Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MARKETING

"MARKETING MIX JASA 7P ( PRODUCT, PRICE,


PROMOTION, PLACE, PEOPLE, PROCESS SERTA
PHYSICAL EVIDENCE)"

Dosen Pengampu:

Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Anzela Hayatun Nuffus 2113031031


Firza Cindy Damalia 2153031001
Irfan Fariz 2113031067
Syadza Nabila S 2113031017
Vina Febriana 2113031079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya yang diberikan kepada kami,sehingga kami dapat menyelesikan
penulisan makalah “MARKETING MIX JASA 7P” dalam mata kuliah Marketing
tepat pada waktunya.

Makalah ini ditulis dengan tujuan memenuhi tugas dari Ibu Widya
Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd. Pada mata kuliah Marketing. Selain itu, penyusunan
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang
Marketing Mix Jasa 7P.

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Marketing. Berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan kami berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami
juga mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak
yang membantu dalam proses penyusunan dan penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah masih


banyak melakukan kesalahan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas kesalahan
dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalahlah ini.

Bandar Lampung, 11 Maret 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 5
1.3 TUJUAN ......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 6
2.1 MARKETING MIX ...................................................................................... 6
A. DEFINISI MARKETING MIX ....................................................................... 6
2.2 MARKETING MIX 7P................................................................................. 6
A. UNSUR-UNSUR DALAM MARKETING MIX 7P ....................................... 6
B. MANFAAT MARKETING MIX 7P ............................................................... 10
C. TUJUAN MARKETING MIX 7P.................................................................... 11
D. PENGARUH MARKETING MIX 7P ............................................................. 11
E. PERBEDAAN MARKETING MIX 4C DAN 7P ............................................ 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................. 15
3.2 SARAN ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pemasaran merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan bisnis yang
dirancang untuk menentukan rancangan produk, harga, promosi, distribusi produk,
sumber daya, dan konsep penjualan. Pemasaran mempunyai peranan yang sangat
penting karena pemasaran mempunyai kedudukan sebagai perantara antara
produsen dan konsumen dalam melakukan transaksi penjualan dan bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Banyak usaha kecil
bermunculan dengan menyediakan produk yang kreatif, inovatif, dan menarik
serta mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian
perusahaan dalam menjalankan usahanya perlu mengembangkan strategi
pemasarannya, agar mampu bertahan dalam persaingan usaha yang beraneka
ragam, yang berdampak pada persaingan usaha yang sejenis.

Seiring berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya


hidup manusia terutama mengenai pemilihan makanan yang akan dikonsumsi
akan semakin beragam. Hal ini dikarenakan lahirnya segala macam jenis produk
dari ide-ide yang kreatif. Setiap industri harus mampu bersaing dengan segala
potensinya untuk bertahan dalam ketatnya persaingan. Sebuah industri akan
mampu bertahan jika strategi pemasaran yang diterapkan tepat guna dan mampu
mengembangkan produk yang dipasarkan.

Salah satu strategi yang banyak digunakan oleh perusahaan adalah


marketing mix strategy (strategi bauran pemasaran). Menurut Philip Kotler
(1997:97) “marketing mix kurang lebih memiliki arti adalah sejumlah alat-alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan obyek pemasaran atau
target pasar yang dituju”. Dari penjelasan Philip Kotler tentang marketing mix
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa di dalam marketing mix terdapat alat-alat
pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk meyakinkan konsumen
agar membeli produk yang ditawarkan. Selain itu aplikasi dari alat-alat pemasaran
yang terdapat dalam marketing mix sendiri tidaklah terlalu sulit. Marketing Mix
ini sangat menentukan bagaimana produk yang dijual dapat dibeli oleh konsumen

4
ataupun tidak. Karena masing-masing variabel memiliki peran yang sangat
penting dalam menentukan bagaimana produk tersebut akan dijual kepada
konsumen.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa Definisi Marketing Mix (Bauran Pemasaran) ?
2. Apa saja unsur-unsur dalam Strategi Marketing Mix Jasa 7p ?
3. Apa manfaat Marketing Mix Jasa 7P ?

4. Apa tujuan Marketing Mix Jas 7P ?

5. Bagaimana Pengaruh Marketing Mix Jasa 7P Terhadap keputusan


konsumen ?

6. Apa perbedaan Marketing Mix Produk 4C dan Marketing Mix Jasa 7P ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui Marketing Mix (Bauran Pemasaran) ?


