Manajemen keuangan
Di Susun :
O
L
E
H
Dosen Pengasuh :
Dra. Yulia Djahir, M,M
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Illahi Robbi karena
berkat ridho rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini, penyusun
mengambil judul Dampak Krisis Keuangan di Indonesia Terhadap Sektor Ekonomi.
Materi penyusunan makalah ini disusun dan disajikan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Keuangan.
Pada kesempatan ini penyusun tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang Tua, Ayah yang selalu memberi masukan dan nasehat untuk terus
bersemangat menyelesaikan makalah ini, Ibu yang selalu mendoakan dan
memberikan perhatian. Terima kasih banyak.
2 Dra. Yulia Djahir, M.M selaku dosen mata kuliah Manajemen Keuangan. Terima
kasih banyak.
3. Kakak dan Adik, yang selalu mendukung, menjadi inspiras idan yang selalu
menjadi teman terbaik.
Terima kasih banyak. Besar harapan penyusun akan makalah ini, semoga
dapat bermanfaat dan berguna pada saat ini ataupun dikemudian hari. Penyusun pun
menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
mudah-mudahan dengan adanya kekurangan tersebut dapat dijadikan bahan
pemikiran yang positif bagi kemajuan yang lebih baik.
Indralaya,04 desember 2010
penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar1
Daftar isi.2
Pembahasan
A. KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN, TUJUAN DAN
PERKEMBANGAN MANAJEMEN KEUANGAN...3
1. Pengertian Manajemen keuangan...4
2. Fungsi Manajemen Keuangan5
3. Keputusan dan tanggung jawab manajer keuangan6
4. Kedudukan manajer keuangan dalam struktur organisasi
perusahaan7....7
5. Tujuan manajemen pada perusahaan..8
6. Lingkuungan keuangan.11
7. Aktuvutas manajemen keuangan..12
8. Financial statement analisis perusahaan...18
B. PASAR UANG...19
1. Pengertian pasar uang...19
2. Perbedaan dengan pasar modal.19
3. Fungsi pasar uang..19
4. Macam macam transaksi yang terdapat di pasar uang..20
5. Peserta pasar uang.21
6. Instrument pasar uang di indonesia...21
7. Indicator pasar uang..23
8. Jenis jenis pasar uang25
9. Manfaat pasar uang25
10. Tinjauan umum pasar keuangan Internasional..28
C. KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG..33
1. Pengertian..33
2. Nilai uang masa yang akan datang....33
3. Nilai sekarang35
4. Anuitas..35
BAB III Penutup..
Kesimpulan dan saran...
DAFTAR PUSTAKA..
1. Persaingan internasional
2. Keuangan internasional
3. Kurs pertukaran yang berfluktuasi
4. Marger, pengambilalihan, dan restrukturisasi
5. Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan
A. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi- fungsi keuangan.
Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of
fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer
keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi
pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva
tersebut.
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut,
manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar perusahaan
dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar perusahaan
berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan dana dan pihak
yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal ini dapat
berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam
perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan,
maupun depresiasi.
Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi
perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan.
Beberapa definisi :
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif,
se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer
keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan,
tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang investasi,
pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan (Weston dan
Copeland, 1992: 2)
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
B. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer
keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan,
dengan
demikian
tugas
manajer
keuangan
adalah
merencanakan
untuk
Dari ke empat aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer
keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam
menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan
keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
C. Keputusan dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah
dilakukannya. Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer
keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis:
1. Mengambil keputusan investasi (investment decision), Menyangkut masalah
pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompok kesempatan yang ada,
memilih
satu
atau
lebih
alternatif
investasi
yang
dinilai
paling
menguntungkan.
2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision), Menyangkut
masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk
melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang
menimbulkan biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision) atau dividen policy,
Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan
pemegang
saham,
bukan
memaksimumkan
profit.
Arti
dan
berorientasi
jangka
pendek.
Sedangkan
arti
memaksimumkan
obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari
saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat
efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan
dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau
memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak
berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan
mengorbankan para pemegang obligasi.
