Anda di halaman 1dari 4

Buku utama

BAB IV Pengambilan Keputusan Kelompok

Uraian Singkat :

Pada Bab ini, membahas tentang Alasan Pengambilan Keputusan Kelompok ,Metode
Pengambilan Keputusan Kelompok,dan Teknik Pengambilan Keputusan Kelompok

Tanggapan :
Pada bab ini, menjelaskan tentang Keputusan kelompok adalah keputusan yang dibuat oleh
sekelompok orang berdasarkan hasil musyawarah mufakat. Musyawarah seharusnya menjadi
jalan yang ditempuh oleh pengambilan keputusan kelompok dengan melibatkan semua
komponen di dunia pendidikan seperti pendidik, peserta didik, orang tua dan masyarakat
sehingga setiap keputusan yang diambil dapat diterima dan dijalankan dengan baik oleh
semua komponen tersebut, karena dalam musyawarah terdapat nilai-nilai kebajikan yang
sangat tepat jika diterapkan di dunia pendidikanBeberapa kebaikan dari pengambilan
keputusan secara kelompok adalah keputusan dapat lebih cepat ditentukan atau diambil
karena tidak perlu menunggu persetujuan dari rekan lainnya, memperkecil kemungkinan
terjadinya pertentangan pendapat dan jika pimpinan atau manajer yang mengambil keputusan
itu memiliki kemampuan yang tinggi dan berpengalaman luas dalam bidang yang akan
diputuskan, maka keputusannya berkemungkinan besar tepat. Di samping beberapa kebaikan
di atas, terdapat pula beberapa kelemahan pengambilan keputusan secara kelompok, yaitu
bagaimanapun tingginya kepandaian dan kemampuan pimpinan atau manajer, tetap memiliki
berbagai keterbatasan, keputusan yang terlalu cepat diambil dan tidak meminta pendapat
orang lain seringkali kurang tepat dan jika terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan
dapat menjadi beban yang berat bagi pimpinan itu sendiri.
Berikut adalah penjelasan untuk ketujuh metode yang biasa digunakan dalam pengambilan
keputusan:
1. Keputusan oleh penguasa tanpa diskusi kelompok Adalah metode pengambilan keputusan
dimana pemimpin yang terpilihlah yang membuat keputusan tanpa meminta pertimbangan
dari anggota kelompok. Metode ini sering digunakan dalam sebuah organisasi.
2. Keputusan Oleh Ahli Adalah metode pengambilan keputusan yang dilakukan oleh salah
satu angota yang paling ahli atau berpengalaman. Biasanya orang yang dianggap ahlidalam
suatu kelompok adalah orang yang memiliki kepopuleran dan kekuasaan diantara
anggotaanggota yang lain.
3. Keputusan Dengan Rata-rata Kelompok
Adalah metode pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara menanyakan pendapat
setiap anggota kelompok secara terpisah dan kemudian merata-rata hasilnya.
4. keputusan oleh penguasa setelah diskusi Kelompok Adalah metode pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh pemimpin kelompok. Dalam hal ini,pemimpin mengadakan
rapat,memaparkan masalah,mendengarkan diskusi antar anggotanya sampai dia yakin
keputusan apa yang akan diambilnya dan kemudian mengumukan keputusan tersebut.
5. keputusan oleh minoritas Adalah metode pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
sebagian kecil anggota atau minoritas berkuasa dengan berbagai cara,baik cara yang sah
maupun yang tidak sah. Metode ini sering disebut sebagai kontrol minoritas.
6. Keputusan oleh Mayoritas
Adalah metode pengambilan keputusan yang Teknik Pengambilan Keputusan paling sering
digunakan yang hampir mirip seperti system pemilu dimana sebuah masalah akan dibahas
dan diambil keputusan yang harus disetujui oleh paling sedikit 51% anggotanya
7. Keputusan Tentang Konsensus
Adalah dalam metode pengambilan keputusan menggunakan konsensus. Konsensus berarti
semua anggota meynetujui suatu keputusan untuk dilksanakan

Teknik pengambilan keputusan kelompok


1. Teknik Pengambilan Keputusan Expected Values
Teknik ini mempertimbangkan kemungkinan munculnya kejadian dan kemungkinan hasil.
Kombinasi dua kemungkinan tersebut menghasilkan nilai moneter yang diharapkan. Kejadian
yang memiliki nilai moneter paling tinggi akan menjadi pilihan seorang pengambil
keputusan.
2. Teknik Pengambilan Keputusan Payoff Tables
Teknik ini memperhitungkan alternatif kejadian yang muncul dan alternatif situasi yang
menguntungkan atau tidak mengungtungkan. Kombinasi kedua alternatif tersebut akan
memberikan gambaran hasil moneter yang berbeda-beda. Kejadian yang memberi hasil
maksimal akan menjadi pilihan seorang pengambil keputusan untuk memecahkan masalah.
3. Teknik pengambilan keputusan decision Trees
Keputusan dilakukan dengan cara membuat anatomi sebuah pohon yang terdiri dari titik dan
cabang.