2. Untuk mengetahui unsur-unsur dalam Strategi Marketing Mix Jasa 7p ?
3. Untuk mengetahui manfaat Marketing Mix Jasa 7P ?

4. Untuk mengetahui tujuan Marketing Mix Jas 7P ?

5. Untuk mengetahui Pengaruh Marketing Mix Jasa 7P Terhadap keputusan


konsumen ?

6. Untuk mengetahui perbedaan Marketing Mix Produk 4C dan Marketing


Mix Jasa 7P ?

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Marketing Mix

A. Definisi Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Dalam sebuah pasar tentu tidak terlepas dari konsumen yang memiliki karakteristik
yang berbeda, kebutuhan, serta minat atau selera dari kebiasaan membeli suatu barang
atau jasa. Konsumen akan selalu memperhatikan beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan para konsumen untuk membeli dan menikmati suatu produk atau jasa
yang dipasarkan. Marketing mix (7P) merupakan langkah yang paling baik untuk
mempertimbangkan segala faktor operasional, hal ini dikarenakan marketing mix
melihat dari segi produk, (makanan dan minuman), pelayanan, harga dan lokasi.
Seiring perkembangan zaman, marketing mix berkembang menjadi 7 unsur dimana 3
unsur tambahannya itu berupa people, physical evidence serta process. Dengan
penyempurnaan marketing mix tersebut, diharapkan pebisnis dapat menyusun strategi
yang berguna untuk memenangkan persaingan.
Beberapa definisi dari para ahli mengenai bauran pemasaran (Marketing Mix 7P),
yaitu:
 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah
merupakan sekumpulan alat pemasaran yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan pada pasar sasaran (Kotler dan Armstrong,
2018:48).
 Menurut Hurriyati (2015:48) berpendapat bahwa bauran pemasaran merupakan
suatu unsur-unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir, dan
digunakan dengan tepat sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran
yang efektif sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Bauran
pemasaran terdiri dari 4P yaitu produk (product), harga (price), promosi
(promotion), dan lokasi (place). Namun dalam pemasaran jasa bauran pemasaran
bertambah 3P yaitu orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses
(process).
 Assauri (2004), berpendapat bahwa bauran pemasaran merupakan variabel-
variabel terkendali yang digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan.

2.2 Marketing Mix 7P

A. Unsur-unsur Dalam Marketing Mix 7P

1. Teori Product

Produk adalah "segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan pemakainya" (Kotler dan Armstrong, 2013, p.337).
Sedangkan menurut Tjiptono (2011, p.40), produk merupakan "bentuk penawaran
organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan
kebutuhan dan keinginan pelanggan." Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa
saja (baik yang berwujud fisik maupun yang tidak) yang dapat ditawarkan kepada
6
pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Kotler
(2011), mendefinisikan produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke konsumen
untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan. Atribut produk memberi manfaat untuk
mengkomunikasikan produk kepada konsumen, seperti:

 Kualitas produk, berhubungan dengan kepuasan pelanggan. Produk yang


diberikan memiliki karakteristik yang baik dan sesuai dengan
keinginankonsumen.

 Fitur produk, perusahaan memiliki karakteristik tersendiri yang dapat bersaing


dengan produk lainnya

2. Teori Price

Menurut Swastha (2009, p.185), harga adalah "jumlah uang (ditambah beberapa
barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari barang beserta pelayannya. Sedangkan menurut Kotler (2009, p.62), harga
adalah "jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk."
Harga adalah kesepakatan nilai yang menjadi persyaratan bagi pertukaran dalam
sebuah transakasi pembelian. Menurut Tjiptono (2011, p.231). harga merupakan
"keputusan kritis yang menunjang keberhasilan operasi organisasi profit maupun
non-profit." Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang
memberikan pendapatan bagi organisasi.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008,346), ada dua faktor umum yang perlu
dipertimbangkan dalam penetapan harga, yaitu:

 Faktor internal perusahaan meliputi: tujuan pemasaran, perusahaan, strategi


bauran pemasaran, biaya produksi.

 Faktor eksternal perusahaan meliputi: sifat pasar dan permintaan, adanya


persaingan, kebijaksanaan dan peraturan pemerintah.

