Anda di halaman 1dari 2

 

Dari tabel yang sudah disajikan, dapat dilihat ada dua perubahan ketentuan :

1. Tarif PPh 21 UU HPP menjadi 5 lapisan, dari sebelumnya UU PPh 4 lapisan.


Pemerintah menambahkan tarif kelima, yakni untuk Penghasilan Kena Pajak (PKP) di
atas Rp.5.000.000.000 sebesar 35%.
2. Pemerintah menaikkan batas Penghasilan Kena Pajak (PKP) untuk tarif pajak 5%, dari
sebelumnya Rp.50.000.000 UU PPh menjadi Rp.60.000.000. Perubahan ini akan
memengaruhi perhitungan PPh 21 karyawan yang memiliki Penghasilan Kena Pajak
(PKP) setahun di atas Rp.50.000.000 sampai dengan Rp.60.000.000.

  Dengan adanya penambahan lapisan tarif pasal 17 tentu akan mengubah struktur
perhitungan PPh 21 karyawan perusahaan. Apabila sebelumnya karyawan tersebut
dikenai dua lapis tarif PPh 21, yakni 5% dan 15%, maka mulai tahun 2022 hanya akan
dikenai satu lapis tarif yakni 5%. Ini artinya, dengan tarif PPh 21 terbaru, karyawan
membayar pajak lebih rendah dari pajak yang dibayar sebelumnya.  

3. Ppn , kenaikan tariff PPN termuat dalam UU Harmonisasi Peraturan Pajak (UU
HPP). PPN akan ditetapkan menggunkan single tariff. Dalam Pasal 7 ayat (1) huruf
a UU HPP disebutkan bahwa tarif PPN sebesar 11% (sebelas persen) yang mulai berlaku
pada tanggal 1 April 2022. Kemudian dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b tarif akan diubah
menjadi 12 % (dua belas persen) yang mulai berlaku paling lambat tanggal 1 Januari
2025 Pemungutan PPN untuk bebrapa barang/jasa tertentur dipermuah dengan
penerapan PPN final yang tarifnya 1%, 2%, 3% dari peredaran usaha.

Anda mungkin juga menyukai