Memaksimumkan
kemakmuran
pemegang
saham/pemilik
perusahaan
tidak
mengingkari adanya social objectives dan kewajiban sosial. Tanggung jawab sosial
adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:
1. Keberhasilan
memaksimumkan
nilai
perusahaan
akan
memberikan
Nilai ialah sesuatu yang dijunjung tinggi dan dihormati. Dalam perusahaan hal itu
diwujudkan dalam perhitungan laba oprasional bersih atau net operating profit after
tax yang lazim disebut NOPAT. Perusahaan dapat dikatakan memiliki nilai
maksimum jika NOPAT lebih besar dari pada biaya modal yang digunakan untuk
memperoleh laba tersebut. Misalnya perusahaan memiliki modal Rp 1000, biaya
modal yang diperhitungkan 10% per tahun, Laba oprasi Rp150. pajak 20%. Nilai
Perusahaan sebesar :
[Laba Operasi (1 Pajak ) ( Biaya Modal X Modal)]
= ------------------------------------------------------Biaya Modal
[Rp 150 ( 1 0,20) (0,10 X Rp 1000)]
= ----------------------------------------Rp 1200
= 0,10
Berdasarakan perlindungan diatas, perusahaan memiliki tambahan nilai modalnya
( atau nilai invetasinya) Rp 1000, sedangkan nilai perusahaan berdasarkan kapitalisasi
laba oprasi bersih Rp 1200. Manajemen harus berusaha agar nilai perusahaan
dengan
modal
yang
digunakan
sekecil
mungkin.
F. Lingkungan Keuangan
Aspek lingkungan yang penting dipahami para manajer keuangan adalah sektor
keuangan di bidang perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan (financial
markets), lembaga keuangan (financial institutions) dan instrumen keuangan
(financial instruments).
1. Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran
akan aktiva finansial (financial asset) atau sering disebut sebagai sekurities.
Sekurities adalah secarik kertas (surat) yang mempunyai nilai pasar karena
surat tersebut menunjukkan klaim atas aktiva riil perusahaan (misalnya mesinmesin, pabrik, bahan baku, barang dagangan, merek dagang, dll.)
2. Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagai lembaga
intermediari (financial intermediation) dengan mempertemukan unit surplus
dengan unit defisit. Contoh lembaga keuangan dalam sistem moneter adalah
Bank sentral, Bank pencipta uang giral/bank umum. Lembaga keuangan dan
di luar sistem moneter (bank bukan pencipta uang giral/BPR), lembaga
pembiayaan, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga di bidang pasar
modal, dll.
3. Instrumen Keuangan, contohnya adalah uang, saham, hutang, dan surat
berharga di pasar uang dan pasar modal lainnya.
G. Aktivitas Manajemen keuangan
1. Konsep Modal
Sebelum membahas lebih jauh tentang aktivitas dalam manajemen keuangan, perlu
dipahami terlebih dahulu mengenai Konsep Modal.
Join
Stock
Companies
atau
Capital
Stoc
Companies.
Adam Smith dalam the Wealth of Nation (1776), juga menggunakan istilah capital
dan circulating capital. Pembedaan ini didasarkan atas kriteria sejauh mana suatu
unsur modal itu terkonsumsi dalam jangka waktu tertentu (misal satu tahun). Jika
suatu unsur modal itu dalam jangka waktu tertentu hanya terkonsumsi sebagian
sehingga hanya sebagian (kecil) nilainya menjadi susut, maka unsur itu disebut fixed
capital (misal mesin, bangunan, dan sebagainya). Tetapi jika unsur modal
terkonsumsi secara total, maka ia disebut circulating capital (misal tenaga kerja,
bahan mentah dan sarana produksi). Pembedaan semacam ini (yang juga masih
umum dipergunakan sampai sekarang), mendapat kritik dari Marx (lihat Bottomore
1983:6063).
John Stuart Mill dalam Principle of Political Economy (1848) menggunakan istilah
capital dengan arti: (1) barang fisik yang dipergunakan untuk menghasilkan barang
lain, dan (2) suatu dana yang tersedia untuk mengupah buruh.
Pada akhir abad ke-19, modal dalam arti barang fisik yang dipergunakan untuk
menghasilkan barang lain, dipandang sebagai salah satu di antara empat faktor utama
produksi (tiga lainnya adalah tanah, tenaga kerja dan organisasi atau managemen).
Para ahli ekonomi neo-klasik pun menggunakan pandangan ini (misalnya Alfred
Marshall dalam Principles of Economies 1890).