Menurut Chandra (2002) harga juga dapat diukur diantaranya melalui:

 Harga produk pesaing

 Diskon (potongan harga)

 Variasi sistem pembayaran

3. Teori Promotion

Kotler (2002, p.41), menyatakan bahwa promosi adalah "berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan yang menonjolkan keistimewaan-keistimewaan
produknya yang membujuk konsumen sasaran agar membelinya." Sedangkan
menurut Siagian (2010, p.169), promosi adalah "apabila seseorang dipindahkan dari
satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatan
hierarki jabatan lebih tinggi, dan penghasilannya pun lebih besar". Menurut Tjiptono
(2008), promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, dimana perusahaan

7
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan atau mengingatkan
pasar sasaran dan produknya agar bersedia menerima, membeli, loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan utama dari promosi adalah "modifikasi tingkah laku konsumen,


menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan konsumen
sasaran tentang perusahaan dan produk atau jasa yang dijualnya" (Harjanto, 2009,
p.131). Menurut Nana (2015: 156), bauran promosi/komunikasi pemasaran ini terdiri
atas:

 Periklanan (advertising) merupakan presentasi produk yang bertujuan


memperkenalkan produk kepada konsumen.

 Promosi penjualan (sales promotion) yaitu penawaran produk secara intensif guna
menekan pembelian dan penjualan.

 Hubungan masyarakat (public relation), dalam hal ini perusahaan harus mampu
membangun hubungan baik dengan masyarakat guna menciptakan citra yang baik
agar konsumen tetap mempercayai dan menyerahkan ketersediaan produk yang
mereka butuhkan kepada perusahaan tersebut.

 Penjualan personal (personal selling), dalam hal ini pemilik perusahaan ikut
menawarkan langsung produk yang dijual untuk membangun hubungan dengan
pelanggan.

 Pemasaran langsung (direct marketing).

4. Teori Place

Place merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa


bagi para pelanggan potensial. Pertimbangan dalam menetukan lokasi adalah
pelanggan mendatangi lokasi atau penyedia layanan yang mendatangi pelanggan
(Tjiptono, 2012). Tempat meliputi masalah pemasaran seperti, saluran tipe, paparan,
transportasi, distribusi, dan lokasi. Sebuah produk harus tersedia untuk konsumen
kapan dan di mana konsumen menginginkannya. Pemasar menggambarkan proses ini
sebagai "saluran." Saluran menjelaskan bahwa setiap seri perusahaan atau seseorang
yang berpartisipasi dalam aliran produk dari produsen ke pengguna akhir atau
konsumen (Perreault, Jr. &McCarthy, 2004).

Pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor


antara lain (Huriyati, 2008:57):

 Akses, seperti jalan memudahkan konsumen untuk mencapai tempat tersebut.

 Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

 Tempat parkir, mempunyai tempat atau. lahan parkir sendiri atau menggunakan
tempat parkir umum.

 Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha di kemudian hari.

 Peraturan pemerintah, misalnya surat perizinan usaha.


8
 Persaingan, yaitu pertimbangan lokasi pesaing.

5. Teori People

Orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Bila produksi dapat
dipisahkan dengan konsumsi, sebagaimana dijumpai dalam kebanyakan kasus
pemasaran barang manufaktur, pihak manajemen biasanya dapat mengurangi
pengaruh langsung sumber daya manusia terhadap output akhir yang diterima
pelanggan (Tjiptono, 2011). People adalah "semua orang yang memainkan peranan
dalam penyajian layanan yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen" (Zeithaml,
Bitner, dan Gremler, 2006, p.26). Peranan penting people dalam mensukseskan suatu
perusahaan. People yang berinteraksi langsung dengan konsumen dalam memberikan
layanan, merupakan bagian penting untuk membangun loyalitas. Pengetahuan dan
kemampuan people yang bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan merupakan modal
yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan (Grewal dan Levy, 2010).

Menurut Ratih (2005:63) elemen people ini memiliki 2 aspek, yaitu:

 Service People

Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda. yaitu
mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang baik, cepat,
ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan kesetiaan pelanggan
terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.

 Customer

Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para
pelanggan.

