Anda di halaman 1dari 72

Resume materi

Manajemen keuangan

Di Susun :
O
L
E
H

DEWI JAYANI (06081003028)

Dosen Pengasuh :
Dra. Yulia Djahir, M,M

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena
berkat ridho rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini, penyusun
mengambil judul Dampak Krisis Keuangan di Indonesia Terhadap Sektor Ekonomi.
Materi penyusunan makalah ini disusun dan disajikan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Keuangan.
Pada kesempatan ini penyusun tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang Tua, Ayah yang selalu memberi masukan dan nasehat untuk terus
bersemangat menyelesaikan makalah ini, Ibu yang selalu mendoakan dan
memberikan perhatian. Terima kasih banyak.
2 Dra. Yulia Djahir, M.M selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan. Terima
kasih banyak.
3. Kakak dan Adik, yang selalu mendukung, menjadi inspiras idan yang selalu
menjadi teman terbaik.
Terima kasih banyak. Besar harapan penyusun akan makalah ini, semoga
dapat bermanfaat dan berguna pada saat ini ataupun dikemudian hari. Penyusun pun
menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
mudah-mudahan dengan adanya kekurangan tersebut dapat dijadikan bahan
pemikiran yang positif bagi kemajuan yang lebih baik.
Indralaya,04 desember 2010

penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar1
Daftar isi.2
Pembahasan
A. KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN, TUJUAN DAN
PERKEMBANGAN MANAJEMEN KEUANGAN...3
1. Pengertian Manajemen keuangan...4
2. Fungsi Manajemen Keuangan5
3. Keputusan dan tanggung jawab manajer keuangan6
4. Kedudukan manajer keuangan dalam struktur organisasi
perusahaan7....7
5. Tujuan manajemen pada perusahaan..8
6. Lingkuungan keuangan.11
7. Aktuvutas manajemen keuangan..12
8. Financial statement analisis perusahaan...18
B. PASAR UANG...19
1. Pengertian pasar uang...19
2. Perbedaan dengan pasar modal.19
3. Fungsi pasar uang..19
4. Macam macam transaksi yang terdapat di pasar uang..20
5. Peserta pasar uang.21
6. Instrument pasar uang di indonesia...21
7. Indicator pasar uang..23
8. Jenis jenis pasar uang25
9. Manfaat pasar uang25
10. Tinjauan umum pasar keuangan Internasional..28
C. KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG..33
1. Pengertian..33
2. Nilai uang masa yang akan datang....33
3. Nilai sekarang35
4. Anuitas..35
BAB III Penutup..
Kesimpulan dan saran...
DAFTAR PUSTAKA..

Konsep Dasar Menejemen Keuangan, Tujuan Dan Perkembangan


Menejemen Keuangan
Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh

perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system


ekonomi
pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya
berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun 1900 awal : Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 sekarang : globalisasi
Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai factor antara
lain kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan kondisi
politik. Kebijakan moneter berhubungan dengan tingkat suku bunga dan inflasi.
Khususnya inflasi mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan
antara lain masalah :
1. Masalah akuntasi
2. Kesulitan perencanan
3. Permintaan terhadap modal
4. Suku bunga
5. Harga obligasi menurun
Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak lansung terhadap manajemen keuangan
antar alin masalah :

1. Persaingan internasional
2. Keuangan internasional
3. Kurs pertukaran yang berfluktuasi
4. Marger, pengambilalihan, dan restrukturisasi
5. Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan
A. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi- fungsi keuangan.
Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of
fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer
keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi
pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva
tersebut.
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut,
manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar perusahaan
dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar perusahaan
berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan pihak
yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat
berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam
perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan,
maupun depresiasi.
Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi
perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan.

Beberapa definisi :
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif,
se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer
keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan,
tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang investasi,
pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan (Weston dan
Copeland, 1992: 2)
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
B. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer
keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan,
dengan

demikian

tugas

manajer

keuangan

adalah

merencanakan

untuk

memaksimumkan nilai perusahaan.


Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat (4)
aspek yaitu:
1. Pertama, yaitu dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan
harus bekerja sama dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab
atas perencanaan umum perusahaan.

2. Kedua, manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai


keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan
dengannya.
3. Ketiga, manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di
perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
4. Keempat, menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal, manajer
keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana dana
dapat diperoleh dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

Dari ke empat aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer
keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam
menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan
keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
C. Keputusan dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah
dilakukannya. Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer
keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis:
1. Mengambil keputusan investasi (investment decision), Menyangkut masalah
pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompok kesempatan yang ada,
memilih

satu

atau

lebih

alternatif

investasi

yang

dinilai

paling

menguntungkan.
2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision), Menyangkut
masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk
melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang
menimbulkan biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision) atau dividen policy,
Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan

dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas


pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali
saham-saham.
Keputusan-keputusan tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya
dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai
perusahaan adalah harga yang terbentuk seandainya perusahaan dijual. Apabila
perusahaan go public maka nilai perusahaan ini akan dicerminkan oleh harga
saham perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka pemilik
perusahaan menjadi lebih makmur sehingga mereka menjadi lebih senang.
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer
keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perolehan dana dengan biaya murah.
2. Penggunaan dana efektif dan efisien
3. Analisis laporan keuangan
4. Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan
keputusan rutin dan khusus.
D. Kedudukan Manajer Keuangan Dalam Struktur Organisasi Perusahaan
Di dalam perusahaan yang besar bidang keuangan dipimpin oleh seorang manajer
keuangan (chief financial manager). Manajer keuangan atau sering disebut direksi
keuangan melaporkan secara langsung kepada direktur keuangan atau presiden
direktur.
Sedangkan di dalam departemen keuangan dalam suatu perusahaan dibagi lagi ke
dalam beberapa bagian/divisi yang dipunyai oleh seorang kepada divisi meliputi:
1. Divisi anggaran, bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan memperbaiki
bugdet operasi (operating bugdet)

2. Divisi penganggaran modal (capital budgeting) yang bertanggung jawab


untuk mempersiapkan analisis pengeluaran modal
3. Divisi perencanaan keuangan, yang bertanggung jawab untuk mengambil
alternatif pemenuhan kebutuhan dana jangka panjang
4. Divisi perencanaan keuangan jangka pendek, yang bertanggung jawab
terhadap pemenuhan kebutuhan dana jangka pendek, serta investasi jangka
pendek pada surat berharga (marketable securities)
5. Divisi kredit, bertanggung jawab untuk menentukan kredit yang akan
diberikan kepada langganan, disamping itu divisi ini juga bertanggung jawab
dalam negoisasi dengan kreditor (lembaga keuangan Bank dan bukan Bank)
6. Divisi hubungaan masyarakat (human relation), bertanggung jawab
terhadap pembentukan image/komunikasi antara perusahaan, pemegang
saham, para investor dan masyarakat keuangan secara umum.
E. Tujuan Manajemen Keuangan Pada Perusahaan
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan (The Main Objective of Financial
Management) adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan
kemakmuran

pemegang

saham,

bukan

memaksimumkan

profit.

Arti

memaksimumkan profit, berarti mengabaikan tanggung jawab social, mengabaikan


risiko,

dan

berorientasi

jangka

pendek.

Sedangkan

arti

memaksimumkan

kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai berikut:


1. Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di
masa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
2. Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam
pengertian akuntansi.
Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan
dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai
saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk

obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari
saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat
efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan
dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau
memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak
berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan
mengorbankan para pemegang obligasi.
Memaksimumkan

kemakmuran

pemegang

saham/pemilik

perusahaan

tidak

mengingkari adanya social objectives dan kewajiban sosial. Tanggung jawab sosial
adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:
1. Keberhasilan

memaksimumkan

nilai

perusahaan

akan

memberikan

sumbangan yang berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan. Artinya


jika manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka
diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan
konsumen.
2. Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja,
keamanan produk juga harus diperhitungkan. Dimana perusahaan yang
berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga
menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan
pekerjaan.
3. Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar
perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk
dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan.
Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang
terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan
luar.
4. Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham
dalam kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan

lingkungan. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan


untuk menciptakan peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan
sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut.
Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan
pertimbangan teknis sebagai berikut :
1. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba,
karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu
terhadap nilai uang.
2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap
arus pendapatan perusahaan.
3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang
mungkin beragam.

Nilai ialah sesuatu yang dijunjung tinggi dan dihormati. Dalam perusahaan hal itu
diwujudkan dalam perhitungan laba oprasional bersih atau net operating profit after
tax yang lazim disebut NOPAT. Perusahaan dapat dikatakan memiliki nilai
maksimum jika NOPAT lebih besar dari pada biaya modal yang digunakan untuk
memperoleh laba tersebut. Misalnya perusahaan memiliki modal Rp 1000, biaya
modal yang diperhitungkan 10% per tahun, Laba oprasi Rp150. pajak 20%. Nilai
Perusahaan sebesar :
[Laba Operasi (1 Pajak ) ( Biaya Modal X Modal)]
= ------------------------------------------------------Biaya Modal
[Rp 150 ( 1 0,20) (0,10 X Rp 1000)]
= ----------------------------------------Rp 1200
= 0,10
Berdasarakan perlindungan diatas, perusahaan memiliki tambahan nilai modalnya
( atau nilai invetasinya) Rp 1000, sedangkan nilai perusahaan berdasarkan kapitalisasi
laba oprasi bersih Rp 1200. Manajemen harus berusaha agar nilai perusahaan

semaksimum mungkin, artinya ia harus mampu memperoleh laba operasi sebesarbesarnya

dengan

modal

yang

digunakan

sekecil

mungkin.

F. Lingkungan Keuangan
Aspek lingkungan yang penting dipahami para manajer keuangan adalah sektor
keuangan di bidang perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan (financial
markets), lembaga keuangan (financial institutions) dan instrumen keuangan
(financial instruments).
1. Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran
akan aktiva finansial (financial asset) atau sering disebut sebagai sekurities.
Sekurities adalah secarik kertas (surat) yang mempunyai nilai pasar karena
surat tersebut menunjukkan klaim atas aktiva riil perusahaan (misalnya mesinmesin, pabrik, bahan baku, barang dagangan, merek dagang, dll.)
2. Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagai lembaga
intermediari (financial intermediation) dengan mempertemukan unit surplus
dengan unit defisit. Contoh lembaga keuangan dalam sistem moneter adalah
Bank sentral, Bank pencipta uang giral/bank umum. Lembaga keuangan dan
di luar sistem moneter (bank bukan pencipta uang giral/BPR), lembaga
pembiayaan, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga di bidang pasar
modal, dll.
3. Instrumen Keuangan, contohnya adalah uang, saham, hutang, dan surat
berharga di pasar uang dan pasar modal lainnya.
G. Aktivitas Manajemen keuangan
1. Konsep Modal
Sebelum membahas lebih jauh tentang aktivitas dalam manajemen keuangan, perlu
dipahami terlebih dahulu mengenai Konsep Modal.

Dalam ilmu ekonomi, istilah capital (modal) merupakan konsep yang


pengertiannya berbeda-beda, tergantung dari konteks penggunaannya dan aliran
pemikiran (school of thought) yang dianut. Secara historis konsep modal juga
mengalami perubahan/perkembangan (lihat Snavely, dalam Encyclopedia Americana
1980:595):
Dalam abad ke-16 dan 17 istilah capital dipergunakan untuk menunjuk kepada,
atau (a) stok uang yang akan dipakai untuk membeli komoditi fisik yang kemudian
dijual guna memperoleh keuntungan, atau (b) stok komoditi itu sendiri. Pada waktu
itu istilah stock dan istilah capital sering dipakai secara sinonim. Perusahaan
dagang Inggris yang didirikan dalam masa itu atas dasar saham misalnya, dikenal
sebagai

Join

Stock

Companies

atau

Capital

Stoc

Companies.

