Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATERI KULIAH

EKONOMI MANAJERIAL

“Resiko dan Ketidakpastian dalam Pengambilan Keputusan”

Oleh:

Kelompok 6

Ni Putu Natalia 1807521094

Wayan Putri Suryantini 1807521107

Dosen Pengampu : I Gede Nandya Oktora Panasea, SE,. MBA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2020
PEMBAHASAN

1.1 Risiko dan Ketidakpastian Dalam pengambilan Keputusan

Keputusan-keputusan manajerial dibuat dalam kondisi yang pasti, berisiko, atau tidak pasti.

Kepastian (certainly) mengacu pada situasi di mana hanya ada satu hasil yang mungkin terjadi
untuk suatu keputusan dan hasil ini diketahui secara tepat.

Risiko (risk) mengacu pada situasi di mana terdapat lebih dari satu kemungkinan hasil dari
suatu keputusan dan probabilitas dari setiap hasil diketahui, atau bisa di estimasikan.

Ketidakpastian (uncertainly) mengacu pada simulasi dimana terdapat lebih dari satu
kemungkinan hasil dari suatu keputusan dan probabilitas kemunculan dari masing-masing
tersebut tidak diketahui, apalagi dapat di tafsirkan.

Dalam menganilis pengambilan keputusan manajerial yang melibatkan risiko, kita akan
menggunakan konsep-konsep strategi, kondisi alam, dan matriks ganjaran (payoff matrix).
Strategi mengacu pada satu pilihan tindakan yang bisa diambil oleh pembuat keputusan untuk
meraih tujuan. Sebagai contoh seorang manajer mungki harus memilih antara strategi
pembuatan pabrik berukuran esar atau strategi pembuatan pabrik kecil dalam rangka
memaksimumkan laba atau nilai perusahaan. Kondisi alamiah (state of nature) mengacu
kepada kondisi masa depan yang tidak bisa dikendalikan oleh manajer yang akan memiliki
dampak signifikan atas tingkat kesuksesan atau kegagalan suatu strategi. Sebagai contoh,
perekonomian yang mungkin tumbuh pesat, normal, atau resesi di masa depan. Pengambil
keputusan tidak memiliki kendaki atas kondisi alamiah yang muncul dimasa depan, tetapi
kondisi masa depan ini jelas akan memengaruhi hasil dari suatu strategi yang dipilih oleh sang
manajer. Dengan demikian keputusan akan sangat tergantung pada pengetahuan dan estimasi
pembuat keputusan tentang bagaimana kondisi alamiah tertentu di masa depan akan
memengaruhi hasil dari suatu strategi tertentu (seperti pembuatan pabrik besar atau kecil).
Terakhir, matriks ganjaran adalah tabel yang memperlihatkan hasil-hasil yang mungkin terjadi
dari setiap strategi berdasarkan kondisi alamiah. Sebagai contoh, sebuah matriks ganjaran
mungkin memperlihatkan tingkat laba yang muncul jika perusahaan membangun pabrik kecil,
dan jika perekonomian akan tumbuh pesat, normal, atau resesi dimasa depan.

1.2 Metode-Metode Pengukuran Risiko

Ada beberapa metode pengukuran risiko (dominick salvatore, 2005:223-228)

1. Distribusi Probabilitas
Probabilitas (probability) suatu kejadian adalah peluang atau kemungkinan suatu
kejadian akan muncul. Sebagai contoh, jika kita mengatakan bahwa probabilitas
perekonomian tumbuh pesat pada tahun depan adalah 0,25 atau 25 persen, ini berarti
bahwa terdapat “1 peluang dalam 4” kondisi itu akan muncul. Dengan menampilkan
semua hasil atas suatu kejadian dan probabilitasnya masing-masing, kita mendapatkan
distribusi probailitas (probability distribution).
Konsep distriusi probabilitas sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi dan
membandingkan proyek-proyek investasi. Secara umum, hasil atau laba dari suatu
proyek investasi akan mencapai titik paling tinggi ketika kondisi perekonomian tumbuh
pesat dan akan berada di titik paling rendah selama resesi.
2. Deviasi Standar
Kita telah membahas bahwa semakin rapat distribusi probabilitas, semakin kecil resiko
dari suatu keputusan atau strategi. Alasannya, penyimpangan secara signifikan terhadap
hasil yang diperkiraan probabilitasnya semakin kecil. Kita dapat mengukur kerapatan
atau derajat penyebaran distribusi probabilitas dengan memakai devisiasi standar, yang
ditunjukkan oleh simbol sigma (σ). Jadi, divisiasi standar (standard divitiation)
mengukur tingkat penyebaran berbagai kemungkinan hasil dari nilai yang diperkirakan.
Semakin kecil nilai σ, semakin rapat distribusi, dan semakin kecil resiko.
3. Distribusi Normal
Distribusi probabilitas dari banyak strategi atau eksperimen merupakan distribusi
normal, sehingga probabilitas suatu hasil tertentu yang jatuh dalam kisaran tertentu
ditunjukkan oleh luas area diawah distribusi normal standar (standard normal
distribution).