6. Teori Process

Menurut Payne (2008, p.31), menyatakan bahwa proses adalah "menciptakan dan
memberikan jasa kepada konsumen, merupakan faktor utama dalam bauran
pemasaran." Pada ekonomi manajemen jasa, pelanggan akan memandang sistem
pemberian jasa tersebut sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Semua kegiatan
pekerjaan adalah bagian dari suatu proses. Proses ini dapat meliputi berbagai
mekanisme yang ada, seperti: adanya mekanisme pelayanan, prosedur. jadwal
kegiatan, serta rutinitas. Menurut Kotler (2009), proses disini adalah mencakup
bagaimana cara perusahaan melayani permintaan tiap konsumennya. Mulai dari
konsumen tersebut memesan (order) hingga akhirnya konsumen mendapatkan apa
yang diinginkan. Menurut Jay Hezer (2006: 450), dalam semua kasus, desain tata
letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk mencapai:

 Utilitas ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.

 Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik.

 Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.

9
 Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik

 Fleksibilitas.

7. Teori Physical Evidence

Physical evidence merupakan lingkungan di mana suatu perusahaan memberikan


layanannya dan lokasi dimana perusahaan dapat berinteraksi dengan konsumen, serta
berbagi komponen yang ada dalam menunjang kinerja dan kelancaran pelayanan
(Zeithaml, Bitner, dan Gremler, 2006).2. Bukti fisik menurut Kotler (2009), yaitu
bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukkan kepada konsumen sebagai
usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan
kepada pelanggan. Hurriyati (2002), mengemukakan bahwa perusahaan melalui
tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang
strategis yaitu:

 An attention-creating medium : Perusahaan jasa melakukan diferensiasi dengan


pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring
pelanggan dari target pasarnya.

 As a massage-creating medium : Perusahaan menggunakan simbol atau isarat


untuk mengkomunikasikan secara instensif kepada konsumen mengenai
kekhususan kualitas dan produk jasa.

 An effect-creating medium : Penggunaan baju seragam yang berwarna, bercorak.


suara dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang
ditawarkan.

B. Manfaat Marketing Mix 7P

 Membantu memahami apa yang dapat ditawarkan produk atau layanan bisnis
kepada para pelanggan.

 Merencanakan penawaran produk yang sukses.

 Membuat perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan strategi pemasaran yang


efektif.

 Membantu bisnis dalam memanfaatkan kelebihan marketing mix 7P dan


menghindari biaya yang tidak dibutuhkan.

 Memudahkan bisnis untuk menjadi lebih baik dalam menghadapi risiko.

 Membantu menentukan apakah produk atau layanan yang tepat untuk target
pelanggan.

 Mengidentifikasi dan memahami kebutuhan pelanggan.

10
C. Tujuan Marketing Mix 7P

 Memahami tempat mana yang harus difokuskan dalam upaya pemasaran produk
kepada pelanggan.

 Menentukan produk apa yang dapat ditawarkan kepada konsumen serta berapa
harganya, di mana, dan bagaimana menarik konsumen agar tertarik untuk
membeli produk yang dipasarkan.

 Mengembangkan dan mengeksekusi strategi pemasaran yang efektif.

 Mengalokasikan sumber daya secara efisien dan efektif dengan menghindari biaya
yang tak perlu.

 Meningkatkan kekuatan dan meminimalkan ancaman terhadap kelemahan


internal.

 Mengembangkan merek produk agar dikenal luas oleh pelanggan.

D. Pengaruh Marketing Mix 7P (Product, Price, Promosi, place, people, process,


physical evidence) Terrhadap Keputusan Pembelian Konsumen

 Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Lupiyoadi (2013) produk merupakan keseluruhan konsep objek atau


proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen, konsumen tidak hanya
memberi fisik dari produk saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk
tersebut yang disebut “the offer”. Perusahaan mengupayakan hasil produk yang
baik guna untuk meningkatkan keunggulan yang kompetitif atas persaingan pasar.
Produk yang baik dan berkualitas tentu akan disegani oleh pelanggan. Demikian,
pelanggan juga memperhatikan manfaat dari membeli sebuah produk, ketika
konsumen memakai atau mengonsumsi produk tersebut mendapatkan manfaat dan
hasil yang memuaskan.

