Anda di halaman 1dari 12

Teori Pengambilan Keputusan

Definisi Pengambilan Keputusan

 Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas.

 Keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus
dapat menjawab pertanyaan : tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang
dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan pun dapat merupakan
tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana awal. Keputusan
yang baik pada dasarnya dapat digunakan untuk membuat rencana dengan baik pula.

 Keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan
satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalahyang
dihadapinya,

Pentingnya peranan pengambilan keputusan

 Setiap keputusan harus dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan oleh pengambil


keputusan itu. Tetapi pelaksanaan keputusan tidak terletak pada kekuatan fissik dan
bukan berdasarkan ancaman lainnya apapun, kecuali dalam keadaan luar biasa atau
terpaksa. Pelaksana an keputusan lebih ditekankan pada sifat kepemimpinan dari orang
yang mengambil keputusan Pengambilan keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak
secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Masalahnya terlebih dahulu harus
diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannyaharus berdasarkan
pemilihan alternatif terbaik dari alternatif alternatif yang ada.

Pengertian Pengambilan Keputusan sebagai ilmu dan seni

 Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni yang harus dicari, dipejari, dimiliki,
dan dikembangkan secara mendalam setiap orang

 Pengambilan keputusan disebut sebagai seni karena kegiatan tersebut selalu


dihadapkan pada sejumlah peristiwa yang memiliki karakteristik keunikan

 Pengambilan keputusan yang merupakan seni selalu terikat padatujuan yang hendak
dicapai, jenis masalah yang dihadapi, serta faktor faktor lingkungan yang
mempengaruhi.
TIPE KEPUTUSAN

1. Programmed Decision

Prosedur khusus yang dikembangkan menangani untuk masalah yang rutin dan berulang-
ulang.

2. Nonprogrammed Decision

Keputusan yang bersifat baru dan tdk terstruktur, diperlukan pada situasi permasalahan
yang unik dan komplek.

Perbandingan Tipe keputusan

Asasasasas

Perbedaan lainnya

Asasasas

Tipe keputusan lain

ADA DUA TIPE :

1. Atas dorongan pencapaian tujuan

2. Atas tarikan dari tuntutan lingkungan

MODEL: DORONGAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN


 Cara pandang ini merupakan pencerminan pengambilan keputusan yang lebih cenderung
ditarik oleh perubahan lingkungan bisnis.

 Cara pandang ini menujukan kepasifan dari pengambil keputusan dimana .

 Pengambilan keputusan atas dasar cara pandang ini berangkat dari terdapatnya sesuatu
yang harus diselesaikan dan terdapat masalah yang harus dipecahkan. Sesuatu yang harus
diselesaikan menyiiratkan keberadaan karakteristik: rutinitas maupun tidak. Sedang
masah yang harus diselesaikan menandakan bahwa keputusan muncul ditarik oleh
kekuatan lingkungan .keputusan yang muncul terprogram maupun tidak terprogram

 Cara pandang ini iebih cenderung dibentuk oleh lingkungan menghasilkan tipe
pengambilan keputusan yang diistilahkan sebagai pengambilan keputusan yang ditarik
lingkungan

MODEL:TARIKAN TUNTUTAN LINGKUNGAN

 Keputusan untuk menciptakan pasar baru, menciptakan cara pandang baru melalui
metode periklanan, melakukan investasi atas teknologi baru dan keputusan rutin untuk
menciptakan model manajemen baru
Pengambilan Keputusan :Tiga kajian utama dalam teori dan perilaku organisasi

Pengambilan keputusan dalam tiga kajian utama

1. Masalah tentang perwakilan

2. Masalah komunikasi

3. Masalah pengambilan keputusan

3 (tiga) pokok kajian masalah dalam lingkup organisasi ini akan selalu berputar pada poros
pencapaian visi dan misi organisasi dan ketinganya memiliki hubungan saling terkait

Masalah tentang perwakilan

 Hubungan kerja, relasi penugasan yang terjadi merupakan inti masalah perwakilan

 Munculnya conflic of interst

Organisasi yang efektif dinilai dari keberhasilannya meminimalkan masalah perwakilan dan
mewujudkan serta memaksimalkan mekanisme perwakilan yang ideal

Masalah komunikasi

 Komunikasi yang baik terbangun melalui penerapan sebuah sistem yang canggih

 Membuat sistem informasi dan komunikasi canggih hanya dapat muncul bila desin,
struktur, dan budaya organisasi terbentuk dengan baik

bila arus komunikasi berjalan dengan baik dalam bangun struktur organisasi , maka
sistem akan mengalir lancarkan informasi kedalam dan keluar organisaasi.