Sekarang, modal sebagai suatu konsep ekonomi dipergunakan dalam konteks yang
berbeda-beda. Dalam rumusan yang sederhana, misalnya Mubyarto memberikan
definisi: modal adalah barang atau uang, yang bersama-sama faktor produksi tanah
dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang baru (1973:94). Dalam artian yang
lebih luas, dan dalam tradisi pandangan ekonomi non-Marxian pada umumnya,
modal mengacu kepada asset yang dimiliki seseorang sebagai kekayaan (wealth)
yang tidak segera dikonsumsi melainkan, atau disimpan (saving adalah potential
capital), atau dipakai untuk menghasilkan barang/jasa baru (investasi). Dengan
demikian, modal dapat berwujud barang dan uang. Tetapi, tidak setiap jumlah uang
dapat disebut modal. Sejumlah uang itu menjadi modal kalau ia ditanam atau
diinvestasikan untuk menjamin adanya suatu kembalian (rate of return). Dalam arti
ini modal juga mengacu kepada investasi itu sendiri yang dapat berupa alat-alat
finansial seperti deposito, stok barang, ataupun surat saham yang mencerminkan hak
atas sarana produksi, atau dapat pula berupa sarana produksi fisik. Kembalian itu
dapat berupa pembayaran bunga, ataupun klaim atas suatu keuntungan. Modal yang
berupa barang (capital goods), mencakup durable (fixed) capital dalam bentuk
bangunan pabrik, mesin-mesin, peralatan transportasi, kemudahan distribusi, dan
barang-barang lainnya yang dipergunakan untuk memproduksi barang/jasa baru; dan
no-durable (circulating) capital, dalam bentuk barang jadi ataupun setengah jadi
yang berada dalam proses untuk diolah menjadi barang jadi. Terdapat pula adanya
penggunaan istilah capital untuk mengacu kepada arti yang lebih khusus, misalnya
social capital dan human capital. Istilah yang pertama mengacu kepada jenis
modal yang tersedia bagi kepentingan umum, seperti rumah sakit, gedung sekolahan,
jalan raya dan sebagainya; sedangkan istilah yang kedua mengacu kepada faktor
manusia produtif yang secara inherent tercakup faktor kecakapan dan keterampilan
manusia. Menyelenggarakan pendidikan misalnya, disebut sebagai suatu investasi
dalam human capital (Schultz 1961, menurut Mubyarto 1973:98).
yang pada gilirannya dipakai untuk membeli barang lain (pangan dan lain-lain
kebutuhan) yang diperlukan untuk dapay me-reproduksi tenaganya. Karena itu
dalam transaksi ini, uang sama sekali tidak bertindak sebagai modal (Bandingkan
dengan Mill di atas). Namun, jika dilihat dari arah transaksi yang terbalik, yaitu dari
si penguah, dan nilai dimasukan, maka uang di sin dapay disebut sebagai unsur
modal yang oleh Marx disebut dengan istilah variable capital (VC) (lihat poin enam
di belakang). Tetapi VC dilihat dari si pengupah.
Keempat, sebaliknya, jalur U-K-U meupakan transaksi yang mencakup pembelian
sarana produksi yang kemudian diolah menjadi produk yang kmudian dijual untuk
memperoleh uang lebih banyak. Jadi, berbeda dengan upah yang dibelanjakan untuk
membeli barang yang dikonsumsi dan kemudian lenyap sama sekali, dalam jalur UK-U ini uang hanya merupakan advance untuk kemudian muncul kembali dalam
jumlah yang lebih banyak. Disinilah uang ditranformasikan menjadi capital dalam
suatu proses historis ketika tenaga kerja menjadi komoditsdi sini terkait dengan
konsep freedom makna ganda).
Kelima, dengan demikian, modal dalam konsep Marx adalah nilai yang
membengkak sendiri (self expanding value) atau nilai dalam gerak (value in
motion).
Keenam, ada sepasang konsep lagi dari Marx yang sering dikacaukan penggunaannya
dengan konsep fixed dan circulating capital dari ekonomi non-Marxian, yaitu apa
yang disebut constant capital (CC) dan variable capital (VC). Kedua pasangan itu
sama sekali berbeda maknanya. CC adalah bagian dari modal yang dikeluarkan
(advance) untuk diubah menjadi sarana produksi yang dalam proses produksi tidak
mengalami perubahan nilai. Artinya, nilai sarana produksi itu disimpan dalam
nilai produk yang dihasilkan, suatu proses pengalihan nilai melalui proses kerja.