 Pengaruh Price terhadap Keputusan Pembelian

Harga menurut Kotler (2014) adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk
sebuah produk atau jasa. Karena sifat jasa yang tidak terlihat nyata maka harga
dapat menjadi sebuah indikator yang dianggap mewakili kualitas jasa tersebut.
Selain itu penentuan harga atau (pricing) sangat signifikan dalam pemberian nilai
kepada konsumen untuk membeli. Faktor yang mempengaruhi pricing adalah
positioning jasa, sasaran perusahaan, tingkat persaingan, life cycle jasa, elestisitas
permintaan, struktur biaya. Harga menjadi faktor penentu dalam pembelian dan
menjadi salah satu unsur penting dalam menentukan bagian pasar dan tingkat
keuntungan perusahaan. Tujuan dari penetapan harga oleh perusahaan adalah
untuk mendapatkan laba maksimal. Harga memiliki pengaruh yang positif
terhadap keputusan pembelian karena produk yang dijual oleh perusahaan apabila
memiliki harga yang tinggi dan kualitas yang kurang memuaskan maka konsumen
tidak akan tertarik untuk membeli. Sedangan produk yang memiliki harga
terjangkau dengan kualitas tinggi akan lebih disukai oleh konsumen.

11
 Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Suryadi (2011) mengemukakan bahwa promosi merupakan serangkaian kegiatan


untuk mengkomunikasikan, memberi pengetahuan dan meyakinkan orang tentang
suatu produk agar ia mengakui kehebatan produk tersebut, membeli dan memakai
produk tersebut, juga mengikat pikiran dan perasaannya dalam suatu wujud
loyalitas terhadap produk. Promosi memiliki pengaruh yang positif terhadap
keputusan pembelian. Promosi yang dilakukan pengusaha berkaitan dengan
periklanan yang menarik agar memiliki daya tarik pembeli, dan juga promosi
secara langsung dengan menjalin hubungan dengan konsumen agar produk yang
dipasarkan lebih dikenal masyarakat.

 Pengaruh Place terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Juniardi et al. (2018) Tempat merupakan perpaduan antara lokasi dan
keputusan terhadap saluran distribusi yang terhubung tergantung bagaimana cara
penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana letak lokasi yang cukup
strategis. Membuat konsumen puas terhadap sebuah produk tidak cukup kalau
hanya bergantung pada kualitas produk yang tinggi tetapi juga promosi yang baik
agar produk dapat dijangkau dan dikenal sesuai dengan harga yang terjangkau
juga. Masalah dalam saluran distribusi juga harus diperhatikan dan tidak boleh
diabaikan. Memilih saluran distribusi yang baik akan terasa penting apabila
produk yang dipasarkan memiliki konsumen yang tersebar. Lokasi memiliki
pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian konsumen.

 Pengaruh People terhadap Keputusan Pembelian

Orang memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan pembelian, karena


konsumen dari produk, sasaran dari penjualan produk subjek utamanya adalah
orang. Orang berinteraksi secara langsung dan menjalin hubungan sosial,
memberikan pelayanan dengan sesama konsumen lainnya, dimana hal tersebut
akan meningkatkan konsumen atas penjualan produk.

 Pengaruh Process terhadap Keputusan Pembelian

Proses menurut Hurriyati (2010) mersupakan semua mekanisme prosedur aktual


dan aliran aktivis yang dipergunakan untuk penyampaian jasa. Arti dari suatu
elemen proses adalah upaya atau tindakan perusahaan dalam melaksanakan suatu
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan pasar dan keinginan para konsumennya.
Demikian, untuk perusahaan jasa, sebuah bentuk kerjasama antara pemasaran dan
operasional sangat berpengaruh dalam suatu elemen proses ini, terutama dalam
service untuk kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari segi perspektif konsumen,
kualitas dari barang atau jasa dilihat dari bagaimana suatu barang atau jasa itu
menghasilkan fungsinya sendiri. Proses memiliki pengaruh yang positif terhadap
keputusan pembelian.

 Pengaruh Process terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler & Amstrong (2012) bukti fisik merupakan suatu hal yang sangat
nyata ikut mempengaruhi atas keputusan konsumen untuk melakukan pembelian
dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan perusahaan. Unsur-unsur yang
terlibat di dalamnya adalah sarana fisik atau lingkungan fisik, dalam kasus ini
12
bangunan fisik, logo, warna, peralatan dan perlengkapan serta barang-barang
lainnya yang kemudian dipadukan dengan service, kemudian hasilnya diberikan
seperti sampul, tiket, label, dan lain-lain. Bukti fisik memiliki pengaruh yang
positif terhadap keputusan pembelian.

