Pengambilan
Keputusan
Manajerial
Ruang Lingkup
Abstract Kompetensi
Mampu mengidentifikasi masalah dan Mampu membuat keputusan yang tepat
memahami model-model pengambilan dalam berbagai macam permasalahan
keputusan dalam berbagai situasi dan situasi
01
Ekonomi & Bisnis Manajemen W312100013 Hery Derajad Wijaya, S.Kom., MM
Latar Belakang
Para pengambil keputusan untuk memecahkan masalah dalam skala kecil, menengah
maupun besar membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai guna
mengindenfikasi situasi yang dihadapi dengan cara yang efektif dan efisien. Pengetahuan dan
ketrampilan diperlukan untuk mengolah informasi dan sumber daya yang dimiliki sehingga
proses analisis menjadi lancar dan keputusan yang dihasilkan sebisa mungkin terhindar dari
kesalahan yang fatal. Manusia dalam menjalankan berbagai aktivitasnya yang dilakukan
secara sadar untuk mencapai tujuan baik sendiri maupun berkelompok melalui institusi dan
organisasi akan mencari pemecahan masalah dengan cara pengambilan keputusan dari
berbagai alternatif sebagai pangkal kegiatan yang dipilihnya.
“ Effective executives do not make a great many decisions. They concentrate on what is
important. They try to make the few important decisions on the highest level understanding.
They try to find the constants in a situation, to think through what is strategy and generic rather
than to solve problems” –– Druck (1966)
Pendahuluan
Setiap hari orang-orang akan membuat keputusan (Reed, 2011), dimana pengambilan
keputusan adalah seleksi terhadap dua atau lebih alternatif pilihan (Schiffman & Kanuk, 2008),
sehingga keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas
(Davis). Pengambilan keputusan sebagai penyelesaian masalah bagi eksekutif mulai dari
presiden, CEO, rektor, dekan, manajer, direktur, kepala bagian, lurah, bupati dan pejabat-
pejabat lainnya adalah merupakan bagian terpenting dalam kegiatannya sehari-hari di sebuah
organisasi.
Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan, keputusan
harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dalam
2021 Pengambilan Keputusan Manajerial Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
2 Hery Derajad Wijaya, S.Kom., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
perencanaan, dan keputusan dapat berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang
menyimpang dari rencana semula (Hasan, 2002).
Pemecahan masalah sebagai sebuah keputusan adalah suatu hukum situasi untuk memilih
satu alternatif dari banyak alternatif yang tersedia, sehingga terjadi proses pengambilan
keputusan dengan serangkaian langkah rasional untuk membuat suatu keputusan
berdasarkan kerangka konsep yang kuat untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan merupakan bagian dari suatu peristiwa yang meliputi diagnosa,
seleksi tindakan dan implementasi (Beach & Connolly), proses memilih atau menentukan
berbagai kemungkinan diantara situasi- situasi yang tidak pasti (Suharnan, 2005), proses
dalam mengevaluasi satu atau lebih pilihan dengan tujuan untuk meraih hasil terbaik yang
diharapkan (Sarwono, 2009), dan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif- alternatif
(Stoner).
Dasar keputusan meliputi:
• Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.
• Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik.
• Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan
yang ingin dicapai.
2 Faktor eksternal, yang berasal dari luar individu. Faktor eksternal meliputi rentang
waktu dalam membuat keputusan, informasi dan komunitas individu saat mengambil
keputusan, seperti peran pengaruh sosial maupun peran kelompok.
2021 Pengambilan Keputusan Manajerial Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
3 Hery Derajad Wijaya, S.Kom., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Faktor-faktor pengambilan keputusan secara umum:
a. Posisi/kedudukan
⎯ Letak posisi; dalam hal ini apakah ia sebagai pembuat keputusan, penentu
keputusan, ataukah yang menjalani.
⎯ Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan,
organisasional, operasional, teknis.
b. Masalah
Masalah adalah apa yang menjadi penghalang untuk tercapainya tujuan, yang
merupakan penyimpangan dari pada apa yang diharapkan, direncanakan, atau
dikehendaki dan harus diselesaikan.
c. Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan yang berkaitan satu sama lain
dan yang secara sama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang
hendak kita perbuat.
d. Kondisi
e. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan
organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/telah ditentukan.
1 Hal-hal yang berwujud dan tak berwujud, yang emosional maupun yang rasional.
2 Tujuan organisasi. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan sebagai bahan
dalam pencapaian tujuan dari organisasi.
3 Orientasi. Keputusan yang diambil tidak boleh memiliki orientasi kepada diri pribadi,
tetapi harus lebih berorientasi kepada kepentingan organisasi.
2021 Pengambilan Keputusan Manajerial Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
4 Hery Derajad Wijaya, S.Kom., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
4 Alternatif-alternatif tandingan. Jarang sekali ada satu pilihan yang betul-betul
memuaskan, karenanya, harus dibuat alternatif-alternatif tandingan.
5 Tindakan. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental, karenanya harus
diubah menjadi tindakan fisik.
6 Waktu. Pengambilan keputusan yang efektif memerlukan waktu dan proses yang lebih
lama.
7 Kepraktisan. Dalam pengambilan keputusan diperlukan pengambil keputusan yang
praktis untuk memperoleh hasil yang optimal (lebih baik).
8 Pelembagaan. Setiap keputusan yang diambil harus dilembagakan, agar dapat
diketahui tingkat kebenarannya.
9 Kegiatan berikutnya. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari
serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya.
2021 Pengambilan Keputusan Manajerial Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
5 Hery Derajad Wijaya, S.Kom., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengambilan keputusan akan menjadi fokus apabila memerhatikan unsur-unsur sebagai
berikut:
1 Penetapan tujuan pengambilan keputusan
Contoh ketika kita akan membeli motor baru, maka tujuan kita membeli motor adalah
supaya mobilitas menjadi efektif dan efisien, sehingga arah tujuan membeli motor baru
adalah ekonomis.
2 Mengidentifikasi alternatif-alternatif keputusan yang akan digunakan untuk
memecahkan masalah sebanyak mungkin disertai hambatannya.
3 Memperhitungkan faktor-faktor yang mungkin saja terjadi.
4 Keputusan yang diambil harus dapat diukur atau dihitung.
2021 Pengambilan Keputusan Manajerial Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
6 Hery Derajad Wijaya, S.Kom., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
5 Rasional.
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk memaksimumkan hasil
atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pengambilan keputusan secara
rasional ini berlaku sepenuhnya dalam keadaan yang ideal. Pada pengambilan
keputusan secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:
2021 Pengambilan Keputusan Manajerial Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
7 Hery Derajad Wijaya, S.Kom., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
memahami masalah yang dihadapi dengan pola yang dikira mirip dengan pola sebelumnya –
hal ini biasa disebut “framming”.
Situasi keputusan
Situasi pengambilan keputusan terbagi menjadi tujuh, yaitu:
1 Situasi yang pasti (certainty), dimana hukum dalam situasi ini mirip dengan
perhitungan 2 + 3 dan hasilnya pasti sama dengan 5. Contohnya; dalam situasi
rutin/persoalan terstruktur, seperti menambah atau mengurangi jumlan loket antrian
pada sistem pelayanan.
2 Situasi yang tidak pasti (uncertainty), dimana nilai hasil yang diperkirakan memiliki
berbagai pola yang tidak teridentifikasi. Contohnya, membuka sebuah kantor (cabang
baru)/bisnis baru, tidak ada jaminan akan selalu sukses atau berhasil.
3 Situasi dibawah risiko, bentuk pertengahan antara situasi kepastian dan
ketidakpastian. Contohnya, sama dengan kondisi uncertainty tetapi memiliki
probabilitas kejadian berbagai kemungkinan nilai hasil dapat diidentifikasi.
4 Situasi berhadapan lawan tunggal, dalam kondisi pengambil keputusan hanya
mempunyai tujuan (objective) tunggal dan strategi lawan dapat diidentifikasi.
5 Situasi pengambilan keputusan tujuan jamak, situasi dimana pengambil keputusan
memiliki tujuan jamak sehingga harus mencari solusi terhadap perioritas berbagai
tujuan tersebut.
6 Situasi berhadapan lawan kelompok, situasi dimana pengambil keputusan bukan
individu tunggal melainkan sekelompok orang. Pengambilan keputusan secara
berkelompok adalah hal lazim di berbagai perusahaan.
7 Situasi kompleks, situasi dimana para manajer dihadapkan kepada lawan lebih dari
satu pihak. Masing-masing pihak memiliki banyak tujuan dan strategi, serta situasi
yang dihadapi adalah situasi yang tidak pasti.
2021 Pengambilan Keputusan Manajerial Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
8 Hery Derajad Wijaya, S.Kom., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pentingnya Tujuan yang Jelas.
Kejelasan mengenai apa yang diinginkan oleh pengambil keputusan bukanlah sekedar
pernyataan tujuan belaka. Akan tetapi, kejelasan tersebut secara esensial memiliki implikasi
pada kriteria dengan apa alternatif-alternatif yang layak dikembangan dan diputuskan. Namun
demikian, tujuan yang jelas bukan satu-satunya hal yang harus ditetapkan dalam
pengambilan keputusan. Hal yang tidak kalah pentingnya untuk ditetapkan adalah kesediaan
untuk melakukan berbagai langkah implementasinya yang diperlukan agar keputusan yang
diambil bisa berjalan.
2021 Pengambilan Keputusan Manajerial Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
9 Hery Derajad Wijaya, S.Kom., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Evaluasi
1 Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan manajerial?
2021 Pengambilan Keputusan Manajerial Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
10 Hery Derajad Wijaya, S.Kom., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Fahmi, Irham. 2011. Manajemen Pengambilan Keputusan: Teori dan Aplikasi. Alfabeta
2. George R Terry. 2013. Prinsep-prinsip manajemen. Bumi Aksara
3. Anzizhan, S. 2004. Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
4. Moordiningsih & Faturochman. 2006. Proses Pengambilan Keputusan Dokter, Jurnal
Psikologi,Vol 33 no 2
5. Moerika, M. 2008. Proses Pengambilan Keputusan pada Individu Dewasa Muda yang
Melakukan Konversi Agama Karena Pernikahan. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia.
6. Mayasari, I P. 2010. Proses Pengambilan Keputusan Remaja Perempuan untuk
Bergabung Dengan Komunitas Crust Punk. Jurnal Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Brawijaya. (1), 1-13
7. Sumaryanto. 2011. Upaya Pengambilan Keputusan yang Tepat. LKKMM Fakultas Ilmu
Keolahragaan: Universitas Negeri Yogyakarta
8. Tuapattinaya, Y. I. F. & Hartati, Sri. 2014. Pengambilan Keputusan untuk Menikah Beda
Etnis: Studi Fenomenologis pada Perempuan Jawa. Jurnal Psikologi Universtitas
Diponegoro. 13 (1) 34-41
9. Widiyanti, P. D. R. 201). Studi Kasus Mengenai Decision Making untuk Keluar dari
Abusive Relationship pada Remaja Akhir. Surabaya: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya. 1 (1) 1-10.
10. Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2010. Consumer Behaviour (10th ed). New Jersey,
Pearson Prentice Hall.
11. Rachmadi Agus Triono. 2012. Pengambilan Keputusan Manajerial, Salemba Empat.
12. Taylor WB. 2007. Introduction to Management Science, New Jersey Prentice Hall.
13. Heizer Jay dan B. Render. 2010. Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta.
14. Thomas L Saaty. 1993. Pengambilan Keputusan bagi Para Pemimpin: Proses Hirarki
Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks, PT. Pusaka
Binawan.
15. Siswanto. 2005. Riset Operasi, Erlangga. Jakarta.
16. M. Syamsul Ma’arif. 2003. Manajemen Operasi, Grasindo, Jakarta.
17. Sofyan Assauri. 2001. Manajemen Operasi, BPFE, Jakarta.
18. Martinich. 2003. Operation Management, Prentice Hall, New York
2021 Pengambilan Keputusan Manajerial Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
11 Hery Derajad Wijaya, S.Kom., MM http://pbael.mercubuana.ac.id/