Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANALISIS KEPUTUSAN

Disusun Oleh :

Kelompok 9

1. Enti Puspita Sari (1911140086)


2. Sabrina Latiefahni Herbowo (1911140109)

Dosen Pengampuh :

Nurrahmah Putry, M.Ak

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SWA
yang telah membawa umatnya diperadaban saat ini yang penuh dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makakah ini selain untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Riset Operasi. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan
makalah ini sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang
berjudul “Analisis Keputusan” dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna. Sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan
untuk perbaikan di masa yang akan dating. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bengkulu, 29 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………….. ....................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Keputusan Dalam Ketidakpastian ......................................................
B. Keputusan Dalam Suasana Risk ........................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pengambilan keputusan, diperlukan suatu cara atau teknik yang
dapat memberikan hasil keputusan yang optimal. Keputusan optimal diperoleh
apabila hasil keputusan sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan
syarat yang ditentukan oleh pengambil keputusan. Suatu keputusan dikatakan
dalam kondisi berisiko apabila pengambil keputusan mengetahui besarnya nilai
peluang mengenai hasil keputusan. Sebaliknya, suatu keputusan dikatakan
dalam kondisi ketidakpastian apabila nilai peluang hasil keputusan tidak
diketahui.
Para pembuat keputusan dalam setiap permasalahan merupakan para
pembuatan keputusan yang menggenggam kepastian dalam dunia yang tidak
pasti. Mereka ingin tahu apa yang akan terjadi bukan apa yang mungkin terjadi.
Seperti pembuatan keputusan ini, kebanyakan dari kita gagal untuk menerima
bahwa banyak keputusan harus dibuat dalam menghadapi ketidakpastian.
Sebaliknya, kita cenderung ingin dan percaya bahwa jika kita bekerja cukup
keras, kita dapat mengontrol hasil. Dawes (1988) telah mengamati bahwa cara
yang umum untuk mengatasi ketidakpastian adalah dengan mengabaikannya.
Langer (1975) telah mendokumentasikan bahwa kecenderungan ini sering
diterjemahkan ke dalam keyakinan yang tidak tepat yang kebetulan tidak
melibatkan ketrampilan dan dapat di kontrol. Penjudi cenderung melempar
dadu lebih keras ketika mereka mencoba untuk menggapai (roll) angka tinggi
(Dawes, 1998). Pembeli tiket undian percaya bahwa kemampuan mereka untuk
memilih jumlah akan meningkatkan kemungkinan mereka untuk menang.
Dowes berpendapat bahwa manusia memiliki kebutuhan patologis untuk tahu
sekarang dalam situasi yang mengandung ketidakpastian yang melekat. Ia
menegaskan bahwa kebutuhan untuk meniadakan ketidakpastian sering
menyebabkan orang mengambil kredibilitas terlalu banyak untuk keberhasilan
dan terlalu banyak disalahkan atas kegagalan.
1
Suatu tindakan atau kebijakan administrasi bisnis membutuhkan
pengambilan keputusan berdasarkan beberapa alternatif pemilihan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, harus disertai sasaran yang jelas yang ingin
dicapai. Dalam mencapai sasaran yang diinginkan, terdapat beberapa tindakan
yang harus dipilih sebagai keputusan tindakan. Masing-masing dari beberapa
alternatif tindakan perlu diukur manfaat atau biaya yang dihasilkannya.
Tentunya dalam pengambilan keputusan, terdapat situasi ketidakpastian
mengenai hasil yang dicapai, di mana terdapat risiko yang akan selalu mungkin
terjadi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Keputusan Dalam Ketidakpastian?
2. Bagaimana Keputusan Dalam Kondisi Risk ?
3. Bagaimana Keputusan Dengan Informasi Tambahan?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Keputusan Dalam Ketidakpastian
2. Untuk Mengetahui Keputusan Dalam Kondisi Risk
3. Untuk Mengetahui Keputusan Dengan Informasi Tambahan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keputusan Dalam Ketidakpastian

Pada kondisi seperti ini proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih
komplek dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas
atau hasil yang mungkin diperoleh.
Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti (Decision Making Under
Certainty) adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal berikut :
 Tidak diketahui jumlah dan kemungkinan munculnya kondisi tersebut.
 Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya
berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
 Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil suatu tindakan,tetapi tidak
dapat diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
 Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi
lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.
 Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.

Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan


beberapa cara antara lain :
a) Mencari informasi lebih banyak
b) Melalui riset atau penelitian
c) Menggunakan probabilitas subjektif

Kondisi tidak pasti adalah suatu keadaan yang memenuhi beberapa


syarat,yaitu sebagai berikut :
a) Ada beberapa alternatif tindakan yang fisibel (dapat dilakukan)
b) Nilai probabilitas masing-masing kejadian tidak diketahui.
c) Memiliki Pay-off sebagai hasil kombinasi suatu tindakan dan kejadian
tidak pasti.

3
Ada beberapa kriteria dalam pengambilan keputusan dalam kondisi tidak
pasti, yaitu :
1. Kriteria Maximax
Pengambil keputusan dianggap sangat optimis yaitu dipilihnya hasil-
hasil terbesar dari alternatif-alternatif yang memberikan hasil maksimal
dalam berbagai keadaan secara alamiah.
Kriteria maximax ini adalah kriteria yang tidak valid,karena hanya
mempertimbangkan hasil yang paling optimisticdan mengabaikan semua
keadaan yang mungkin, pay off,dan probabilitas yang lainnya.
Contoh soal :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu

Obligasi 200 65 15

Deposito 175 100 40

Properti 250 150 100

Penyelesaian Maximax :
Investasi Pay-off Maksimum (dalam juta rupiah)

Obligasi 200

Deposito 175

Properti 250

Jadi, keputusan yang diambil berdasarkan kriteria maximax adalah


investasi properti, karena memberikan hasil maksimal dari hasil beberapa
jenis investasi yaitu 250 juta.

4
2. Kriteria Maximim
Dalam kriteria maximin,pengambil keputusan diangggap pesimis atau
konservatif tentang masa depan.Menurut kriteria ini ,hasil terkecil untuk
setiap alternative dibandingkan dengan alternatif yang menghasilkan
nilai maksimal dari hasil-hasil minimal yang dipilih atau memilih
alternatif yang minimalnya paling besar.
Contoh soal :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu

Obligasi 200 65 15

Deposito 175 100 40

Properti 250 150 -100

Penyelesaian Maximim :
Investasi Pay-off Maksimum (dalam juta rupiah)

Obligasi 15

Deposito 40

Properti -100

Jadi, keputusan yang diambil berdasarkan kriteria maximim adalah


investasi deposito, karena memberikan hasil maksimal dari hasil
minimum dari beberapa jenis investasi yaitu 40 juta.

5
3. Kriteria Laplace
Kriteria ini disebut juga kriteria equal likelihood.Menurut kriteria
ini,pengambilan keputusan mengasumsikan bahwa probabilitas
terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya.Pada kriteria
ini,pengambil keputusan tidak dapat menentukan atau mengetahui
probabilitas terjadinya berbagai hasil,sehingga diasumsikan bahwa
semua kejadian mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadinya
atau setiap hasil memiliki probabilitas yang sama.Hasil yang dipilih
adalah yang memiliki nilai tertimbang tertinggi.
Contoh Soal :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu

Obligasi 200 65 15

Deposito 175 100 40

Properti 250 150 100

Penyelesaian Laplace :
Bila probabilitas setiap peristiwa adalah 1/3. Dengan dengan
demikian,nilai tertimbang hasil investasi dari ketiga dipilih adalah :
Obligasi = (1/3)(200) + (1/3)(65) + (1/3)(15) = 93.33
Depostito = (1/3)(175) + (1/3)(100) + (1/3)(40) = 104.99
Properti = (1/3)(250) + (1/3)(150) + (1/3)(100) = 99.99
Karena nilai tertimbang deposito yang tertinggi,pengambil keputusan
akan memilih deposito.