Adam Smith dalam the Wealth of Nation (1776), juga menggunakan istilah capital
dan circulating capital. Pembedaan ini didasarkan atas kriteria sejauh mana suatu
unsur modal itu terkonsumsi dalam jangka waktu tertentu (misal satu tahun). Jika
suatu unsur modal itu dalam jangka waktu tertentu hanya terkonsumsi sebagian
sehingga hanya sebagian (kecil) nilainya menjadi susut, maka unsur itu disebut fixed
capital (misal mesin, bangunan, dan sebagainya). Tetapi jika unsur modal
terkonsumsi secara total, maka ia disebut circulating capital (misal tenaga kerja,
bahan mentah dan sarana produksi). Pembedaan semacam ini (yang juga masih
umum dipergunakan sampai sekarang), mendapat kritik dari Marx (lihat Bottomore
1983:6063).
John Stuart Mill dalam Principle of Political Economy (1848) menggunakan istilah
capital dengan arti: (1) barang fisik yang dipergunakan untuk menghasilkan barang
lain, dan (2) suatu dana yang tersedia untuk mengupah buruh.
Pada akhir abad ke-19, modal dalam arti barang fisik yang dipergunakan untuk
menghasilkan barang lain, dipandang sebagai salah satu di antara empat faktor utama
produksi (tiga lainnya adalah tanah, tenaga kerja dan organisasi atau managemen).

Para ahli ekonomi neo-klasik pun menggunakan pandangan ini (misalnya Alfred
Marshall dalam Principles of Economies 1890).
Sekarang, modal sebagai suatu konsep ekonomi dipergunakan dalam konteks yang
berbeda-beda. Dalam rumusan yang sederhana, misalnya Mubyarto memberikan
definisi: modal adalah barang atau uang, yang bersama-sama faktor produksi tanah
dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru (1973:94). Dalam artian yang
lebih luas, dan dalam tradisi pandangan ekonomi non-Marxian pada umumnya,
modal mengacu kepada asset yang dimiliki seseorang sebagai kekayaan (wealth)
yang tidak segera dikonsumsi melainkan, atau disimpan (saving adalah potential
capital), atau dipakai untuk menghasilkan barang/jasa baru (investasi). Dengan
demikian, modal dapat berwujud barang dan uang. Tetapi, tidak setiap jumlah uang
dapat disebut modal. Sejumlah uang itu menjadi modal kalau ia ditanam atau
diinvestasikan untuk menjamin adanya suatu kembalian (rate of return). Dalam arti
ini modal juga mengacu kepada investasi itu sendiri yang dapat berupa alat-alat
finansial seperti deposito, stok barang, ataupun surat saham yang mencerminkan hak
atas sarana produksi, atau dapat pula berupa sarana produksi fisik. Kembalian itu
dapat berupa pembayaran bunga, ataupun klaim atas suatu keuntungan. Modal yang
berupa barang (capital goods), mencakup durable (fixed) capital dalam bentuk
bangunan pabrik, mesin-mesin, peralatan transportasi, kemudahan distribusi, dan
barang-barang lainnya yang dipergunakan untuk memproduksi barang/jasa baru; dan
no-durable (circulating) capital, dalam bentuk barang jadi ataupun setengah jadi
yang berada dalam proses untuk diolah menjadi barang jadi. Terdapat pula adanya
penggunaan istilah capital untuk mengacu kepada arti yang lebih khusus, misalnya
social capital dan human capital. Istilah yang pertama mengacu kepada jenis
modal yang tersedia bagi kepentingan umum, seperti rumah sakit, gedung sekolahan,
jalan raya dan sebagainya; sedangkan istilah yang kedua mengacu kepada faktor
manusia produtif yang secara inherent tercakup faktor kecakapan dan keterampilan
manusia. Menyelenggarakan pendidikan misalnya, disebut sebagai suatu investasi
dalam human capital (Schultz 1961, menurut Mubyarto 1973:98).

Para ahli ekonomi non-Marxianapapun mazhab yang dianutnyapada umumnya


mengikuti pengerian-pengertian di atas, sedangkan Marx menggunakan istilah
capital untuk mengacu kepada konsep yang sama sekali lain. Modal bukanlah
barang, melaikan hubungan (produksi) sosial yang menampakkan diri sebagai barang.
Memang, berbicara tentang modal berarti berbicara tentang bagaimana membuat
uang, tetapi asset yang membuat uang itu mewadahi hubungan khusus antara si
pemilik dengan yang bukan pemilik sedemikian rupa sehingga bukan saja bahwa
uang dibuat, tetapi juga bahwa hubungan-hubungan pemilikan pribadi yang
melahirkan proses tersebut secara terus-menerus terlestarikan (Bottmore 1983:60).
Dengan demikian, capital adalah suatu konsep abstrak yang manifestasinya dapat
berupa barang atau uang. Karena itu, ia merupakan kategori yang kompleks, yang
tidak cukup diterangkan hanya dengan satu definisi. Konseptualisasi Marx mengenai
capital barangkali dapat dijabarkan secara sederhana dalam enam butir pokok
berikut ini (Bottomore 1983:6063):
Pertama, transformasi uang menjadi modal berjalan melalui proses tertentu, terdiri
dari dua rangkaian transaksi dalam suasana sirkulasi, yaitu: (1) menjual komoditas
(K) dan uang yang diterima (U) dipakai untuk membeli komoditas lain; dan (2)
membeli komoditas untuk kemudian dijual lagi (Secara bagan: K-U-K; dan U-K-U).
Kedua, dalam rangkaian transaksi itu faktor nilai menjadi penting, sebab terutama
dalam U-K-U, transaksi itu hanya bermakna jika jumlah uang pada titik akhir menjadi
lebih besar daripada jumlah asal (kalau tidak, ya bagaimana keuntungan dapat
diperoleh). Kalau pertukaran itu merupakan pertukaran nilai yang setara, bagaimana
tambahan uang bisa diperoleh? Sebaliknya, kalau tidak setara, berarti nilai itu sendiri
tidak tercipta. Marx menjawab persoalan ini dengan menerapkan nilai-guna. Nilai
guna mempunyai sifat menciptakan nilai tambahan atau nilai-lebih. Komoditas
yang mempunyai nilai-guna seperti itu adalah tenaga kerja.
Ketiga, jalur K-U-K, secara tipikal mengacu kepada transaksi pengupahan tenaga
kerja. Buruh menjual tenaganya untuk memperoleh sejumlah uang (berupa upah)

yang pada gilirannya dipakai untuk membeli barang lain (pangan dan lain-lain
kebutuhan) yang diperlukan untuk dapay me-reproduksi tenaganya. Karena itu
dalam transaksi ini, uang sama sekali tidak bertindak sebagai modal (Bandingkan
dengan Mill di atas). Namun, jika dilihat dari arah transaksi yang terbalik, yaitu dari
si penguah, dan nilai dimasukan, maka uang di sin dapay disebut sebagai unsur
modal yang oleh Marx disebut dengan istilah variable capital (VC) (lihat poin enam
di belakang). Tetapi VC dilihat dari si pengupah.
Keempat, sebaliknya, jalur U-K-U meupakan transaksi yang mencakup pembelian
sarana produksi yang kemudian diolah menjadi produk yang kmudian dijual untuk
memperoleh uang lebih banyak. Jadi, berbeda dengan upah yang dibelanjakan untuk
membeli barang yang dikonsumsi dan kemudian lenyap sama sekali, dalam jalur UK-U ini uang hanya merupakan advance untuk kemudian muncul kembali dalam
jumlah yang lebih banyak. Disinilah uang ditranformasikan menjadi capital dalam
suatu proses historis ketika tenaga kerja menjadi komoditsdi sini terkait dengan
konsep freedom makna ganda).
Kelima, dengan demikian, modal dalam konsep Marx adalah nilai yang
membengkak sendiri (self expanding value) atau nilai dalam gerak (value in
motion).
Keenam, ada sepasang konsep lagi dari Marx yang sering dikacaukan penggunaannya
dengan konsep fixed dan circulating capital dari ekonomi non-Marxian, yaitu apa
yang disebut constant capital (CC) dan variable capital (VC). Kedua pasangan itu
sama sekali berbeda maknanya. CC adalah bagian dari modal yang dikeluarkan
(advance) untuk diubah menjadi sarana produksi yang dalam proses produksi tidak
mengalami perubahan nilai. Artinya, nilai sarana produksi itu disimpan dalam
nilai produk yang dihasilkan, suatu proses pengalihan nilai melalui proses kerja.
Proses produksi adalah transformasi nilai-guna. Nilai-guna dari barang (sarana
produksi) yang diolah, dikonsumsi. Tetapi nilai barang itu sendiri dialihkan ke
dalam produk baru. Demikian tentang CC. VC adalah bagian dari modal yang

dikeluarkan untuk diubah menjadi tenaga kerja yang dalam proses produksi
kegiatannya menuju kepada dua arah, yaitu produksi nilai setaranya sendiri, dan di
lain pihak menghasilkan nilai-tambah, yang besarnya bragam menurut keadaan.
Dengan demikian, dalam konsep Marx, unsur-unsur modal itu dapat dibedakan
menurut dua macam kriteria. Pertama, dari kriteria proses kerja, ada faktor obyektif
yaitu sarana produksi, dan ada faktor subyektif yaitu tenaga kerja. Kedua, dilihat dari
segi penetapan nilai (valorization), ada constant capital dan ada variable capital.
Sehingga disimpulkan bahwa Modal adalah hutang/kewajiban yang harus dibayar
oleh perusahaan kepada pemilik dan Hutang adalah kewajiban yang harus dibayar
kepada pihak lain sehingga Harta = utang + modal dan Hak = kewajiban
2. Aktivitas Keuangan
1. Aktivitas Pembiayaan ( Financing Activity )
Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk
mencari sumber modal ( sumber eksternal dan internal ) untuk membiayai kegiatan
bisnis.

A.Sumber eksternal
1. Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau
modal saham (Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred
Stock) dan Saham Biasa (Common Stock).
2. Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang Jangka
Panjang (Long-term Debt).
3. Lain-lain, misalnya hibah.

B. Sumber Internal :

1. Laba Ditahan (Retained Earning)


2. Penyusutan, amortisasi, dan Deplesi ( Depreciation, Amortization, dan
Deplention)
3. Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif.
2. Aktiva Investasi (Investment activity)
aktivitas investasi adalah kegiatan penggunaan dana berdasarkan pemikiran hasil
yang sebesar-besarnya dan resiko yang sekecil-kecilnya. Aktivitas itu meliputi :
1. Modal Kerja (working Capital) atau harta lancar (Current Assets)
2. Harta Keuangan (Finanncial assets) yang terdiri : investasi pada saham
(stock) dan Obligasi (Bond)
3. Harta Tetap (real Assets) yang terdiri dari : Tanah,gedung, Peralatan.
4. Harta Tidak Berwujud (intangible assets) terdiri dari : Hak Paten, Hak
Pengelolaan Hutan, Hak Pengelolaan Tambang, Goodwill.
3. Aktivitas Bisnis (Business Activity)
Aktivitas bisnis adalah kegiatan untuk mencari laba melalui efektivitas penjualan
barang atau jasa efisiensi biaya yang akan mengahsilkan laba. Aktivitas itu dapat
dilihat dari laporan Laba Rugi, yang terdiri dari unsur :
1. Pendapatan (sales atau Revenue)
2. Beban ( Expenses)
3.Laba-Rugi ( Profit-Loss
H. FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS PERUSAHAAN
Dalam menilai hasil pencapaian/prestasi perusahaan yang terlihat pada laporan
keuangan perusahaan, pimpinan perusahaan biasanya berorientasi pada laba
perusahaan saja. Padahal dari laporan keuangan dapat tercermin berbagai
aspek/masalah potensial yang mungkin segera harus ditanggulangi. Perusahaan
dengan laba kecil, namun kondisi keuangan memadai, relatif akan lebih baik
dibanding perusahaan dengan laba besar, namun kondisi keuangan buruk. Analisis

Laporan Keuangan Cermin Keberhasilan Perusahaan danPedoman Perencanaan


Perusahaan
Analisis Laporan Keuangan merupakan alat informasi untuk membantu para
manajemen dalam mengambil keputusan. Bagi manajemen, perlu dalam rangka
mengetahui efisiensi pendayagunaan sumber daya. Bagi bankir, ini sangat penting
dalam rangka pemberian kredit baik kredit jangka pendek yang melihat likuiditas
perusahaan atau kredit jangka panjang yang menganalisis arus kas. Juga pemilik
mencoba melihat profitabilitas dari usahanya dan juga penting mengetahui tingkat
pengembalian atas investasi yang dilakukan Demikian juga calon investor akan
mencoba menganalisis trend dari penjualan, juga kontinuitas dunia usaha serta
profitabilitas terhadap komoditi yang akan diinvestasikan.