Proses produksi adalah transformasi nilai-guna. Nilai-guna dari barang (sarana
produksi) yang diolah, dikonsumsi. Tetapi nilai barang itu sendiri dialihkan ke
dalam produk baru. Demikian tentang CC. VC adalah bagian dari modal yang
dikeluarkan untuk diubah menjadi tenaga kerja yang dalam proses produksi
kegiatannya menuju kepada dua arah, yaitu produksi nilai setaranya sendiri, dan di
lain pihak menghasilkan nilai-tambah, yang besarnya bragam menurut keadaan.
Dengan demikian, dalam konsep Marx, unsur-unsur modal itu dapat dibedakan
menurut dua macam kriteria. Pertama, dari kriteria proses kerja, ada faktor obyektif
yaitu sarana produksi, dan ada faktor subyektif yaitu tenaga kerja. Kedua, dilihat dari
segi penetapan nilai (valorization), ada constant capital dan ada variable capital.
Sehingga disimpulkan bahwa Modal adalah hutang/kewajiban yang harus dibayar
oleh perusahaan kepada pemilik dan Hutang adalah kewajiban yang harus dibayar
kepada pihak lain sehingga Harta = utang + modal dan Hak = kewajiban
2. Aktivitas Keuangan
1. Aktivitas Pembiayaan ( Financing Activity )
Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk
mencari sumber modal ( sumber eksternal dan internal ) untuk membiayai kegiatan
bisnis.
A.Sumber eksternal
1. Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau
modal saham (Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred
Stock) dan Saham Biasa (Common Stock).
2. Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang Jangka
Panjang (Long-term Debt).
3. Lain-lain, misalnya hibah.
B. Sumber Internal :
4) Yayasan
5) Lembaga Keuangan lainnya: Koperasi dan Rumah Gadai.
Ciri-ciri Pasar Uang :
1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai
kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.
Instrumen Pasar Uang di Indonesia
Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang jenisnya
cukup bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh badan-badan
usaha swasta dan negara serta lembaga-lembaga pemerintah.
Instrumen pasar uang yang ada di Indonesia. Dahlan Siamat (2001:208):
1. Sertfikat Bank Indonesia (SBI)
Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral atas unjuk
dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal
yang telah ditetapkan. Instrumen ini berjangka waktu jaruh tempo satu tahun
atau kurang.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat - surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara
diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh
BI.
3. Sertifikat Deposito
Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperdagangkan. Ciri pokok yang membedakaimya dengan deposito berjangka
terletak pada sifat yang dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan
sebelum jangka waktu jatuli temponya melalui lembaga - lembaga keuangan
lainnya.
4. Commerecial Paper
Promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam
pasar uang.
5. Call Money
Kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk
jangka waktu pendek.
6. Repurchase Agreement
Transaksijual odi surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa
penjual akan membeli kcmbali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada
tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu
7. Banker's Acceptence
Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit pada
eksportir atau importir untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli
valuta asing.
Indikator pasar uaing sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak
mengamati perkembangan pasar uang, Indikator pasar uang meliputi:
1. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal
pinjam meminjam danadalam bentuk rupiah.
2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam
bentuk rupiah.
3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal
pinjam meminjam danadalam bentuk US $.
4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam
bentuk US $
5. J1BOR (Jakarta Interbank Offered)
Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar
bank
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan
uangnya dalam
bentuk Rupiah
7. Suku bunga deposito US$ (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan
uangnya dalam
bentuk
US $.
8. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu
mata uang
terhadap mata uang lainnya
9. Suku bunga kredit
Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan
lainnya
kepada para kreditor
10. Inflasi
Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus
menerus suatu
waktu tertentu
Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi
lagi menjadi :
o
Perantara keuangan
Banks
Individu
Perusahaan
Perusahaan
Dana
Asuransi
Pensiun
Reksadana
Pasar keuangan
Peminjam
Antarbank
Individu
Bursa
efekPerusahaan
Pasar
uangPemerintah
pusat
Pasar
obligasiPemerinmtah
daerah
Valuta asing
Perusahaan publik
Pemberi pinjaman
Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka
meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti
misalnya:
Peminjam
Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek
maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah.
Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun
panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis.
Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih
besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan
pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha milik
negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik lainnya. Peminjaman
ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya
dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri
nasional dal layanan publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik
negara, air minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya.
Pasar Uang menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:19) mempunyai ciri :
jangka waktu dana yang pendek, tidak terikat pada tempat tertentu, pada umumnya
supply dan demand bertemu secara langsung dan tidak perlu guarantor underwriter .
Pasar uang dan pasar modal sebetulnya merupakan sarana investasi dan moblisasi
dana.
Pasar uang mempunyai fungsi yaitu sebagai sarana alternatif bagi lembagalembaga keuangan, perusahaan non keuangan dan peserta - peserta lainnya
baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun dalam rangka
memijamkan dana atas kelebihan likuiditasnya. Pasar uang juga berfungsi
sebagai sarana pengendali moneter dalam melaksanakan operasi pasar
terbuka. SBI (Serrifikat Bank Indonesia) sebagai instrumen dalam melakukan
operasi pasar terbuka digunakan untuk kontraksi moneter. Lembaga-lembaga
yang aktif di pasar uang adalah bank komersial, bank dagang, penyalur uang,
dan bank sentral pemerintah.Pandji Anorga dan Piji Pakarti
Tinjauan Umum Pasar Keuangan Internasional
Bisnis internasional dipermudah oleh pasar keuangan internasional yang
menyebabkan perdagangan valas dan aliran modal berjalan lancar antarnegara. Bab
ini akan menguraikan dampak ketidaksempurnaan pasar, berbagai pasar keuangan
internasional dan peranannya dalam memperlancar bisnis internasional. Transaksi
yang berasal dari bisnis internasional menyebabkan uang mengalir dari satu negara ke
negara lain.
Dampak Ketidaksempurnaan Pasar
keuangan
internasional.
Motif
ini
terbukti
telah
mendorong
mengalami
depresiasi,
kebanyakan
mempertimbangkan
untuk
Pengertian
Dunia bisnis adalah aktivitas uang sebagai. Kapital akhir periode (K2) harus
lebih besar dari pada kapital awal periode (K1), itu artinya bisnis memperoleh laba,
atau dapat dikatakan bahwa K1 adalah nilai uang sekarang (present value) & K2
adalah nilai uang di masa mendatang (future value).
Jembatan yg menghubungkan K1 & K2 adalah tingkat bunga. Dengan
demikian, time value of money berhubungan erat dengan perhitungan bunga, hasil
investasi di masa mendatang, & nilai tunai hasil investasi. Ia menjadi alat penting
dalam berbagai keputusan keuangan terutama dalam menilai :
* Arus kas, pertumbuhan, & nilai perusahaan
R = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga ratarata 12% setahun. Berapa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat membelinya
dua tahun mendatang, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
1. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12)-2 = Rp. 7.971.939
2. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12/12)x-12(2) = Rp. 7.875.661
Nilai sekarang ialah nilai saat ini pada proyeksi uang kas masuk bersih (net cash
flow) di masa mendatang. Uang kas masuk bersih di masa mendatang adalah proyeksi
hasil investasi. Rumusnya yaitu :
1. Laba bersih ( Earning After Tax) + (Penyusutan Aktiva Tetap) + [Bunga X (1-Tax)]
atau disingkat EAT + Depreciation + Interest(1-T)
2. Laba Oprasi (Earning before Interest & Tax Atau EBIT) X (1-Tax) + Penyusutan
aktiva Tetap, atau disingkat EBIT (1-T) + Depreciation.
3. Laba sebelum penyusutan,Bunga, dan pajak (atau Earning before depreciation,
Interest, and Tax atau EBIT atau EBITDA) X (1-Tax) + ( Tax X Depreciation) atau
disingkat EBIT atau EBITDA (1-T) + T(Dep.)1
Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling tidak
sama dengan tingkat hasil investasi di pasar (atau Rm) yang jharus lebih besar dari
pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko (atau Rf). Misalnya tingkat
hasil pasar 20 %, itu lazim disebut Tingkat Diskonto artinya alat untuk mengitung
nilai tunai dari suatu hasil investasi di masa mendatang.
Misal, investasi pada awal tahun Rp 1000, pada akhir tahun nilainya harus sebesar
Rp 1200 pada tingkat diskonto 20%. Inilah yang disebut nilai masa mendatang
(future Value). Sebaliknya, jika di masa mendatang akan menerima Rp 1200 pada
tingkat diskonto 20% maka nilai sekarangnya adalah sebesar Rp 1000.
Makin tinggi tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang sekarang pada rencana
penerimaan uang di masa depan.