4. Kriteria Regret

6
Kriteria regret atau kriteria minimax pertama kali diperkenalkan oleh L.J
savage yang didsarkan pada konsep opportunity loss atau regret.Pada
kriteria ini pengambil keputusan dapat diperoleh hasil keputusan yang
maksimal agar tidak terjadi suatu penyesalan (regret),dan dapat bertindak
ke depan dengan melihat keadaan masa lalu. Menurut kriteria
ini,pengambilan keputusan akan mengalami suatu kerugian apabila suatu
peristiwa terjadi menyebabkan alternatif yang dipilih kurang dari payoff
maksimal. Untuk menyelesaikan kasus dengan menggunakan kriteria
regret dapat diginakan pedoman sebagai berikut :
1. Tentukan nilai regret setiap (opportunity loss) pay off,dengan jalan
mengurangkan nilai payoff maksimal baris dengan payoff tiap baris.
2. Menentukan nilai regret maksimal tiap baris.
3. Menentukan nilai minimax, sebagai alternatif pengambilan
keputusan.
Contoh Soal :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu

Obligasi 200 65 15

Deposito 175 100 40

Properti 250 150 100

Penyelesaian Regret :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu

Obligasi 250-200 = 50 150-65= 85 40-15= 25

7
Deposito 250-175= 75 150-100= 50 40-40= 0

Properti 250-250= 0 150-150= 0 40-(-100)=140

Nilai minimax,nilai penyelesaian terkecil dari alternative nilai-nilai


tersebut adalah 75 juta. Dengan demikian pengambilan keputusan
memilih deposito.

5. Kriteria Realism
Kriteria realisme dikenal juga sebagai kriteria Hurwicz,untuk
menghormati penemunya Leonid Hurwicz,Kriteria ini merupakan antara
maximax dan maximin,antara optimis dan pesimis,pengambilan
keputusan yang tepat biasanya memperlihatkan suatu campuran antara
optimism dan pesimisme.
Pada kriteria ini terdapat koefisien optimis,biasanya disimbolkan dengan
“a”, yaitu skala untuk mengukur tingkat optimism dari pengambilan
keputusan.
Ukuran realisme (UR) = (hasil maksimal xα ) + (Hasil minimal x 1- α)

Contoh Soal :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu

Obligasi 200 65 15

Deposito 175 100 40

Properti 250 150 100

8
Penyelesaian Realism :
Investasi Pay-off Maks Pay-off Min

Obligasi 200 15

Deposito 175 40

Properti 250 -100

α = 0,7 maka 1-α = 1-0,7 = 0,3


Ur obligasi = 200(0,7) + 15(0,3) = 144,5
Ur deposito = 175(0,7) + 40(0,3) = 134,5
Ur properti = 250(0,7) + (-100)(0,3) = 145

Jadi : UR yang tertinggi adalah 145, maka dipilih investasi property

B. Keputusan Dalam Kondisi Risk

Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko adalah pengambilan


keputusan dimana terjadi hal-hal sebagai berikut :

1. Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan


hasil.
2. Pengambil keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
3. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan
terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
4. Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui
dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
5. Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak paasti, bedanya
dalam kondisi ini, ada informasi atau data yang akan mendukung dalam
membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-
macam keadaan.

9
6. Teknik pemecahannya menggunakan konsep probabilitas, seperti model
keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian
probabilistik.

Persoalan keputusan dalam kondisi berisiko dapat disajikan dalam bentuk matriks
pay off atau tabel keputusan (decission table) sebagai berikut :

Matriks Pay off / Tabel keputusan


Kejadian K1 k2........... kj........... kn
Probabilitas P1 p2........... pj........... pn
Tindakan
t1 A11 a12 a1j a1n
t2 A21 a22 a2j a2n
ti Ai1 ai2 aij ain
tm Am1 am2 amj amn

Distribusi probabilitas jumlahnya = 1 atau ditulis :


Pi = P1 + P2 + P3 + ... + Pn = 1
Pi = probabilitas kejadian ke-i (Ki)
ti = kejadian tak pasti j, Pj = Probabilitas kejadian kj
aij = pay off yang diperoleh dari tindakan ti dan kejadian kj

Teknik Penyelesaian Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Berisiko


a. Nilai harapan (Expected Value)
Nilai harapan adalah jumlah dari nilai-nilai kemungkinan yang diharapkan
terjadi terhadap probabilitas masing-masing dari suatu kejadian yang tidak
pasti.
Dalam bentuk rumus, dituliskan sebagai berikut :
EV = Σ aij . Pj
Untuk hal-hal yang sifatnya menguntungkan, seperti laba, hasil penjualan,
penerimaan dan sebagainya, EV (nilai harapan) dinyatakan dengan expected

