Anda di halaman 1dari 8

Tujuan percobaan ini adalah untuk pembuatan dan pembakuan 

larutan HCl  0,1 N dan larutan Na₂CO₃,


mengencerkan dan menghitung konsentrasi larutan dengan beberapa satuan, serta menentukan konsentrasi larutan
asam dengan larutan Na₂CO₃. Praktikan melakukan 1kali percobaan, yaitu pembuatan larutan HCl 0,1 N, pembuatan
larutan Na₂CO₃, pengenceran larutan HCl, tirasi asam terhadap basa, titrasi basa terhadap asam, dan penentuan
konsentrasi larutan standar dengan larutan Na₂CO₃.

Proses pembuatan larutan HCl dan larutan Na₂CO₃, terjadi reaksi eksotermik, yaitu perpindahan panas dan sistem
ke lingkungan. Saat titrasi asam terhadap basa, larutan Na₂CO₃,  (basa) ditetesi indikator metil orange  dan berwarna
kuning, setelah titrasi warnanya menjadi merah muda yang menunjukkan larutan telah bersifat asam. Sedangkan
pada titrasi basa terhadap asam, terjadi reaksi yang sebaliknya. Saat titrasi menggunakan indikator phenolptalain
(PP) yang ditetesi pada HCl, tdk ada perubahan warna yang terjadi (tetap bening). Setelah dititrasi dengan larutan
Na₂CO₃, larutan berubah warna menjadi merah muda.

Penentuan konsentrasi melalui titrasi, banyak digunakan dalam berbagai industri, contohnya penentuan kadar
vitamin C dalm tablet vitamin C, penentuan kadar asam dalam asam cuka, dan penentuan asam oksalat
menggunakan permanganate. Hal ini dikarenakan, melalui penghitungan konsentrasi dapat menghasilkan campuran
dengan jumlah konsentrasi yang tepat dan tidak berlebih.

Kata kunci : Larutan, konsentrasi, pengenceran larutan, titik ekuivalen

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Asam klorida  adalah larutan kuantif dari gas dan hidrogen klorida (HCl) ialah asam kuat dan merupakan komponen
utama dalam asam lambung ini digunakan secara luas dalam industri . Asam klorida harus menanti keselamatan
yang tepat karena merupakan caiarn yang sangat korosif, asam klorida pernah menjadi zat yang paling dan sering
digunakan dalam awal sejarahnya . Dia diturunkan oleh alkimiawan persia senyawa digunakan sepanjang abad
pertengahan oleh ilmuan Eropa . Asam klorida dinetralkan oleh kedua larutan natrium hidroksida dan amonium
,sejalan dengan teori Archenius akan tetapi pada kasus amonia tidak muncul ion hidroksida amonia bereaksi dengan
melarutkan amonia tersebutuntuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida .

Sebagian besar titrasi asam basa dilakukan pada temperatur kamar kecuali pada titrasinyang meliputi basa .
Biasayang mengandung CO2, jadi titrasi dengan Na₂CO₃,  dilakukan pada temperatur yang mempenaruhi asam
basa .Klorida merupakan asm monoputik yang sulit menjadi redous .
Ia juga asam kuat yang paling bahaya untuk ditangani  dibandingkan dengan asam kuat lainya . Walaupun asam
mengandung ion klorida yang tidak relatif dan tidak beracun , asam klorida dalam konsntrasi menengah cukup stabil
untuk disimpan dan terus mempertahankan konsentrasi konsentrasinaya ,oleh karena itu alasan ilmiah asam klorida
merupakan reagen yang sangat bau . Pada percobaan kali ini dilakukannya pembakuan standar yaitu HCl 0,1 N
adalah untuk proses analisa volometrik yang merupakan analisa kuantitatif  dengan mereaksikan larutan baku yang 
telah diketahui konsentrasinnyasecar teliti . Pembakuan HCl ini dilakukan secara volumetrik yaitu titrasi asam basa.

