Anda di halaman 1dari 10

kepuasan, penghindaran risiko informasi,

dan risiko

Oleh
teori kepuasan

seseorang yang membuat keputusan bisanya lebih mengutamakan kepuasan dibanding sesuatu yang optimal.
dalam teori utilitas harapan pembuat keputusan diasumsikan memiliki informasi yang lengkap mengenai peluang
dan konsekuensi yang melekat pada setiap alternatif tindakan untuk mendapatkan kepuasan tersebut adalah
dengan cara memilih satu cara yang dianggap memuasakan sesuatu yang dibutuhkan meskipun pilihan tersebut
mungkin tidak ideal dan optimal. pada kenyataannya, informasi mengenai alternatif tidak sepenuhnya tersedia
dan mengandung ketidakpastian. dengan demikian, walaupun utilitas harapan tidak berguna sebagai model
normal dari pembuatan keputusan (model mengenai seberapa rasioanl perilaku seseorang), utilitas harapan tidak
berguna sebagai model deskriptif (model mengenai bagaimana seseorang sebenarnya membuat keputusan).

sebagian besar manajer, jika dihadapkan pada dua proyek alternatif dengan nilai yang diharapkan setara,
tetapi koefisien variasi atau risiko berbeda, secara umum akan memilih proyek yang lebih tidak berisiko
(yaitu,proyek yang memiliki variasi lebih kecil). Walaupun juga benar bahwa sejumlah manajer mungkin memilih
proyek yang lebih berisiko (yaitu, para manajer pencari risiko-risk seeker) dan sejumlah dari mereka indiferen
terhadap risiko (yaitu netral risiko- risk neutral), sebagian besar manajer adalah penghindar risiko (risk averter).
penyesuaian model valuasi untuk risiko

dua metode yang paling sering dipakai untuk melakukn hal ini adalah suku bunga diskon yang telah disesuaikan-
risiko dan pendekatan kesepadanan-kepatian.

a. suku bunga diskon yang telah disesuaikan-risiko


untuk mengevaluasi proyek-proyek yang melibatkan risiko adalah menggunakan suku bunga diskon yang
telah disesuaikan-risiko (risk-adjusted discount rate). suku bunga ini mencerminkan pilihan manajer atau
investor antara risiko dengan pengembalian. metode ini memiliki kelemahan yang serius, karena suku bunga
diskon yang telah disesuaikan-risiko ditentukan secara subjektif oleh manajer atau investor, dn variasi dalam
arus kas atau pengembalian neto tidak diperhitungkan secara eksplist. pendekatan ini berguna dalam
mengevaluasi proyek-proyek investasi yang relative kecil dan repetitive. metode yang lebih baik untuk
menyesuaikan model valuasi dan resiko adalah pendekatan kesepadanan-kepastian.

b. pendekatan certainty-equivalent
secara khusus manajer atau investor harus menentukan jumlah pasti yang akan memberikan kepuasan yang
sama (sepadan) dengan jumlah atau pengembalian beresiko yang diharapkan dari investasi.
teknik – teknik lain untuk memperhitungkan resiko dalam pembuatan keputusan.

sebagian besar keputusan manajerial dalam dunia nyata jauh lebih kompleks. dua metode pengorganisasian
dan analisis situasi dunia nyata yang kompleks yang melibatkan resiko adalah pohon pengambilan keputusan
dan simulasi.

1. pohon pengambilan keputusan.

keputusan – keputusan manajerial yang melibatkan resiko biasanya dibuat tahap pertahap, dimana
keputusan dan kejadian berikutnya tergantung pada hasil dari keputusan dan kejadian sebelumnya. pohon
pengambilan keputusan ( decision tree) memperlihatkan urutan dari keputusan – keputusan manajerial
yang mungkin dan hasil yang diharapkan dari tiap keputusan dibawah tiap situasi atau kondisi alamiah.
karena urutan dari keputusan dan kejadian ditampilkan secara grafis sebagai cabang – cabang pohon,
teknik ini dinamakan dengan “pohon pengambilan keputusan”. pembuatan pohon pengambilan
keputusan dimulai dengan keputusan keputusan terwal dan bergerak maju dari waktu ke waktu melalui
serangkaian kejadian dan keputusan berikutnya.
2. simulasi