10
pay-off (EP). Untuk hal-hal yang sifatnya merugikan, seperti pengeluaran,
kekalahan, dan sebagainya, EV (nilai harapan) dinyatakan sebagai expected
loss (EL).
Dalam pengambilan keputusannya, selalu diusahakan untuk memilih
keputusan dengan nilai harapan yang maksimum, dalam prakteknya
dinyatakan dengan besarnya nilai uang, yaitu expected monetary value
(EMV). Dengan demikian rumus diatas dapat pula ditulis dalam bentuk :
EMV = Σ aij . Pj

Contoh :
Seseorang dihadapkan pada masalah penyimpanan uangnya, apakah dalam
bentuk deposito atau pembelian saham. Keuntungan yang akan didapatnya
bergantung pada laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi
meningkat dengan probabilitas 35% dan menurun 0.65%. Jika dipilih
deposito, keuntungannya adalah 250 juta rupiah pada saat pertumbuhan
ekonomi meningkat dan 175 juta rupiah pada saat menurun. Jika dipilih
membeli saham, keuntungannya adalah 350 juta rupiah pada saat
pertumbuhan ekonomi meningkat dan 125 juta pada saat menurun. Dengan
menggunakan nilai harapan payoff terbesar, keputusan yang mana yang
harus diambil?

Jawab :
Alternatif Laju Pertumbuhan Ekonomi
Probabilitas Meningkat Menurun
Tindakan 0,35 0,65
Deposito 250 175
Beli Saham 350 125

EPD = 250 (0,35) + 175 (0,65) = 201,25


EPBS = 350 (0,35) + 125 (0,65) = 203,75

11
Oleh karena itu EP = 203,75 terbesar, maka diputuskan untuk membeli
saham. Didalam jangka panjang, secara rata-rata akan diperoleh keuntungan
(berupa bunga) sebesar 203,75 juta rupiah.

b. Nilai Kesempatan yang Hilang (Opportunity Loss)


Nilai kesempatan yang hilang untuk suatu hasil adalah sejumlah pay off
yang, oleh karena tidak dipilihnya suatu alternatif/tindakan dengan pay-off
terbesar bagi kejadian tidak pasti yang sebenarnya terjadi.
Untuk menentukan keputusan berdasarkan nilai kesempatan yang hilang
(EOL), secara rasional dipilih dari nilai EOL (expected opportunity loss)
yang minimum (terkecil). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari rasa
penyesalan/ketidakpuasan dikemudian hari. Jadi prinsip dasar EOL adalah
membuat minimum kerugian yang disebabkan pemilihan alternatif tertentu.
Untuk menghitung kesempatan yang hilang (opportunity loss) setiap
peristiwa, pertama kali adalah mengidentifikasikan tindakan terbaik untuk
setiap peristiwa, kemudian mengurangkan pay off-nya (pay off peristiwa
tersebut) dengan pay off peristiwa-peristiwa lainnya.

c. Nilai Harapan Informasi Sempurna


Nilai harapan informasi sempurna (expected value of perfect information,
EV of PI (EVPI)) adalah selisih antara nilai harapan dengan nilai informasi
(expected value with perfect information, EV with PI (EVWPI)) dan nilai
harapan tanpa informasi sempurna (expected value without perfect
information, EV without PI (EV)).

Dirumuskan :
EV of PI = EV with PI – EV without PI
EVPI = EVWPI – EV
NHIS = NHTIS – NH
Nilai harapan tanpa informasi sempurna disebut juga nilai harapan dalam
keadaan ketidakpastian.

