Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN SYARIAH


" KONSEP DASAR BANK SYARIAH"

Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Enti Puspita Sari (1911140086)


2. Gusti Nanda (1911140106)
3. Emelia Putri Mulyani (1911140110)

Dosen pengampuh :
Dra. Yusmaneri Arifin, MHI

PRODI PERBANKAN SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayahNya, sehingga kami selaku penyusun makalah ini diberi kekuatan dan kemampuan
dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “ Konsep Dasar Bank Syariah ". Makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Permasaran Syariah .
Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran terselesaikannya
makalah ini. Semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapatkan imbalan
pahala dari Allah SWT.

Kami berharap semoga apa yang ditulis di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu , 24 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

A. BAB I PENDAHULUAN
1.1............................................................................................................ Latar belakang
..................................................................................................................................1
1.2...................................................................................................... Rumusan masalah
..................................................................................................................................1
1.3........................................................................................................ Tujuan penulisan
..................................................................................................................................2
B. BAB II PEMBAHASAN
2.1............................................... Definisi Bauran Pemasaran Syariah (Marketing Mix)
..................................................................................................................................2
2.2....................................................................................... Konsep Pemasaran Syariah
..................................................................................................................................4
2.3....................... Perbandingan Pemasaran Syariah Dengan Pemasaran Konvensional
..................................................................................................................................8
C. BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan............................................................................................................10
2. Saran.......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia mengalami peningkatan yang
signifikan, Masyarakat Indonesia yang penduduknya mayoritas islam sekarang segala
transaksi keuangannya sudah mulai memperhitungkan halal dan haram. Untuk itu
melalui konsep pemasaran syariah ini merupakan salah satu strategi, taktik dan cara yang
dirancang untuk mendesain perekonomian islam di Indonesia, baik pasar perbankan,
asuransi dan lembaga-lembaga keuangan syariah.

Pada dasarnya, bagi umat islam Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada
kita bagaimana system pemasaran syariah. Akan tetapi, karena di masyarakat sudah
berakar sistem pemasaran konvensional maka sistem pemasaran syariah kurang dikenal.
Hal ini juga menjadi pelajaran untuk kita agar dapat mengenalkan kembali dan
menjadikan sistem pemasaran syariah berkembang dikalangan masyarakat. yang akan
berdampak pada meningkatnya profitabilitas bank. Jika tidak, maka akan terjadi resiko
liquiditas yang akhirnya akan mengganggu kegiatan operasional bank.

2. Rumusan masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas maka terdapat permasalahan yang akan dibahas dalam
kelompok kami, yaitu :

1. Apa Definisi Bauran Pemasaran ?


2. Bagaimana Konsep Pemasaran Syariah?
3. Bagaimana Perbandingan Pemasaran Syariah Dengan Pemasaran Konvensional?

3. Tujuan penulisan
3.1. Untuk mengetahui Apa itu Bauran Pemasaran
3.2. Untuk mengetahui Konsep Pemasaran Syariah
3.3. Untuk mengetahui Perbandingan Pemasaran syariah dan Pemasaran
Konvensional

1
BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders,
yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
(bisnis) dalam islam. Hal ini berarti bahwa dalam pemasaran syariah, seluruh proses
perubahan nilai (value) tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah yang islami.1

Untuk mensukseskan progam pemasaran, maka perusahaan perlu merancang strategi


dari variabel-variabel yang mempengaruhi konsumen dalam mengenal, memilih dan
mencoba produk yang dipasarkan oleh perusahaan. Varibael –variabel tersebut antara lain
produk yang dipasarkan, harga yang ditetapkan, progam promosi yang dilakukan maupun
saluran distribusinya. Dalam pemasaran istilah tersebut dinamakan bauran pemasaran
(marketing mix).
Marketing Mix adalah gabungan variabel-variabel pemasaran yang dirancang
sedemikian rupa untuk mensukseskan progam penjualan dan pemasaran. Terdapat dua
macam marketing mix yaitu marketing mix untuk penjualan produk dan marketing
mix untuk jasa. Dalam marketing mix penjualan produk terkenal dengan istilah 4 P yaitu
product, place, promotion dan place), sedangkan untuk marketing mix jasa terdapat 7P
yaitu , produk, place, promotion dan place, process, people dan physical evidence ).

