Kasih sayang, kepercayaan, kepuasan ⇨ rasa aman, keterbukaan,
penerimaan, kesanggupan berbagi, tingkat kedalaman kepribadian
yang lebih, membebaskan aktualisasi diri pada higher, growth needs
 Pertumbuhan diperoleh mll menghadapi & mengatasi perbedaan &
konflik yg personal & mendalam
 The more emotionally commited – the more claims and demands!
 Pada kenyataannya pertumbuhan terjadi 1 pihak ⇨ mempengaruhi
keseimbangan hubungan
Keintiman & Pertumbuhan (Atwater, 1983, h. 151-153)
 Cara ‘sederhana’ memulai perubahan: meminta pasangan berubah
 Tidak semua pasangan terbuka akan hal ini, mereka mungkin enggan, takut
ditolak, ingin menghindari konflik
 Pertumbuhan personal TIDAK TERJADI KARENA unresolved needs for
dependency & security pd salah satu atau keduanya ⇨ pemenuhan dengan
cara lain; ex. penyalahgunaan zat & alkohol, mencari kelekatan dengan
orang lain
 Keinginan mendapatkan gratifikasi emosional dari one-to-one relationship
krn sangat sedikit mendapatkannya dlm kontak sehari-hari dapat
menyebabkan “addictive relationship” (Peele & Brodsky) ⇨ mengecilkan
peluang pertumbuhan, putusnya hubungan dirasakan lebih traumatik
Keintiman & Pertumbuhan (Atwater, 1983, h. 151-153)
 Sebaliknya, hubungan yang mature menunjukkan adanya keinginan
untuk bertumbuh & berkembang melalui hubungan mereka
 Mereka terbuka akan perubahan; keterlibatan dengan pasangan
sebagai cara untuk menambah pertumbuhan dan kekayaan hubungan
 MESKI DEMIKIAN, relasi yang paling intim adalah KOMBINASI dari dua
karakteristik, yaitu:
…addictive and mature relationship (Peele & Brodsky)
 Setiap individu perlu menilai seberapa sehat dan mature hubungan
personal yang sedang dijalankan
Sisi Gelap dari Hubungan Interpersonal
(Devito, 2015, h. 186-188)

 Kecemburuan
 Perasaan sebagai akibat dari pikiran bahwa hubungan yg dijalin terancam akibat
adanya kehadiran orang lain (rival)
 Terdapat 3 komponen: kecemburuan kognitif (fikiran curiga, kekhawatiran,
imaginasi bhw pasangan tertarik dgn orang lain), kecemburuan emosional
(perasaan akibat kedekatan pasangan dgn orang lain), kecemburuan behavioral
(ex. Mengecek email pasangan, memantau sosmed pasangan, dst)
 Kekerasan dalam hubungan
 Kekerasan fisik (ancaman & tindak kekerasan, berdampak pd physical injury)
 Kekerasan verbal/ emosional (mempermalukan, membatasi, mengritik,
menguntit, mengontrol scr ekonomi, berdampak cemas, depresi, takut akan
intimasi, harga diri rendah)
 Kekerasan seksual (sentuhan tidak diinginkan, pemaksaan hubungan seksual)
Refleksi individu tentang hubungan dengan orang
dekat yang sedang dijalani:
Apakah masing-masing mengalami peningkatan dengan hubungan tersebut?
Apakah hubungan yang dijalin menstimulasi masing-masing untuk berubah dan
bertumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan?
Apakah masing-masing tetap mempertahankan minat pasangannya dan hubungan
bermakna dengan orang lain (selain hubungan ini)?
Dengan pasangan, apakah juga menunjukkan relasi pertemanan?
Apakah masing-masing memiliki kebutuhan untuk memberi disamping menerima cinta?
Dapatkah kita merasakan keintiman tanpa menyerah pada individualitas kita?
Apakah masing-masing merasa berharga sebagai pribadi terlepas dari hubungan
tersebut?
 Sumber acuan: Latihan h. 101 dalam Dewi, 2012/ h.153 dalam Atwater, 1983
 Jika terindikasi adanya relasi yang tidak sehat, “Upaya apa yang dilakukan untuk
mengatasinya?”
Daftar Pustaka
 Atwater, E. (1983). Psychology of Adjustment, Second Edition. N.J.:
Prentice-Hall, Inc.
 Devito, J. A. (2015). Human Communication: The Basic Course,
Thirteenth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
 Dewi, K. S. (2012). Buku Ajar Kesehatan Mental. Semarang: UPT Undip
Press.

Anda mungkin juga menyukai