E. Perbedaan Marketing Mix 4C dan Marketing Mix 7P

Perbedaan antara Marketing Mix 4C dan 7P sebagai berikut:

 Bauran pemasaran 4C adalah model yang merupakan jawaban atas model


pemasaran yang berfokus pada kepentingan pelanggan, model pemasaran yang
menganggap pelanggan bukan sebagai object pemasaran melainkan mitra yang
harus dijaga dan dikembangkan pada masa itu dan masih relevan hingga saat ini.
Bauran pemasaran 4C ini menggunakan pendekatan pelanggan.

1) Customer Needs menunjukan betapa pentingnya nilai konsumen atau


kebutuhan pelanggan bagi keberlangsungan hidup perusahaan. Jadi unsur ini
fokus pada bagaimana pemasar, pebisnis bisa memahami dan mengetahui serta
mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhan pelanggan, keinginan pelanggan
dan harapan pelanggan (customer needs, want dan insights).

2) Cost to Customer, unsur bauran pemasaran cost ini berkaitan dengan harga
dalam 4P, dimana unsur ini menjelaskan bagaimana cost (biaya) ini diciptakan
untuk mampu memberi pelayanan terbaik ke pelanggan. Cost mencakup semua
upaya yang dibutuhkan untuk memperoleh atau untuk menikmati produk tersebut,
termasuk bagaimana konsumen harus berkorban dalam bentuk waktu misalnya
untuk mendapatkan produk tersebut (antri saat ada release limited produk, seperti
buku, mainan, produk umum, makanan khusus dll).

3) Convenience, menjelaskan betapa pentingnya memberi kemudahan kepada


konsumen untuk mendapatkan dan menikmati sebuah produk baik barang maupun
layanan jasa.Untuk melaksanakan fungsinya, menerapkan penyederhanaan proses
(simplify processes), menciptakan berbagai tools untuk mempermudah pelanggan,
menerapkan bahwa pelanggan adalah mitra kerja, menciptakann berbagai loyalty
program untuk konsumen setianya.

4) Communication, unsur dalam bauran pemasaran yang menghubungkan antara


produk baik barang maupun jasa layanan dengan targrt konsumen mengenai
berbagai hal yang berkaitan dengan produk. Adanya komunikasi bersifat lebih
personal, itulah sebabnya konsumen berbeda dengan pelanggan. Sementara itu,
penjelasan perbedaan dari bauran pemasaran 7P, yaitu

 Bauran pemasaran 7P (marketing mix - service), dimana pada model ini merupakan
modifikasi atau penambahan dari 4P dengan tiga elemen bauran pemasaran lagi,
yaitu people, process dan physical evidence. Secara umum bauran pemasaran 7P
adalah konsep yang digunakan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
atau layanan (services industries). Konsep marketing mix 7P, lebih dikenal sebagai
bauran pemasaran 4P yang di perluas. Bauran pemasaran 7P terdiri atas :

1) Product, merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk


memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sehingga produk dapat
13
mempengaruhi strategi pemasaran lainnya, seperti pengembangan produk (merek,
kemasan), tingkatan produk, klasifikasi produk.

2) Price, harga segala bentuk biaya yang dikeluarkan oleh konsumen. Peranan
harga sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar,
selain untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan, seperti
penetapan harga yang terjangkau, metode harga pesaing.

3) Place, tempat atau lokasi usaha merupakan suatu hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan oleh setiap perusahaan agar tidak menimbulkan kerugian
dikemudian hari, seperti mempertimbangkan akses, lingkungan, dan persaingan.

4) Promotion, suatu strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk


mempengaruhi calon pembeli. Dengan menggunakan berbagai media promosi
diantaranya adalah periklanan, promosi penjualan, publisitas, hubungan
masyarakat, dan pemasaran langsung.

5) People, manusia atau people yang unggul dapat meningkatkan kinerja pada suatu
usaha sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal terutama bagi kepuasan
konsumen dengan dilihatnya suatu pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

6) Process, rangkaian kegiatan melayani konsumen dengan maksimal atau


memberikan service yang memuaskan sehingga konsumen dapat merasakan
manfaat dari pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan. Proses memiliki
peranan penting untuk mengantisipasi dan peka terhadap permintaan pasar yang
cenderung berubah-ubah.

