1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hampir setiap saat manusia selalu membuat atau membuat keputusan dan
melaksanakannya. Sebuah tindakan sadar percerminan dari pengambilan keputusan dalam
pikirannya. Sehingga sebuah keputusan terlihat sudah biasa bagi manusia. Manusia sudah
mempunyai pengalaman yang luar biasa dalam melakukan pengambilan keputusan. Suatu masalah
keputusan memiliki suatu lingkup yang berbeda 1 dengan masalah lainnya. Perbedaan ini menonjol
terutama karena ada masalah harapan dan kenyataan. Dimana keputusan yang dipilih harus sesuai
dengan hasil diperoleh. Kadang hasil yang diperoleh dipengaruhi oleh faktor yang bisa kita
kendalikan dan faktor yang tidak bisa kita kendalikan.
Namun untuk permasalahan dengan pengambilan keputusan yang kecil memang kita tidak
terasa akibatnya. Namun bagaimana jika suatu masalah dengan permasalahan yang
dipertanggungjawabkan. Lalu bagaimana untuk suatu keputusan yang membutuhkan tanggung
jawab. Apalagi ditambah dengan adanya sebuah audit. Dalam lingkup manajemen terutama
menekankan pada manajemen usaha dan proyek, sebuah masalah memang selalu muncul dan
permasalahan tersebut merupakan permasalahan yang harus diselesaikan dan
dipertanggungjawabkan. Untuk itu permasalahan tersebut perlu penyelesaian. Namun apakah
pemilihan tersebut hanya mengandalkan intuisi saja. Tidak semudah itu. Perlu sebuah pendekatan
yang sistematis.
Dengan adanya pendekatan yang sistematis, maka keputusan tidak hanya dibuat akan tetapi
juga akan diungkap oleh semua pihak. Ini berarti prosedur sistematika-nya jelas, masuk akal dan
seluruh tahapannya mengikuti urutan yang benar dan kesimpulan akhirnya berupa hasil konsisten
dari seluruh proses. Pendekatan formal ini yang disebut dengan Analisa Keputusan. Misalnya
perusahaan berencana untuk mengembangkan sebuah produk. Maka keputusan ini harus jelas.
Dengan analisa keputusan kita sudah bisa untuk merencanakan sebuah hasil. Untuk ini banyak sekali
metode-metode untuk menentukan sebuah keputusan. Kita bisa menggunakan pemrograman linear,
pemrograman dinamis, analisa jaringan, Analytical Hierarchy Process (AHP) dan juga metode-
metode yang lain yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada. Untuk melakukan analisa
keputusan dapat diterapkan untuk masalah yang unik, tidak pasti jangka panjang dan kompleks.
1
dendam, kemalasan karyawan dalam bekerja diakibatkan tidak adanya keadilan dan pekerjaan tidak akan
maksimal.
2
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan
Setiap keputusan yang akan diambil harus memperhatikan aspek-aspek yang terlibat, karena
keputusan yang akan kita ambil tidak hanya melibatkan kita saja, tetapi berkaitan dengan aspek lain
yang tidak dapat dipisahkan. Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau
keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di
antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan
satu pilihan final [1]. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan atau alternatif
dan pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice, yang menyatakan dalam
kehidupan sehari-hari manusia melakukan atau membuat pilihan-pilihan di antara sejumlah
alternatif. Pilihan-pilihan tersebut biasanya berkaitan dengan alternatif dalam penyelesaian masalah
yakni upaya untuk menutup terjadinya kesenjangan antara keadaan saat ini dan keadaan yang
diinginkan.
Dalam tahap ini reaksi individu yang satu dengan yang lain berbeda-beda sesuai dengan
kondisi masing-masing individu. Ada individu yang dapat segera menentukan sikap terhadap
pertimbangan yang telah dilakukan, namun ada juga individu lain yang tampaknya mengalami
kesulitan untuk menentukan sikapnya.
2) Tingkat pendidikan;
3) Personality;
4) coping, dalam hal ini dapat berupa pengalaman hidup yang terkait dengan permasalahan
(proses adaptasi); dan
5) Culture. Hal senada dikemukakan Siagian (1991) bahwa terdapat aspek-aspek tertentu
bersifat internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan .
3
Pada dasarnya keputusan pertama yang sangat penting dan strategis yang dibuat
wirausahawan adalah keputusan berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengan mendirikan dan
mengelola serta mengembangkan perusahaan. Banyak orang pintar dan kreatif yang mau bekerja
keras, tetapi sedikit di antaranya yang berani dan merasa yakin akan lebih berhasil dalam hidupnya
dengan merintis dan mendirikan perusahaan. Pada umumnya mereka lebih memilih kehidupan
sebagai pegawai atau karyawan, terutama karena resikonya lebih kecil dibanding kehidupan
wirausahawan. Sedangkan mereka tidak pernah berpikir bahwasanya wirausaha adalah jalan yang
terbaik untuk menggapai suatu kesuksesan. Karena dengan wirausaha maka seseorang berbuat
kebaikan baik itu untuk dirinya maupun orang lain, karena dia memenuhi kebutuhan masyarakat.
1. Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional ini juga didasarkan atas pertimbangan teoritis. Kebanyakan yang
menggunakan pendekatan ini mereka para wirausahawan (pengusaha) yang memiliki Basik
Akademisi. Mereka memang sudah memiliki dasar pengetahuan manajerial yang baik, paling tidak
mereka memiliki kerangka berfikir yang analisis. Sedangkan bagi kebanyakan pengrajin atau mereka
yang tidak memiliki pengetahuan manajerial yang cukup, lebih mengandalkan pendekatan yang
kedua yakni pendekatan pada naluri atau instink.
2. Pendekatan Naluri/Instink
Pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas pengalaman-
pengalaman yang selama ini dijalaninya; sebagai contoh, pengrajin souvenir pernikahan akan
membuat produk lebih banyak dari biasanya pada bulan ‘Besar’ (kalender Jawa), karena pada bulan
tersebut orang banyak melangsungkan acara pernikahan, dan sebagainya.
3. Pendekatan Kombinasi
Pendekatan kombinasi antara rasional dan naluri adalah pendekatan dalam pengambilan
keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional. Cara kombinasi tersebut
adalah cara yang lebih banyak dipakai dalam praktek, terutama oleh para wirausahawan terutama
karena cara tersebut lebih praktis dan juga lebih cepat. Seperti diketahui keberanian dan kecepatan
dalam membuat keputusan merupakan kunci keberhasilan seorang wirausahawan, hal ini
dimaksudkan agar tidak kalah dalam menangkap dan merebut peluang bisnis yang kadang
datangnya tidak diduga.
G. R. Terry :
Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria
4
tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
Claude S. Goerge, Jr :
Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu
kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternatif.
Siagian:
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan
fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.
4. Probability; Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal
tidak normal.
Menurut G. R. Terry:
5
5. Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
1. Aktivitas intelegensia
Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang mengharuskan keputusan dipilih atau
tidak.
2. Aktifitas desain
Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas intelegensia untuk mencapai
tujuan.
Aktifitas desain meliputi :
- menemukan cara-cara/metode
- mengembangkan metode
3. Aktifitas pemilihan
Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam pengambilan keputusan yang ada.
Pemilihan ini berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan.
Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan keputusan
adalah :
b. Menyusun alternatif
c. Menganalisis alternatif
6
BAB
3
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Pemimpin yang sukses juga pasti memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan yang
tepat dan bijak. Ebook yang berjudul Kiat Mengambil keputusan ini mengungkapkan
aktualisasi sikap dan perilaku kewirausahaan yang harus dimiliki melalui pemahaman
masalah, merumuskan masalah dan mengambil keputusan dengan tepat dan benar.
Sebab, merumuskan masalah adalah perencanaan dan keputusan yang strategis. kita semua
memiliki kekhasan kompetensi tertentu dipersiapkan sebagai tenaga praktek medium untuk
memasuki dunia industri dan teknologi, Manajemen dan Bisnis, serta mengembangkan
kesejahteraan sosial dan pariwisata masyarakat. Akhirnya kita mampu ikut dalam kegiatan
ekonomi secara luas.
7
3.2 Saran
Masa remaja merupakan saat seseorang mengalami perkembangan bermakna dalam hidupnya,
yaitu peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Sama seperti tahap perkembangan lainnya, remaja
juga memiliki tugas perkembangan. Tugas perkembangan yang berkaitan erat dengan masalah
dalam penelitian ini adalah tugas dimana remaja harus memilih dan mempersiapkan diri pada suatu
pekerjaan atau jabatan. Tugas memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan atau jabatan
bagi remaja akhir dirasa peneliti penting terutama ketika remaja berada di bangku SMA kelas 3 dan
akan memasuki perguruan tinggiMerancang jenjang karier merupakan hal yang kompleks (Ferrett,
1996; Michelozzi, 1996 dalam Santrock, 1999). Kesulitan, kebingungan dan ketakutan terasa ketika
harus memilih dan memutuskan jurusan di perguruan tinggi. Kurangnya informasi akan jurusan dan
lapangan kerja yang akan dihadapi oleh remaja ketika mereka lulus menambah kekhawatiran remaja
dalam pengambilan keputusan tersebut (Santrock, 2002).
Menurut Siagian (1990), pengambilan keputusan merupakan suatu proses dimana seseorang
menjatuhkan pilihannya dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Menurut Robbins (2001), ada
enam tahap dalam pengambilan keputusan yaitu : menetapkan masalah, mengidentifikasi kriteria,
memberi bobot kriteria, mengembangkal alternatif, memberi bobot alteratif dan memilih alternatif
terbaik. Masalah yang dihadapi remaja dalam merancang jenjang karier mulai menarik perhatian
pengamat pendidikan dan Stevenson, Kochanek & Schneider menyarankan pihak sekolah untuk
memfasilitasi siswa mereka dengan informasi yang dibutuhkan seperti memberi tes bakat minat
yang dilengkapi dengan saran-saran jurusan apa saja yang memenuhi kriteria untuk dipilih oleh siswa
yang bersangkutan (Stevenson, Kochanek & Schneider, dalam Santrock, 2002).
Dalam wawancara dengan kepala sekolah SMAK Yusuf (Agustus, 2005), ternyata saran yang
diberikan oleh Stevenson.
8
Daftar Pustaka
http://smsrsd-infopenting.blogspot.com/2010/12/pengambilan-keputusan-usaha.html di
akses pada hari Senin 09 Januari 2011.
http://cintaumiku.blogspot.com/2010/02/teknik-pengambilan-keputusan.html di akses pada
hari Senin 09 Januari 2011.
http://aguswibisono.com/2010/analisa-keputusan/ di akses pada hari Senin 09 Januari 2011.
http://agus.blogchandra.com/konsep-pengambilan-keputusan-dalam-manajemen-
pendidikan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengambilan_keputusan di akses pada hari Senin 09 Januari
2011.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090518074655AARgezl di akses pada
hari Selasa 10 Januari 2011.
http://agrimaniax.blogspot.com/2010/05/pengambilan-keputusan-dalam-
manajemen_24.html di akses pada hari Selasa 10 Januari 2011.
http://www.pusatgratis.com/ebook-gratis/ebook-kiat-sukses/kiat-mengambil-
keputusan.html di akses pada hari 10 Januari 2011.
9
10