PASAR UANG (MONEY MARKET)


1. Pengertian Pasar Uang
Sesuai dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka
waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui

lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering juga disebut pasar kredit


jangka pendek.
2. Perbedaan dengan Pasar Modal
Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang adalah jangka
waktunya. Dalam pasar uang, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu
pendek, sedangkan dalam pasar modal, diperdagangkan surat berharga
berjangka waktu panjang.
3. Fungsi Pasar Uang
Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya
kebutuhan pengusaha untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka
pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Dengan demikian pasar uang
memiliki fungsi sebagai berikut:
mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk
membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya;
memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan
dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar
Uang (SBPU); dan
menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
4. Macam-macam transaksi yang terdapat di Pasar Uang
Pasar Uang antar Bank, adalah transaksi untuk menyerahkan sejumlah
kelebihan dana dari suatu Bank kepada Bank yang lain, di mana Bank
yang menerima dana sedang kalah kliring. Kalah kliring artinya sebuah
Bank yang kekurangan dana untuk membayar kepada nasabahnya.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah sejenis surat berharga yang


dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral dan ditujukan untuk
dibeli oleh Bank Umum dengan nilai nominal yang sangat besar.
Tujuan bank Indonesia mengeluarkan SBI untuk mengurangi
peredaran uang di dalam masyarakat.
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh Bank Umum dan dibeli oleh Bank Indonesia dengan nilai
nominal yang cukup besar.
Tujuannya untuk meningkatkan likuiditas Bank Umum dan menekan
laju inflasi. Likuiditas adalah kemampuan Bank untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek.
Sertifikat Deposito, adalah semacam surat berharga yang dikeluarkan oleh
Bank dalam nilai nominal tertentu sebagai surat atas unjuk.
Pasar Valuta Asing, yaitu tempat seseorang dapat membeli atau menjual
sejenis mata uang asing atau menukar dengan mata uang rupiah. Pasar
Valuta Asing sering disebut Bursa Valuta Asing.
Lembaga yang mengkhususkan kegiatannya dalam pertukaran uang
asing disebut Money Changer.
5. Peserta Pasar Uang
Lembaga-lembaga yang ikut dalam pasar uang adalah:
1) Bank-bank
2) Perusahaan-perusahan Umum
3) Perusahaan Asuransi

4) Yayasan
5) Lembaga Keuangan lainnya: Koperasi dan Rumah Gadai.
Ciri-ciri Pasar Uang :
1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai
kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.
Instrumen Pasar Uang di Indonesia
Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang jenisnya
cukup bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan-badan
usaha swasta dan negara serta lembaga-lembaga pemerintah.
Instrumen pasar uang yang ada di Indonesia. Dahlan Siamat (2001:208):
1. Sertfikat Bank Indonesia (SBI)
Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral atas unjuk
dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal
yang telah ditetapkan. Instrumen ini berjangka waktu jaruh tempo satu tahun
atau kurang.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat - surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara
diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh
BI.
3. Sertifikat Deposito

Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperdagangkan. Ciri pokok yang membedakaimya dengan deposito berjangka
terletak pada sifat yang dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan
sebelum jangka waktu jatuli temponya melalui lembaga - lembaga keuangan
lainnya.
4. Commerecial Paper
Promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam
pasar uang.
5. Call Money
Kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk
jangka waktu pendek.
6. Repurchase Agreement
Transaksijual odi surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa
penjual akan membeli kcmbali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada
tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu
7. Banker's Acceptence
Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit pada
eksportir atau importir untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli
valuta asing.

Indikator Pasar Uang.

Indikator pasar uaing sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak
mengamati perkembangan pasar uang, Indikator pasar uang meliputi:
1. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal
pinjam meminjam danadalam bentuk rupiah.
2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam
bentuk rupiah.
3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal
pinjam meminjam danadalam bentuk US $.
4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam
bentuk US $
5. J1BOR (Jakarta Interbank Offered)
Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar
bank
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan
uangnya dalam
bentuk Rupiah
7. Suku bunga deposito US$ (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan
uangnya dalam
bentuk
US $.
8. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu
mata uang
terhadap mata uang lainnya
9. Suku bunga kredit
Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan
lainnya
kepada para kreditor
10. Inflasi
Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus
menerus suatu
waktu tertentu

11. Indeks Harga Konsumen (IHK)


Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang
harus dibeli
konsumen dalam suatu periode tertentu.
12. Sertifikat Bank Indonesi (SBI)
Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko

Jenis-jenis pasar keuangan


Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti :

Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi
lagi menjadi :
o

pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan


saham, dan merupakan sarana perdagangan saham.

Pasar obligasi, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan


obligasi dan merupakan sarana perdagangan obligasi.

Pasar komoditi, yang memfasilitasi perdagangan komoditi.

Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek


dan investasi.

Pasar derivatif, yang merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk


mengelola risiko keuangan.

Pasar berjangka, yang merupakan sarana yang menyediakan


stadarisasi kontrak berjangka bagi perdagangan suatu produk pada
suatu tanggal dimasa mendatang .

Pasar asuransi, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.

pasar valuta asing, yang memfasilitasi perdagangan valuta asing .

Manfaat pasar keuangan


Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami
kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman
kepadanya. Pengantara seperti bank membantu dalam melakukan proses ini, dimana
bank menerima deposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabung dan
kemudian bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang berniat untuk
meminjam uang. Bank biasanya memberikan pinjaman uang dalam bentuk kredit dan
kredit pemilikan rumah.
Ilustrasi pada tabel dibawah ini dapat menjelaskan hubungan antara pasar keuangan
dan peminjam serta pemberi pinjaman :

Hubungan antara peminjam dan pemberi pinjaman


Pemberi pinjaman

Perantara keuangan
Banks

Individu

Perusahaan

Perusahaan

Dana

Asuransi
Pensiun

Reksadana

Pasar keuangan

Peminjam

Antarbank

Individu

Bursa

efekPerusahaan

Pasar

uangPemerintah

pusat

Pasar

obligasiPemerinmtah

daerah

Valuta asing

Perusahaan publik

Pemberi pinjaman
Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka
meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti
misalnya:

Menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito di bank ;

Menjadi peserta program dana pensiun;

Membayar premi asuransi ;

Investasi dalam obligasi pemerintah; atau

investasi dalam saham perusahaan.

Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya. Apabila perusahaan


mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka waktu pendek
maka mereka meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek
yang disebut pasar uang. Amat sedikit perusahaan yang memilki struktur arus kas
yang kuat, dan perusahaan seperti inilah yang cenderung menjadi pemberi pijmanan
dibanding meminjam uang.

Peminjam
Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek
maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah.
Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun
panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis.
Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih
besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan
pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha milik
negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik lainnya. Peminjaman
ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya
dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.

Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri
nasional dal layanan publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik
negara, air minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya.
Pasar Uang menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:19) mempunyai ciri :
jangka waktu dana yang pendek, tidak terikat pada tempat tertentu, pada umumnya
supply dan demand bertemu secara langsung dan tidak perlu guarantor underwriter .
Pasar uang dan pasar modal sebetulnya merupakan sarana investasi dan moblisasi
dana.
Pasar uang mempunyai fungsi yaitu sebagai sarana alternatif bagi lembagalembaga keuangan, perusahaan non keuangan dan peserta - peserta lainnya
baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun dalam rangka
memijamkan dana atas kelebihan likuiditasnya. Pasar uang juga berfungsi
sebagai sarana pengendali moneter dalam melaksanakan operasi pasar
terbuka. SBI (Serrifikat Bank Indonesia) sebagai instrumen dalam melakukan
operasi pasar terbuka digunakan untuk kontraksi moneter. Lembaga-lembaga
yang aktif di pasar uang adalah bank komersial, bank dagang, penyalur uang,
dan bank sentral pemerintah.Pandji Anorga dan Piji Pakarti
Tinjauan Umum Pasar Keuangan Internasional
Bisnis internasional dipermudah oleh pasar keuangan internasional yang
menyebabkan perdagangan valas dan aliran modal berjalan lancar antarnegara. Bab
ini akan menguraikan dampak ketidaksempurnaan pasar, berbagai pasar keuangan
internasional dan peranannya dalam memperlancar bisnis internasional. Transaksi
yang berasal dari bisnis internasional menyebabkan uang mengalir dari satu negara ke
negara lain.
Dampak Ketidaksempurnaan Pasar

Di kebanyakan pasar keuangan domestik, kebutuhan akan dana pinjaman dan


pembiayaan disediakan oleh kreditor atau investor dalam negara yang sama. Pada
suatu titik ekstrem di mana transaksi internasional sama sekali dilarang, kreditor
dan investor akan dipaksa untuk menyalurkan dananya di dalam negeri.
Pada titik ekstrem yang lain, keberadaan pasar sempurna tanpa hambatan
(termasuk tiadanya biaya transaksi atau pajak) di pasar keuangan dan pasar
kekayaan riil (properti) akan menyebabkan kreditor dan investor melakukan
transaksi dalam suatu pasar tunggal dan terintegrasi. Dalam kondisi ekstrem
semacam Ini, pasar keuangan akan berintegrasi secara internasional sampai suatu
tingkat di mana tidak ada satu peluang pasar yang hanya khusus ada di suatu
negara. Adanya pasar kekayaan riil yang terintegrasi sempurna akan
menyebabkan siklus ekonomi di semua negara akan bergerak dalam arah yang
sama.
Fakta menunjukkan bahwa konfigurasi dari pasar keuangan internasional
berada di antara kedua titik ekstrem semacam itu. Beberapa rintangan
menghambat pasar kekayaan riil dan finansial untuk menjadi terintegrasi secara
penuh, seperti perbedaan pajak, bea masuk, kuota, ketidakleluasaan tenaga kerja
untuk berpindah, perbedaan budaya, perbedaan laporan keuangan, dan biaya
mentransfer informasi yang substansial antar negara. Meskipun demikian,
rintangan-rintangan ini dapat pula menciptakan peluang yang unik bagi pasar
tertentu sehingga menarik kreditor dan investor internasional. Sebagai contoh,
rintangan seperti bea masuk, kuota, dan ketidakbebasan tenaga kerja untuk
berpindah dapat mengakibatkan kondisi ekonomi suatu negara menjadi demikian
berbeda dengan negara lain. Investor dan kreditor mungkin saja melakukan bisnis
di negara tersebut untuk memanfaatkan kondisi unik tapi menguntungkan dari
negara tersebut.
Motif Melakukan Investasi Internasional

Dengan konfigurasi pasar keuangan yang tidak sempurna, sekarang mari


kita simak beberapa motif umum bagi investor dan kreditor untuk memasuki
pasar

keuangan

internasional.

Motif

ini

terbukti

telah

mendorong

internasionalisasi pasar keuangan.