12
 EVWI (NHTIS) = hasil perkalian antara maksimum baris (nilai pay
off terbesar) dengan probabilitas.
 EV (NH) = nilai harapan terbesar dari setiap alternatif atau tindakan.
 EVPI (NHIS) = jumlah maksimum yang dapat dibayarkan oleh
pengambilan keputusan untuk memperoleh informasi sempurna.
Contoh Soal :
Penjual koran mengambil koran waktu pagi dan menjualnya, harga jual
koran Rp. 350 dan harga beli Rp. 200. Koran yang tidak laku di sore
haritidak mempunyai harga. Dari catatannya, probabilitas koran yang
lakusetiap hari: Prob0 = prob. Laku 10 = 0,1 Prob1 = prob. Laku 50 = 0,2
Prob2 = prob. Laku 100 = 0,3 Prob3 = prob Laku 150 = 0,4 Pertanyaan:
Berapa koran yang harus dibeli setiap harinya?

Jumlah dan probabilitas permintaan koran


Probabilitas
10 50 100 150
Koran
P=0,10 P=0,20 P=0,30 P=0,40

10 1500 1500 1500 1500

50 -6500 7500 7500 7500

100 -16500 -2500 15000 15000

150 -26500 -12500 5000 22500

Pay-off 10-10 = 10(350) – 10(200) = 1500


Pay-off 10-50 =10(350) – 50(200)= -6500
Pay-off 50 = 50(3500 – 50(200) = 7500
Pay-off 10-100 = 10(350) – 100(200)= -16500
Pay-off 50-100 = 50(350) – 100(200)= -2500
Pay-off 100-100 = 100(350) – 100(200) = 15000
Pay-off 10-150 = 10(350) – 150(200) = -26500
Pay-off 50-150 = 50(350) – 150(200) = -12500
Pay-off 100-150 = 100(350) – 150(200) = 5000
Pay-off 150-150= 150(350) – 150(200) = 22500

13
Ep10 = 1500 (0,10) + 1500 (0,20) + 1500 (0,30) + 1500 (0,40) = 1500
Ep50 = -6500 (0,10) + 7500 (0,20) + 7500 (0,30) + 7500 (0,40) = 6100
Ep100 = -6500 (0,10) – 2500 (0,20) + 15000 (0,30) + 15000 (0,40) =8350
Ep150 = -26500(0,10) + (-12500) (0,20) + 5000 (0,30) + 22500 (0,40) =
5350

Jadi, penjual Koran harus menjual 100 buah per hari dengan Pay-off
sebesar Rp. 8350.

C. Keputusan Dengan Informasi Tambahan


Pada decision tree nokhta dibedakan menjadi kotak dan lingkaran. Kotak
merupakan keputusan dan cabang-cabang yang muncul dari kotak itu
menunjukkan pilihan yang tersedia. Lingkaran merupakan probabilitas dan
cabang-cabangnya menunjukkan peristiwa yang mungkin. Decision tree
dapat menggambarkan urutan peristiwa dalam suatu situasi keputusan yang
memerlukan suatu rangkaian keputusan yang berhubungan. Jika ini
kasusnya, matriks pay-off tak dapat digunakan sebab ia terbatas pada
keputusan statis, yaitu yang melibatkan satu titik waktu.

Prospek ekonomi
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu

Saham 10 6.5 -4

Tanah 8 6 1

Tabungan 5 5 -5

Untuk melakukan analisis expected value dengan menggunakan decision


tree ini perlu diketahui besarnya probabilitas ramalan optimistik, P(O), dan
pesimistik, P(P). Probabilitas itu ditentukan dengan cara seperti berikut :
14
Probabilitas dua peristiwa bersama
P(OC) = P(O I C) P(C) dan R
OW = P(O I L) P(L)
Karena pasar cerah dan lesu tidak dapat terjadi serentak, maka dua dari dua
peristiwa bersama itu bersifat mutually exclusive. Karena itu, P(O) = ROC)
+ ROW P(O) = P(O I C) P(C) + P(O I L) P(L) Perhatikan bahwa sisi kanan
persamaan terakhir adalah penyebut pada rumus Bayes dalam menghitung
P(C IO), sehingga P(O) = 0,52.

Gambar Decision tree keputusan dengan informasi tambahan.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://text-id.123dok.com/document/ozlrppmgz-keputusan-dengan-informasi-
tambahan.html

Fariza, Arna “Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Berisiko”. Modul

Prastya, Agus.2020. “Pengambiilan Keputusan”. Surabaya:Unesa University Press

iv

Anda mungkin juga menyukai