Anda di halaman 1dari 6

DECISION MAKING STRATEGY

Saya akan membahas mengenai pengambilan keputusan atau decision making.


Dalam kehidupan, kita selalu dihadapkan dengan berbagai masalah ataupun pilihan
sehingga kita perlu mengambil keputusan yang terbaik.
Kalian pernah kan berada pada dua pilihan atau lebih yang sulit? Semacam bimbang
gitu harus mengambil langkah yang mana.
Nah, kalian berada pada e-book yang tepat! Sebelum masuk ke tahap gimana cara
pengambilan keputusan yang bijak, kita pahami dulu ya apa itu pengambilan keputusan alias
decision making.
Decision making adalah proses pemikiran dalam pemilihan beberapa alternatif atau
kemungkinan yang paling sesuai dengan nilai-nilai atau tujuan individu
Pengambilan keputusan didefinisikan secara universal sebagai pemilihan alternatif.
Ahli teori keputusan dan organisasi Herbert A. simon mengonseptualisasikan proses
pengambilan keputusan menjadi 3 tahap utama.
Yang pertama adalah aktivitas intelegensi
Intelegensi berasal dari pengertian militer “intelligence, Simon mendiskripsikan tahap
awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan
keputusan.
Yang kedua adalah aktivitas desain
Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan
analisis masalah.
Yang ketiga yaitu aktivitas memilih
Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih
tindakan tertentu dari yang tersedia.
Langkah pengambilan keputusan menurut Minĵberg dan koleganya yaitu sebagai
berikut.
Pertama, tahap identifikasi. Dimana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan
diagnosis dibuat.
Kedua tahap pengembangan. Dimana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar
yang ada atau mendesain solusi yang baru.
Ketiga yaitu tahap seleksi : Dimana pilihan solusi dibuat. Ada 3 cara pembentukan
seleksi: dengan penilaian pembuatan keputusan dibuat berdasarkan pengalaman atau intuisi,
dengan tawar menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua
manuver politik yang ada.
Setelah keputusan diterima secara formal otorisasi pun dibuat.Perlu dicatat bahwa
pengambilan keputusan merupakan proses dinamis, terdapat banyak celah berupa umpan balik
dalam setiap tahap. Proses dinamis ini mempunyai implikasi perilaku dan strategi pada
organisasi. untuk mendapatkan hasil atau solusi mengenai prediksi masa depan.
Sebuah organisasi atau perusahaan pada dasarnya sangat bergantung pada keputusan
yang diambil oleh pihak manajemennya.
Berdasarkan masalah yang dihadapi, pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi dua
jenis. Apa tuh?
Yang pertama yaitu keputusan yang diprogramkan (Program Decision).
Keputusan yang diprogramkan merupakan keputusan yang dibuat pada kondisi atau
hal-hal yang bersifat rutin dan sering terjadi dengan menggunakan prosedur operasi standar
atau SOP.
Keputusan ini efektif dalam menangani masalah sehari-hari pada organisasi.
Contohnya, seperti permintaan cuti karyawan, permintaan pembelian peralatan kantor,
ataupun permintaan lembur karyawan.
Begitu keputusan diambil, program akan menentukan proses atau prosedur yang harus
diikuti ketika situasi yang sama terulang kembali. Aturan yang dibuat untuk menghadapi
permasalahan rutin biasanya ditetapkan sebagai standar perusahaan.
Yang kedua yatu keputusan yang tidak diprogramkan (Non Programmed Decision).
Keputusan ini merupakan keputusan yang diambil pada permasalahan yang unik dan
belum pernah terjadi. Atau bisa jadi sifatnya mendadak dan tidak terstruktur.
Karena permasalahan yang ada belum pernah terjadi sebelumnya, maka diperlukan
penilaian dan kreativitas dalam pengambilan keputusan.
Nah, itu tadi dua jenis dalam pengambilan keputusan. Udah paham kan ya!
Sekarang, saya akan membahas tentang tips dalam pengambilan keputusan.
Tidak ada orang yang sempurna. Jika kalian merasa telah membuat sebuah keputusan
yang salah atau berdampak buruk, kalian tidak sendirian. Setiap orang pasti pernah mengambil
keputusan yang disesali. Jika ada orang yang berkata bahwa ia tidak pernah salah membuat
keputusan, kemungkinannya hanya dua: ia berbohong, atau ia tidak pernah berani mengambil
keputusan.
Proses decision making adalah skill yang harus dikembangkan oleh seseorang,
sebagaimana kemampuan yanlain. Sebagai seorang profesional, terlebih bagi pemimpin dan
manajer, decision making terkadang menjadi sesuatu yang sangat krusial. Terkadang
keputusan yang diambil dengan proses yang kurang hati-hati bisa berdampak buruk pada
bisnisperusahaan.
Tidak hanya keputusan yang dibuat, namun proses decision making menjadi cermin
pribadi seorang pemimpin bagi para anak buahnya. Seorang pemimpin yang tergesa-gesa
dalam decision making akan dipandang sebagai seorang yang sembrono.
Sebaliknya, jika seorang pemimpin menggampangkan suatu decision making, ia juga
akan kesulitan mendapat respect dari anak buahnya. Berikut saya sajikan beberapa tips yang
bisa kamu gunakan dalam proses decision making.
Tips yang pertama yaitu bersikap independen.
Saat melakukan pengambilan keputusan bersama tim, kalian harus mampu
berkolaborasi atau bekerja sama. Namun, hal ini bukan berarti kalian menggantungkan
keputusan itu kepada orang lain.
Lalu gimana?
Nih saya kasih contoh!
Saat berdiskusi dengan tim ahli, jangan mengajukan pertanyaan, “Apa yang harus saya
lakukan?”
Tapi, ganti dengan, “Bagaimana pendapat Anda tentang ini?”
Intinya jangan menunggu orang lain memberi tahu apa yang harus kalian lakukan.
Menunggu serangkaian proses komando dapat memperpanjang proses pengambilan keputusan
yang kalian lakukan. Dapatkan informas dari sumber-sumber lain dan segeralah beraksi!
Tips kedua yaitu analisis sesuatu.
Apa yang menjadi kebutuhan pada keputusan yang akan dibuat?
Apa yang akan terjadi jika tidak ada keputusan yang diambil?
Siapa yang terdampak pada keputusan ini secara langsung maupun tidak?
Apa saja data, analisis, riset, serta informasi tambahan yang bisa digunakan dalam
memvalidasi proses decision making?
Semua pertanyaan di atas bisa kalian gunakan sebagai analisis situasi dalam proses
decision making.
Tips ketiga yaitu pikirkan tentang orang lain.
Terkadang orang lupa bahwa sekecil apapun keputusan yang diambil setelah melalui
proses decision making akan mempengaruhi orang lain baik langsung maupun tidak.
Dengan kata lain, tidak ada keputusan yang bersifat pribadi. Cepat atau lambat akibat
dari keputusan yang kalian ambil akan tampak. Bagaimana perasaan kalian jika keputusanmu
terpampang di headline surat kabar? Apa yang keluarga kalian akan pikirkan pada keputusan
yang kamu ambil?
Bagaimana perasaan klien dan karyawan perusahaan kalian terhadap keputusan yang
kalian ambil setelah proses decision making? Apakah kalian telah berkonsultasi dan mencari
feedback saat melakukan decision making?
Tips selanjutnya yaitu lakukan analisis cost/benefit.
Sebagai seorang pemimpin sebaiknya kalian melakukan analisis cost/benefit saat proses
decision making. Tujuannya, agar kalian mendapat gambaran kemungkinan yang akan kalian
dapat. Selain itu, kalian pertimbangkan seberapa besar benefit yang kalian akan dapatkan serta
perhitungkan apakah sebanding dengan cost yang kalian
keluarkan.
Selain itu, kalian juga harus memikirkan kemungkinan terburuknya, yaitu jika cost
melebihi perkiraan, serta benefit yang kamu dapatkan kurang dari yang kalian telah
proyeksikan.
Lanjut nggak nih??
Oke, selanjutnya yaitu pikirkan sekali lagi.
Jangan ambil keputusan karena semata-mata hal tersebut populer di
mata banyak orang. Ambillah keputusan karena hal tersebut benar.
Pendapat populer belum tentu benar. Menjadi benar lebih berarti
dibandingkan menjadi terkenal. Buktikan bahwa keputusan yang kalian ambil memiliki dasar
yang kuat dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Dengan ini, kamu akan dihormati sebagai seorang pemimpin yang jujur dan
berkarakter. Banyak hal yang bisa kalian kompromikan dalam decision making, namun jangan
pernah mengorbankan sistem nilai dan integritas yang kalian miliki.
Tips selanjutnya yaitu segera putuskan sesuatu.
Seringkali seorang pemimpin menghadapi keraguan dalam proses
decision making. Oleh karena itu, ingatlah bahwa kamu harus memiliki tekad yang kuat untuk
mengambil keputusan dan beraksi.
Banyak decision making yang berlangsung terlalu lama karena para
pemimpin yang terlalu perfeksionis. Beberapa manajer memilih laporan yang dikumpulkan
secepatnya meskipun baru selesai 80%, dibanding harus menunggu lebih lama untuk hasil
100%.
Dari sini kalian bisa belajar bahwa jangan tunggu segalanya menjadi sempurna. Dalam
proses decision making, kalian tidak boleh terlalu banyak memikirkan hal
yang tidak mungkin.
Para pengambil keputusan yang handal biasanya mengambil keputusan dengan cepat
dan percaya bahwa ia bisa melengkapi ketidak sempurnaannya sembari berjalannya waktu.
Tips terakhir yaitu buat rencana cadangan.
Ujian yang nyata bagi seorang pemimpin adalah ketika ia menyadari
kesalahan setelah suatu keputusan diambil. Jangan pernah mengambinghitamkan seseorang
atau suatu situasi atas kesalahan yang kamu lakukan dalam proses decision making.
Sebagai seorang pemimpin yang profesional, kamu harus bersikap legowo jika
keputusanmu ternyata salah. Sikap lapang dada inilah akan membuatmu dihormati oleh orang
lain.
Hadapilah situasi tersebut dengan percaya diri. Jadikan kesalahanmu dalam mengambil
keputusan sebagai jalan bagimu untuk belajar. Para pemimpin yang hebat pasti memahami
bahwa dibutuhkan rencana cadangan untuk mengatasi situasi tersebut.
Buatlah rencana-rencana cadangan saat melakukan decision making. Kalian harus
memiliki banyak rencana cadangan untuk diaplikasikan jika rencana utamamu tidak didukung
oleh keadaan. Decision making yang dibuat tanpa membuat plan B sama saja dengan membuat
rencana yang cacat.
Oke guys! Itu tadi tips-tips dalam pengambilan keputusan. Jadi, jika kalian jadi seorang
pemimpin nih ya! Dalam pengambilan keputusan jangan terlalu terburu-buru atau grusa-grusu.
Segalanya perlu dipikirkan.
Dalam pengambilan keputusan, ada beberapa hal yang harus kalian hindari.
Hal-hal umum yang harus dihindari oleh seorang pemimpin dalam pengambilan
keputusan, yang pertama yaitu terlalu terburu-buru karena ingin masalah segera selesai.
Jangan begini ya!
Ada yang bilang kan kalo terburu-buru itu temennya setan. Wkwk.
Pikirkan secara matang terlebih dahulu. Jangan mengambil keputusan ketika sedang
marah karena biasanya pada waktu itu otak kalian sedang tidak sehat. Sebaiknya kalian
mengambil keputusan saat tenang.
Kesalahan selanjutnya yaitu biasanya dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin
itu masih bersikap egois, mentingin diri sendiri.
Contohnya masih banyak pemimpin yang merasa, “aku yang paham masalah ini jadi
keputusanku pasti tepat.”
Jangan ya guys!
Diskusikan dengan rekan-rekan yang lain. Terkadang, kita perlu menerima berbagai
masukan atau kritik dari orang lain. siapa tahu masukan orang lain tersebut berguna bagi
keputusan yang akan kita ambil.
Oh iya, dalam pengambilan keputusan pikirkan jangka panjang! Ini yang biasanya
dilupakan sama banyak orang.
Mereka mengambil keputusan karena berpikir pendek, memperhatikan jangka pendek
saja dan tidak memperhatikan jangka panjang.
Pikirkan dengan matang baik buruknya di masa mendatang. Semua pilihan pasti punya
risiko kan guys! Oleh karena itu, pilih keputusan dengan pertimbangan buruk paling kecil.
Itu tadi kesalahan-kesalahan yang harus kalian hindari dalam proses pengambilan
keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, ada beberapa gaya yang bisa kalian praktikkan. Ada
empat gaya dalam pengambilan keputusan.
Apa aja tu?
Nih saya kasih tahu.
Pertama, gaya direktif.
Mempunyai toleransi yang rendah pada ambiguitas, dan berorientasi pada tugas dan
masalah teknis. Cenderung lebih efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan
masalah. Berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Berorientasi
pada tindakan, cenderung mempunyai fokus jangka pendek, suka menggunakan kekuasaan,
ingin mengontrol, dan menampilkan gaya kepemimpinan otokratis
Kedua, gaya analitik.
Mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas, tugas yang kuat serta orientasi
teknis. Suka menganalisis situasi, mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif daripada
pembuat keputusan direksi. Memerlukan waktu lama untuk mengambil keputusan dapat
merespon situasi baru atau tidak menentu dengan baik, gaya kepemimpinan otokratis.
Ketiga, gaya konseptual.
Mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas,orang yang kuat, dan peduli
terhadap lingkungan sosial. Berpandangan luas adalam memecahkan masalah dan suka
mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang.
Membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapatkan
sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan. Berani
mengambil risiko, bagus dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah, dapat membantu
mengembangkan pendekatan idealistis dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
Keempat, gaya perilaku.
Mempunyai toleransi yang rendah pada ambiguitas, orang yang kuat dan peduli
terhadap lingkungan sosial. Bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi
keterbukaan dalam pertukaran pendapat. Menerima saran, sportif dan bersahabat dan
menyukai informasi verbal daripada tulisan, menghindari konflik dan peduli dengan
kebahagiaan orang lain. Kesulitan untuk berkata “tidak” membuat
keputusan yang tidak tegas.
Pemimpin mengandalkan dua atau tiga gaya keputusan. Gaya tersebut dapat digunakan
untuk menentukan kekuatan dan kelemahan pembuatan keputusan. Gaya ini membantu
menjelaskan mengapa pemimpin membuat keputusan yang berbeda setelah mengevaluasi
informasi yang sama.
Analisis gaya pembuat keputusan berguna dalam memberikan pemikiran mengenai
bagaimana menghadapi berbagai gaya pengambilan keputusan.
Oke guys! Itu tadi penjelasan tentang seluk-beluk pengambilan keputusan. Intinya,
dalam melakukan segala hal apapun kalian harus melakukan pertimbangan terlebih dahulu.
Jangan tergesa-gesa!
Pemimpin yang baik adalah yang mampu menganalisis keadaan. Maksudnya gimana?
Jangan melihat sesuatu hanya dari satu sisi.
Mengambil keputusan nggak semudah yang dibayangkan. Harus fokus dan mampu
mempertimbangkan baik buruknya.
Oke, sampai di sini dulu ya perjumpaan kita. lain kali disambung lagi.
saya akhiri ya! Mohon maaf kalo ada salah kata.
Wassalamualaikum...

Anda mungkin juga menyukai