BAB V TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Urain Singkat:
Pada Bab ini, membahas tentang Pendekatan Pengambilan Keputusan Kuantitatif dan
Kualitatif,Teknik Pengambilan Keputusan Kreatif, Teknik Pengambilan Keputusan
Partisipatif, Teknik Pengambilan Keputusan Modern dan Proses Minout.

Tanggapan :
Pada bab ini, menjelaskan tentang Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang
didasari oleh analisis social non matematis yang tidak sampai melakukan perhitungan secara
nominal, tetapi keputusan yang dibuat tetap mampu mendapatkan kualitas mendekati
ilmiah.sedangkan kuantitatif pengambilan keputusan, maka seorang manajer akan terbantu
ketika harus membuat keputusan operasi usahanya. berpikir kreatif dalam mengambil
keputusan. Artinya, melalui pemikiran yang kreatif, segala kemungkinan akan keberhasilan
maupun kegagalan suatu keputusan sudah disiapkan sebelumnya. Para pemimpin, manajer,
dan seluruh anggota organisasi tidak cepat puas dan bangga atas hasil karya mereka jika
berhasil dan sebaliknya mereka tidak mudah putus asa, lemah dan tegang ketika akhirnya
usaha mereka gagal. Hal ini karena pemikir kreatif sadar bahwa kegagalan merupakan
keberhasilan yang tertunda. Teknik partisipasi dalam pengambilan keputusan merupakan
gaya kemimpinan demokratis dan kebanyakan berorientasi pada perilaku, Dalam era
komputer saat ini dimana berbagai methode kuantitatif untuk pengambilan keputusan telah
sangat berkembang dengan canggih dan banyak diterapkan pada berbagai tipe keputusan
rutin dan terkadang mengandung resiko. Bagaimanapun juga hasil perhitungan kuantitatif
seharusnya digunakan hanya sebagai salah satu pertimbangan atau informasi dalam
pengambilan keputusan terutama untuk keputusan dasar dan mengandung resiko atau ketidak
pastian. Teknik modern menawarkan bantuan bagi menejemen dalam menghadapi tantangan
yang memerlukan tipe tipe keputusan tersebut. Dimana hal ini dapat sepenuhnya di dasarkan
pada metode kuantitatif. Proses Minout pada dasarnya merupakan proses rasional dalam
pengambilan keputusan proses ini dikembangkan oleh Kepner dan Tregoe, dengan
menerapkan empat proses dasar yang rasional dalam penggunaan dan penyebaran Informasi
mengenai masalah organisasi.

Buku pembanding

Bab III Manajemen Keputusan Resiko

Urain Singkat:
Pada Bab ini, membahas tentang Definisi Resik, Manajemen Resiko Keputusan, Manfaat
Manajemen Resiko,Tahap-tahap dalam Melaksanakan Manajemen Resiko,Tipe
Resiko,Systematic Risk, Unsystematic Risk dan Total Risk,Mengelola Resiko, Alternatif-
alternatif Keputusan dalam Menghindari Resiko,Keputusan Komisaris Perusahaan dalam
Menyelesaikan Resiko,Tanggung Jawab Bersana Dewan Komisaris dan Direksi, Manajemen
Perusahaaan dan Manajemen Resiko,dan Target Deviden yang Maksimal dan Manajemen
Resiko.

Tanggapan :
Pada bab ini, menjelaskan tentang keputusan yang diambil bukan melihat pada besarnya
resiko yang akan terjadi, namun lebih melihat pada besarnya keuntungan yang akan diterima.
Ini dikarenakan salah satunya karena manusia memiliki sifat yang ambisius untuk meraih
keuntungan yang tinggi dan ingin segera meninggalkan masa sulit. Tingkat konsumerisme
masyarakat yang semakin tinggi mendorong perusahaan untuk menawarkan berbagai bentuk
alternatif pilihan produk yang beragam, baik dari segi kemasan, cita-rasa, manfaat, kualitas
hingga harga yang bervariasi. Berbagai kemudahan tersebut mendorong manusia untuk
memiliki berbagai produk guna memuaskan dan memudahkan dirinya dalasm menjalankan
berbagai aktivitas kehidupan. Analisis resiko adalah proses pengukuran dan penganalisaan
resiko disatukan dengan keputusan keuangan dan investasi. Sedangkan manajemen resiko
adalah suatu bidang ilemu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan
ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai
pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis. Manajemen resiko keputusan
adalah
Suatu ilmu yang menggabungkan antara konsep resiko dan keputusan untuk dilihat dan di-
manage agar mampu memberikan hasil yang sesuai dengan pengharapan para pengambil
keputusan. Untuk mewujudkannya para pengambil keputusan harus memahami persoalan
secara komprehensif dan realistis sesuai dengan kondisi yang ditemui dilapangan. Setiap
keputusan yang diambil selalu diikuti oleh resiko yang akan muncul. Pengambilan keputusan
yang beresiko adalah dihasilkannya sebuah keputusan yang mengandung lebih dari satu
kemungkinan berdasarkan beberapa alternatif keputusan dan peluang. Secara umum resiko
hanya dikenal dalam 2 macam, yaitu resiko murni dan resiko spekulatif. Systematic Risk,
resiko yang tidak bisa dideversisikasikan atau dengan kata lain resiko yang sifatnya
mempengaruhi secara menyeluruh.Contohnya krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 di
Indonesia yang menyebabkan banyak sekali perusahaan yang bangkrut dan meningkatnya
jumlah pengangguran serta moral hazard. Unsystematic Risk, resiko yang tidak sistematik
atau hanya membawa dampak pada perusahaan yang terkait saja. Jika suatu perusahaan
mengalaminya, maka kemampuan untuk mengatasinya masih akan bisa dilakukan, karena
perusahaan bisa menerapkan berbagai strategi untuk mengatasinya, seperti diversifikasi
portofolio. Strategi lain yang bisa diterapkan adalah pada saat harga sekuritas perusahaan
jatuh, yaitu dengan menerapkan berbagai strategi investasi.Total Risk, adalah penggabungan
dari unsystematic risk dengan systematic risk. Jadi hasil penjumlahannya adalah total resiko.
Manajemen perusahaan adalah mereka yang bekerja untuk melaksanakan tugas dan
kewajiban dalam mengelola dan menatur perusahaan dengan menggunakan ilmu dan seni
mereka dengan tujuan mempu memuaskan kepentingan para stakeholders.

BAB IV MODEL-MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Urain Singkat:
Pada Bab ini, membahas tentang Model Pengambilan Keputusan, Model Pengambilan
Keputusan Menurut Dua Pandangan,. Model Pengambilan Keputusan Berdasarkan
Pandangan Rasionalitas , Model-model Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pandangan
Rasionalitas yang Dibatasi, Model Pengambilan Keputusan yang Tidak Terstruktur.

Tanggapan :
Pada bab ini, menjelaskan tentang Pengambilan keputusan merupakan daya pendorong
kegiatan operasional organisasi. Di setiap inti dari sebuah sistem organisasi, selalu terdapat
aturan khas tentang proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara rutin, terstruktur,
terprogram, ataupun pengambilan keputusan yang tidak rutin, tidak terstruktur dan tidak
terprogram. Pengambilan keputusan yang memiliki “pola siklus” dalam fungsi manajemen
membawa stabilitas, dan memudahkan organisasi untuk mereproduksi struktur organisasi,
seluruh aktivtas, dan kompetensi intiorganisasi setiap saat. Proses pengambilan keputusan
yang merupakan kegiatan rutin dalam organisasi menyediakan sejumlah alternatif solusi dan
konsekuensi dari setiap solusi atas masalah. Pemilihan alternatif terbaik yang dilakukan
dengan tepat pada akhirnya akan meningkatkan efektifitas organisasi (dermawan, 2016). Para
pengambil keputusan selalu dihadapkan pada dua jenis keputusan terprogram terstruktur
(programmed structured) dan tidak terprogram/tidak terstruktur (non programmed
structured). Model rasionalitas memandang pengambil keputusan sebagai manusiarasional,
dimana mereka selalu konsisiten dalam membuat pilihan pemaksimuman nilai di dalam
lingkup keterbatasan-keterbatasan tertentu. E.F. Harrison, 1999 (dalam dermawan 2016)
menunjukkan terdapat enam langkah dalam model rasional pengambilan keputusan.Sedang
Simon (dalam Dermawan, 2016) memperlihatkan tiga langkah pengambilan keputusan.
Model yang dibangun atas tesis bounded rationality berusaha menggambarkan mengenai
proses pengambilan keputusan sebenarnya yang dijalani manajer. Pengembangan dari
sejumlah model dalam pandangan ini berangkat dari pertanyaan : apakah seorang manajer
mengambil langkah-langkah mengikuti pola model rasional atau mereka memilih penentuan
proses pengambilan keputusan mengikuti model rasionalitas yang dibatasi (irasional)? Dan
pada umumnya ternyata banyak manajer cenderung memilih model yang kedua. model
pengambilan keputusan yang tidak terstruktur merupakan model yang dikembangkan masih
dalam wilayah model bounded rationality. Model ini disebut juga The garbage can model
(model tong sampah). Namun demikian, asumsi yang dikembangkan tidak juga berjarak dari
model atas tesis rasionalitas.

Kekurang buku utama : banyak Typo pada beberapa bagian

Kelebihan buku penbanding : istilah-istilah dalam bahasa inggris dibuat dengan


font miring sehingga memudahkan kita ketika ingin mencari pengertian dari
istilah-istilah tersebut

Anda mungkin juga menyukai