Metode-Metode Lain Untuk Pengukuran Resiko


1. Pohon Keputusan
Pohon keputusan memperlihatkan urutan dari keputusan-keputusan manajerial yang mungkin
dan hasil yang di perkirakan dari setiap keputusan di bawah tiap situasi atau kondisi alamiah.
(dominick salvatore, 2005: 242)
2. Simulasi
Metode lain yang bisa dipakai untuk menganalisis situasi pengambilan keputusan kompleks
di dunia nyata yang melibatkan resiko adalah simulasi. Langkah pertama dalam simulasi adalah
pembuatan model matematis untuk pengambilan keputusan manajerial yang ingin
disimulasikan. Model ini, menggambarkan dalam bentuk matematis (yaitu, persamaan),
hubungan antara output dari komoditas dengan harganya; hubungan antara output, harga input,
dan biaya produksi
(dominick salvatore, 2005: 245)

1.3 Analisis Resiko Menggunakan Pohon Keputusan

Keputusan-keputusan manajerial yang melibatkan resiko biasanya dibuat tahap per


tahap, dimana keputusan dan kejadian berikutnya tergantung pada hasil dari keputusan dan
kejadian sebelumnya.

Pohon Keputusan (decision tree)

Pohon keputusan memperlihatkan urutan dari keputusan-keputusan manajerial yang


mungkin dan hasil yang di perkirakan dari setiap keputusan di bawah tiap situasi atau kondisi
alamiah. Karena urutan dari keputusan dan kejadian ditampilkan secara grafis sebagai cabang-
cabang pohon, teknik ini dinamakan dengan pohon keputusan. Pembuatan pohon keputusan
dimulai dengan keputusan-keputusan terawal dan bergerak maju dari waktu ke waktu melalui
serangkaian kejadian berbeda bisa terjadi, pohon akan bercabangsampai semua hasil mungkin
digambarkan. Dalam pembuatan pohon keputusan, kotak dipakai untuk menandai titik
pengambilan keputusan, sementara lingkungan menandai kondisi alamiah. Cabang-cabang
yang berawal dari kotak menggambarkan strategi alternatif atau tindakan yang terbuka bagi
perusahaan. Sebaliknya, cabang-cabang yang keluar dari lingkaran memperlihatkan berbagai
kondisi alamiah (dab probabilitas kemunculannya masing-masing) yang mempengaruhi hasil.

Probabilitas kemunculan tiap hasil yang memungkinkan adalah probabilitas bersama


atau probabilitas bersyarat (conditional probabilitas) dan diperoleh dengan mengalikan
probabilitas dari kondisi ekonomi tertentu dengan probabilitas dari reaksi harga spesifik dari
para pesaing.

1.4 Informasi Dalam Pengambilan Keputusan (asymmetric information dan moral


hazard)

1. Informasi Asimetris

Salah satu pihak dari transaksi (yaitu, pembeli atau penjual produk atau jasa) sering kali
memiliki sekidit informasi dibandingkan pihak yang kedua dalam hubungannya dengan
kuantitas dari produk atau jasa. Ini adalah kasus asimetris.salah satu contoh informasi asimetris
adalah pasar “barang rusak” (yaitu produk cacat seperti mobil bekas, yang banyak biaya
perbaikan dan tidak sebanding dengan harganya). (dominick salvatore, 2005:255)