Motif Investor Melakukan Investasi di Pasar Internasional
investor biasanya mempunyai satu atau lebih motif-motif di bawah ini
dalam melakukan investasi di pasar internasional :
Kondisi perekonomian: Perusahaan-perusahaan di negara tertentu biasanya
mengharapkan kinerja lebih menguntungkan dengan beroperasi di negara
lain. Misalnya, dilonggarkannya hambatan-hambatan di negara-negara Eropa
pada akhir dasawarsa 1980-an terbukti menciptakan kondisi perekonomian
yang menguntungkan bagi Jerman Barat, karena konsumen di Jerman Timur
diperbolehkan membeli lebih banyak produk dari Jerman Barat. Kondisi
semacam itu menarik minat investor asing dan kreditor untuk membeli surat
berharga di Jerman Barat.
Harapan terhadap kurs valas: Kebanyakan investor membeli surat-surat
berharga dalam mata uang yang nilainya diharapkan mengalami apresiasi
terhadap mata uang negara si investor. Dari perspektif investor asing, kinerja
investasi semacam itu amat tergantung dari pergerakan nilai mata uang.
Diversifikasi internasional: Investor besar kemungkinan memperoleh manfaat
dari diversifikasi kekayaan portofolionya secara internasional. Bukti empiris
menunjukkan bahwa pengurangan resiko dalam jumlah yang substansial
dapat terjadi akibat diversifikasi internasional. Manfaat berupa pengurangan
resiko dapat dijelaskan dengan perbedaan kondisi ekonomi antar negara,
sehingga seluruh portofolio seorang investor tidak hanya semata-mata
tergantung pada kondisi perekonomian suatu negara. Selain itu, akses

terhadap pasar luar negeri juga memungkinkan investor untuk menanam


modal pada lebih banyak kelompok industri yang mungkin tidak tersedia
banyak di dalam negeri. Ini sering dialami oleh investor yang tinggal di
negara yang perusahaan-perusahaannya relatif terkonsentrasi pada sejumlah
kecil industri saja.
Motif Kreditor Menyediakan Kredit di Pasar Internasional
Kreditor biasanya mempunyai satu atau lebih motif-motif di bawah ini
dalam menyalurkan kredit di pasar internasional:
Tingginya suku bunga internasional: Banyak negara mengalami kekurangan
dana yang dapat dipinjamkan, yang pada gilirannya menyebabkan suku bunga
domestik relatif tinggi. Kondisi semacam ini akan mendorong kreditor asing
untuk berupaya memanfaatkannya dengan menawarkan modal ke pasar
negara tersebut. Suku bunga domestik yang tinggi sering mencerminkan
tingginya harapan inflasi di negara tersebut. Karena inflasi dapat
mengakibatkan depresiasi mata uang lokal terhadap mata uang lain, tingginya
suku bunga di negara tersebut mungkin saja ditutup dengan melemahnya mata
uang lokal selama periode tertentu. Kendati hubungan antara inflasi yang
diharapkan dan pergerakan mata uang domestik tidak selalu tepat (karena
tentu ada faktor lain yang mempengaruhi pergerakan nilai mata uang), para
kreditor yakin bahwa keuntungan suku bunga di suatu negara tidak akan
hilang akibat depresiasi mata uang lokal selama periode tertentu.
Harapan terhadap kurs valas: Kreditor biasanya mempertimbangkan untuk
mensuplai modal kepada negara-negara yang mata uangnya diharapkan
mengalami apresiasi terhadap mata uang negara si kreditor. Apa pun bentuk
transaksi yang dilakukan berupa obligasi atau pinjaman internasional, kreditor
akan untung bila nilai mata uang yang mendenominasi transaksinya menguat
dibanding mata uang negara si kreditor.

Diversifikasi internasional: Para kreditor dapat memperoleh keuntungan dari


diversifikasi internasional, yang mengurangi kemungkinan bangkrutnya
peminjam pada saat yang bersamaan. Efektifitas dari strategi semacam ini
tergantung dari korelasi kegiatan ekonomi antar negara. Diversifikasi antar
negara akan kurang efektif bila negara yang bersangkutan cenderung
mengalami siklus bisnis yang kurang lebih sama.
Motif Berburu Dana di Pasar Internasional
Sama seperti investor dan kreditor yang mempertimbangkan pasar
keuangan internasional dalam mengalokasikan dananya, perusahaan dan
pemerintah juga mempertimbangkan pasar keuangan Internasional sebagai salah
satu sumber dananya.
Peminjam biasanya mempunyai satu atau lebih beberapa motif berikut ini
ketika meminjam dari pasar internasional:
Suku bunga rendah: Beberapa negara mengalami kelebihan suplai dana
dibanding permintaannya sehingga suku bunga relatif rendah. Rendahnya
suku bunga di pasar internasional akan menarik para peminjam untuk
berupaya meminjam dana dari para kreditor di negara tersebut. Namun, suatu
negara dengan suku bung? relatif rendah sering mengalami laju inflasi yang
rendah pula. Karena perbedaan inflasi semacam ini dapat menimbulkan
dorongan ke atas terhadap nilai mata uang asing, setiap manfaat bagi
peminjam dalam bentuk suku bunga yang rendah dapat dihilangkan dengan
menguatnya suatu mata uang. Nilai mata uang asing yang dipinjam ketika
dikonversi ke dalam mata uang lokal akan menjadi lebih rendah nilainya
dibanding ketika digunakan untuk membeli kembali mata uang asing tersebut
untuk membayar pinjaman. Kendati demikian, dalam praktik hubungan antara
perbedaan inflasi yang diharapkan dan pergeseran mata uang tidak selamanya
sesuai dengan teori. Akibatnya, banyak peminjam memilih meminjam dari

pasar yang suku bunganya rendah karena mereka tidak mengharapkan


pergerakan mata uang akan menuju arah yang tidak menguntungkan.
Harapan kurs valas: Peminjam, yang mengharapkan suatu kurs mata uang asing
akan

mengalami

depresiasi,

kebanyakan

mempertimbangkan

untuk

meminjam valuta asing tersebut dan mengkonversinya ke dalam mata uang


lokal. Tentunya para peminjam tersebut juga mengharapkan kurs valas ketika
dikonversi ke dalam mata uang lokal melebihi kurs ketika membeli kembali
valas tersebut untuk membayar pinjaman.

KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG


NILAI UANG TERKAIT DENGAN WAKTU (Time Value Of Money)
1.

Pengertian
Dunia bisnis adalah aktivitas uang sebagai. Kapital akhir periode (K2) harus

lebih besar dari pada kapital awal periode (K1), itu artinya bisnis memperoleh laba,
atau dapat dikatakan bahwa K1 adalah nilai uang sekarang (present value) & K2
adalah nilai uang di masa mendatang (future value).
Jembatan yg menghubungkan K1 & K2 adalah tingkat bunga. Dengan
demikian, time value of money berhubungan erat dengan perhitungan bunga, hasil
investasi di masa mendatang, & nilai tunai hasil investasi. Ia menjadi alat penting
dalam berbagai keputusan keuangan terutama dalam menilai :
* Arus kas, pertumbuhan, & nilai perusahaan

* Nilai akan datang (future value)


* Periode ganda ( multiple periode)
2. Nilai Uang Masa Mendatang (Future Value)
Future Value (nilai akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan
tingkat bunga tertentu. Future value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
FV = PV (1 + i)n
FV = (Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
i = Suku Bunga (interest rate)
n = Waktu (tahun/period)
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun,
jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :
FV = PV ( 1 + r )n
FV = PV ( 1 + r / 360)360n
Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Pada tanggal 2 Januari 2000, Agung menabung uangnya ke Bank Mandiri sebesar Rp.
2.000.000, dengan tingkat bunga sebesar 12% pertahun.
Hitung nilai tabungan Agung pada tanggal 2 Januari 2002, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali

2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali


3. Bunga dimajemukkan setiap hari
Jawab :
1. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12)2 = Rp. 2.508.800
2. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/12)x12(2) = Rp. 2.539.470
3. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/360)x360(2) = Rp. 2.542.397
Nilai uang di masa mendatang (future value) ditentukan oleh tingkat suku bunga
tertentu yang berlaku di pasar keuangan. Misalnya suku bunga di pasar keuangan
adalah 10% per tahun. Nilai uang masa mendatang dapat dihitung dengan
menggunakan rumus FVIFr,n = (1 + r )n
Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi nilai uang dimasa mendatang. Oleh sebab
itu, kaum pemilik uang (kaum Kapitalis) pola pikir dan perilakunya bertumpu pada
tingkat suku bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan membungakan uangnya atau
mendepositokan uangnya, dan jika suku bunga rendah, ia akan meminjam uang untuk
aktivitas bisnis.
3. Nilai Sekarang (Present Value)
Present Value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan
datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau
dengan rumus berikut ini 1 PVIFr,n = = FV {(1 / 1 + r)}xn
(1 + r)n
FV = Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)

R = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)

Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga ratarata 12% setahun. Berapa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat membelinya
dua tahun mendatang, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
1. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12)-2 = Rp. 7.971.939
2. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12/12)x-12(2) = Rp. 7.875.661
Nilai sekarang ialah nilai saat ini pada proyeksi uang kas masuk bersih (net cash
flow) di masa mendatang. Uang kas masuk bersih di masa mendatang adalah proyeksi
hasil investasi. Rumusnya yaitu :
1. Laba bersih ( Earning After Tax) + (Penyusutan Aktiva Tetap) + [Bunga X (1-Tax)]
atau disingkat EAT + Depreciation + Interest(1-T)
2. Laba Oprasi (Earning before Interest & Tax Atau EBIT) X (1-Tax) + Penyusutan
aktiva Tetap, atau disingkat EBIT (1-T) + Depreciation.
3. Laba sebelum penyusutan,Bunga, dan pajak (atau Earning before depreciation,
Interest, and Tax atau EBIT atau EBITDA) X (1-Tax) + ( Tax X Depreciation) atau
disingkat EBIT atau EBITDA (1-T) + T(Dep.)1

Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling tidak
sama dengan tingkat hasil investasi di pasar (atau Rm) yang jharus lebih besar dari
pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko (atau Rf). Misalnya tingkat
hasil pasar 20 %, itu lazim disebut Tingkat Diskonto artinya alat untuk mengitung
nilai tunai dari suatu hasil investasi di masa mendatang.
Misal, investasi pada awal tahun Rp 1000, pada akhir tahun nilainya harus sebesar
Rp 1200 pada tingkat diskonto 20%. Inilah yang disebut nilai masa mendatang
(future Value). Sebaliknya, jika di masa mendatang akan menerima Rp 1200 pada
tingkat diskonto 20% maka nilai sekarangnya adalah sebesar Rp 1000.
Makin tinggi tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang sekarang pada rencana
penerimaan uang di masa depan.

4. ANUITAS (Future Value of an Annuity)


Anuiti adalah rentetan pembayaran atau penerimaan uang yang biasanya sama besar
yang dibayarkan pada interval waktu yang sama, misalnya premi asuransi, pelunasan
hipotik, pembayaran sewa, pembayaran cicilan dalam pembelian angsuran,
pembayaran bunga obligasi dan sebagainya. dimana Pembayaran atau penerimaan
dapat terjadi pada awal tahun atau pada akhir tahun.
4.1 Nilai yang Akan Datang dari Suatu Anuitas
Nilai yang Akan Datang dari Anuitas Biasa (Pembayaran atau penerimaan dilakukan
pada akhir tahun) dengan bunga 10%
Awal tahun = 0
Akhir tahun 1, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)x2 = 1.000(1+ 0,10)n-1 ,
nilai RP. 1.210

Akhir tahun 2, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)x1 = 1.000(1+ 0,10)xn-2 ,
nilai Rp. 1.100
Akhir tahun 3, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)x0 = 1.000(1+ 0,10)xn-3 ,
nilai Rp. 1.000
Nilai yang Akan Datang Anuitas @ 10% atas Rp 1.000 adalah = Rp. 3.310

4.2 Nilai yang Akan Datang dari Jatuh Tempo Anuitas


Pembayaran atau penerimaan dilakukan pada awal tahun (Annuity Due)
Nilai yang akan datang anuitas jatuh tempo, @ 10%
Awal tahun , terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)x3 = 1.000(1+ 0,10)xn , nilai
Rp. 1.331
Akhir tahun 1, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+r)x2 = 1.000(1+0,10)xn-1 ,
nilai Rp. 1.210
Akhir tahun 2, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+r)x1 = 1.000(1+0,10)xn-2 ,
nilai Rp. 1.100
Akhir tahun 3, Nilai yang Akan Datang Anuitas @ 10% atas Rp 1.000 = Rp. 3.641

4.3 Nilai Sekarang dari Suatu Anuitas


Nilai Sekarang Anuitas Biasa @ 10%
Nilai sekarang anuitas biasa, @ 10%

Awal tahun 0
Akhir tahun 1 1.000 a[1/(1+r)]x1 909,09
Akhir tahun 2 1.000 a[1/(1+r)]x2 826,45
Akhir tahun 3 1.000 a[1/(1+r)]x3 751,31
Nilai Sekarang Anuitas @ 10% 2.486,85

4.4 Nilai sekarang anuitas jatuh tempo, @ 10%


Awal tahun 1.000 a 1.000,00
Akhir tahun 1 1.000 a[1/(1+r)]x1 909,09
Akhir tahun 2 1.000 a[1/(1+r)]x2 826,45
Akhir tahun 3
Nilai Sekarang Anuitas @ 10% 2.735,54

BAB 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


v Laporan Keuangan
Analisis keuangan (financial analysis) melibatkan penggunaan bebagai
laoran keuangan. Laporan ini melaksanakan berbagai fungsi, yaitu:
1.

