ANALISIS KEPUTUSAN
Disusun Oleh :
Kelompok 9
Dosen Pengampuh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SWA
yang telah membawa umatnya diperadaban saat ini yang penuh dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makakah ini selain untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Riset Operasi. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan
makalah ini sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang
berjudul “Analisis Keputusan” dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna. Sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan
untuk perbaikan di masa yang akan dating. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………….. ....................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Keputusan Dalam Ketidakpastian ......................................................
B. Keputusan Dalam Suasana Risk ........................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pengambilan keputusan, diperlukan suatu cara atau teknik yang
dapat memberikan hasil keputusan yang optimal. Keputusan optimal diperoleh
apabila hasil keputusan sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan
syarat yang ditentukan oleh pengambil keputusan. Suatu keputusan dikatakan
dalam kondisi berisiko apabila pengambil keputusan mengetahui besarnya nilai
peluang mengenai hasil keputusan. Sebaliknya, suatu keputusan dikatakan
dalam kondisi ketidakpastian apabila nilai peluang hasil keputusan tidak
diketahui.
Para pembuat keputusan dalam setiap permasalahan merupakan para
pembuatan keputusan yang menggenggam kepastian dalam dunia yang tidak
pasti. Mereka ingin tahu apa yang akan terjadi bukan apa yang mungkin terjadi.
Seperti pembuatan keputusan ini, kebanyakan dari kita gagal untuk menerima
bahwa banyak keputusan harus dibuat dalam menghadapi ketidakpastian.
Sebaliknya, kita cenderung ingin dan percaya bahwa jika kita bekerja cukup
keras, kita dapat mengontrol hasil. Dawes (1988) telah mengamati bahwa cara
yang umum untuk mengatasi ketidakpastian adalah dengan mengabaikannya.
Langer (1975) telah mendokumentasikan bahwa kecenderungan ini sering
diterjemahkan ke dalam keyakinan yang tidak tepat yang kebetulan tidak
melibatkan ketrampilan dan dapat di kontrol. Penjudi cenderung melempar
dadu lebih keras ketika mereka mencoba untuk menggapai (roll) angka tinggi
(Dawes, 1998). Pembeli tiket undian percaya bahwa kemampuan mereka untuk
memilih jumlah akan meningkatkan kemungkinan mereka untuk menang.
Dowes berpendapat bahwa manusia memiliki kebutuhan patologis untuk tahu
sekarang dalam situasi yang mengandung ketidakpastian yang melekat. Ia
menegaskan bahwa kebutuhan untuk meniadakan ketidakpastian sering
menyebabkan orang mengambil kredibilitas terlalu banyak untuk keberhasilan
dan terlalu banyak disalahkan atas kegagalan.
1
Suatu tindakan atau kebijakan administrasi bisnis membutuhkan
pengambilan keputusan berdasarkan beberapa alternatif pemilihan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, harus disertai sasaran yang jelas yang ingin
dicapai. Dalam mencapai sasaran yang diinginkan, terdapat beberapa tindakan
yang harus dipilih sebagai keputusan tindakan. Masing-masing dari beberapa
alternatif tindakan perlu diukur manfaat atau biaya yang dihasilkannya.
Tentunya dalam pengambilan keputusan, terdapat situasi ketidakpastian
mengenai hasil yang dicapai, di mana terdapat risiko yang akan selalu mungkin
terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Keputusan Dalam Ketidakpastian?
2. Bagaimana Keputusan Dalam Kondisi Risk ?
3. Bagaimana Keputusan Dengan Informasi Tambahan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Keputusan Dalam Ketidakpastian
2. Untuk Mengetahui Keputusan Dalam Kondisi Risk
3. Untuk Mengetahui Keputusan Dengan Informasi Tambahan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada kondisi seperti ini proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih
komplek dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas
atau hasil yang mungkin diperoleh.
Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti (Decision Making Under
Certainty) adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal berikut :
Tidak diketahui jumlah dan kemungkinan munculnya kondisi tersebut.
Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya
berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
Yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil suatu tindakan,tetapi tidak
dapat diprediksi berapa besar probabilitas setiap hasil tersebut.
Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi
lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut.
Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi.
3
Ada beberapa kriteria dalam pengambilan keputusan dalam kondisi tidak
pasti, yaitu :
1. Kriteria Maximax
Pengambil keputusan dianggap sangat optimis yaitu dipilihnya hasil-
hasil terbesar dari alternatif-alternatif yang memberikan hasil maksimal
dalam berbagai keadaan secara alamiah.
Kriteria maximax ini adalah kriteria yang tidak valid,karena hanya
mempertimbangkan hasil yang paling optimisticdan mengabaikan semua
keadaan yang mungkin, pay off,dan probabilitas yang lainnya.
Contoh soal :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu
Obligasi 200 65 15
Penyelesaian Maximax :
Investasi Pay-off Maksimum (dalam juta rupiah)
Obligasi 200
Deposito 175
Properti 250
4
2. Kriteria Maximim
Dalam kriteria maximin,pengambil keputusan diangggap pesimis atau
konservatif tentang masa depan.Menurut kriteria ini ,hasil terkecil untuk
setiap alternative dibandingkan dengan alternatif yang menghasilkan
nilai maksimal dari hasil-hasil minimal yang dipilih atau memilih
alternatif yang minimalnya paling besar.
Contoh soal :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu
Obligasi 200 65 15
Penyelesaian Maximim :
Investasi Pay-off Maksimum (dalam juta rupiah)
Obligasi 15
Deposito 40
Properti -100
5
3. Kriteria Laplace
Kriteria ini disebut juga kriteria equal likelihood.Menurut kriteria
ini,pengambilan keputusan mengasumsikan bahwa probabilitas
terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya.Pada kriteria
ini,pengambil keputusan tidak dapat menentukan atau mengetahui
probabilitas terjadinya berbagai hasil,sehingga diasumsikan bahwa
semua kejadian mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadinya
atau setiap hasil memiliki probabilitas yang sama.Hasil yang dipilih
adalah yang memiliki nilai tertimbang tertinggi.
Contoh Soal :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu
Obligasi 200 65 15
Penyelesaian Laplace :
Bila probabilitas setiap peristiwa adalah 1/3. Dengan dengan
demikian,nilai tertimbang hasil investasi dari ketiga dipilih adalah :
Obligasi = (1/3)(200) + (1/3)(65) + (1/3)(15) = 93.33
Depostito = (1/3)(175) + (1/3)(100) + (1/3)(40) = 104.99
Properti = (1/3)(250) + (1/3)(150) + (1/3)(100) = 99.99
Karena nilai tertimbang deposito yang tertinggi,pengambil keputusan
akan memilih deposito.
4. Kriteria Regret
6
Kriteria regret atau kriteria minimax pertama kali diperkenalkan oleh L.J
savage yang didsarkan pada konsep opportunity loss atau regret.Pada
kriteria ini pengambil keputusan dapat diperoleh hasil keputusan yang
maksimal agar tidak terjadi suatu penyesalan (regret),dan dapat bertindak
ke depan dengan melihat keadaan masa lalu. Menurut kriteria
ini,pengambilan keputusan akan mengalami suatu kerugian apabila suatu
peristiwa terjadi menyebabkan alternatif yang dipilih kurang dari payoff
maksimal. Untuk menyelesaikan kasus dengan menggunakan kriteria
regret dapat diginakan pedoman sebagai berikut :
1. Tentukan nilai regret setiap (opportunity loss) pay off,dengan jalan
mengurangkan nilai payoff maksimal baris dengan payoff tiap baris.
2. Menentukan nilai regret maksimal tiap baris.
3. Menentukan nilai minimax, sebagai alternatif pengambilan
keputusan.
Contoh Soal :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu
Obligasi 200 65 15
Penyelesaian Regret :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu
7
Deposito 250-175= 75 150-100= 50 40-40= 0
5. Kriteria Realism
Kriteria realisme dikenal juga sebagai kriteria Hurwicz,untuk
menghormati penemunya Leonid Hurwicz,Kriteria ini merupakan antara
maximax dan maximin,antara optimis dan pesimis,pengambilan
keputusan yang tepat biasanya memperlihatkan suatu campuran antara
optimism dan pesimisme.
Pada kriteria ini terdapat koefisien optimis,biasanya disimbolkan dengan
“a”, yaitu skala untuk mengukur tingkat optimism dari pengambilan
keputusan.
Ukuran realisme (UR) = (hasil maksimal xα ) + (Hasil minimal x 1- α)
Contoh Soal :
Prospek Pasar (dalam juta rupiah)
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu
Obligasi 200 65 15
8
Penyelesaian Realism :
Investasi Pay-off Maks Pay-off Min
Obligasi 200 15
Deposito 175 40
9
6. Teknik pemecahannya menggunakan konsep probabilitas, seperti model
keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian
probabilistik.
Persoalan keputusan dalam kondisi berisiko dapat disajikan dalam bentuk matriks
pay off atau tabel keputusan (decission table) sebagai berikut :
10
pay-off (EP). Untuk hal-hal yang sifatnya merugikan, seperti pengeluaran,
kekalahan, dan sebagainya, EV (nilai harapan) dinyatakan sebagai expected
loss (EL).
Dalam pengambilan keputusannya, selalu diusahakan untuk memilih
keputusan dengan nilai harapan yang maksimum, dalam prakteknya
dinyatakan dengan besarnya nilai uang, yaitu expected monetary value
(EMV). Dengan demikian rumus diatas dapat pula ditulis dalam bentuk :
EMV = Σ aij . Pj
Contoh :
Seseorang dihadapkan pada masalah penyimpanan uangnya, apakah dalam
bentuk deposito atau pembelian saham. Keuntungan yang akan didapatnya
bergantung pada laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi
meningkat dengan probabilitas 35% dan menurun 0.65%. Jika dipilih
deposito, keuntungannya adalah 250 juta rupiah pada saat pertumbuhan
ekonomi meningkat dan 175 juta rupiah pada saat menurun. Jika dipilih
membeli saham, keuntungannya adalah 350 juta rupiah pada saat
pertumbuhan ekonomi meningkat dan 125 juta pada saat menurun. Dengan
menggunakan nilai harapan payoff terbesar, keputusan yang mana yang
harus diambil?
Jawab :
Alternatif Laju Pertumbuhan Ekonomi
Probabilitas Meningkat Menurun
Tindakan 0,35 0,65
Deposito 250 175
Beli Saham 350 125
11
Oleh karena itu EP = 203,75 terbesar, maka diputuskan untuk membeli
saham. Didalam jangka panjang, secara rata-rata akan diperoleh keuntungan
(berupa bunga) sebesar 203,75 juta rupiah.
Dirumuskan :
EV of PI = EV with PI – EV without PI
EVPI = EVWPI – EV
NHIS = NHTIS – NH
Nilai harapan tanpa informasi sempurna disebut juga nilai harapan dalam
keadaan ketidakpastian.
12
EVWI (NHTIS) = hasil perkalian antara maksimum baris (nilai pay
off terbesar) dengan probabilitas.
EV (NH) = nilai harapan terbesar dari setiap alternatif atau tindakan.
EVPI (NHIS) = jumlah maksimum yang dapat dibayarkan oleh
pengambilan keputusan untuk memperoleh informasi sempurna.
Contoh Soal :
Penjual koran mengambil koran waktu pagi dan menjualnya, harga jual
koran Rp. 350 dan harga beli Rp. 200. Koran yang tidak laku di sore
haritidak mempunyai harga. Dari catatannya, probabilitas koran yang
lakusetiap hari: Prob0 = prob. Laku 10 = 0,1 Prob1 = prob. Laku 50 = 0,2
Prob2 = prob. Laku 100 = 0,3 Prob3 = prob Laku 150 = 0,4 Pertanyaan:
Berapa koran yang harus dibeli setiap harinya?
13
Ep10 = 1500 (0,10) + 1500 (0,20) + 1500 (0,30) + 1500 (0,40) = 1500
Ep50 = -6500 (0,10) + 7500 (0,20) + 7500 (0,30) + 7500 (0,40) = 6100
Ep100 = -6500 (0,10) – 2500 (0,20) + 15000 (0,30) + 15000 (0,40) =8350
Ep150 = -26500(0,10) + (-12500) (0,20) + 5000 (0,30) + 22500 (0,40) =
5350
Jadi, penjual Koran harus menjual 100 buah per hari dengan Pay-off
sebesar Rp. 8350.
Prospek ekonomi
Alternative
investasi Cerah Sedang Lesu
Saham 10 6.5 -4
Tanah 8 6 1
Tabungan 5 5 -5
15
DAFTAR PUSTAKA
https://text-id.123dok.com/document/ozlrppmgz-keputusan-dengan-informasi-
tambahan.html
iv