Akhir tahun 2, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)x1 = 1.000(1+ 0,10)xn-2 ,
nilai Rp. 1.100
Akhir tahun 3, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)x0 = 1.000(1+ 0,10)xn-3 ,
nilai Rp. 1.000
Nilai yang Akan Datang Anuitas @ 10% atas Rp 1.000 adalah = Rp. 3.310
Awal tahun 0
Akhir tahun 1 1.000 a[1/(1+r)]x1 909,09
Akhir tahun 2 1.000 a[1/(1+r)]x2 826,45
Akhir tahun 3 1.000 a[1/(1+r)]x3 751,31
Nilai Sekarang Anuitas @ 10% 2.486,85
aset, liabilitas, dan ekuitas pemilik suatu perusahaan pada suatu periode,
biasanya pada akhir tahun atau kuartal.
2.
biaya perusahaan selama suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun
atau kuartalan.
Laporan keuangan menyajikan gambaran singkat posisi keuangan pada
suatu titik waktu tertentu, edangkan laporan keuangan menyajikan ringkasan
profitabilitas perusahaan sepanjang waktu. Dari kedua laporan ini (dalam
beberapa kondisi, ditambah sedikit informasi tambahan), laporan turunan
muncul pertama kali. Semakin jauh suatu aset dari kas, maka akan semakin
berkurang likuiditasnya.
dibagi menjadi dua yaitu liabilitas jangka pendek dan jangka panjang.
Liabilitas jangka pendek adalah utang berjangka waktu satu tahun atau
Ekuitas pemegang saham atau biasa disebut nilai neto, terdiri atas bebrapa
sub kategori. Saham biasa dan tambahan modal disetor bersama-sama
mewakili jumlah total uang yang disetor ke dalam perusahaan sebagai ganti
kepemilikan sahambiasa.
Dalam laporan laba rugi, Harga Pokok Penjualan mewakili biaya yang
sesungguhnya dari memproduksi produk yang dijual selama periode terkait.
Termasuk didalamnya adalah biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja yang
berhubungan dengan produksi, serta overhead produksi yang berkaitan
dengan produk yang dijual. Beban penjualan dan beban administrasi dan
umum serta beban bunga dipisahkan dari harga pokok penjualan karena
beban-beban ini dianggap sebagai beban periode dan bukan beban produk.
v Rasio-rasio Laporan Posisi Keuangan
Rasio Likuiditas
1.
Rasio Lancar adalah salah satu dari rasio likuiditaas yang paling
Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat bisa
digunakan untuk melunasi hutang lancar.
Quick Ratio =
Rasio utang terhadap ekuitas, dihitung hanya dengan membagi total utang
perusahaan (termasuk liabilitas jangka pendek) dengan ekuitas pemegang
saham.
Rumusnya :
Rasio Utang Terhadap Total Aset, didapat dari membagi total utang
perusahaan dengan total asetnya.
Rumusnya :
v Rasio Laporan Laba Rugi dan Rasio laporan Laba Rugi/Laporan Posisi
Keuangan
Rasio Cakupan
Rasio Aktivitas
Siklus kas adalah lamanya waktu dari pengeluaran kas yang sesungguhnya
untuk pembelian hingga penagihan piutang yang merupakan hasil dari
penjualan barang atau jasa, disebut juga sebagai siklus konversi kas.
Siklus kas = (ITD + RTD) Perputaran Utang dalam Hari(PTD)
Perputaran Total Aset (Modal)
Hubungan antara penjualan neto dengan aset total desebut sebagai
perputaran total aset, atau rasio perputaran.
Rasio Profitabilitas
John Maynard Keynes menyebutkan tiga alasan bagi setiap orang untuk
menahan kas, antara lain :
dari mata uang yang sama. Ide umumnya adalah perusahaan akan
mendapatkan manfaat dengan mempercepat penerimaan kas dan m-em-p-e-r-l-a-m-b-a-t pengeluaran kas. Perusahaan ingin mempercepat
penagihan piutang usaha agar dapat menggunakan uangnya lebih dini dan
sebaliknya. Perusahaan menguasai berbagai teknik canggih untuk
Penagihan
Ambangan tagihan
Ambangan tagihan (collection float), yaitu total waktu antara
Tagihan awal
Cara paling nyata tetapi paling mudah dilupakan untuk mempercepat
Sistem lockbox
Alat yang paling penting untuk mempercepat penerimaan berita
Peningkatan Penagihan
Karena lahan penagihan terus berkembang, pencarian metode
penagihan cepat dan lebih murah telah mengarahkan minat pada alternatifalternatif selain menggerakan giro kertas sepanjang penagihan.
proses konversi giro manjadi debit pada Automated Clearing House (ACH)
pada lokasi-lokasi pengumpulannya, memungkinkan pembayaran melalui
giro dikirim ke lockbox atau lokasi penagihan lain yang akan dikonversikan
menjadi debit pada Automated Clearing House (ACH). Hal ini
memungkinkan mengurangi ambangan ketersediaan terkait pencairan giro.
gambar elektronik dari giro, atau giro pengganti. Hanya dengan pemrosesan
giro kertas asli maka kertas giro perlu secara fisik bergerak di antara
beberapa lembaga keuangan dengan truk, kereta api, dan atau lewar udara.
Jdi check 21 menciptakan kesempatan, bagi bank untuk menghemat waktu
dan uang dengan memotong biaya transportasi yang dikeluarkan dengan
menggerakkan giro kertas asli antara lembaga-lembaga keuangan.
b)
keluar perusahaan
di bank regional tidak lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan berbagai transaksi
1)
tersedia pada saat penerimaan DTC, karena giro masih harus ditagihkan
melalui jalur-jalur umum.
2)
clearinghouse ACH)
Skema ini adalah versi gambar elektronik giro dari giro transfer simpanan,
yang dapat digunakan antarbank yang merupakan anggota dari sistem
clearinghouse. Dana yang ditransfer akan tersedia satu hari kemudian.
3)
M e m p e r l a m b a - t Pengeluaran Kas
Sementara salah satu tujuan dasar dari manajemen kas adalah
negatif dalam buku dan slado bank positif, karena giro yang baru ditulis oleh
perusahaan tersebut masih belum dibayarkan. Jika jumlah ambangan neto
dapat diestimasi secara akurat, saldo bank dapat dikurangi dan dana dapat
diinvestasikan untuk menghasilkan pngembalian positif. Aktivitas ini oleh
bendahara disebut sebagai memainkan ambangan.
Pengendalian Pengeluaran
Payable Through Draft (PTD) yaitu instrumen yang mirip dengan giro.
Ditarik atas dana pembayar bukan atas nama bank seperti untuk giro.
Setelah PTD diajukan ke bank, pembayar harus memutuskan untuk
menyetujui atau menolak pembayaran.
menutup saldo negatif atau sebagai tempat asal pengiriman saldo berlebih.
Pengeluaran Jarak jauh dan Terkendali
Elektronic Commerce
Elektronic Commerce (EC) yaitu pertukaran informasi bisnis dalam
secara elektronik dalam format terstruktur yang dapat dibaca oleh komputer,
melibatkan transfer informasi bisnis seperti faktur, pesanan pembelian dan
informasi pengiriman.
Outsourching
Outsourching adalah melakukan subkontrak atas operasi bisnis
bisa didapatkan karena dana ini diinvestasikan dalam sekuritas yang dapat
diperjualbelikan. Semakin besar tingkat bunga untuk sekuritas yang dapat
diperjualbelikan, makin besar biaya peluang untuk menahan saldo kas yang
digunakan. Tingkat optimal kas harus lebih besar dari (1) saldo transaksi
yang dibutuhkan ketika manajeman kas efisien, atau (2) peryaratan saldo
minimal bank komersial tempat perusahaan memiliki rekening simpanan.
Jumlah Minimal untuk Saldo dan Biaya
Menentukan tingkat minimum saldo kas tergantung, sebagian, pada
persyaratan saldo minimal bank. Oleh karena itu tiap bank berbeda dalam
hal metode analisis rekening yang digunakan, penentuan saldo minimal
dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan seharusnya
membandingkan dan berusaha menemukan bank yang mensyaratkan saldo
minimal paling rendah untuk suatu tingkat aktivitas tertentu.
7.
jatuh temponya tiga bulan atau kurang dari tiga bulan pada waktu
pembelian.
a.
1.
Segmen kas siap pakai (R$): saldo optimal sekuritas yang dapat
dimiliki untuk memenuhi arus kas keluar yang terkendali (diketahui), seperti
untuk pajak dan dividen
3.
untuk kebutuhan tertentu atau bebas (dengan kata lain, tersedia untuk
tujuan yang belum ditentukan).
b.
diperjualbelikan
Ketika mempertimbangkan pembelian sekuritas yang dapat
diperjualbelikan, manajer portofolio perusahaan harus memahami terlebih
dahulu bagaimana setiap pembelian sekuritas berkaitan dengan berbagai
variabel penting tertentu.
Instrumen pasar uang adalah semua sekuritas dari pemerintah dan obligasi
perusahaan berjangka pendek.