Laporan posisi keuangan atau neraca (balance sheet) meringkas

aset, liabilitas, dan ekuitas pemilik suatu perusahaan pada suatu periode,
biasanya pada akhir tahun atau kuartal.
2.

Laporan laba rugi ( income statement) meringaks pendapatan dan

biaya perusahaan selama suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun
atau kuartalan.
Laporan keuangan menyajikan gambaran singkat posisi keuangan pada
suatu titik waktu tertentu, edangkan laporan keuangan menyajikan ringkasan
profitabilitas perusahaan sepanjang waktu. Dari kedua laporan ini (dalam
beberapa kondisi, ditambah sedikit informasi tambahan), laporan turunan

tertentu dapatdihasilkan, seperti laporan saldo laba, laporan sumber dan


penggunaan dana, serta laporan arus penggunaan kas.

Di Amerika Serikat, Dewan Standar Akuntansi Keuangan ( financial

Accounting Standard Board FASB) menentukan standar akuntansi yang


digunakan untuk menyiapkan, menyajikan, dan melaporkan laporan

keuangan perusahaan dengan mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi


Keuangan (Statements of Financial Accounting Standards -SFAS). Secara
kolektif pernyataan pernyataan ini membentuk Prinsip Akuntansi yang

Berlaku Umum di Amerika Serikat (US Generally Accepted Accounting


Principles-GAAP).
Pasar modal global menuntut standar akuntansi global dan kerja sama
pengawasan global. Dengan tjuan mengembangkanstandar akuntansi
global, Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) bertangggung jawab
menyusun Standar Pelaporan Keuangan Internasional(IFRS). Pada tahun
2005, semua negara uni Eropa mengadopsi IFRS. Selain itu, banyak negara
diluar Eropa, seperti jepang menggunakan standar akuntansi setara IFRS.
IASB bekerja sama dengan FASB dan para pembuat standar akuntansi
nasional guna mencapai konvergensi standar akuntansi seluruh dunia.
Konvergensi adalah proses mendekatkan. Konvergensi standar akuntansi
bertujuan mempersempit atau menghilangkan perbedaan sehingga investor
dapat memiliki pengertian lebih baik berbagai laporan keuangan yang
disiapkan dengan kerangka akuntansi yang berbeda.

Informasi Laporan Posisi Keuangan


Kas dan setara kas adalah aset yang paling likuid dan karenanya

muncul pertama kali. Semakin jauh suatu aset dari kas, maka akan semakin
berkurang likuiditasnya.

Aset tetap, investasi jangka panjang, dan aset berjangka panjang

Liabilitas dan ekuitas pemegang saham perusahaan. Liabilitas

lainnya paling tidak likuid, maka mereka tercantum paling akhir.

dibagi menjadi dua yaitu liabilitas jangka pendek dan jangka panjang.

Liabilitas jangka pendek adalah utang berjangka waktu satu tahun atau

kurang.sementara liabilitas jangka panjang adalah utang berjangka waktu


lebih dari setahun.

Ekuitas pemegang saham atau biasa disebut nilai neto, terdiri atas bebrapa
sub kategori. Saham biasa dan tambahan modal disetor bersama-sama
mewakili jumlah total uang yang disetor ke dalam perusahaan sebagai ganti
kepemilikan sahambiasa.

Informasi Laporan Laba Rugi

Dalam laporan laba rugi, Harga Pokok Penjualan mewakili biaya yang
sesungguhnya dari memproduksi produk yang dijual selama periode terkait.
Termasuk didalamnya adalah biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja yang
berhubungan dengan produksi, serta overhead produksi yang berkaitan
dengan produk yang dijual. Beban penjualan dan beban administrasi dan
umum serta beban bunga dipisahkan dari harga pokok penjualan karena
beban-beban ini dianggap sebagai beban periode dan bukan beban produk.
v Rasio-rasio Laporan Posisi Keuangan

Rasio Likuiditas

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi


liabilitas jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan liabilitas jangka
pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau lancar) yang tersedia
untuk memenuhi liabilitas terdebut.

1.

Rasio Lancar adalah salah satu dari rasio likuiditaas yang paling

umum dan sering digunakan.


Rasio Lancar =
2.

Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat bisa
digunakan untuk melunasi hutang lancar.
Quick Ratio =

Rasio Leverage (Utang) Keuangan

Rasio utang terhadap ekuitas, dihitung hanya dengan membagi total utang
perusahaan (termasuk liabilitas jangka pendek) dengan ekuitas pemegang
saham.
Rumusnya :
Rasio Utang Terhadap Total Aset, didapat dari membagi total utang
perusahaan dengan total asetnya.
Rumusnya :
v Rasio Laporan Laba Rugi dan Rasio laporan Laba Rugi/Laporan Posisi
Keuangan

Rasio Cakupan

Didesain untuk menghubungkan berbagai beban keuangan perusahaan


dengan kemampuannya untuk melayani atau membayarnya. Salah satu dari
rasio cakupan yang paling tradisiona adalah rasio cakupan bunga(interest
coverage ratio), atau kelipatan bunga dihasilkan. Rasio ini hanyalah rasio
laba sebelum bunga dan pajak untuk periode pelaporan tertentu dengan
jumlah beban bunga untuk periode tersebut seperti berikut ini.

Rasio Aktivitas

Disebut juga sebagai rasio efisiensi atau perputaran, mengukur seberapa


efektif perusahaan menggunakan berbagai asetnya.
Aktifitas Piutang

Rasio perputaran piutang memberikan pandangan mengenai kualitas


piutang perusahaan dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam
penagihannya.
Rumus:

Perputaran Piutang dalam Hari =


Atau
Aktivitas Utang
Ada kemungkinan perusahaan ingin mempelajari ketaatannya sendiri dalam
membayar para pemasok atau atas calon potensial pelanggan untuk
penjualan secara kredit.
Rumus:
Atau
Aktivitas Persediaan
Agar dapat menentukan seberapa efektifnya perusahaan dalam mengelola
perusahaan (dan juga utk mendapatkan indikasi likuiditas persediaan).
Siklus Operasi versus Siklus Kas
Siklus operasi adalah lamanya waktu dari komitmen kas untuk pembelian
hingga penagihan piutang yang merupakan hasil dari penjualan barang atau
jasa.
Siklus operasi = Perputaran Persediaan dalam hari (ITD) + Perputaran
piutang dalah hari (RTD)

Siklus kas adalah lamanya waktu dari pengeluaran kas yang sesungguhnya
untuk pembelian hingga penagihan piutang yang merupakan hasil dari
penjualan barang atau jasa, disebut juga sebagai siklus konversi kas.
Siklus kas = (ITD + RTD) Perputaran Utang dalam Hari(PTD)
Perputaran Total Aset (Modal)
Hubungan antara penjualan neto dengan aset total desebut sebagai
perputaran total aset, atau rasio perputaran.

Rasio Profitabilitas

Profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan:


Margin Laba Bruto:
Merupakan pengukur efisiensi operasi perusahaan, serta merupakan
indikasi dari cara produk ditetapkan harganya.
Margin Laba Neto:
Ukuran profitabilitas perusahaan dari penjualan setelah memperhitungkan
semua biaya dan pajak penghasilan.
Profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi
Imbal Hasil atas Ekuitas (Return on Equity-ROE)

BAB 9 MANAJEMEN KAS DAN SEKURITAS YANG DAPAT


DIPERJUALBELIKAN
1.

Berbagai Motif untuk Menahan Kas

John Maynard Keynes menyebutkan tiga alasan bagi setiap orang untuk
menahan kas, antara lain :

Motif transaksi: memenuhi pembayaran, seperti pembelian, upah,

Motif spekulasi: memanfaatkan peluang yang ada, seperti penurunan

Motif berjaga-jaga: mempertahankan batas keamanan atau

pajak, dan dividen yang timbul dalam kegiatan bisnis


tiba-tiba harga bahan baku

penyangga keamanan untuk memenuhi kebutuhan kas yang diluar


perkiraan. Semakin dapat diprediksikan arus kas masuk dan arus kas keluar
perusahaan, semakin sedikit kas yang perlu ditahan untuk berjaga-jaga.
Kekuatan yang ada untuk meminjam agar dapat memenuhi pengeluaran kas
yang darurat, juga mengurangi kebutuhan akan saldo kas jenis ini.
Penting untuk diketahui tidak semua kebutuhan kas perusahaan
membutuhkan penahanan kas sepenuhnya. Sebaliknya, sebagian dari
kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui kepemilikan sekuritas yang dapat
diperjualbelikan (aset setara kas) dan dengan mempertahankan kapasitas
meminjam yang belum digunakan. Kebanyakan, perusahaan tidak menahan
kas untuk tujuan spekulasi. Manajemen kas melibatkan penagihan,
pengeluaran, dan investasi sementara kas yang efisien.
2.

Mempercepat Penerimaan Kas

Berbagai metode penagihan dan pengeluaran yang digunakan perusahaan


untuk memperbaiki efisiensi manajemen kasnya sebenarnya adalah dua sisi

dari mata uang yang sama. Ide umumnya adalah perusahaan akan
mendapatkan manfaat dengan mempercepat penerimaan kas dan m-em-p-e-r-l-a-m-b-a-t pengeluaran kas. Perusahaan ingin mempercepat

penagihan piutang usaha agar dapat menggunakan uangnya lebih dini dan
sebaliknya. Perusahaan menguasai berbagai teknik canggih untuk

mempercepat penagihan dan mengendalikan pengeluaran dengan ketat.


cara-caranya adalah:
a)

Penagihan

Sejumlah metode didesain untuk mempercepat proses penagihan ini


dengan melakukan salah satu atau lebih dari hal-hal berikut:
(1) memulai pembuatan dan mengirimkan faktur (invoice) yaitu tagihan
penjualan barang atau jasa, yang diserahkan kepada pembeli. Memuat
berbagai hal yang dibeli, harga, serta syarat penjualannya.
(2) mempercepat pengiriman pembayaran dari pelanggan ke perusahaan.
(3) mengurangi waktu pembayaran untuk perusahaan yang belum dapat
dicairkan.

Ambangan tagihan
Ambangan tagihan (collection float), yaitu total waktu antara

pengiriman giro oleh pelanggan dengan ketersediaan kas bagi perusahaan


penerimanya. Bagian kedua, jika berdiri sendiri, merujuk pada ambangan
kiriman, atau waktu perjalanan giro dalam kiriman. Bagian ketiga, yang
menyajikan ambangan simpanan, memiliki dua aspek.
Pertama, ambangan pemrosesan, yaitu waktu yang dibutuhkan
perusahaan untuk memproses berbagai giro secara internal.

Aspek kedua dari ambangan simpanan adalah ambangan ketersediaan


yang melibatkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kliring atas giro
tersebut melalui sistem perbankan.

Tagihan awal
Cara paling nyata tetapi paling mudah dilupakan untuk mempercepat

penagihan piutang adalah mengirimkan faktur ke pelanggan sedini mungkin.


Dalam segala kondisi percepatan pembuatan dan pengiriman faktur akan

menghasilkan pembayaran yang lebih cepat karena penerimaan faktur yang


lebih awal, hingga menimbulkan tanggal diskon serta jatuh tempo yang lebih
awal.Tagihan terkomputerisasi dapat digunakan untuk melaksanakan hal ini.
Selain itu beberapa perusahaan berpendapat lebih baik menyertakan faktur
dengan barang dagangan yang dikirimkan, mengirim faktur melalui faks,
atau bahkan meminta pembayaran dimuka.

Sistem lockbox
Alat yang paling penting untuk mempercepat penerimaan berita

kiriman uang di Amerika Serikat adalah dengan sistem lockbox. Manfaat


dari sistem ini adalah giro disimpan sebelum, dan setelah, pekerjaan
pemrosesan dan akuntansi dilakukan. Singkatnya skema lockbox
meniadakan ambangan pemrosesan (waktu antara penerimaan berita
kiriman uang oleh para perusahaan hingga penyimpanannya di bank).
Keuntungan utama dari skema lockbox, sekali lagi adalah giro disimpan di
bank lebih cepat dan menjadi saldo hasil tagihan lebih cepat daripada jika
diproses oleh perusahaan sebelum disimpan. Kelemahan utama dari skema
lockbox adalah biayanya. Oleh karena biaya hampir secara langsung
sejalan dengan jumlah giro yang disimpan, skema lockbox biasanya tidak

menguntungkan bagi perusahaan jka rata-rata berita kiriman uang dalam


nilai kecil.