7) Physical Evidence, bukti fisik merupakan suatu hal yang secara nyata
mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk dan
jasa yang ditawarkan. Sehingga didalam suatu perusahaan harus memiliki strategi
bukti fisik yang dapat berkaitan dengan penempatan tata letak barang atau produk
yang dijual atau produk yang dapat menarik perhatian konsumen.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Marketing Mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan


perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar
sasaran. Pada sisi lainnya terdapat penyesuaian pada marketing mix, di mana
produsen tersebut menyesuikan elemen – elemen marketing mix untuk masing–
masing pasar sasaran. Variabel-variabel yang ada di dalam marketing mix ini
bisa digunakan secara efektif apabila disusun sesuai dengan keadaan dan situasi
yang sedang dialami dalam suatu perusahaan. Dari definisi di atas dapat
diambil kesimpulan pengertian dari marketing mix adalah faktor – faktor yang
dikuasai dan dapat digunakan oleh marketing manajer guna mempengaruhi
keputusan pembelian konsumennya. Faktor – faktor tersebut antara lain
product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence.

3.2 Saran

Kami kelompok 3 selaku penyusun makalah ini menyadari dengan sangat baik,
bahwa makalah yang kami susun ini tentu masih terdapat kekurangan baik dari
segikata, bahasa hingga kalimat. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sangat membangun dalam penyusunan makalah
kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adhaghassani, Fakhriyan Sefti. (2017)."Strategi bauran pemasaran (Marketing


mix) 7p (product, price, place, promotion, people, process, physical
evidence) di cherryka bakery." Journal of Culinary Education and
Technology 5(6).
Arifin, Muhyiddin Zainul, Ika Maya Rosyidah, and Nia Aprilia Bisari. "Analisis
Pengaruh Marketing Mix 7p terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada
CV. Karya Apik Man 3 Jombang)." Jurnal Inovasi Penelitian 3(2).hal :
873-4886.
Christine, Christine, and Wiwik Budiawan. (2017). "Analisis Pengaruh Marketing
Mix (7P) terhadap Minat Beli Ulang Konsumen (Studi pada House of
Moo, Semarang)." Industrial Engineering Online Journal 6 (1).
Dewi, Pratiwie Nirmala, Chandra Hendriyani, and Rommy M. Ramdhani. (2021).
"Analisis Implementatasi Strategi Bauran Pemasaran 7P Pada Usaha
Bakso Wong Jowo By Tiwi." JIP (Jurnal Industri dan Perkotaan) 17(2).
Hal: 6-13.
Marketing Mix : Pengertian dan Penjelasan 4P dan 7P.
https://www.linovhr.com/marketingmix/#:~:text=Perbedaan%20antara%
20konsep%204P%20dan,physical%20evidence%2C%20process%20dan
%20people. Diakses pada 10 Maret 2023, pukul 16.10
Nurhayaty, Maria.(2018)."Strategi Mix Marketing (Product, Price, Place,
Promotion, Eople, Process, Physical Evidence) 7P Di Pd Rasa Galendo
Kabupaten Ciamis." Jurnal Media Teknologi 8 (2). Hal :119-127.
Perbedaan 4P dan 4C dalam Konsep Marketing Mix:
https://www.taupasar.com/2019/08/apa-perbedaan-4p-dengan-4c-dalam-
konsep.html?m=1. Diakses pada 10 Maret 19.00
Rachmawati, T. S. (2012). "FAKTOR 4P, 3P, DAN 4C SERTA APLIKASINYA
DALAM KEGIATAN PEMASARAN PERPUSTAKAAN (LIBRARY
MARKETING)". BACA: Jurnal Dokumentasi dan Informasi, 28(1). Hal:
40-49.
Sefudin, Akhmad.(2017)."Redefinisi bauran pemasaran (marketing mix)“4P” ke
“4C”(Studi Kasus pada Universitas Indraprasta PGRI)." JABE (Journal
of Applied Business and Economic).1(1). Hal: 7-23.
16
Sudarto, Amelinda, and Rani Rumita. (2015)."Analisis Pengaruh Bauran
Pemasaran 7p terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus
PT. Pos Indonesia Kpc Surabaya Selatan)." Industrial Engineering Online
Journal 4(1).
Tantra, Billy, and Jesse Marcelina. (2017)."Pengaruh marketing mix (7P) terhadap
keputusan pembelihan pada guest house di Surabaya." Jurnal Hospitality
dan Manajemen Jasa 5 (2). 15-28
Yudho, Surya Kusumawardhani Satrio, and Sasi Agustin. (2022). "PENGARUH
MARKETING MIX (7P) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA TOKO ONLINE DAPURDEP." Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen (JIRM) 11(8).

17

Anda mungkin juga menyukai