1. Marketing Mix Produk Barang

Produk barang merupakan benda yang nyata, dapat dilihat, dapat disentuh dan dapat
berpindah kepemilikan. Bauran pemasaran produk barang meliputi :
Pertama adalah Produk (product) yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
konsumen untuk diperhatikan, diinginkan dan dibeli. Produk ini berbentuk fisik yang
dapat disimpan atau digunakan sekali pakai maupun digunakan kapan saja tergantung sifat

1
Fauzan, Manajemen Pemasaran Syariah,(Yogyakarta:CV.Bildung Nusantara,2019), Cet.1,hlm.28

2
produk tersebut. Misalnya makanan, pakaian, motor, laptop, buku, meja, almari, tas,
sepatu dan berbagai produk lainnya.
Kedua adalah Harga (price) yaitu nilai tukar suatu barang yang dinyatakan dalam
bentuk mata uang (baik rupiah, yuan, dolar dan lainnya).
Ketiga adalah Promosi (promotion) yaitu aktifitas dalam rangka memberikan
informasi kepada konsumen dengan tujuan membujuk, mempengaruhi dan meyakinkan
konsumen menggunakan berbagai media yang cocok untuk dapat menjangkau pasar
sasarannya.
Terakhir adalah Distribusi (place) yaitu tempat dan saluran yang digunakan untuk
menjangkau konsumen. Dalam pemasaran place lebih ditekankan pada saluran distribusi
yang digunakan oleh perusahaan, jadi saluran distribusi adalah lebaga-lembaga distributor
atau penyalur yang digunakan untuk menyalurkan barang dari produsen sampai ketangan
konsumen.

2. Marketing Mix Produk Jasa

Jasa merupakan tindakan atau kegiatan yang mencakup semua aktifitas yang output
nya berupa kinerja (hasil) yang diterima oleh pelanggan atau konsumen. Dimana antara
pelanggan atau konsumen dan produsen (pihak pemberi jasa) mempunyai keterkaitan satu
sama lain, hal tersebut dapat terlihat dalam nilai tambah value yang diberikan oleh
produsen (pihak pemberi jasa) kepada pelanggan atau konsumen dalam bentuk
kenyamanan, hiburan kecepatan dan kesehatan. Yang termasuk dalam bauran pemasaran/
marketing mix jasa, adalah 7P , dengan 4P yang pertama sama dengan bauran pemasaran
pada produk barang, sedangkan 3P yang selanjutnya adalah :

1) People (orang) adalah individu yang memberikan pelayanan langsung kepada


konsumennya. Sehingga pelayanan disini terkait dengan kesopanan, keramahan,
penampilan, keahlian dalam menjelaskan , kerapihan dan lain sebagainya
2) Proses (process) adalah berkaitan dengan mutu dalam pelayanan kepada konsumen.
pelayanan yang baik adalah yang ampu memberikan service excelent kepada
konsumennya sehingga dapat menciptakan kepuasan.

3
3) Bukti Fisik (physical evidence) adalah suatu bentuk bukti fisik dalam pelayanan.
Misalnya adalah terdapat ruang tunggu yang nyaman, tempat yang bersih, fasilitas
yang sesuai dengan janji, fasilitas yang bagus dan lainnya2.

1.2. Konsep Pemasaran Syariah


Dewasa ini sering dijumpai cara pemasaran yang tidak etis, curang dan tidak
profesional, hal ini dapat mengganggu orang lain. Kegiatan marketing atau pemasaran
seharusnya dikembalikan pada karakteristik yang sebenarnya, yakni relegius, beretika,
realistis dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Inilah yang dinamakan
marketing syariah, dan inilah konsep terbaik marketing untuk hari ini dan masa depan
Prinsip Marketing yang berakhlak ini sudah seharusnya diterapkan agar tidak terjadi
kasus seperti BLBI, Century dan sebagainya.
Hal utama yang menjadi dasar perlu adanya pemasaran bagi perusahaan adalah karena
produk yang dihasilkannya tidak bisa mencari konsumennya sendiri. Oleh karena itu, di
setiap koorporat selalu terdapat bidang khusus yang menangani distribusi produk mereka
agar sampai ke tangan konsumen. Divisi tersebut dinamakan divisi pemasaran, yang di
dalamnya termasuk bagian penjualan. Semakin ketatnya kompetisi di antara perusahaan,
menjadikan bidang pemasaran ini mendapat perhatian sangat serius dari para ahli, karena
ia menjadi semacam roh bagi sebuah koorporat. Betapa pun bagusnya sebuah produk,
tanpa didukung pemasaran yang memadai, akan menjadi sia-sia. Kualitas sebuah produk
memang menentukan daya tarik bagi konsumen, tetapi tanpa didukung model pemasaran
yang memadai, akan sulit sampai ke tangan konsumen. Sebuah produk barang atau jasa
tidak akan dibeli apabila konsumen tidak mengetahui kegunaanya, keunggulannya,
dimana produk dapat diperoleh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang
menjadi sasaran produk perlu diberikan informasi yang jelas mengenai; sebuah produk.