1)
membawa bersamanya tanggung jawab dan utang. Bills, wesel, dan obligasi
adalah sekuritas utama yang diterbitkan.
2)
sekuritas dan biasanya menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi di
kemudian hari. Investor karenanya akan menerima hasil tertentu atas
kepemilikan sekuritas tersebut.
3)
langsung, atau tidak langsung melalui Federal Financial Bank. Obligasi dari
berbagai badan dalam pemerintah federal dijamin oleh bdan yang
menerbitkan sekuritas tersebut.
4)
berharga yang dijual biasanya memberikan hasil yang lebih rendah daripada
surat berharga yang dijual melalui para penyalur.
6)
membayar tingkat bunga tetap atau variable dalam periode waktu yang
ditentukan.
7)
8)
d.
yang disesuaikan kembali pada saat lelang yang diadakan setiap 49 hari
Bagi sekuritas yang termasuk dalam segmen kas siap pakai, keamanan dan
kemampuan diubah dengan cepat ke kas adalah pertimbangan utama. T-bill
adalah instrumen yang paling aman dan paling dapat diperjualbelikan
dibandingkan dengan seluruh instrumen pasar lainnya, maka instrumen
tersebut adalah pilihan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan kas siap
pakai perusahaan yang tidak terduga.
Segmen kas terkendali, menahan sekuritas yang ditandai untuk
memenuhi arus kas keluar yang terkendali. Disini asumsinya adalah tanggal
tidak diketahui terlebih dahulusama seperti segmen kas siap pakai tetapi
tidak ada kebutuhan cepat untuk konvensi ke kas.
v Manajemen portofolio
Standar Kredit
Persyaratan Kredit
Periode kredit yaitu total lamanya waktu kredit diberikan kepada seorang
pelanggan untuk membayar sebuah tagihan. Persyaratan kredit
menspesifikasikan lamanya waktu kredit diperpanjang bagi pelanggan dan
diskon, jika ada yang diberikan untuk pembayaran dini. Periode kredit
adalah cara lain yang dapat memungkinkan perusahaan meningkatkan
permintaan ataas produk.
Periode Diskon Tunai dan Diskon Tunai
d.
prosedur penagihan. Dengan kata lain, semakin besar jumlah relative yang
dikeluarkan, semakin rendah proporsi kerugian akibat piutang tidak tertagih,
dan semakin pendek periode rata-rata penagihan, jika semua hal lainnya
tetap sama.
Akan tetapi hubungan tersebut tidaklah linear. Pengeluaran awal penagihan
cenderung akan menyebabkan sedikit penurunan dalam kerugian akibat
piutang tidak tertagih. Tambahan pengeluaran mulai memiliki pengaruh yang
signifikan hingga pada titik tertentu-dan akan cenderung memiliki sedikit
pengaruh untuk mengurangi kerugian tersebut lebih jauh.
jika prosedur penagihan gagal, tagihan tersebut dapat dialihkan ke
perusahaan penagihan. Biaya perusahaaan tersebut cukup mahal-sering
kali setengah jumlah piutangnya tetapi prosedur semacam itu bisa saja
3)
2)
4)
5)
3.
2.
a.
Laporan Keuangan
Pemeriksaan Bank
Sering kali, bagian kredit akan membuat penilaian tertulis tentang kualitas
manajemen perusahaan yang akan menerima kredit. Penilaian ini sangat
penting, karena berkaitan dengan 3C untuk analisis kredit, yaitu :
~
~
memenuhi kewajibannya.
Analisis Kredit
3.
c.
Batas kredit adalah batas maksimum pinjaman yang boleh diambil oleh
perusahaan pada suatu periode. Pembeli dapat membeli secara kredit
sebatas jumlah tersebut.
d.
Jika penggunaan persediaan berada pada tingkat yang tetap selama suatu
periode waktu tertentu dan tidak ada persediaan pengaman, rata-rata
persediaan dapat dinyatakan sebagai
Rata-rata persediaan = Q/2
Persediaan Pengaman
Just-in-Time
Tujuan dari system ini bukan hanya mengurangi persediaan tetapi juga
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi- fungsi
keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana
(raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja,lukas setia.2001.manajemen keuangan.Andi.Yogyakarta
Mahardika, harryadin.2006.Praktikum Manjemen Keuangan.Salemba Empat.
Yogyakarta.
Mardiyanto, Handono.2008.Intisari Manajemen Keuangan.Grasindo.Jakarta