1.2    Tujuan Percobaan

Adapun tujuan percobaan untuk mengenal macam – macam larutan baku, untuk membuat larutan baku dengan
konsentrasi tertentu dan untuk mengetahui cara pembuatan dan pembakuan 0,1 N HCl

                                                                  BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Asam klorida adalah  larutan akuantif daari gasdaan hidrogen klorida (HCl ) ialah asam kuat dan merupakan
komponen utama dalam asam lambung ini digunakan secara luas dalam industri . Asam klorida merupakan cairan
yang sangat korosif , asam klorida pernah menjadi zat yang paling dan sering digunakan dalam awal sejarahnya. Dia
diturunkan oleh alkimiawan persia senyawa ini digunakan sepanjang abat pertengahan oleh ilmuan Eropa (khopkar ,
S.M. 1990)

Asam klorida dinetralkan oleh kedua larutan natrium hidroksida dan amonium , sejalan dengan teori Archenius akan
tetapi pada kasus amonia tidak muncul ion hidroksida amonia bereaksi dengan melarutkan amonia tersebut untuk
menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida . Pada kasus tersebut akan memperoleh kaitan tak berwarna yang
dapat dikatalisasikan untuk mendapatkan garam berwarna putih , baik itu natrium klorida maupun ammonium klorida
( Aftalion , Fred . 1991)

Sebagian besar titrasi asam basa dilakukan pada temperatur kamar kecuali pada titrasi yang meliputi basa . Basa
yang mengandung CO2 , dititrasi dengan Na₂CO₃,  dilaku kan pada temperatur yang mempengaruhi  asam basa .
Klorida merupakan asam monoputik yang sulit menjadi redous.  Ia juga asam kuat yang paling bahaya untuk
ditangani  dibandingkan dengan asam kuat lainya . Walaupun asam mengandung ion klorida yang tidak relatif dan
tidak beracun , asam klorida dalam konsntrasi menengah cukup stabil untuk disimpan dan terus mempertahankan
konsentrasi konsentrasinaya ,oleh karena itu alasan ilmiah asam klorida merupakan reagen yang sangat bau
(Greenwood dan Eamshaw. 1997)

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat – alat

Alat –alat  yang digunakan dalam percobaan adalah kaca arloji , pipet volum ,       erlenmayer dan peralatan gelas
lainnya

3.1.2  Bahan – bahan

Bahan – bahan yang digunakan  dalam percobaan adalah asam klorida (HCl ) 0,1 N, Natrium karbonat (Na₂CO₃,),
metil merah dan aquadest.

3.2 Konstanata Fisik                                              

·         Asam Klorida

RK      : HCl

BM      : 36, 45gr/mol

BJ        : 1,18gr/cm

TD       : 110

TL       : 27,32

SIFAT : Korosif

·         Aquadest

RK      : H2O

BM      : 18 gr/mol

BJ        : 1gr/cm

TD       : 100
TL       : 0

SIFAT : Pelarut ,tidak berbahaya

·         Natrium Karbonat

RK      :  Na₂CO₃,

BM      : 83 gr/mol

BJ        : 1,178gr/cm

TD       : 33,4

TL       : 851

SIFAT : Rasa basa dan tidak berbau

Perhitungan

            N HCl =

          

            1 ml HCl 0,1 N  5, 299 mg Na₂CO₃,  anhidrat p

2.3 Cara Kerja

1.Pembuatan

·         Dipipet sebanyak 8.3 ml HCl pekat

·         Dimasukakan dalam labu ukur ukuran 1000 ml yang sebelumnya telah diisi aquadet sepertiganya

·         Diencerkan dengan aquadest samapai tanada batas


2. Pembakuan

·         Ditimbang seksama 150 mg Na₂CO₃,  anhidrat yanag sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 270  selama
satu jam

·         Dilarutkan dalam 100 ml air

·         Dititrasai dengan HCl menggunakan indikator metil merah p. Perubahan warna kuning sampai merah muda.

·         Dicatat volume hasil titrasinya

·         Dilakukan sebanyak 3 kali

BAB VI

DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

Berat  Na₂CO₃,  yang ditimbang  adalah 0,15 gram

Volume HCl yang digunakan adalah 28, 2 ml

   H2O   warna merah muda

4.2 Pembahasan

4.2.1 Melakukan pembakauan terhadap HCl

            Karena pembuatan dan pembakuan larutan ini sangat berperan penting dalam proses analisa volumemetrik 
yang merupakn analisa kuantitatif dengan mereaksikan larutan baku (standart) yang telah diketahui konsentrasinya
secara teliti .

4.2.2  Cara melakukanya


            Sebelum dilakukan pembakuan , maka harus dilakukan pembuatan HCl dengan menggunakan HCl pekat .
Karena HCl pekat bersifat korosif dan berbahaya maka digantikan dengan HCl encer 2N . HCl yang dibutuhkan
sebanyak 5 ml , lalu dimasukan dalam labu ukur yang sebelumnya telah diisi aquadest sepertiganya ,lalu
ditambahkan aquadest sampai tanda batas .

Setelah pembuatan HCl selesai dilakukan  pembakuan dengan menggunakan  Na₂CO₃,  anhidrat  (telah
dikeringkan ) guna dikeringkan agar kadar air dalam  Na₂CO₃,  hilang. Na₂CO₃ yang digunakan sebanyak 0,15grm
kemudian Na₂CO₃ dimasukan dalam erlenmayer dan ditambahkan  aquadest sebanyak 50 ml , kemudian ditetesi
dengan indikatormetil merah sebanyak 5 tetes (metil merah adalah senyawa organik yang memiliki rumus kimia  C14
H14 N3 Na O2, banyak di pakai pada indikator asam basa . Pada saat PH dibawah 4,4 akan berwarna merah
sedangkan pada warna kuning pada PH diatas 6,2). Setelah mendapatkan warna kuning , sebelum larutan HCl
dimasukan dalam buret , karena pada buret diolesi vaselin agar tidak keras .

Lalu lalu buret dipasang ketempat penyangga buret yaitu statif  sebelum di pasang , statif ditutupi dengan tissu , agar
tidak mudah pecah , Lalu buret di bersihkan dengan aquades agar sisa – sisa larutan yang menempel bersih .
Sebelum memasukan larutan HCl di pastikan keran tertutup larutan HCl dimsukkan kedalam buret  dengan
menggunakan corong , masukkan hingga kelarutan  pada titik atau garis (0). Pembakuan HCl ini dilakukan secara
volumetrik yaitu titrasi asam basa , larutan titrasai yaitu larutan HCl dengan titrannya larutan natrium karbonat
.Kemudian letakan erlenmayer yang berisi larutan Na2CO3 di bawah buret . Buka perlahan  kerannya , maka keluar
larutan HCl setetes demi setetes dan goyangkan erlemayersambil terus ditetesi HCl , ketikawarna larutan di dalam
erlemayer sampai berubah menjadi warna merah muda lalu tutup kerannya dan dicatat volume titrasi . pembakuan
dilakukan untuk membuktikan HCl 0,1N dan hasil pembakuan HCl yang dilakukan di peroleh normalitas HCl sebesar
0,1 N. 

BAB V

KESIMPULAN

1. Indikator yang digunakan pada pembuatan dan pembakuan HCl adalah indikator metil merah dengan rumus kimia
C14 H14 N3 Na O2

2. Pembakuan terhadap HCl dilakukan karena larutan ini sangat berperan penting dalam proses analisa volumetrik
dengan mereaksikan larutan baku (standart)

3. Pembakuan dilakukan untuk membuktikan HCl 0,1N dan hasil pembakuan HCl yang dilakukan di peroleh
normalitas HCl sebesar 0,1 N.

4. Pembakuan HCl ini dilakukan secara volumetri yaitu titrasi asam basa , larutan titran yaitu larutan HCl dengan titrat
larutan natrium karbonat (Na₂CO₃,)

LAMPIRAN

Pembuatan

Dik : V2 = 100 ml

 N2 = 0,1 N

N1 = 2 N

Dit  V1= .....?

Jawab : V1 . N1 = V2 . N2

                     V1 =

                      V1 =

                       V1 =

                     V1 = 5 ml  pipet HCl  2N sebanyak 5 ml masukkan ke dalam labu ukur 100 ml kemudian tambahkan
H2O sampai tanda batas

Pembakuan

Dik : mg  Na₂CO₃,  = 0,15 gr  150 mg

         Vol HCl = 28,2 ml

         1 ml HCl 0,1 N  5,299 mg  Na₂CO₃,   anhidrat p

Dit  N HCl = .....?

Jawab : N HCl =
                  HCl =
https://us02web.zoom.us/j/86187465541?pwd=K3BBNXgvLzh1cjRvajJReGZab0dRZz09

                   HCl =

                   HCl = 0,1 N

DAFTAR PUSTAKA

Aftalion ,Fred . 1991. A History Of  The Internasional Chemical Industry. Philadelphia :University of  pennsylvania
press.

Greenwood , Norman dan Eamshaw. A . 1997. Chemistry Of  The Elements . Edisi II . Oxford : Butterworth –
Helneman

Khopkar ,S.M .1990 . Konsep Dasar Kimia Analitik . UI –Press: jakarta

Anda mungkin juga menyukai