Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FINAL

EKONOMI MANAJERIAL

OLEH:
Muhammad Thales Lahusaeni
MM. 22221045

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


PANCA BHAKTI PALU
PASCASARJANA
TAHUN 2023
1.Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian
Membuat suatu keputusan itu memang tidak mudah tapi gampang gampang susah. Keputusan

adalah hasil akhir dari sebuah pemikiran setelah melalui berbagai pertimbangan tentang baik

buruknya. Oleh karena itu pentingnya analisis dalam pengambilan keputusan. Karena akibat

dari tindakan umumnya belum bisa diketahui. Dalam hal ini saya mencoba menyajikan

bagaimana langkah yang perlu kita lakukan, sehingga kita bisa melakukan keputusan yang

benar dan meminimalisir resiko. Apalagi jika teman-teman merupakan seorang pemimpin.

Misal anda menjadi pemimpin perusahaan, dalam hal ini kita harus bisa menentukan

keputusan yang tepat buat perusahaan agar meminimalisir risiko dari keputusan yang

diambil. Dalam hal ini, peluang dihubungkan dengan bermacam macam keadaan. Kita dapat

menunjuk keputusan untuk kepastian, risiko dan ketidakpastian, tergantung pada seberapa

banyak kita mengetahui keadaan (state of nature).

Keputusan adalah suatu kesimpulan dari suatu proses untuk memilih tindakan yang terbaik

dari sejumlah alternatif yang ada. Sedangkan pengambilan keputusan adalah proses yang

mencakup semua pemikiran dan kegiatan yang dipadukan guna membuktikan dan

memperlihatkan pilihan terbaik tersebut. Oleh karena itu teori keputusan adalah suatu teknik

analisis yang berkaitan dengan pengambilan keputusan melalui bermacam-macam model.

Secara khusus pengambilan keputusan menghendaki sejumlah sasaran dan tujuan, sejumlah

alternatif tindakan, resiko atau perolehan dan tiap alternatif yang berlainan dan kriteria

pemilihan yang dapat memperhatikan tindakan yang terbaik.

Teknik pengambilan  keputusan dapat diklasifikasikan dengan cara melihat kondisi atau

situasi yang ada pada saat keputusan itu diambil. Berdasarkan metode ini keputusan dapat

dibedakan menjadi empat model, yaitu:


Model keputusan dalam Kondisi Pasti. Model ini adalah model yang paling dasar biasanya

disebut dengan model deterministik, mengasumsikan bahwa kejadian-kejadian yang akan

datang disamping datanya dapat ditentukan dengan pasti juga terjadinya tidak akan

menyimpang dari apa yang diperkirakan. Keputusan ini diasumsikan juga berlaku atas

perkiraan tentang apa yang dihasilkan atau diakibatkan oleh masing-masing alternatif

keputusan

Model keputusan dalam Kondisi Resikoadalah setiap alternatif keputusan memiliki

kemungkinan kejadian yang lebih dari satu. Banyaknya kemungkinan kejadian hasil atau

akibat dari pelaksanaan masing-masing alternatif keputusan tersebut pada umumnya

ditimbulkan oleh adanya ketidaksempurnaan data yang dipergunakan sebagai dasar analisis.

Perlu diperhatikan bahwa untuk bisa dikatagorikan sebagai model keputusan dengan resiko

besarnya probabilitas kemungkinan kejadian dari satu alternatif keputusan harus diketahui.

Model keputusan dalam Kondisi Tidak Pastiadalah setiap alternatif keputusan memiliki

kemungkinan kejadian lebih dari satu. Perbedaan model keputusan dengan ketidak pastian

terhadap model dengan resiko terletak pada probabilitas kejadian dari setiap alternatif

keputusan. Model keputusan dengan resiko, probabilitas dari setiap kemungkinan kejadian

untuk setiap alternatif keputusan dapat diketahui. Sebaliknya dalam model keputusan dengan

ketidakpastian besarnya probabilitas kejadian tidak diketahui.

Model keputusan dengan Kondisi Konflik adalah model pengambilan keputusan dimana

pengambil keputusan lebih dari satu. Dengan kata lain ada pihak lain yang memiliki

kepentingan yang berlawanan. Dalam hal ini pengambil keputusan perlu memperhatikan

reaksi pihak lain terhadap keputusan yang dibuatnya. Yang dimaksud pihak lain dalam model

keputusan ini adalah para pemegang saham, serikat kerja, pesaing, distributor perusahaan
yangsifatnya dominan dan sebagainya.

Model keputusan yang ditekankan pada pembahasan disini adalah model keputusan yang

berkaitan dengan kondisi keputusan dalam ketidakpastian dan resiko.

Model Keputusan Dalam Kondisi Ketidakpastian

Model keputusan dalam kondisi ketidakpastian disebut pula dengan model Keputusan Tanpa

Probabilitas. Sebuah kondisi pengambilan keputusan mengandung beberapa komponen,

yaitu keputusan itu sendiri dan kejadian yang dapat terjadi dimasa yang akan datang, dikenal

sebagai Kondisi Dasar (State of Nature). Pada saat keputusan dibuat, pengambil keputusan

tidak yakin atas kondisi dasar yang akan datang dan tidak memiliki kendali atas kondisi dasar

tersebut.

2. Ruang lingkup eknonomi manajerial


 Terkait dengan teori ekonomi

Dalam ekonomi manajerial setiap tindakannya didasarkan pada teori ekonomi baik

itu mikro ataupun kebijakan ekonomi makro. Mengingat segala bentuk aktivitas

ekonomi menyentuh semua aspek dari yang kecil hingga yang besar. Teori ekonomi

ini bertindak sebagai alternatif untuk memprediksi segala kemungkinan yang akan

terjadi sehingga strategi dan persiapan yang dipersiapkan oleh masing-masing pihak

tepat sasaran dan tentunya mampu mengembangkan perekonomian.

 Terkait dengan ilmu keputusan

Inti atau fokus ekonomi manajerial adalah bagaimana seorang pihak atau kelompok

mampu memutuskan apa yang terbaik bagi mereka dan orang lain. Dimana dengan

adanya ekonomi manajerial, semua pihak mampu mengambil keputusan secara cepat

dan tepat.
 Terkait dengan ilmu administrasi bisnis

Ekonomi manajerial tidak bisa dilepaskan dengan fungsi administrasi bisnis, dimana

meliputi akutansi, pemasaran, produksi, SDA dan SDM serta lainnya. Hal-hal

tersebut tentunya dibutuhkan dalam ekonomi manajerial dalam menjalankan tugas

dan tanggung jawabnya dengan baik.

3. Manfaat Ekonomi manajerial bagi suatu organisasi

Penerapan ekonomi manajerial oleh manajer dapat menghasilkan hal-hal sebagai berikut :

1. Mengevalusai kebijakan manajerial masa lalu apakah telah sesuai atau perlu perbaikan.

Kebijakan-kebijakan yang telah diambil dan dijalankan dalam operasional perusahaan

terkadang tidak relevan dengan kondisi pasar yang berubah-ubah. Karena itulah evaluasi atas

kebijakan tersebut sangat diperlukan guna diadakannya suatu perbaikan atau pengambilan

keputusan baru yang disesuaikan dengan masalah saat ini.

2. Membantu para manajer mengenal dan melakukan identifikasi terhadap kekuatan dan

kelemahan ekonomi yang bisa memengaruhi perusahaan

3. Menetapkan kebijakan keputusan yang sesuai dengan standar operasional perusahaan. Setiap

perusahaan memiliki standar operasional yang berbeda antara satu dengan yang lain.

Kebijakan serta peraturannya pun berbeda, disesuaikan dengan bidang atau jenis perusahaan,

visi dan misi perusahaan, para pelaku dalam hal ini adalah manajer,

4. Mengidentifikasi biaya-biaya agar seefisien mungkin

5. Menetapkan harga jual produk yang sesuai guna pencapaian laba bersih yang maksimal
6. Membantu dalam menghadapi fluktuasi kondisi pasar yang memengaruhi permintaan barang,

harga jual, dan laba

7. Membantu manajer dalam memahami lingkungan ekonomi perusahaan

Anda mungkin juga menyukai