metode lain yang bisa digunakan untuk menganalisis situasi pembuatan keputusan kompleks di dunia nyata
yang melibatkan resiko adalah simulasi (simulation). langkah pertama dalam simulasi adalah pembuatan
model otomatis untuk situasi pembuataan keputusan manajerial yang ingin disimulasikan. model ini
menggambarkan, dalam bentuk matematis (persamaan), hubungan antara output dari komoditas dengan
harganya: hubungan antara output, hatga input, dan biaya produksi. hubungan antara output dengan
penyusutan: hubungan natara output , biaya penjualan, dan penerimaan; hubungan antara output,
penerimaan, dan pajak, dan begitu seterusnya .

model simulasi berskala penuh sangat mahal dan umumnya hanya dipakai untuk proyek – proyek besar,
dimana proses pembuatan keputusan terlalu kompleks untuk dianalisis memakai pohon pengambilan
keputusan. Namun Teknik – Teknik simulasi sangat handal dan bermanfaat karena Teknik – Teknik ini
memperhitungkan secara eksplisit dan simultan semua interaksi antar variable dari model. Untuk
mengevaluasi strategi - strategi bisnis alternative yang melibatkan resiko dan dana jutaan dollar, simulasi
computer semakin sering digunakan pada saat ini.
Pembuatan Keputusan di dalam Ketidakpastian

“Ketidakpastian” merupakan situasi yang mengandung lebih dari satu hasil yang mungkin dari suatu keputusan
dan probabilitas kemunculan tiap hasil tidak diketahui atau tidak berarti. Akibatnya, pembuatan keputusan dalam
ketidakpastian selalu melibatkan unsur subyektif. Namun, tersedia sejumlah aturan pembuatan keputusan dapat
mengindentifikasi kondisi-kondisi alamiah yang mungkin dan mengestimasi konsekuensi dari tiap strategi. Dua
aturan pembuatan keputusan khusus yang berlaku untuk situasi ketidakpastian adalah kreteria maksimin &
kreteria kerugian minimaks.

a. Kriteria Maksimin

Kriteria maksimin (maximin criterion) menyatakan bahwa pembuat keputusan harus menentukan hasil paling
buruk yang mungkin dari tiap strategi dan kemudian memilih strategi yang menyediakan hasil paling buruk
terbaik. Kriteria maksimin memilih strategi tidak berinvestasi, karena menyediakan konsekuensi maksimum di
antara konsekuensi minimum.
b. Kriteria Kerugian Minimaks

Aturan pembuatan keputusan spesifik lain dalam kondisi ketidakpastian adalah kriteria kerugian
(penyesalan) minimaks (minimax regret criterion). Kriteria ini menyatakan bahwa pembuat keputusan harus
memilih strategi yang meminimumkan penyesalan atau biaya oportunitas maksimum dari keputusan yang salah,
apapun kondisi alamiah yang muncul secara actual. Kerugian (penyesalan) diukur oleh selisih antara tingkat
pengembalian dari strategi terbaik di bawah kondisi alamiah yang sama.

Dasar pemikiran dari pengukuran kerugian (penyesalan) seperti ini adalah bahwa seandainya kita memilih
strategi terbaik (yaitu, strategi yang memiliki ganjaran tingkat pengembalian tertinggi) untuk kondisi alamiah
tertentu yang telah terjadi secara actual, maka kita tidak akan menyesal, tetapi seandainya kita memilih strategi-
strategi yang lain, maka kerugian atau penyesalannya adalah selisih antara tingkat pengembalian dari strategi
terbaik di bawah kondisi alamiah tertentu yang telah terjadi dengan tingkat pengembalian dari strategi yang
dipilih. Setelah menentukan kerugian maksimum bagi tiap strategi di bawah masing-masing kondisi alamiah,
pembuat keputusan kemudian memilih strategi yang memiliki nilai penyesalan (kerugian) terendah.
Aturan pembuatan keputusan mana yang seharusnya dipilih oleh perusahaan dalam kondisi ketidakpastian
tergantung pada tujuan-tujuan perusahaan dan pada keputusan investasi spesifik yang dihadapi perusahaan.
c. Metode-Metode Lain untuk Menangani Ketidakpastian

Disamping, kriteria investasi formal, terdapat sejumlah metode informal yang biasanya digunakan
oleh pembuat keputusan untuk mengurangi ketidakpastian atau bahaya yang ditimbulkan oleh
ketidakpastian. Sejumlah metode ini adalah pengumpulan informasi tambahan, meminta saran dari ahli
berupaya mengendalikan lingkungan bisnis, dan diversifikasi.
Pembuat keputusan biasanya berupaya menangani ketidakpastian dengan mengumpulkan informasi-
informasi tambahan. Hal ini bisa sangat mengurangi ketidakpastian yang mengelilingi suatu strategi atau
kejadian tertentu dan bahaya yang bisa ditimbulkan. Namun, pengumpulan informasi tambahan
membutuhkan banyak biaya, dan manjer harus memperlaukan pengumpulan informasi ini sebagai suatu
investasi. Manajer harus terus mengumpulkan informasi sampai manfaat (pengembalian) marjinal dari
tindakan ini sama dengan biaya marjinalnya.

Pembuat keputusan kadang-kadang bisa mengurangi ketidakpastian dengam meminta pendapat dari
pihak tertentu (seperti internal Revenue Service untuk persoalan-persoalan pajak, Securities and Exchange
Commission untuk persoalan-persoalan investasi keuangan, dan Labor Relations Board untuk isu-isu
ketenagakerjaan, atau asosiasi profesi tertentu untuk isu-isu yang berhubungan).
Risiko Valuta Asing dan Hedging

Portofolio yang mengandung saham-saham domestik dan luar negeri secara umum menikmati gejolak yang
lebih rendah dan pengembalian dolar yang lebih tinggi disbanding portofolio yang hanya mengandung saham-
saham AS. Banyak ahli telah lama merekomendasikan agar suatu portofolio mengandung sekuitas-sekuitas luar
negeri sebanyak 40 %. Namun, berinvestasi dalam sekuritas luar negeri memunculkan risiko valuta asing karena
valuta asing bisa mengalami depresiasi atau penurunan nilai selama periode investasi.

Hedging mengacu kepada perlindungan dari risiko valuta asing. Hedging biasanya dilakukan memakai
kontrak forward (forward contract). Kontrak forward adalah suatu kesepakatan untuk membeli atau menjual
suatu valuta asing dengan jumlah tertentu pada kurs tertentu dan akan dikirimkan pada tanggal tertentu di masa
depan. Hedging juga bisa dilakukan memakai kontrak futures (futures contract). Kontrak futures adalah kontrak
forward terstandardisasi untuk valuta yang ditetapkan dimuka dan tanggal kalender terpilih.
Informasi dan risiko

Resiko seringkali berasal dari tidak memadainya informasi. Hubungan antara informasi dengan resiko dapat di
analisis dengan mengkaji informasi asimetris (asymmetric information) , pilihan berlawanan (adverse selection) ,
dan bahaya moral (moral hazard).

a. Informasi asimetris (asymmetric information)


Informasi asimetris terjadi jika salah satu pihak dari suatu transaksi memiliki informasi lebih banyak atau bahkan
lebih baik dibandingkan pihak lain. Pada umumnya pihak penjual yang memiliki informasi lebih banyak tentang
produknya dibandingkan pembeli, meski kondisi sebaliknya bisa juga terjadi. Contoh situasi dimana penjual
memiliki informasi lebih banyak ialah penjual mobil bekas, pialang saham, agen real estate, dan asuransi jiwa.

b. Pilihan berlawanan (adverse selection)


Pilihan berlawanan atau adverse selection adalah sebuah konsep dalam ilmu ekonomi, asuransi, dan manajemen
risiko, yang menggambarkan situasi di mana partisipasi pasar dipengaruhi oleh informasi asimetris.

c. bahaya moral (moral hazard).


Bahaya moral (moral hazard) terjadi ketika seseorang meningkatkan paparan mereka terhadap risiko ketika
tertanggung.

Anda mungkin juga menyukai