Anda di halaman 1dari 10

Nama :Teguh Pratama

Nim :2001019

Kelas :BDP IIIA

Mata Kuliah :Pengambilan Keputusan

Pertemuan 8

Probabilitas

A. Pengertian Probabilitas

Probabilitas yaitu kemungkinan atau bisa juga disebut dengan peluang yaitu suatu
nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian yang
dilakukan secara acak. probabilitas adalah cara untuk ia mengungkapkan
pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi
probabilitas suatu kejadian adalah angka yang menunjukkan kemungkinan
terjadinya suatu kejadian sedangkan peluang atau kemungkinan dari suatu kejadian
terjadi atau tidak dan seberapa besar kejadian tersebut berpeluang dapatterjadi.

B. Manfaat Probabilitas

Apa manfaat probabilitas yaitu membantu pengambilan keputusan yang tepat


karena kehidupan dalam ketidakpastian dan informasi yang diperoleh tidak
sempurna atau mungkin tidak lengkap.

C.Nilai Probabilitas

Probabilitas (Suatu Peristiwa) =Jumlah Kemungkinan



Hasil

P (E) =X
Pertemuan 9 :
Metode Pengambilan Keputusan

Tiga (3) Metode Dalam Pengambilan Keputusan

1. Dengan pohon keputusan/Decision tree


2. Analisis marjinal/Marginal analysis
3. Digram pareto

1. Dengan pohon keputusan/Decision tree


Diagram Tulang Ikan /Fishbond Berguna untuk menentukan faktor-faktor yang
berakibat pada suatu karakteristikkualitas.Diagram ini menunjukan antara sebab
dan akibat.
Lima (5) Faktor utamanya yaitu :
1. Manusia
2. Metode Kerja
3. Lingkungan
4. Mesin/Alat
5. Material/Bahan

2. Analisis Marjinal

 Difokuskan kepada tambahan output (keluaran) yang diperoleh karena


adanyatambahan masukan (input)
Produk fisik marjinal
 Tambahan keluaran (output) yang dihasilkan dihubungkan dengan
pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan .Akan diketahui hasil
produksi ataupenghasilan optimal.
 Konsep : Melihat batas tambahan (input )yang diperkenankan sebab jika
batas tambahan (input )tersebut dilanggar maka keluaran (output )yang
diperoleh tidak akan bertambah lagi,melainkan semakin menurun.
2. Diagram Pareto
Diagram pareto adalah grafik batang yang menunjukan masalah berdasarkan
urutan banyaknya jumlah kejadian.
Urutan nya mulai dari jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi sampai
yang paling sedikit terjadi.dalam grafik ,ditunjukkan dengan batang grafik
tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).
Langkah -langkah membuat diagram pareto
1. Mengidentifikasi permasalah yang akan diteliti serta penyebab nya
2. Menetukan periode waktu yang diperlukan untuk analisis
3. Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran periksa
4. Membuat daftar masalah sesuai urutan frekuensi kejadian
5. Menghitung frekuensi kumulatif dan persentase kumulatif
6. Gambarkan frekuensi dalam bentuk grafik batang
7. Gambarkan kumulatif persentase dalam bentuk grafik garis
8. Interpretasikan pareto chart tersebut
9. Mengambil tindakan berdasarkan prioritas kejadian
10. Ulangi lagi langkah -langkah di atas dan mengimplementasikan tindakan
Pertemuan 10 :
Resiko

Risiko merupakan peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehingga risiko
hanya terkait dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil negatif serta
berkaitan dengan kemampuan memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut.
 Risiko bisnis timbul sebagai akibat dari ketidakpastian realisasi keuntungan yang
diharapkan perusahaan.
 Risiko keuangan timbul sebagai akibat penggunaan hutang bagi pembiayaan
operasi perusahaan. Adanya penambahan hutang, akan mengurangi pendapatan
bersih.