Untuk mensukseskan progam pemasaran, maka produsen ataupun penjual perlu


mengkombinasikan berbagai konsep-konsep dalam pemasaran. Konsep pemasaran
merupakan falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada
kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu
yang diarahkan untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan
perusahaan dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan .

2
Dhika,Zaenal,Pengantar Pemasaran Islam,(Ponorogo:Lembaga penerbit UNIDA Gontor,2018),Cet.1,hlm.21-25

4
Konsep pemasaran syari’ah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dari konsep
pemasaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita kenal sekarang, pemasaran
adalah sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada proses penciptaan, penyampaian, dan
pengkomunikasian values kepada para konsumen serta menjaga hubungan dengan para
stakeholdersnya.3

Konsep Dasar Pemasaran

Kebutuhan + Keinginan

Permintaan

Produk

Nilai

Pertukaran

Transaksi

Pasar

Dalam gambar diatas dapat kita ketahui terdapat beberapa unsur-unsur dalam

pasar yaitu :

3
Sari,Nilam.”Manajemen Marketing dalam perspektif islam”.Jurnal Media syariah,Vol.XIV,No.2,2012,hal.202

5
1) Kebutuhan (need) : suatu keadaan yang harus segera terpenuhi sebagai kebutuhan

dasar individu . Dalam hal ini kebutuhan di definisikan sebagai dasar daru sebuah

pemenuhan kepuasan utama yaitu.terdapat macam-macam kebutuhan individu

yaitu : kebutuhan pokok yang terdiri dari papan/ rumah, makanan dan pakaian.

2) Keingginan (want) : suatu kehendak akan pemuas yang lebih spesifik terhadap

kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. sebuah keingginan akan muncul

apabila kebutuhan dasar individu telah terpenuhi sehingga timbullah suatu

keingginan yang lain.

3) Produk (produc) : suatu keingginan yang berasal dari konsumen akan produk

maupun jasa yang mampu memenuhi kebutuhannya

4) Nilai (value) adalah manfaat yang akan diberikan kepada konsumen dibanding

dengan pengorbanan atas produk/jasa yang dibelinya dari produsen.

5) Pertukaran adalah proses kesepakatan antara penjual dan pembeli atas produk /jasa

dengan sejumlah biaya yang telah disepakati kedua belah pihak.

6) Transaksi (transaction) merupakan bentuk negoisasi dan kesepakatan antara penjual

dan pembeli atas barang yang dijual.

7) Pasar (market) adalah tempat dimana terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli
untuk menukarkan barang yang bernilai dengan alat tukar berupa mata uang atas dasar
kesepakatan bersama.4

Dalam bagan diatas dapat kita ketahui bahwa pemasaran berjalan dan berkembang
karena adanya suatu kebutuhan individu sehingga kebutuhan inilah yang mendorong untuk
melakukan permintaan berupa produk barang maupun jasa ke pasar. Di samping itu
pemasar berusaha untuk menarik pelanggan dengan menyerahkan nilai/value yang
maksimal atas barang maupun jasa yang dijual dengan berbagai strategi yang dilakukan,
baik kualitas produk, strategi harga, diskon, saluran distribusi yang luas, memberikan
produk yang bernilai dan sebagainya, hingga terjadilah pertukaran barang/jasa dengan alat
tukar berupa uang diantara penjual dan pembeli dengan kesepakatan berupa transaski jual
beli. Kebutuhan dan keinginan yang beragam inilah yang kemudian menimbulkan
permintaan ke dalam sebuah pasar sehingga pasar akan memberikan pilihan-pilihan untuk
masyarakat sesuai dengan kemauan konsumen.