Selain dari skema lockbox lama, bank juga memberi penawaran

untuk menyediakan lockbox elektronic yaitu layanan penagihan yang

disediakan oleh bank perusahaan yang menerima pembayaran elektronik


dan data kiriman uang lainnya serta mengomunikasikan informasi ini ke
perusahaan dalam format tertentu.

Peningkatan Penagihan
Karena lahan penagihan terus berkembang, pencarian metode

penagihan cepat dan lebih murah telah mengarahkan minat pada alternatifalternatif selain menggerakan giro kertas sepanjang penagihan.

Konversi Piutang Usaha


Tersedia sejak tahun 2002, teknologi konversi piutang usaha yaitu

proses konversi giro manjadi debit pada Automated Clearing House (ACH)
pada lokasi-lokasi pengumpulannya, memungkinkan pembayaran melalui
giro dikirim ke lockbox atau lokasi penagihan lain yang akan dikonversikan
menjadi debit pada Automated Clearing House (ACH). Hal ini
memungkinkan mengurangi ambangan ketersediaan terkait pencairan giro.

Check 21 dan seterusnya


Check 21 dimaksudkan untuk mendorong inovasi dalam sistem

pembayaran di AS dan mendorong pemotongan giro (menghapus giro


kertas asli dari aliran proses pembayaran). Hukum memfasilitasi
pemotongan giro dengan mengizinkan bank untuk mengarsipkan gambar
digital giro asli, memproses informasi secara elektronik, dan memberikan
giro pengganti untuk bank-bank yang ingin terus menerima giro kertas.

Check 21 tidak mengharuskan bank untuk mengubah giro menjadi


gambar elektronik, namun mengharuskan untuk menerima giro pengganti
yang setara secara hukum dengan giro kertas asli. Singkatnya, giro

sekarang dapat dicairkan di AS (dikonvensi menjadi uang tunai pada

rekening penerima pembayaran) dengan memproses giro kertas asli, file

gambar elektronik dari giro, atau giro pengganti. Hanya dengan pemrosesan
giro kertas asli maka kertas giro perlu secara fisik bergerak di antara

beberapa lembaga keuangan dengan truk, kereta api, dan atau lewar udara.
Jdi check 21 menciptakan kesempatan, bagi bank untuk menghemat waktu
dan uang dengan memotong biaya transportasi yang dikeluarkan dengan
menggerakkan giro kertas asli antara lembaga-lembaga keuangan.
b)

Pemusatan kegiatan Perbankan


Setiap perusahaan mungkin akan merasa lebih baik untuk

memindahkan sebagian atau keseluruhan simpanan ini ke satu lokasi


terpusat, yang disebut sebagai bank terpusat, proses pemusatan kas(cash
consentration) ini memiliki beberapa dampak :

Meningkatkan pengendalian atas arus kas masuk dan arus kas

Mengurangi saldo yang tidak terpakai yaitu menjaga saldo simpanan

keluar perusahaan
di bank regional tidak lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan berbagai transaksi

Memungkinkan investasi yang lebih efektif


Layanan terpusat untuk mentransfer dana
Proses pemusatan bergantung pada ketepatan waktu transfer dana

anterlembaga keuangan. Terdapat tiga metode utama yaitu:

1)

Depository Transfer Check (DTC)

Yaitu memindahkan dana melalui penggunaan giro simpanan cetakan yang


diambil dari bank setempat dan dapat dicairkan ke sebuah rekening

perusahaan di bank terpusat. Akan tetapi, dana tidak dengan segera

tersedia pada saat penerimaan DTC, karena giro masih harus ditagihkan
melalui jalur-jalur umum.
2)

Giro transfer elektronik melalui clearinghouse otomatis (automated

clearinghouse ACH)

Skema ini adalah versi gambar elektronik giro dari giro transfer simpanan,
yang dapat digunakan antarbank yang merupakan anggota dari sistem
clearinghouse. Dana yang ditransfer akan tersedia satu hari kemudian.
3)

Transfer Kawat( wife transfer)

Adalah berupa komunikasi yang mirip seperti komunikasi telepon, yaitu


melalui entri tata buku, memindahkan dana dari rekening bank pembayar
dan menyimpannya dari rekening bank penerima pembayaran. Sistem ini
adalah sestem yang paling cepat untuk memindahkan dana antarbank, akan
tetapi biaya yang harus dikeluarkan relatif tinggi.
3.

M e m p e r l a m b a - t Pengeluaran Kas
Sementara salah satu tujuan dasar dari manajemen kas adalah

mempercepat penagihan, tujuan lainnya adalah memperlambat pengeluaran


kas selama mungkin.
Memainkan Ambangan
Perbedaan nilai uang antara saldo bank perusahaan dan saldo dalam
buku disebut sebagai ambangan neto. Ambangan neto adalah hasil dari
penundaan antara waktu giro ditulis dengan kliring sesungguhnya oleh
bank. Adalah hal yang mungkin bagi perusahaan untuk memiliki saldo kas

negatif dalam buku dan slado bank positif, karena giro yang baru ditulis oleh
perusahaan tersebut masih belum dibayarkan. Jika jumlah ambangan neto

dapat diestimasi secara akurat, saldo bank dapat dikurangi dan dana dapat
diinvestasikan untuk menghasilkan pngembalian positif. Aktivitas ini oleh
bendahara disebut sebagai memainkan ambangan.
Pengendalian Pengeluaran

Hal yang penting bagi manajemen kas yang baik adalah

pengendalian perusahaan atas pengeluaran yang akan memperlambat arus


keluar kas dan meminimalkan waktu simpanan kas yang tidak
digunakan.Idenya adalah untuk memiliki kas dalam jumlah memadai di
berbagai bank, tetapi tidak membiarkan saldo berlebih terus menumpuk.
Salah satu prosedur untuk mengendalikan secara ketat pengeluaran
adalah untuk memusatkan utang ke dalam satu rekening (atau pada
sejumlah rekening kecil), biasanya di kantor pusat perusahaan.

Payable Through Draft (PTD)


Cara untuk menunda pengeluaran adalah melalui penggunaan

Payable Through Draft (PTD) yaitu instrumen yang mirip dengan giro.
Ditarik atas dana pembayar bukan atas nama bank seperti untuk giro.
Setelah PTD diajukan ke bank, pembayar harus memutuskan untuk
menyetujui atau menolak pembayaran.

Pengeluaran Gaji dan Dividen


Banyak perusahaan membuat rekening terpisah untuk pengeluaran

gaji. Agar dapat meminimalkan saldo dalam rekening, perusahaan harus


memprediksi saat giro gaji yang telah diberikan perusahaan, akan dapat
dicairkan ke bank.

Rekening Saldo Nol

Rekening giro perusahaan yang berisi saldo nol. Rekening tersebut


membutuhkan rekening induk (asal) tempat dana akan ditarik untuk

menutup saldo negatif atau sebagai tempat asal pengiriman saldo berlebih.
Pengeluaran Jarak jauh dan Terkendali

Berbagai model telah diajukan untuk memaksimalkan ambangan

pengeluaran melalui pemilihan bank pembayar yang optimal secara

geografis. Idenya adalah untuk melokalisasi bank pembayar dan untuk


menarik giro darinya dalam cara memungkinkan pemaksimalan waktu giro
yang dicairkan.
Dengan memaksimalkan ambangan pengeluaran, perusahaan dapat
megurangi jumlah kas yang ditahan dan dapat menggunakan dana yang
belum terpakai ini untuk praktik yang lebih menguntungkan.
Praktik yang berkaitan dengan pengeluaran jarak jauh, tetapi memiliki
konotasi negatif lebih sedikit disebut sebagai pengeluaran terkendali. Alasan
utama memilih bank pembayar semacam ini adalah pengajuan yang
terlambat (giro yang diterima setelah pengiriman awal harian giro federal
reserve) berjumlah minimal. Fakta ini memungkinkan perusahaan untuk
memprediksi dengan lebih baik pengeluarannya dengan dasar harian.
4.

Elektronic Commerce
Elektronic Commerce (EC) yaitu pertukaran informasi bisnis dalam

format elektronik, termasuk melalui imternet.


Elektronik Data Inchange
-

Elektronik Data Inchange (EDI) adalah perpindahan data bisnis

secara elektronik dalam format terstruktur yang dapat dibaca oleh komputer,
melibatkan transfer informasi bisnis seperti faktur, pesanan pembelian dan
informasi pengiriman.

Elektronik fund transfer (EFT) adalah perpindahan informasi secara

elektronik antara dua lembaga penyimpanan yang menghasilkan transfer


nilai (uang)
-

Society for worldwide interbank financial telecomunication (SWIFT)

adalah jaringan telekomunikasi internasional dan nasional yang

mentransmisikan perintah pembayaran onternasional serta pesan-pesan


keuangan lainnya.
-

Clearing house interbank payments system (CHIPS) adalah sistem

Financial EDI (FEDI) adalah perpindahaan informasi elektronik yang

kliring otomatis yang digunakanuntuk pembayaran internasional


secara keuangan berkaitan antara perusahaan dengan banknya, atau
antarbank.
Biaya dan Manfaat Elektronik Data Interchange
Sejumlah manfaat dihubungkan dengan aplikasi EDI dalam berbagai
bentuk. Contohnya, informasi dan pembayaran berjalan lebih cepat dan
lebih andal. Manfaat ini akhirnya mengarah pada peningkatan kualitas
prakiraan kas dan manajemen kas. Pelanggan perusahaan juga mendapat
manfaat dari layanan yang lebih cpeat dan andal.

Akan tetapi, manfaat ini memiliki biaya tinggi. Kecepatan transfer

dana secara elektronik meniadakan ambangan. Bagi perusahaan, hilangnya


ambangan yang berguna dalam pengeluaran adalah harga mahal yang
harus dibayar.
5.

Outsourching
Outsourching adalah melakukan subkontrak atas operasi bisnis

tertentu ke perusahaan luar sebagai ganti melakukannya sendiri.


Outsourching berpotensi untuk mengurangi biaya perusahaan. Perusahaan

bisa mendapatkan layanan yang dibutuhkannya dengan biaya yang lebih


rendah dan kualitas lebih tinggi daripada jika melakukannya sendiri. Selain
itu outsourching membebaskan waktu dan personel hingga perusahaan
dapat berfokus lebih baik ke bisnis utamanya.
6.

Saldo Kas Minimal

Perusahaan tidak ingin menahan saldo kas berlebih karena bunga

bisa didapatkan karena dana ini diinvestasikan dalam sekuritas yang dapat
diperjualbelikan. Semakin besar tingkat bunga untuk sekuritas yang dapat
diperjualbelikan, makin besar biaya peluang untuk menahan saldo kas yang
digunakan. Tingkat optimal kas harus lebih besar dari (1) saldo transaksi
yang dibutuhkan ketika manajeman kas efisien, atau (2) peryaratan saldo
minimal bank komersial tempat perusahaan memiliki rekening simpanan.
Jumlah Minimal untuk Saldo dan Biaya
Menentukan tingkat minimum saldo kas tergantung, sebagian, pada
persyaratan saldo minimal bank. Oleh karena itu tiap bank berbeda dalam
hal metode analisis rekening yang digunakan, penentuan saldo minimal
dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan seharusnya
membandingkan dan berusaha menemukan bank yang mensyaratkan saldo
minimal paling rendah untuk suatu tingkat aktivitas tertentu.
7.

Investasi dalam Sekuritas yang dapat Diperjualbelikan


Secara umum perusahaan mencoba untuk mempertahankan

beberapa target kas untuk memenuhi kebutuhannya dalam berbagai


transaksi dan atau persyaratan saldo minimal
Sekuritas yang dapat diperjualbelikan (dan deposito berjangka)
ditampilkan dalam laporan keuangan sebagai setara kas jika sisa waktu

jatuh temponya tiga bulan atau kurang dari tiga bulan pada waktu
pembelian.
a.
1.

Portofolio Sekuritas yang dapat diperjualbelikan: tiga segmen

Segmen kas siap pakai (R$): saldo optimal sekuritas yang dapat

diperjualbelikan milik perusahaan dengan fungsi melayani kemungkinan


kekurangan dalam akun kas perusahaan
2.