Analisis ketidakpastian

Ketidakpastian timbul karena beberapa kemungkinan

 Perubahan harga produk dan faktor-faktor produksi


 Perubahan selera konsumen
 Perubahan metode produksi
 Reaksi pesaing
Mengatasi Resiko
Menghindari/meminimalisir risiko merupakan strategi yang sangat penting.
Strategi ini merupakan strategi yang umum digunakan untuk menangani risiko.

1. Tidak mengambil resiko


2. Mencegah timbulnya resiko
3. Mengurangi kerugian akibat resiko
4. Mengalihkan resiko/ transfer resiko
5. Asuransi
Pemilihan waktu dalam pengambilan keputusan
Keputusan sebaiknya tidak dibuat secara irrevocable (ditarik kembali).
Mempertimbangkan (bila keputusan proyek pembangunan misalnya) tentangkenaikan
harga dan fluktuasi ekonomi. Dalam pengambilan keputusan, sebaiknya pembuat
keputusan mempertimbangkantingkat sensitivitas suatu keputusan tersebut dengan
menggunakan asumsi. Keputusan yang baik apabila didasarkan pada ketepatan
penyesuaian informasiexpected present value.
Pertemuan 11 :

Dinamika Pengambilan Keputusan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU

Faktor2 yang mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan individu :


 Keterbatasan kemampuan manusia
 Kapasitas kemampuan manusia untuk merumuskan dan memecahkanmasalah
sangat kecil dibanding dengan besarnya masalah
 Keterbatasan menimbang dan memproses informasi
 Keterbatasan kapasitas pembuat keputusan secara individu disebabkan oleh
keterbatasan mental manusia (cognitive limitation rationality)

Aspek perilaku yang dapat mempengaruhi :


 Kepribadian
 Nilai-nilai
 Kecendrungan akan resiko
 Kemungkinan ketidakcocokan
Aspek fisik yang dapat mempengaruhi :
 Dalam keadaan capek
 Dalam keadaan ada masalah
 Dan lain-lain
Dampak langsung dari keterbatasan individu terhadap proses keputusan
 Tidak optimum
 Cenderung memakai strategi yang sederhana
 Prosedur relatif sederhana Keuntungan
pembuatan keputusan individu
 Efisien pemakaian waktu
 Efisien biaya
 Keputusan dapat diambil dengan cepat
Pertemuan 12 :

Dinamika Pengambilan Keputusan


A. Pengambilan keputusan secara kelompok (decision groups)
 Keterbatasan kemampuan individu
 Sebagian besar orang mau menerima keputusan dimana mereka terlibat dalam
pembuatan keputusan tersebut. Keuntungan pembuatan keputusan kelompok
 Keputusan yang yang dihasilkan lebih baik. Memiliki kepercayaan yang
lebih tinggi
 Kelompok mungkin akan lebih efektif dalam pelaksanaan keputusan apabila
anggota-anggotanya berpartisipasi dalam pembuatan keputusan.
 Partisipasi dalam proses membuat keputusan merupakan teknik dalam
pengembangan karyawan.
Kelemahan pembuatan keputusan kelompok
 Cenderung memakan banyak waktu (personal time)
 Memakan banyak biaya, misalnya biaya tranport, konsumsi, honorarium,dsb.
 Kadang-kadang sulit menyamakan persepsi antar anggota kelompok.
 Ketidakpastian diantara anggota kelompok (waktu, kehadiran, dsb.).
 Adanya perbedaan yang tajam diantara anggota kelompok.
 Tarik menarik kepentingan.

HETEROGENITAS KELOMPOK
 Dikatakan heterogen jika para anggotanya berbeda dalam berbagai aspek.
Heterogen misalnya dalam hal latar belakang pendidikan, masa kerja, keahlian,
jabatan, dll.
 Meningkatnya heterogenitas suatu kelompok akan meningkatkan potensi mutu
penyelesaian masalah suatu kelompok.
 Sebaliknya, peningkatan heterogenitas akan meningkatkan kesulitan dalam
membina antar pribadi kelompok.

Brainstorming
Brainstorming adalah cara atau teknik mengumpulkan gagasan atau ide untuk
mencari solusi dari masalah tertentu
Tujuan Brainstorming adalah mendorong orang untuk berfikir dan membebaskan
mereka dari halangan, kritikan sendiri, dan kritikan orang lain, sehingga mereka
dapat menghasilkan banyak ide-ide atau kemungkinan-kemungkinan respons
terhadap suatu masalah.
Teknik brainstorming
 Tidak boleh memberikan kritik terhadap ide-ide yg disampaikan
 Bebas mengemukakan pendapat
 Makin banyak ide memungkinkan memperoleh ide yang baik.
 Menggabungkan dua ide atau lebih

Pengambilan Keputusan secara individu

Faktor2 yang mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan individu :


 Keterbatasan kemampuan manusia
 Kapasitas kemampuan manusia untuk merumuskan dan memecahkan
masalah sangat kecil dibanding dengan besarnya masalah
 Keterbatasan menimbang dan memproses informasi
 Keterbatasan kapasitas pembuat keputusan secara individu disebabkan oleh
keterbatasan mental manusia (cognitive limitation rationality) Dampak langsung dari
keterbatasan individu terhadap proses keputusan (azharkasim, 1994)
 Tidak optimum
 Cenderung memakai strategi yang sederhana
 Prosedur relatif sederhana

Keuntungan pembuatan keputusan individu


 Efisien pemakaian waktu
 Efisien biaya
 Keputusan dapat diambil dengan cepat

Jenis-jenis keputusan
 Jenis keputusan berdasarkan program dan regularitas :

1. Pengambilan Keputusan Terprogram/Terstruktur


 Sifat : rutin, berulang-ulang, dan cara menanganinya telah ditentukan
 Digunakan untuk menyelesaikan masalah terstruktur.
2. Pengambilan Keputusan Tidak Terprogram (Tidak Terstruktur)
 Pengambilan keputusan yang tidak rutin
 Sifatnya unik sehingga memerlukan pemecahan khusus.

Jenis keputusan berdasarkan tingkat kepentingannya


Pada umumnya suatu organisasi memiliki hierarki manajemen.
Hierarki manajemen secara umum terdapat tiga tingkatan.
 Manajemen puncak
Berkaitan dengan masalah perencanaan yang bersifat strategis (strategic planning)
yang diambil keputusan strategis.
 Manajemen menengah
Keputusan ini adalah keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya.
Yang diambil adalah keputusan administrasi/taktis.
 Manajemen operasional
Berkaitan dengan kegiatan operasional (kegiatan operasi harian) yang diambil
keputusan operasional.

KEPUTUSAN BERDASARKAN TIPE PERSOALAN


 Keputusan internal jangka pendek
 Yaitu keputusan yang berkaitan dengan kegiatan rutin/operasional, seperti
pembelian bahan baku, penentuan jadwal produksi.
 Keputusan internal jangka panjang
 Yaitu keputusan yang berkaitan dengan permasalahan organisasional,seperti
perombakan struktur organisasi, perubahan departemen.
 Keputusan eksternal jangka pendek
 Yaitu keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan yang berdampak
dengan lingkungan dalam rentang waktu yang relatif pendek, seperti mencari
subkontrak untuk suatu permintaan khusus.
 Keputusan eksternal jangka panjang
 Yaitu keputusan yang berkaitan dengan semua persoalan dengan
lingkungan dengan waktu yang relatif panjang, seperti merger, akuisisi, dll.
Pertemuan 13 :
Evaluasi Alternatif Solusi
Langkah –langkah dalam pengambilan keputusan

1. Merumuskan/definisikan masalah
2. Kumpulkan informasi dan analisis data yang relevan
3. Pencarian/pengembangan alternatif solusi
4. Analisis/evaluasi masing-masing alternatif solusi
5. Memilih alternatif solusi yang terbaik (yang feasible)
6. Melaksanakan/implementasi keputusan
7. Evaluasi dari pelaksanaan keputusan

Analisis/evaluasi alternatif solusi dibagi dalam 5 tahap

1. Mendefinisikan solusi yang ideal


 Manfaat yg dapat diterima dalam bentuk tujuan.
 Secara efektif mengatasi hambatan
 Pertimbangkan keterbatasan waktu, bahan, dan SDM
 Efektif dan efisien biaya
 Tingkat resiko yang wajar
2. Mengeliminasi solusi yang tidak dapat dilaksanakan
 Mempelajari masing-masing alternatif solusi
 Membuang alternatif solusi yang tidak memenuhi pertimbangan
(keterbatasan waktu, bahan, dan SDM.)
3. Mengevaluasi solusi yang tersisa
 Masing-masing solusi yang tersisa dipelajari untuk melihat seberapa baik
solusi tersebut memberikan hasil. Pertanyaan : bagaimana jika semua alternatif
solusi tidak ada yang feasible untuk dipilih?
4. Menilai resiko.
 Mempelajari kemungkinan resiko yang berkaitan dengan solusi ini.
 Apakah dapat diterima dan diminimalkan.
5. Mengambil keputusan

Analisis persoalan potensial

 Menganalisis persoalan-persoalan potensial yang mungkin muncul pada saat


pelaksanaan keputusan.
 Menganalisis persoalan-persoalan potensial yang mungkin muncul pada saat
pelaksanaan keputusan.

Evaluasi dan pengendalian


 Masing-masing tahap dari proses pengambilan keputusan perlu dipertimbangkan
dengan hati-hati, termasuk dalam penetapan sasaran tujuan (Wijono, 1999;
Gitosudarmo, 1997).
 Dalam mengevaluasi dan memilih alternatif suatu keputusan seharusnya juga
mempertimbangkan kemungkinan penerapan dari keputusan tersebut.
Mekanisme sistem pengendalian dan evaluasi perlu dilakukan agar apa yang
diharapkan dari keputusan tersebut dapat terealisir.
 Penilaian didasarkan atas sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
 Tujuan yang bersifat khusus dan mudah diukur dapat mempercepatpimpinan
untuk menilai keberhasilan keputusan.
 Jika keputusan tersebut kurang berhasil, dimana permasalahan masih ada,
maka pengambil keputusan perlu melakukan tindakan koreksi.
Pertemuan 14 :

Implementasi Keputusan
 Jika salah satu dari alternatif yang terbaik telah dipilih, maka keputusan tersebut
kemudian harus diterapkan.
 Sekalipun langkah ini sudah jelas, akan tetapi sering kali keputusan yang baik
sekalipun mengalami kegagalan karena tidak diterapkan dengan benar.
 Keberhasilan penerapan keputusan yang diambil oleh pimpinan bukan semata-
mata tanggung jawab dari pimpinan, akan tetapi komitmen dari bawahan untuk
melaksanakannya juga memegang peranan yang penting (Gillies, 1996;
Gitosudarmo, 1997).
 Betapapun baiknya suatu keputusan apabila keputusan tersebut sulit diterapkan
maka keputusan itu tidak ada artinya.

Perencanaan dan persiapan


 Menyusun rencana tindakan
 Mengatur sumberdaya agar tersedia pada saat yang tepat
 Menyeleksi, memberi arahan, dan melatih mereka yang terlibat
Mengatur sumberdaya manusia
 Berapa banyak yang diperlukan
 Ketrampilan, pengetahuan, dan kualitas yang diperlukan.
 Kapan dan dimanakah sumber daya manusia diperlukan
 Apakah tersedia untuk jangka waktu yang diperlukan
 Pengarahan dan ketrampilan yang dibutuhkan.
Mengatur sumberdaya finansial
 Berapa banyak yang diperlukan
 Dalam bentuk apa ? tunai, cek, atau valas
 Darimana diperoleh
 Bagaimana penggunaannya.
 Apakah ada biaya tambahan
Memberi pengarahan
 Penjelasan pendahuluan tentang hal-hal yang diperlukan
 Jelas, komprehensif, dan mudah dipahami
 Apakah masing-masing sudah memahami hal-hal yang harus dikerjakan.

MONITORING
 Mensupervisi tindakan
 Memonitor kemajuan
 Mengambil tindakan koreksi

MENGANALISIS HASIL
 Mengukur keberhasilan
 Menganalisis ketidaksesuaian
 Tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai