NIM : 2001029
Kelas : BDP 3A
BUDIDAYA PERKEBUNAN
INSTITUT TEKNOLOGI SAWIT INDONESIA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna dengan Bahasa
yang sangat indah.
Ddt
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 3 ............................................................................................................................... 19
METODE PRAKTIKUM ................................................................................................. 19
Tempat Praktikum.................................................................................................. 19
Alat dan Bahan ....................................................................................................... 19
Cara Kerja ............................................................................................................... 19
BAB 4 ............................................................................................................................... 21
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 21
BAB 5 ............................................................................................................................... 25
PENUTUP ........................................................................................................................ 25
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 26
iii
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN PANEN
“ PERHITUNGAN BUNGA DAN BUAH “
NIM : 2001029
Kelas : BDP 3A
BUDIDAYA PERKEBUNAN
INSTITUT TEKNOLOGI SAWIT INDONESIA
MEDAN
2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
memperbaiki sistem budidaya yang biasa dilakukan. Tanaman kelapa sawit
berbuah sepanjang tahun namun terdapat bulan-bulan dimana terjadi panen
puncak dan panen rendah. Variasi produksi tanaman kelapa sawit sangat
dipengaruhi oleh faktor iklim. Faktor-faktor lainnya juga turut mempengaruhi
seperti tanah, komposisi umur tanaman, bahan tanaman dan manajemen.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada satu batang kelapa sawit terdapat bunga jantan dan bunga betina. Bunga
jantan memiliki bentuk lonjong memanjang, sedangkan bunga betina memiliki
bentuk yang agak bulat. Bunga jantan dan bunga betina ini berpengaruh terhadap
jumlah tandan yang akan tumbuh pada tanaman kelapa sawit. Bagian dari kelapa
sawit yang diolah menjadi minyak adalah buah. Buah sawit memiliki warna
bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah. Warna buah ini bergantung pada bibit
yang digunakan.
1. Perbedaan yang terlalu besar antara hasil estimasi produksi dengan realisasi
produksi, perbedaan baik secara posistif maupun negative.
2. Perbedaan antara standard hasil produksi yang dikeluarkan oleh lembaga
produsen kecambah dengan hasil realisasi produksi yang dihasilkan oleh
konsumen, yang meliputi jumlah janjang/pohon/tahun, Berat janjang rata-
rata, hasil produksi (ton/ha/thn).
4
3. Metode perhitungan dalam melakukan estimasi produksi, serta teknis dalam
melakukan sensus produksi, yang menjadi dasar awal dalam melakukan
perhitungan estimasi produksi.
5
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
Tempat Praktikum
Praktikum perhitungan bunga dan buah kelapa sawit dilksanakan di Lahan
Kelapa Sawit Kampus ITSI Medan.
Cara Kerja
1) Penetapan BS dimulai dari baris ke-3 dan seterusnya, setiap selang 5
(lima) baris atau pada baris ke 6 dan setiap BS yang satu ke BS
selanjutnya.
2) Semua BS diberi tanda tapak jalak dan bernomor dibawahnya serta ditulis
pada pohon yang telah dikerok dan berada di tepi jalan.
3) Penetapan TS dimulai dari pohon ke-3 disetiap BS dan selanjutnya setiap
selang 5 pohon atau pohon ke-6 dari TS satu ke Ts selanjutnya.
4) Semua TS diberi notasi pada ketinggian 1.5 m dari permukaan tanah (atau
disesuaikan dengan tinggi pohon) menghadap ke arah pasar pikul, nomor
TS di beri warna biru.
5) Hitung bunga dan buah yang ada pada pohon TS
6) Penetapan ps diberi nomor dengan cat putih pada ketinggian 1.5 m dari
permukaan tanah mengarah ke pasar pikul. ps pada masing-masing TS
berjumlah 6 PS.
6
7) Perhitungan jumlah tandan untuk setiap TS terdiri dari 6 PS dan 1 TS
sehingga berjumlah 7 pokok per TS.
8) Apabila salah satu PS kosong / mati, maka pohon di dekatnya yang searah
TS menjadi PS pengganti.
9) Hitung seluruh tandan yang ada, termasuk bunga betina yang sudah
dibuahi dan bunga cengkih, yang di perkirakan dapat dipanen 5-6 bulan
berikutnya.
10) Hasil perhitungan jumlah tandan dicatat kedalam formulir sensus jumlah
tandan dan formulir penaksiran produksi remester.
7
BAB 4
PEMBAHASAN
8
- Blok 3A5, Tahun Tanam : 2018, SPH : 130, RBT : 8 kg
Luas : 10 Ha
Jumlah pokok produktif : 1.300 pokok
Rata-rata tandan / pokok = 8,42
Jumlah tandan / blok : 8,42 x 1.300 pokok : 10.946
tandanJumlah produksi /blok : 10.946x 8 = 87.568Kg
9
BAB 5
PENUTUP
Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2007. Statistik Perkebunan Indonesia 2001-2005.
Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2006. Budidaya Kelapa Sawit. Pusat Penelitian
Kelapa Sawit.
11
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN PANEN
“ PERHITUNGAN PREMI PANEN “
NIM : 2001029
Kelas : BDP 3A
BUDIDAYA PERKEBUNAN
INSTITUT TEKNOLOGI SAWIT INDONESIA
IA
MEDAN
2023
12
BAB I
PENDAHULUAN
13
juta ton. Komoditas kelapa sawit ini merupakan penyumbang devisa negara
terbesar untuk komoditas perkebunan.
Devisa ekspor khusus produk kelapa sawit ini mencapai US$ 19,65 miliar
atau Rp 200 triliun pada tahun 20125 dan US$ 19,1 miliar pada tahun 2013.6
Sedangkan ekspor di luar produk kelapa sawit secara kumulatif menyumbang
devisa sebesar Rp 50 triliun pada 2012. Jika melihat sejak diberlakukan bea
keluar (BK) terhadap CPO dan turunannya dari tahun 2007–2012 industri
kelapa sawit telah menyumbang Rp. 79,4 triliun. Artinya industri kelapa sawit
telah terbukti sebagai penyelamat devisit negara.
14
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
15
B. Jenis-Jenis Premi Panen Kelapa Sawit
Pada beberapa Perusahaan perkebunan di Indonesia, terdapat dua jenis
premi panen yang umum dilaksanakan, yaitu sebagai berikut :
1) Premi panen berdasarkan jumlah janjang/TBS yang didapat.
2) Premi panen berdasarkan jumlah berat (kg) buah/ TBS yang didapat
setelah di timbang di pabrik/ PKS.
Deskripsi Perbandingan kedua sistem premi tersebut disajikan pada Tabel
1.1 berikut ini :
Tabel 1.1 Perbandingan Premi Panen Sistem Janjang dan Berat
Premi panen dan brondolan diberikan terpisah dengan nilai premi per-kg
yang berbeda. Pemberian premi panen bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan karyawan dan lebih memotivasi pemanen / petugas yang terkait
dengan panen agar seluruh buah matang di lapangan terpanen. Sedangkan
premi brondolan diberikan bertujuan untuk lebih memotivasi pengutipan
brondolan dan meminimalisasi kehilangan brondolan di lapangan.
Premi panen diberikan secara perorangan dan ditentukan berdasarkan
kapasistas, tahun tanam yang berkaitan dengan produktivitas dan topografi.
16
Semakin rendah produktivitas, semakin rendah basis borong dan semakin
berbukit/curam topografinya semakin mahal premi panennya. Premi
brondolan diberikan premi tersendiri dengan tarif ± 2,5 kali lipat premi TBS
sesuai dengan berat brondolan yang dikumpulkan oleh masing-masing
pemanen. Brondolan harus dalam keadaan bersih dari segala macam kotoran
(sampah, tangkai tandan, batu dll). Berat brondolan tidak termasuk dalam
berat TBS. Premi dan denda panen per-orang dihitung dan dibukukan setiap
hari oleh Krani Produksi di Afdeling.
17
janjang lebih borong dari kelas yang berbeda dapat saja sama,
tergantung dari kondisi setempat. Namun perlu diperhatikan bahwa
biaya Rp/ ton TBS dari lebih borong atau luar dinas tidak boleh lebih
tinggi dari biaya Rp/ ton TBS dalam dinas.
4) Tarif sanksi/denda
Tindakan- tindakan yang tidak memenuhi peraturan atau melanggar
salah satu peraturan panen harus didenda dan mengurangi premi yang
sudah diperoleh pemanen, kerani buah, mandor panen, dan mandor I.
Ketentuan- ketentuan tarif sanksi biasanya ditetapkan menurut situasi
dan kebijakan kebun setempat.
5) Pembayaran Premi
Pembayaran premi dilaksanakan pada saat karaywan memerima gaji
yang diberikan oleh staf kebun di kantor afdeling. Kebiasaan
pemberian pinjaman premi setiap minggu harus ditiadakan. Hal ini
disebabkan manfaat premi tersebut berkurang karena jumlahnya relatif
kecil jika dibandingkan dengan penerimaan sekaligus pada saat
karyawan mendapatkan gaji kecil. Pembayaran premi kepada
karyawan harus melalui mekanisme notes potong buah (berfungsi
seperti saldo di buku tabungan bank). Dengan demikian, angka premi
yang tertulis di notes-lah yang akan dibayarkan kepada karyawan.
18
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
Tempat Praktikum
Praktikum perhitungan premi panen dilksanakan di Pendopo kampus ITSI
Medan.
Cara Kerja
a. Menghitung Basis Tugas
19
d. Premi Panen Libur
20
BAB 4
PEMBAHASAN
Kebun P.T WACANA AJA pada afdelling 5 (blok 01) dengan tahun tanam 2007
dengan potensi setahun sesuai RKAP 25,75 ton/ha, tografi rata dengan basis tugas
topografi rata berdasarkan basis tugas ialah 900 kg/hk. Dengan table sebaran
produksi 5 tahun kebalakang sebagai berikut :
Sehingga
= 668 g/ℎ
(900 kg/hk x 299 hk ) X 18,38%
BT triwulan I :
74 ℎ
= 1.027 g/ℎ
(900 kg/hk x 299 hk ) X 27,48%
BT triwulan II :
72 ℎ
= 1.040 g/ℎ
(900 kg/hk x 299 hk ) X 29,47%
BT triwulan III :
76 ℎ
21
= 862 g/ℎ
(900 kg/hk x 299 hk ) X 24,67%
BT triwulan IV :
77 ℎ
Berbukit 60
Rawa 70
Dikarenakan topografi areal adalah rata dan BT pada triwulan III 1.040 kg/hk.
Konstanta perhitungan berdasarkan memo direksi adalah Rp. 2.500.000 maka tarif
panen dihitung sebagai berikut :
Maka :
22
Topografi Persentase brondolan
Lalu untuk premi brondolan, karena pemanen dengan total hasil panen 3.000 kg,
dengan TBS dipanen 2.800 kg dan brondolan 200 kg. maka preminya adalah
Untuk premi panen pada hari libur ialah, pada hari libur pemanen mendapatkan
jumlah produksi 1.500 kg, TBS dipanen 1.300 kg dan brondolan 200 kg maka
preminya ialah :
23
Premi = jumlah produksi x (150% x tarif P1)
24
BAB 5
PENUTUP
Kesimpulan
Premi panen dan brondolan diberikan terpisah dengan nilai premi per- kg yang
berbeda. Pemberian premi panen bertujuan untuk meningkatkan pendapatan
karyawan dan lebih memotivasi pemanen / petugas yang terkait dengan panen
agar seluruh buah matang di lapangan terpanen.Berat brondolan tidak
termasuk dalam berat TBS, maka dari itu perhitungan premi TBS dengan
Premi Brondolan berbeda dikarenakan pekerjaan mengutip brondolan
merupakan pekerjaan tambahan buat pemanen.
Beberapa nilai dalam perhitungan merupakan konstanta ataupun ketetapan
baik dari memo direksi atau pun history produksi 5 tahun kebelakang.Premi
yang di berikan sangat memperhatikan produksi yang diperoleh dan topografi,
itu dikarenakan semakin extream topografi, pihak perusahaan akan memberi
lebih terhadap para pemanen tergantung ketentuan perusahaan yang menjadi
ketetapan perusahaan untuk mengapresiasi para pemanen
25
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Ardilles. 2008. Manajemen Panen di Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq.) Pantai Bunati Estate, PT.Sajang Heulang, Minamas
Plantation, Tanah Bumbu, kalimantan Selatan. Skripsi. Bogor :
Fakultas Pertanian Universitas Institut Pertanian Bogor.
Fauzi, Y. 2003. Kelapa Sawit: Budi Daya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah,
Analisis Usaha dan Pemasaran. Jakarta: Penebar Swadaya.
26