Segmen kas terkendali (C$): sekuritas yang dapat diperjualbelikan

dimiliki untuk memenuhi arus kas keluar yang terkendali (diketahui), seperti
untuk pajak dan dividen
3.

Segmen kas bebas (F$): sekuritas yang dapat diperjualbelikan tanpa

untuk kebutuhan tertentu atau bebas (dengan kata lain, tersedia untuk
tujuan yang belum ditentukan).
b.

Variabel-variabel dalam pemilihan sekuritas yang dapat

diperjualbelikan
Ketika mempertimbangkan pembelian sekuritas yang dapat
diperjualbelikan, manajer portofolio perusahaan harus memahami terlebih
dahulu bagaimana setiap pembelian sekuritas berkaitan dengan berbagai
variabel penting tertentu.

Keamanan. Tingkat keamanan yang relatif tinggi adalah suatu

keharusan bagi sekuritas yang menjadi pertimbangan utama untuk


dimasukkan ke dalam portofolio sekuritas jangka pendek yang dapat
diperjualbelikan.

Kemudahan pasar. Berhubungan dengan kemampuan pemilik untuk

mengubahnya menjadi kas dalam waktu singkat.

Hasil. Berhubungan dengan bunga dan atau penilaian prinsipal yang

Waktu jatuh tempo. Menunjukkan umur sekuritas; lamanya waktu

diberikan oleh sekuritas.

sebelum jumlah pokok sekuritas jatuh tempo.


c.

Instrumen Umum Pasar Uang

Instrumen pasar uang adalah semua sekuritas dari pemerintah dan obligasi
perusahaan berjangka pendek.
1)

Sekuritas Treasury. Obligasi langsung dari pemerintah AS dan

membawa bersamanya tanggung jawab dan utang. Bills, wesel, dan obligasi
adalah sekuritas utama yang diterbitkan.
2)

Kesepakatan pembelian kembali. Kesepakatan untuk membeli

sekuritas dan biasanya menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi di
kemudian hari. Investor karenanya akan menerima hasil tertentu atas
kepemilikan sekuritas tersebut.
3)

Sekuritas Badan federal. Penerbitan sekuritas badan federal secara

langsung, atau tidak langsung melalui Federal Financial Bank. Obligasi dari
berbagai badan dalam pemerintah federal dijamin oleh bdan yang
menerbitkan sekuritas tersebut.
4)

Bankers acceptance. Wesel jangka pendek, berharga tidaknya kredit

penerimaan bank dinilai berdasarkan penerimaan bank atas wesel tersebut.


Wesel yang telah diterima adalah instrumen yang dapat dipindahtangankan
dan secara umum memiliki waktu jatuh tempo kurang dari enam bulan serta
berkualitas tinggi.
5)

Surat berharga komersial. Wesel promes jangka pendek tanpa

jaminan, yang biasanya diterbitkan oleh berbagai perusahaan besar. Surat

berharga yang dijual biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada
surat berharga yang dijual melalui para penyalur.
6)

Sertifikat deposito yang dapat dipindahtangankan.Investasi yang

berdenominasi besar dalam simpanan berjangka yang dapat

dipindahtangankan di bank komersial atau lembaga keuangan yang

membayar tingkat bunga tetap atau variable dalam periode waktu yang
ditentukan.
7)

Eurodollar: adalah simpanan bank, berdenominasi dolar, yang tidak

8)

Obligasi pemerintah daerah berjangka pendek. Banyak pemerintah

terkena peraturan perbankan AS


lokal dan negara bagian menyediakan sekuritas yang disesuaikan untuk
para investor jangka pendek. Sepeti instrumen berjenis surat berharga
komersial, yang tingkat bunganya disesuaikan setiap minggunya.
9)

Saham prefern pasar uang. Saham preferen dengan tingkat dividen

d.

Memilih Sekuritas untuk Berbagai Segmen Portofolio

yang disesuaikan kembali pada saat lelang yang diadakan setiap 49 hari

Keputusan untuk menginvestasikan kas dalam sekuritas yang dapat


diperjual belikan tidak hanya melibatkan jumlah yang di investasikan, tetapi
juga jenis sekuritas tempat investasi akan dilakukan.

Bagi sekuritas yang termasuk dalam segmen kas siap pakai, keamanan dan
kemampuan diubah dengan cepat ke kas adalah pertimbangan utama. T-bill
adalah instrumen yang paling aman dan paling dapat diperjualbelikan
dibandingkan dengan seluruh instrumen pasar lainnya, maka instrumen
tersebut adalah pilihan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan kas siap
pakai perusahaan yang tidak terduga.
Segmen kas terkendali, menahan sekuritas yang ditandai untuk
memenuhi arus kas keluar yang terkendali. Disini asumsinya adalah tanggal

permintaan perubahan ke kas telah diketahui. Jadi sekuritas dalam segmen


ini tidak harus memenuhi persyaratan untuk jual beli.

Segmen kas bebas dalam portofolio sekuritas, tanggal konversi kas

tidak diketahui terlebih dahulusama seperti segmen kas siap pakai tetapi
tidak ada kebutuhan cepat untuk konvensi ke kas.
v Manajemen portofolio

Semakin besar portofolio sekuritas jangka pendek yang dapat

diperjualbelikan milik perusahaan, makin banyak peluang untuk spesialisasi


dan skala ekonomi dalam operasinya. Portofolio sekuritas yamg besar dapat
memberikan kuasa hanya ke satu orang staf yang bertanggung jawab untuk
mengelolanya.
Ketika manajemen portofolio menjadi fungsi khusus dalam
perusahaan, biasanya akan terdapat banyak sekuritas yang berbeda dalam
investasi.
v Reksa dana pasar uang
Reksa dana yang menggunakan penggabungan dana investor untuk
berinvestasi dalam berinstrumen pasar uang berdenominasi besar.
BAB 10 PIUTANG USAHA DAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
Piutang usaha adalah jumlah uang yang masih belum dibayar ke
perusahaan oleh para pelanggan yang telah membeli barang atau jasa
secara kredit. Sebagai asset lancar, akun putang usaha juga disebut
piutang.
v Kebijakan Kredit dan Penagihan
Berbagai variable kebijakan yang dibahas melilputi kualitas akun piutang
yang diterima, lamanya periode kredit, diskon tunai (jika ada) untuk

pembayaran awal, serta program penagihan perusahaan. Bersama-sama,


ke semua elemen ini sangat menentukan periode rata-rata penagihan dan
proporsi penjualan kredit yang menjadi kerugian akibat piutang tidak

tertagih. Setiap elemen akan dianalissi, dengan menganggap kostan


variable lainnya dan juga variable eksternal lainnya yang dapat

mempengaruhhi periode rata-rata penagihan, seta rasio piutang tidak


tertagih atas penjualan kredit.
a.

Standar Kredit

Kredit adalah salah satu dari banyak factor yang memepengaruhi


permintaan atas produk perusahaan. Akibatnya tingkat kredit yang dapat
mendorong permintaan, bergantung pada berbagai factor lainnya yang
diterapkan. Secara teoritis, perusahaan harus mengurangi standar
kualitasnya untuk berbagi kredit yang diterimanya selama profitabilitas
penjualan yang dihasilkan melebihi biaya tambahan piutang.
Terakhir, terdapat biaya peluang untuk mengikat dana ke tambahan piutang
sebagai ganti investasi lainnya. Piutang tambahan merupakan hasil dari
peningkatan penjualan dan periode rata-rata penagihan yang lebih lama.
b.

Persyaratan Kredit

Periode kredit yaitu total lamanya waktu kredit diberikan kepada seorang
pelanggan untuk membayar sebuah tagihan. Persyaratan kredit
menspesifikasikan lamanya waktu kredit diperpanjang bagi pelanggan dan
diskon, jika ada yang diberikan untuk pembayaran dini. Periode kredit
adalah cara lain yang dapat memungkinkan perusahaan meningkatkan
permintaan ataas produk.
Periode Diskon Tunai dan Diskon Tunai

Periode diskon tunai (cash discount period) merupakan periode waktu


dimana diskon tunai diberikan untuk pembayaran dini. Walaupun secara

teknis merupakan variable kebijakan kredit, seperti periode kredit, periode


waktunya biasanya standar

Diskon tunai merupakan persentase (%) pengurangan dalam penjualan atau


harga penjualan yang diizinkan untuk pembayaran dini faktur. Merupakan
insentif bagi para pembeli kredit untuk membayar faktur secara tepat
waktu.membeda-bedakan diskon tunai melibatkan usaha untuk
mempercepat pembayaran piutang.
Perjanjian Secara Musiman
Perjanjian secara musiman yaitu syarat kredit yang mendorong pembeli
prodak musiman menyetujui pembelian awal sebelum periode puncak
penjualan dan untuk menunda pembayaran hingga setelah periode puncak
pembayaran.
Perjanjian ini dapat disesuaikan dengan arus kas para pelanggan, dan
dapat menstimulasi permintaan dari para pelanggan yang tidak dapat
membayar hingga setelah musim terkait.Perjanjian secara musiman ini juga
dapat digunakan untuk menghindari biaya penggudangan persediaan.
c.

Risiko Gagal Bayar

Dalam pembahasan sebelumnya selalu diasumsikan tidak ada kerugian


akibat piutang tidak tertagih. Focus pada bagian ini bukan hanya berkaitan
dengan lambatnya penagihan tetapi juga berkaitan dengan jumlah piutang
yang lalai diselesaikan. Berbagai kebijakan standar kredit yang berbeda
akan melibatkan berbagai factor ini. Kebijakan standar kredit optimum,
seperti yang akan dibahas kemudian, tidak selalu merupakan hal yang
dapat meminimalkan kerugian akibat piutang tidak tertagih.

d.

Kebijakan Dan Prosedur Penagihan

Perusahaan menentukan kebijakan penagihan keseluruhannya dengan


menggabungkan berbagai prosedur penagihan yang diterapkannya.
Prosedur-prosedur ini meliputi berbagai hal seperti surat, faksimile,

panggilan telepon, kunjungan pribadi, dan tindakan hokum. Salah satu


variable kebijakan utama adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk

prosedur penagihan. Dengan kata lain, semakin besar jumlah relative yang
dikeluarkan, semakin rendah proporsi kerugian akibat piutang tidak tertagih,
dan semakin pendek periode rata-rata penagihan, jika semua hal lainnya
tetap sama.
Akan tetapi hubungan tersebut tidaklah linear. Pengeluaran awal penagihan
cenderung akan menyebabkan sedikit penurunan dalam kerugian akibat
piutang tidak tertagih. Tambahan pengeluaran mulai memiliki pengaruh yang
signifikan hingga pada titik tertentu-dan akan cenderung memiliki sedikit
pengaruh untuk mengurangi kerugian tersebut lebih jauh.
jika prosedur penagihan gagal, tagihan tersebut dapat dialihkan ke
perusahaan penagihan. Biaya perusahaaan tersebut cukup mahal-sering
kali setengah jumlah piutangnya tetapi prosedur semacam itu bisa saja

merupakan satu-satunya prosedur yang layak, terutama untuk tagihan kecil.


e.

Kebijakan Kredit dan Penagihan Ringkasan

Dapat dilihat bahwa kebijakan kredit dan penagihan perusahaan melibatkan


beberapa keputusan:
1)

Kualitas kredit yang diterima

3)

Jumlah diskon tunai yang diberikan

2)
4)

Lamanya periode kredit


Syarat khusus lainnya, seperti perjanjian secara musiman

5)

Tingkat pengeluaran dan penagihan

Dalam setiap keputusan tersebut, keputusan harus melibatkan

perbandingan atas beb\rbagai peluang keuntungan dari perubahan

kebijakan dengan biaya perubahan tersebut. Agar dapat memaksimalkan


laba yang meningkat akibat dari kebijakan kredit dan penagihan,

perusahaan harus menggunakan secara bergantian berbagai kebijakan


tersebut sehingga mencapai solusi yang maksimal.
v Menganalisis Pemohon Kredit

Prosedur evaluasi kredit melibatkan 3 tahap, yaitu :


1.

Mendapat informasi mengenai pemohon

3.

Membuat keputusan kredit

2.
a.

Menganalisis informasi ini untuk menentukan layak tidaknya pemohon


Sumber Informasi

Sejumlah layanan memasok informasi kredit atas perusahaan, tetapi untuk


beberapa kredit, terutama yang kecil, biaya untuk mengumpulkan informasi
ini mungkin melebihi potensi profitabilitas kredit tersebut.
Jadi jumlah informasi yang dikumpulkan perlu dipertimbangkan dalam
kaitannya dengan waktu dan biaya yang dibutuhkan. Bergantung pada
berbagai pertimbangan ini, analisis kredit dapat menggunakan suatu atau
lebih sumber-sumber informasi berikut.
a)

Laporan Keuangan

Pada saat melakaukan prospek penjualan, penjual dapat meminta laporan


keuangan, yang merupakan salah satu sumber informasi untuk analisis
kredit.
b)

Peringkat dan Laporan Kredit

Selain laporan keuangan, peringkat kredit tersedia dari berbagai perusahaan


pelaporan kredit. Tujuannya memberikan analisis kredit petunjuk perkiraan

ukuran kekayaan netto (petunjuk kasar atas kemampuan keuangan) .


selain layanan peringkat, perusahaan dapat memberikan laporan kredit yang
berisi sejarah singkat perusahaaan dan para pejabat utamanya, sifat

bisnisnya, informasi keuangan tertentu, dan pemeriksaan para pemasok,

temasuk berapa lama mereka berpengalaman dengan perusahaan tersebut


dan apakah pembayaran dilakukan denganmemanfaatkan diskon, tepat
waktu, atau terlambat.
c)

Pemeriksaan Bank

Sumber informasi kredit lainnya bagi pemeriksaaan analisis kredit atas


perusahaan tertentu adalah bank perusahaan tersebut. Kebanyakan bank
memiliki bagian kredit yang akan memberikan informasi atas para
pelanggan komersial mereka sebagai layanan bagi para nasabah yang
mencoba mendapatkan kredit usaha (kredit yang diberikan dari satu
perusahaan ke perusahaan lain).
d)

Pemeriksaan Mitra Dagang

Informasi kredit seringkali dipertukarkan antarperusahaan yang menjual ke


pelanggan yang sama. Melalui berbagai lembaga kredit, staff kredit dalam
area tertentu menjadi kelompok yang sangat dekat hubungannya.
Perusahaan dapat menanyakan para pemasok lainnya pengalaman mereka
dengan sebuah permohonan kredit
e)

Pengalaman Perusahaan Sendiri

Sering kali, bagian kredit akan membuat penilaian tertulis tentang kualitas
manajemen perusahaan yang akan menerima kredit. Penilaian ini sangat
penting, karena berkaitan dengan 3C untuk analisis kredit, yaitu :
~
~

Character : kesediaan kreditur untuk memenuhi kewajibannya.


Capacity : kemampuan kreditur untuk menghasilkan kas guna

memenuhi kewajibannya.

Capital : kekeayaan netto kreditur dan hubungan antara kekayaan

neto dengan utang


b.

Analisis Kredit

Setelah mengumpulkan informasi kredit, perusahaan harus membuat

analisis kredit atas pemohon. Selain menganalisis laporan keuangan,


analisis kredit akan mempertimbangkan karakter perusahaan dan

manajemennya, kekuatan keuangan perusahaan, dan berbagai hal lainnya.


Kemudian, analisis akan mencoba untuk menentukan kemampuan pemohon
dalam melayani kredit dan probabilitas pemohon gagal membayar tepat
waktu serta kerugian akibat piutang tidak tertagih. Berdasarkan informasi ini
ditambah dengan margin laba produk atau jas yang dijual, akan dicapai
keputusan untuk memberikan kredit atau tidak.
Proses Penyelidikaan Berurutan
Tahap-tahapan dalam penyelidikan:
1.

Konsultasi atas pengalaman terdahulu untuk melihat apakah

perusahaan tersebut sebelumnya pernah menjual ke pemohon, dan jika


pernah apakah pengalaman tersebut memuaskan hasilnya.
2.

Dapat melibatkan pemesanan laporan Dun & Bradstreet atas

3.

Dapat melibatkan pemeriksaan kredit atas bank pemohon, dan para

c.

Keputusan Kredit Dan Batas Kredit

pemohon dan mengevaluasinya .

kreditur mungkin ditambah dengan analaisis atas laporan keuangan.

Setelah analisis kredit mangajukan berbagai bukti yang dibutuhkan dan


menganalisanya, sebuah keputusan harus dibuat mengenai disposisi kredit
terkait.keputusan pertama yang dibuat adalah akan mengirimkan barang
atau tidak dan memberikan kredit atau tidak.

Salah satu cara untuk mempersingkat prosedur tersebut adalah dengan


membuat batas kredit untuk kredit tersebut.

Batas kredit adalah batas maksimum pinjaman yang boleh diambil oleh
perusahaan pada suatu periode. Pembeli dapat membeli secara kredit
sebatas jumlah tersebut.
d.

Outsourcing Untuk Kredit dan Penagihan

Keseluruhan fungsi kredit/penagihan dpat dilakukan dengan outsourcing


(yaitu, dengan menyubkontrakkan ke perusahaan luar).
v Manajemen dan Pengendalian Persediaan
Pesediaan membentuk hubungan antara produksi dengan penjualan suatu
produk. Persediaan bahan baku memberikan perusahaan fleksibilitas dalam
pembeliaan, penjadwalan produksi, dan pelayanan permintaan pelanggan.
Kerugian nyatanya adalah total biaya penggudangan, termasuk biaya
penyimpanan dan penanganan persedian, serta imbal hasil yang diminta
atas modal yang terkait dalam persediaan. Kerugian lainnya adalah bahaya
keusangan.
a.

Klasifikasi : Apa Yang Harus Dikendalikan ?

Cara untuk mengklasifikasikan persediaan adalah berdasarkan nilai dari


investasi perusahaan. Metode ABC untuk pengendalian persediaan yaitu
metode yang mengendalikan barang persediaan mahal secara lebih cermat
dibandingkan barang yang lebih murah.
b.

Jumlah Pesanan Ekonomis : Berapa Banyak Yang Harus Dipesan?

Jumlah pesanan ekonomis yaitu jumlah barang persediaan yang akan


dipesan agar total biaya persediaan dapat diminimalkan selama periode
perencanaan perusahaan. Jumlah pesanan ekonomis adalah konsep yang

penting dalam pembelian bahan baku dan dalam penyimpanan persediaan


barang jadi dan barang dalam transit. Dalam analisis ini, akan ditentukan
jumlah pesanan optimal untuk barang persediaan tertentu, dengan

menggunakan prediksinya, biaya pemesanan, dan biaya penggudangan.

Jika penggunaan persediaan berada pada tingkat yang tetap selama suatu
periode waktu tertentu dan tidak ada persediaan pengaman, rata-rata
persediaan dapat dinyatakan sebagai
Rata-rata persediaan = Q/2

Q adalah jumlah yang dipesan dan diasumsikan konstan untuk periode


yang direncanakan.
Jadi total persediaan adalah jumlah dari total biaya penggudangan ditambah
total biaya pemesanan, atau
Total biaya persediaan (T) = C (Q/2) + 0 (S/Q)
Jumlah pesanan optimal
Jumlah optimal suatu barang persediaan pada waktu tertentu adalah jumlah,
Q*, yang meminimalkan total biaya persediaan selama periode
perencanaan. Hasil jumlah optimalnya , atau EOQ, adalah
Q* =
c.

Saat Pemesanan : Kapan Harus Memesan?

Selain mengetahui seberapa banyak yang harus dipesan, perusahaan juga


perlu mengetahui kapan harus memesan. kapan dalam situasi ini, berarti
jumlah persediaan yang tersisa yang memberikan tanda untuk pemesanan
ulang jumlah EOQ.
Waktu tunggu adalah lamamya waktu antara penyerahan pesanan untuk
suatu barang persediaan dengan penerimaan barang dalam persediaan.

Saat pemesanaan dapat dinyatakan dengan


Saat Pemesanan (OP) = Waktu tunggu x Penggunaan harian
d.

Persediaan Pengaman

Persediaan pengaman yaitu persediaan yang dimiliki sebagai cadanagan

atas permintaan (atau penggunaan) serta waktu tunggu pengisian kembali


yang tidak pasti.

Ketika ketidakpastian permintaan persediaan dan waktu tunggu terjadi,


persediaan pengaman sangat disarankan.
Saat pemesanan = (Rata-rata waktu tunggu x Rata-rata penggunaan harian)
+ persediaan pengamanan
Jumlah Persediaan Pengamanan
Semakin besar ketidakpastian yang berhubungan dengan perkiraan
permintaan persediaan, makin besar persediaan pengaman perusahaan
yang harus dimiliki oleh perusahaan, jika hal lainnya tetap sama. Dengan
kata lain, makin besar risiko kehabisan persediaan, makin besar fluktuasi
tidak terprediksi atas penggunaan. Begitu juga dengan ketidakpastian waktu
tunggu untuk mengisi persediaan, makin besar juga risiko kehabisan
persediaan, dan makin banyak persediaan pengaman yang harus dimiliki
perusahaan, jika hal lainnya tetap sama.
Factor terakhir adalah biaya penggudangan tambahan persediaan. Jika
bukan karena biaya ini, perusahaan dapat memiliki berapapun persediaan
pengaman yang dibutuhkan untuk menghindari semua kemungkinan
habisnya persediaan.
e.

Just-in-Time

Just in time merupakan pendekatan manajemen dan pengendalian


persediaan dimana persediaan diperoleh dan dimasukkan ke bagian
produksi tepat saat persediaan tersebut dibutuhkan.

Tujuan dari system ini bukan hanya mengurangi persediaan tetapi juga

memperbaiki produktivitas, kualitas produk, dan fleksibilitas produksi secara


berkelanjutan.

EOQ dalam dunia JIT


Sebagai bagian dari JIT, ada beberapa langkah yang terus dilakukan untuk
mengurangi biaya tersebut, misalnya :
1)

Truk pengirim berukuran kecil, dengan urutan penurunan barang

yang telah ditetapkan sebelumnya, digunakan untuk mengkonsumsi waktu


dan biaya penerimaan barang.
2)

Tekanan diberikan pada pemasok untuk memproduksi bahan baku

yang tanpa cacat, sehingga mengurangi (atau menghilangkan) biaya


pemeriksaan.
3)

Produk, peralatan, dan prosedur dimodifikasi untuk mengurangi waktu

dan biaya penyetelan.


Seberapa dekat suatu perusahaan ke JIT ideal bergantung pada jenis

proses produksi dan jenis industry pemasoknya,namun ini merupakan tujuan


yang bemanfaat bagi perusahaan.
Pengendalian Persediaan JIT, Manajemen Rantai Pasokan, dan Internet
Manajemen rantai pasokan yaitu mengelola proses menggerakkan barang,
jasa, dan informasi dari pemasok ke pelanggan akhir. Adanya informasi
instan pada jaringan kerja computer yang canggih telah banyak membantu
proses ini.

Bisnis ke bisnis merupakan komunikasi dan transaksi yang dilasanakan


antarbisnis, bukan antara bisnis dengan pelanggan akhir. Jika dinyatakan
dalam bentuk alfanumerik (yaitu B2B), ini mengacu pada transaksi yang
dilakukan di internet.

Pertukaran B2B merupakan pasar di internet untuk bisnis ke bisnis yang

menjodohkan persediaan dan permintaan dengan penawaran lelang secara


langsung.

Persediaan dan Manajer Keuangan


Manajer keuangan harus mengetahuai cara mengendalikan persediaan
secara efektif agar modal dapat dialokasikan dengan efisien. Semakin besar
biaya peluang dana yang diinvestasikan, semakin rendah tingkat optimal
dari rata-rata persediaan, dan semakin rendah jumlah pesanan optimal, jika
hal-hal lainnya konstan.
Semakin rendah rata-rata waktu tunggu, semakin rendah persediaan
pengaman yang dibutuhkan, dan semakin rendah total investasi dalam
persediaan , jika hal-hal lainnya konstan. Semakin besar biaya peluang dari
dana yang diinvestasikan dalam persediaan, semakin besar insentif untuk
mengurangi waktu tunggu tersebut.

PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi- fungsi
keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana
(raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Atmaja,lukas setia.2001.manajemen keuangan.Andi.Yogyakarta
Mahardika, harryadin.2006.Praktikum Manjemen Keuangan.Salemba Empat.
Yogyakarta.
Mardiyanto, Handono.2008.Intisari Manajemen Keuangan.Grasindo.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai