1. Penjelasan prinsip pada soal dan penjelasan kondisi MR>MC dan MR<MC, dan
keputusan yang diambil oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan yang
maksimum
3. Produsen akan menambah jumlah tenaga kerja bila nilai produktivitas marjinal
tambahan 1 tenaga kerja melebihi upah tenaga kerja. Diasumsikan bahwa upah tenaga
kerja per orang per hari adalah tetap berapapun tenaga kerja yang digunakan. Produsen
akan mengurangi penggunaan tenaga kerja apabila nilai produktivitasnya kurang dari
upah tenaga kerja. Produsen akan menambah tenaga kerja hingga nilai produktivitas
marjinal tenaga kerja sama dengan tingkat upah tenaga kerja. Produsen akan
menambah tenaga kerja hingga nilai produktivitas marjinal tenaga kerja (value of
marginal productivity, VMP) terakhir sama dengan tingkat upah tenaga kerja (w),
VMP=w. Jadi, kondisi optimal yang membuat produsen bisa menikmati keuntungan
maksimal (kerugian minimal) adalah:
VMP = w
Apabila VMP > w , produsen menambah jumlah tenaga kerja. Apabila VMP < w ,
produsen mengurangi penggunaan tenaga kerja. Jumlah penggunaan tenaga kerja yang
pas (optimal) memerlukan syarat hingga VMP = w. Formula ini adalah salah satu
bentuk fenomena price allocation theory. Produsen akan mengalokasikan dananya pada
tenaga kerja bergantung pada harga tenaga kerja (upah). Upah tinggi mencerminkan
kelangkaan tenaga kerja. Produsen harus mengalokasikan dananya hingga nilai
produktivitas marjinal jam terakhirnya sama dengan harga tenaga kerja per jam.
Tabel berikut mengilustrasikan kondisi optimal ini. Kondisi optimal menghasilkan
keuntungan maksimal atau kerugian minimal.
Jam MPL P VMPL W Πt Πt Kumulatif
(MPL x p)
1 0,41 100 41 24 16 16
2 0,32 100 32 24 8 22
3 0,27 100 27 24 3 25
4 0,24 100 24 24 0 25
5 0,01 100 1 24 -23 2