Masalah Pengambilan Keputusan

 Organisasi sebagai sebuah mesin pembuat keputusan maka seluruh anggota organisasi
merupakan bagian dari mesin yang selalu dan hanya selalu membuat keputusan setiap
saat
 Pengambilan keputusan oleh manager untuk menjawab tantangan tentang : bagimana
arus perputaran sumberdaya dilakukan, bagimana mencapai nilai kebermanfaatan atas
alokasi seluruh sumber daya? Bagimana organisasi dapat menyeimbangkan keinginan
untuk meraih tujuan dengan kelangkahan sumber daya?

 Keputusan yang baik dapat dilihat dari seberapa besar sumberdaya berhasil dialokasikan
pada kegiatan yang mendatangkan manfaat bagi organisasi dan meningkatkan nilai bagi
pemilik organisasi.

Keputusan Yang Baik : bagimana didefinisikan

 Keputusan yang baik merupakan keputusan yang mempersempit jenjang peristiwa yang
diharapkan dengan peristiwa yang terjadi. Semakin kecil jenjang antara hasil yang
diharapkan dengan kenyataan, maka semakin berkualitas sebuah keputusan demikian
juga sebaliknya

 Sesuatu yang baik menurut kita dan kita putuskan baik , tentunya kita harapkan akan
terjadi baik pula. Dalam kondisi tersebut terjadi kesesuaian harapan dan kenyataan.
 Sesuatu yang buruk namun telah kita putuskan untuk dipilih kita harapkan akan memiliki
peluang yang baik. kondisi ini merupakan harapan tertinggi dari pengambilan keputusan.

 Pengambilan keputusan merupakan masalah penting tentang perhitungan tingkat peluang


terjadinya suatu peristiwa yang diharapkan.

 kerumitan lingkungan dan ketidakpastian masa depan adalah faktor utama penyebab
munculnya pandangan tingkat peluang ini

 Kehendak bebas menegaskan bahwa hasil atau kenyataan dari sebuah peristiwa yang
diharapkan tidak dapat diketahui baik buruknya.

 Implikasi dari tabel diatas adalah manusia harus memiliki kemampuan yang mendalam
tentang proses keputusan dan bagimana melaksanakan keputusan yang baik.

 Keputusan harus didasarkan atas pemahaman yang mendalam dan menyeluruh terhadap
masalah.

 Bahwa setiap tindakan yang kita lakukan, prosesuntuk mewujudkan peristiwa yang kita
perkirakan merupakan syarat utama bagi terwujudnya peristiwa yang menguntungkan

Pengambilan keputusan yang baik terdapat indikator atau kondisi :

1. Indentifikasi dan isolasi masalah utama

2. Penentuan alternatif solusi dan tindakan yang sesuai dan memungkinkan

3. Pengunaan metode penentuan masalah dan solusi yang tepat

4. Penentuan sejumlah konsekuensi dari dan tindakan yang akan diambil

5. Pemilihan alternatif solusi dan tindakan yang paling optimal

6. Penentuan strategi lanjutan atas solusi dan tindakan

7. Keputusan diambil/diepakati bersama secara mutlak


FAKTOR – FAKTOR PENENTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 Masalah proses pengambilan keputusan terletak dari pengaturan tentang bagimana tujuan
hendak kita capai itu terwujud dengan melalui dukungan informasi, data yang terolah
secara akurat.

 Pengambilan keputusan menandakan kondisi dimana terdapattujuan yang hendakdicapai,


tindakan manusia untuk mencapainya, ketidakpastian dan resiko, serta terdapat sejumlah
peristiwalain hasil tindakan pelaku lainnyadalam jalurkegiatan yang sama dan sejumlah
peristiwa eksternal

 Pengambilan keputusan yang didasarkan atas informasi, ilmu pengetahuan mendorong


kita untuk memahami dengan baik landasan filosofi.

 Landasan filosofi yang kita gunakan kala berpikir danmengambil tindakan akan
mendorong kita untuk masuk dalam bidang studi tentang metode pengambilan keputusan
atas dasar pengetahuan.

Faktor faktor pengambilan keputusan dalam mengolah informasi dan ilmu pengetahuan :

 Terdapat banyak variabel yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

 Ilmu pengetahuan berkembang secara terus menerus sehingga tidak ada pelaku bisnis
menguasai ilmu pengetahuan secara mutlak.

 Kompetisi dalam lingkup global dan lokal semakin ketat sehingga mendorong kita makin
kreatif

 Setiap pelaku bisnis memiliki kemapuan seragam dalam menguasi proses dan alat
pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan yang handal

keputusan paling utama adalah apabila manager bertindak, membuat keputusan tidak saja
berlandaskan masalah, namun membuat keputusan untuk menghindari terjadinya peristiwa
yang tidak diinginkan.

Faktor – Faktor Penentu Pengambilan Keputusan

Scscxzcxzcz

1.

2,
3,

Dari tabel tersebut bisa didapatkan ;

 Kecerdasan manajer dalam membuat keputusan terletak dari kemampuan mereka untuk
menetapkan dan merinci masalah serta tantangan utama apa yang akan mereka hadapi,
dan bukan hanya masalah atau tantangan yang sudah ada.

 Tindakan pertama dikaitkan dengan kemampuan untuk meramal perubahan variabel


lingkungan masa depan dan membuat keputusan yang kelak akan mengantisipasi
perubahan tersebut

 Tindakan kedua merupakan langkah mengantisipasi masalah yang sudah ada

 Keputusan yang terbaik terletak dari kemampuan manajer meminimalkan resiko yang
akan menimpa organisasi. Keputusan yang terbaik juga menandakan keahlian manajer
dalam meramal peristiwa peristiwa yang akan terjadi dan mempersiapkan sejumlah
strategi untuk mengantisipasi peristiwa tersebut baik peristiwa baik maupun buruk.
DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :

(1). Intuisi : suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman
yang terseleksi.

Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi atau perasaan memiliki sifat subjektif,
sehingga mudah terkena pengaruh

Kebaikan pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :

(2). Pengalaman

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan


praktis. Karena pengalaman seseorang dapat mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat
memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena
pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja
mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.

(3). Fakta

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,


solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat
lebih tinggi, sehingga orang dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela
dan lapang dada.

(4). Wewenang

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan


terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah
kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan we-wenang juga memiliki beberapa
kelebihan dan kelemahan.

(5). Rasional

Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan ber-sifat


objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas
kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai dgn apa yg diinginkan.
(6). Waktu

(7). Kepraktisan

(8). Pelembagaan

(9). Kegiatan berikutnya.

Jenis-jenis Pengambilan Keputusan

Berdasarkan program atau regularitas :

(1). Pengambilan keputusan terprogram atau terstruktur, yaitu pengambilan keputusan yang
sifatnya rutinitas, berulang-ulang, dan cara menanganinya telah ditentukan.

Pengambilan keputusan terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yg


terstruktur melalui :

a. Prosedur : yaitu serangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan yang harus di-ikuti oleh
pengambil keputusan

b. Aturan : yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilaku-kan
oleh pengambil keputusan

c. Kebijakan : yaitu pedoman yang menentukan parameter untuk membuat keputusan.

Berdasarkan Tingkat Kepentingannya :

Pada umumnya suatu organisasi memiliki hie-rarki manajemen. Secara klasik, hierarki ini
terbagi 3 (tiga) tingkatan, yaitu :

(1). Manajemen Puncak yang berkaitan dengan

masalah perencanaan yang bersifat strate-

gis (strategic planning). Pada manajemen

puncak keputusan yg diambil adalah kepu-

tusan strategis.

(2). Manajemen Menengah, yaitu menangani

permasalahan kontrol/pengawasan yang

sifat pekerjaannya lebih banyak pada ma-

salah administrasi. Pada manajemen me-


nengah ini keputusan yang diambil adalah

keputusan administrasi/taktis. Keputusan

ini adalah keputusan yg berkaitan dengan

pengelolaan sumberdaya.

(3). Manajemen operasional, yaitu berkaitan dg

kegiatan operasional (kegiatan operasi

harian). Keputusan yang diambil pada

manajemen operasional disebut keputusan

operasional.

Berdasarkan Tipe Persoalan :

(1). Keputusan internal jangka pendek, yaitu keputusan yang berkaitan dengan kegiatan
rutin/operasional seperti : pembelian bahan baku, penentuan jadwal produksi.

(2). Keputusan internal jangka panjang, yaitu keputusan yang berkaitan dengan perma-salahan
organisasional seperti : perombak-an struktur organisasi, perubahan departe-men.

(3). Keputusan Eksternal Jangka Pendek, yaitu kepu-tusan yang berkaitan dengan semua
persoalan yg berdampak dgn lingkungan dalam rentang waktu yang relatif pendek, seperti :
mencari subkontrak untuk suatu permintaan khusus.

(4). Keputusan Eksternal Jangka Panjang, yaitu kepu-tusan yg berkaitan dengan semua persoalan
dgn lingkungan dalam rentang waktu yg relatif pan-jang, seperti : merger dengan perusahaan lain
dan ini bersifat strategis.

Berdasarkan lingkungannya :

(1). Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, yaitu pengambilan keputusan dimana
berlangsung hal-hal :

a. Alternatif yg harus dipilih hanya memiliki

satu konsekuensi/jawaban/hasil. Ini berarti hasil dari setiap alternatif tindakan tsb dapat
ditentukan dengan pasti.

b. Keputusan yg diambil didukung oleh informasi/data yg lengkap, shg dapat diramal-

kan secara akurat hasil dari setiap tindak-an yg dilakukan.


c. Dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yg akan ter-

jadi di masa yg akan datang.

d. Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin,

karena kejadian tertentu di masa yg akan datang dijamin terjadi.

e. Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yg beresifat

deterministik.

e. Teknik penyelesaiannya/pemecahannya biasanya menggunakan antara lain : teknik


program linear, model transportasi, model penugasan, model inventori, model antrian, model
network.

Anda mungkin juga menyukai