Secara spesifik, penjualan mobil bekas tahu secara tepat kuantitas dari mobil yang mereka jual
tetapi calon pembeli tidak. Akibatnya, harga pasar untuk mobil bekas akan sangat tergantung
pada kualitas rata-rata dari mobil bekas yang tersedia untuk dijual. Ada juga istilah yang
dikenal dengan pilihan yang berlawanan (adverse selection) dimana adverse selection adalah
jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau lebih yang melangsungkan atau akan
melangsungkan suatu transaksi usaha, atau transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih
atas pihak-pihak lain. Adverse selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer
perusahaan dan para pihak dalam (insiders) lainnya lebih mengetahui kondisi kini dan prospek
ke depan suatu perusahaan daripada para investor luar.

2. Masalah bahaya moral (moral hazard)

Moral hazard adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak yang melangsungkan atau
akan melangsungkan suatu transaksi usaha atau transaksi usaha potensial dapat mengamati
tindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi-transaksi mereka sedangkan pihak-
pihak lainnya tidak. Moral hazard dapat terjadi karena adanya pemisahan pemilikan dengan
pengendalian yang merupakan karakteristik kebanyakan perusahaan besar.

Kegiatan yang dilakukan oleh manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham
maupun pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan di luar pengetahuan
pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin
tidak layak dilakukan.

Moral hazard mengacu pada meningkatnya probabilitas sakit, kebakaran, atau kecelakaan-
kecelakaan lain setelah individu di asuransikan. Individu akan mengambil lebih sedikit upaya
pencegahan sakit, kebakaran atau kecelakaan, dan ketika kerugian benar-benar terjadi, dia akan
cenderung membesar-besarkan kerugian. (dominick salvatore, 2005:256)

2.5 Karakter Pengambilan Keputusan Berdasarkan Resiko

Keputusan dalam keadaan tidak ada kepastian terjadi jika pengambilan keputusan dilakukan
tanpa mengetahui peluang kejadian tersebut. Pengambilan keputusan dalam keadaan tak
ada kepastian merupkan keadaan yang tidak diinginkan, akan tetapi justru situasi semacam
ini yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.Teknik-teknik yang dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan dalam keadaan tidak ada kepastian, antara lain:
1) Kriteria Laplace
Oleh karena peluang terjadinya beberapa kejadian tidak pasti di waktu yang akan
datangtidak diketahui, maka salah satu pendekatan yang bisa dipergunakan adalah
dengan memberi nilai yang sama bagi setiap kejadian, yaitu sebesar 1/k.
Selanjutnya hitung harapan payoff untuk masing-masing alternative. Alternatif dengan
nilai harapan terbesar merupakan keputusan yang harus diambil.Jadi pada criteria
Laplace digunakan asumsi bahwa peluang antar kejadian tak pasti sama, kemudian
digunakan nilai harapan pay off terbesar (maksmum).
2) Kriteria Maximin Wald
Kriteria maximin Wald didasarkan pandangan yang sangat pesimis (pengambil
keputusan menghindari resiko yang akan muncul) untuk suatu hasil yang akan
dicapai pada waktu yang akan dating. Dengan demikian kita harus mengharapkan
hasil terjelek (the worst out come) bagi setiap alternative tindakan yang akan dipilih.
Sehingga, payoff yang minimum untuk alternative dibandingkan dan alternative
yang memberikan payoff maksimum diantara payoff yang minimum tersebut
harus dipilih.Jadi pada criteria maksimin Wald didasarkan asumsi bahwa
pandangan pesimistik akan memaksimumkan kemungkinan pay off minimum.
3) Kriteria Maximax
Kriteria maximax didasarkan pandangan yang sangat optimis, sikap yang
agresif, optimis mengenai hasil yang akan dicapai di eaktu terbesar (maximum)
di antara yang terbesar.Jadi pada criteria maksimaks didasarkan pada
pandangan optimistic dan memaksimumkan kemungkinan pay off maksimum.
4) Kriteria Domain
Kriteria diminan sangat berguna untuk mengurangi atau memperkecil jumlah
alternative yang mungkin terlalu banyak. Akan tetapi criteria ini tidak selalu
menghasilkan alternative tindakan optimum yang unik. Suatu alternative dikatakan
didominasi (dominated) jika ada alternative lain yang menghasilkan suatu pay off
yang lebih tinggi (hasil yang lebih menguntungkan) tanpa memperhatikan kejadian
apapun yang terjadi. Selanjutnya kita hapus alternative-alternatif yang telah
terdominasi oleh alternative lain. Jika setelah proses penghapusan tinggal satu
alternative maka alternative yang tidak tehapuskan itu merupakan alternative
terbaik merupakan alternative optimum yang harus dipilih. Akan tetapi apabila sisa
alternative masih lebih dari satu maka criteria seperti maximin, maximax atau Laaplace
dapat digunakan.
5) Kriteria Hurwics
Merupakan criteria hasil kompromi antara criteria maximin dan maximax. Hurwics
mengusulkan suatu koefisien optimisme dengan symbol α (0 ≤α≤1) sebagai ukuran
tingkat oprimisme pengambilan keputusan. Jika α = 0 maka pengambilan keputusan
secara total pesimis (totality pessimist). Jika α = 1 maka pengambilan keputusan secara
total optimis. Menurut criteria Hurwics, pay off tertimbang (weight pay off) untuk
setiap alternative adalah sebgai berikut. Pay off tertimbang = α (pay off maximum) +
(1-α) pay off minimum. Alternatif yang terbaik (optimum) adalah alternatif dengan
harapan pay off tertimbang terbesar (maximum weight pay off). Jadi pada criteria
Hurwics pengambilan keputusan didasarkan pada koefisien optimistic dan pesimistik
untuk memaksimumkan pay off tertimbang.
6) Kriteria Minimax
Kriteria minimax sering juga disebut regret criterian, didasarkan atas konsep
kehilangan kesempatan (opportunity loss) dikembangkan oleh L.J. Savage. Menurut
Savege pengambil keputusan akan mengalami kehilangan kesempatan (penyesalan)
jika ia menghadapi kejadian tak pasti yang terjadi dan alternative yang terpilih
menghasilkan nilai pay off yang lebih kecil dari pay off maksimum yang mungkin bisa
dicapai untuk kejadian tak pasti tersebut. Jadi kehilangan kesepatan/penyesalan
(regret) merupakan selisih antara pay iff maksimum dengan pay off lainnya suatu
kombinasi antara tindakan dan kejadian tak pasti.Begitu tabel pay off selesai
dibentuk, dapat digunakan prinsip minimax yaitu meminimumkan kehilangan
kesempatan yang maksimum.Jadi pada criteria minimaks didasarkan pada
pandangan konservatif untuk meminimumkan kesempatan kehilangan atau kerugian
yang maksimum.
7) Kriteria Realisme
Kriteria realisme dikenal juga dengan kriteria Hurwicz, merupakan kriteria antara
maksimaks dan maksimin (antara optimis dengan pesimis). Kriteria realisme, hasil
keputusan dikalikan dengan koefisien optimisme, yaitu α (0 ≤ α ≤1).
Jika : α = 1 adalah sangat optimis
α = 0 adalah sangat pesimis
Ukuran realisme (UR) : UR = (hasil maks x α) +(hasil maks x 1-α)
8) Kriteria Regret
Kriteria regret merupakan perbedaan anta-ra hasil keputusan yang terbaik dengan hasil
keputusan yang lain. Menurut kriteria ini, pengambil keputusan akan mengalami suatu
kerugian apabila suatu kejadian terjadi menyebabkan alternatif yang dipilih kurang dari
pay-off maksimum.
Untuk menyelesaikan kasus dgn menggunakan kriteria regret dapat digunakan pe-
doman sebagai berikut :
 Tentukan nilai regret (opportunity loss) dengan jalan mengurangi nilai pay-off
maksimal baris dengan pay-off baris lainnya.
 Menentukan nilai regret maksimal tiap baris.
 Menentukan nilai minimaks, sebagai alternatif pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA

Dominick Salvatore. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Ed 5, buku 2


(terjemahan). Jakarta: Salemba Empat

http://iqbalfawaidfikri.blogspot.com/2013/04/pengambilan-keputusan-dalam_7960.html

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196412051990031-
BAMBANG_AVIP_PRIATNA_M/Makalah_Semnas_UPI_desember_09.pdf

Anda mungkin juga menyukai