4
Dhika,Zaenal,Pengantar Pemasaran Islam,(Ponorogo:Lembaga penerbit UNIDA Gontor,2018),Cet.1,hlm.15-18

6
Konsep pemasaran syariah ini mulai berkembang seiring berkembangnya ekonomi
syariah. Dalam pemasaran syariah, seluruh proses – baik proses penciptaan, proses
penawaran, ataupunproses perubahan nilai- tidak boleh ada yang bertentangan dengan
prinsip syari’ah. Ada empat karakteristik yang terdapat pada syari’ah marketing
diantaranya :
1. Ketuhanan (rabbaniyah)
Jiwa seorang syariah marketer meyakini bahwa hukum-hukum syari’ah yang bersifat
ketuhanan merupakan hukum yag paling adil, sehingga akan mematuhinya dalam
setiap aktifitas pemasaran yang dilakukan.
2. Etis (akhlaqiyyah)
Pemasaran syari’ah adalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai
moral dan etika tanpa peduli dari agama manapun, karena hal itu bersifat universal.
Hal inilah merupakan keistimewaan dari syari’ah marketer. Yaitu mengedepankan
masalah akhlak dalam seluruh kegiatannya.
3. Realistis (al-waqi’iyah)
Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti modernitas, dan
kaku, melainkan konsep pemasaran yang fleksibel. Syari’ah marketer bukanlah berarti
para pemasar itu harus berpenampilan ala bangsa arab dan mengharamkan dasi.
Namun syariah marketer haruslah berpenampilan bersih, rapi dan bersahaja apapun
model atau gaya berpakaian yang dikenakan.
4. Humanisis (insaniyah)
Keistimewaan yang lain adalah sifat yang humanistis universal. Pengertian humanisis
adalah bahwa syari’ah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat
kemanusiaannya terjaga dan terpelihara.5

Menurut Hermawan Kartajaya : nilai dari pemasaran syariah adalah integritas dan
transparasi. Ada beberapa nilai –nilai dalam pemasaran syariah yang mengambil konsep
dari keteladan sifar Rasulullah SAW. Adapun nilai-nilai tersebut :
1. Shiddiq
2. Amanah
3. Tabligh
4. Fathonah
5
Sari,Nilam.”Manajemen Marketing dalam perspektif islam”.Jurnal Media syariah,Vol.XIV,No.2,2012,hal.204

7
5. Istiqhomah
Dari kelima nilai ini maka akan mampu melahirkan suatu turunan budaya kerja yang
berbeda pada institusi keuangan syariah. 6
Pentingnya sebuah pemasaran di dalam usaha bisnis bahkan bisa menjadi penentu
berkembang tidaknya sebuah usaha. Memiliki sumber daya manusia di bidang pemasaran
yang handal akan sangat menentukan sebuah keberhasilan usaha yang dikelola. Menekankan
pada upaya pemasaran akan semakin lengkap jika diimbangi dengan pemaksimalan kualitas
produk usaha atau layanan.

1.3. Perbandingan Pemasaran Syariah dan Pemasaran Konvensional

Ada beberapa hal yang dapat membedakan antara pemasaran syariah dan pemasaran
konvensional.

1) Konsep dan Filosofi Dasar


Perbedaan yang mendasar antara pemasaran syariah dan pemasaran konvensional
adalah dari filosofi dasaryang melandasinya. Pemasaran konvensional merupakan
pemasaran yang bebas nilai dan tidak mendasarkan ke-Tuhanan dalam setiap aktivitas
pemasarannya.
2) Etika Pemasar
Seorang pemasar syari’ah sangat memegang teguh etika dalam melakukan pemasaran
kepada calon konsumennya. Ia akan sangat menghindari memberikan janji bohong,
ataupun terlalu melebih-lebihkan produk yang ditawarkan. Seorang pemasar syari’ah
akan secara jujur menceritakan kelebihan dan kekurangan produk yang
ditawarkannya. Hal ini merupakan praktik perniagaan yang pernah dipraktekkan oleh
Rasulullah SAW.
3) Pendekatan terhadap Konsumen
Konsumen dalam pemasaran syari’ah diletakkan sebagai mitra sejajar, dimana baik
perusahaan sebagai penjual produk maupun konsumen sebagai pembeli produk berada
pada posisi yang sama. Perusahaan tidak menganggap konsumen sebagai “sapi perah”
untuk membeli produknya, namun perusahaan akan menjadikan konsumen sebagai
mitra dalam pengembangan persahaan. Berbeda dalam pemasaran konvensional,
konsumen diletakkan sebagai obyek untuk mencapai target penjualan semata.

6
Zulkifli ,Manajemen Perbankan Syariah (Pekanbaru:Pusat kajian pendidikan islam FAI UIR,2018),Cet.1,hlm.67

8
Konsumen dapat dirugikan karena antara janji dan realitas seringkali berbeda.
Perusahaan setelah mendapatkan target penjualan, akan tidak mempedulikan lagi
konsumen yang telah membeli produknya tanpa memikirkan kekecewaan atas janji
produk.
4) Cara pandang terhadap Pesaing
Dalam industri perbankan syari’ah tidak menganggap pesaing sebagai pihak yang
harus dikalahkan. Tetapi konsepnya adalah agar setiap perusahaan mampu memacu
dirinya untuk menjadi lebih baik tanpa harus menjatuhkan pesaingnya. Pesaing
merupakan mitra kita dalam turut meyukseskan aplikasi ekonomi syari’ah di
lapangan, dan bukan sebagai lawan yang harus dimatikan.
5) Budaya Kerja dalam Institusi Bank Syari’ah
Perbankan syariah harus mempunyai budaya kerja yang berbeda dari perbankan
konvensional, sehingga mampu menjadi suatu keunggulan yang dapat sebagai nilai
tambah dipandang masyarakat. Budaya kerja yang harus dikembangkan adalah
sebagaiman budaya kerja yang diteladani Rasulullah SAW., yaitu siddiq, amanah,
tabligh, fathanah.7

7
Sari,Nilam.”Manajemen Marketing dalam perspektif islam”.Jurnal Media syariah,Vol.XIV,No.2,2012,hal.205

9
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Semakin ketatnya kompetisi di antara perusahaan, khusunya perbankan menjadikan
bidang pemasaran ini mendapat perhatian sangat serius para ahli, karena ia menjadi semacam
roh bagi sebuah koorporat. Betapapun bagusnya sebuah produk, tanpa didukung pemasaran
yang memadai, akan menjadi sia-sia.
Pentingnya sebuah pemasaran di dalam usaha bisnis bahkan bisa menjadi penentu
berkembang tidaknya sebuah usaha. Memiliki sumber daya manusia di bidang pemasaran
yang handal akan sangat menentukan sebuah keberhasilan usaha yang dikelola. Menekankan
pada upaya pemasaran akan semakin lengkap jika diimbangi dengan pemaksimalan kualitas
produk usaha atau layanan. Sudah seharusnya Kegiatan marketing atau pemasaran
dikembalikan pada karakteristik yang sebenarnya, yakni relegius, beretika, realistis dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Inilah yang dinamakan marketing syariah, dan
inilah konsep terbaik marketing untuk hari ini dan masa depan.
Marketing syariah tidak boleh terjebak hanya dalam dua hal ini spiritualitas dan universal
apalagi hanya dikaitkan oleh etika dalam bermarketing Marketing harus bisa mengedukasi
nasabah. Menjadi seorang pemasar yang handal, dan cerdas tidak hanya memikirkan target,
tapi juga memikirkan bagaimana caranya supaya kedepan atau dimasa yang akan tidak akan
memunculkan permasalahan yang dianggap merugikan orang lain akibat kelalaian kita tidak
mengedukasi nasabah atau pelanggan kita. Strategi manajemen produk jasa keuangan Islami
yang sudah di buat pihak perbankan syariah akan berjalan sukses, sesuai dengan rencana,
apabila seorang marketing secara konsisten menjalankan strategi yang dijalankan dengan
beretika, dan melakukan review terhadap strategi pemasaran yang telah dijalankan apabila
mengalami kegagalan.

2. Saran
1. Untuk perusahaan yang masih belum luas jangkauan pemasarannya manfaatkan
media internet ,e-mail maupun blog pribadi.

10
2. Untuk para Anggota Divisi Marketing disetiap perusahaan agar bekerja sesuai
prinsip syariah jadila seorang marketing yang handal, cerdas, tidak hanya
memikirkan target tapi juga memikirkan pengaruh yang akan dialami orang lain
3. Lakukan Buzz Marketing dalam mempromosikan produk Bank syariah dan berikan
sponsorship berupa media promosi seperti spanduk dan brosur kepada mitra binaan
cabang agar mitra tetap loyal dan menawarkan produk-produk ke konsumennya.
4. Untuk perbankan dalam pemasaran ciptakan relantionship antara bank dan kemitraan
atau nasabah hal ini dapat menjaga kesetiaan nasabah yang pada akhirnya akan
meningkatkan market share Bank syariah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Zulkifli. (2018). "manajemen perbankan syariah". Pekanbaru:Pusat kajian PAI FAI UIR.

Fauzan. (2019). "manajemen pemasaran syariah". Yogyakarta:CV.Bildung Nusantara

Dhika,Zaenal. (2018). "pengantar pemasaran islam". Ponorogo: Lembaga penerbit UNIDA Gontor.

Sari,Nilam. (2012). "manajemen marketing dalam perspektif islam" . jurnal media syariah, 202-204.

13

Anda mungkin juga menyukai