Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DIAN NOVITA TRI KUMALA

NIM : 1903102298

KELAS : 8H MANAJEMEN

RESUME PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Definisi dan proses pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan  dalam TQM adalah merupakan salah satu tanggung jawab setiap seseorang
Pengambilan keputusan merupakan proses memilih suatu rangkaian tindakan keputusan, dalam memilih
keputusan harus memiliki kontribusi terhadap kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi Oleh karena itu
seorang manajer harus selalu siap menghadapi evaluasi dan kritik terhadap setiap keputusan yang
diambilnya, Perlu dipahami bahwa keputusan merupakan sarana atau alat untuk mencapai hasil tertentu
atau untuk memecahkan masalah, dalam memutuskan  pengambilan harus memikirkan kualitas keputusan
apakah secara langsung mempengaruhi peluang karir perusahaan, penghargaan (reward), dan kepuasan
kerja.

Tipe-tipe keputusan  diklasifikasikan berdasarkan sebagai berikut :

1. Keputusan yang diprogram (programmed decision) Keputusan yang diprogram merupakan keputusan yang
dibuat menurut kebiasaan, aturan, atau prosedur. Keputusan ini cenderung berulang-ulang dan rutin. Melalui
pengalaman dan perjalanan waktu, organisasi dapat mengembangkan prosedur- prosedur spesifik untuk
menangani tipe keputusan ini.

Contoh : keputusan jenis ini adalah penentuan masa dan lamanya cuti karyawan, penentuan saat untuk
mengirimkan tagihan kepada pelanggan, penetapan gaji karyawan baru, dan lain-lain.

2.Keputusan yang tidak diprogram (non-programmed decision)  merupakan peemasalahan  yang menyangkut
permasalahan baru yang tidak terduga terhadap keputusan  terhadap masalah-masalah baru,permasalahan
ini  Biasanya bersifat tidak terstruktur.

Proses Pengambilan Keputusan

Secara garis besar pengambilan keputusanterdiri dari tiga tahap, yaitu :

1. Penemuan masalah

Masalah harus didefinisikan dgn jelas,sehingga perbedaan antara masalah


dan bukan masalah (misalnya issu) menjadi jelas.

2. Pemecahan Masalah

Langkah-langkah yg diambil adalah :

a. Identifikasi alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah. 

b. Identifikasi faktor-faktor yg tidak dapat diketahui sebelumnya, identifikasi peristiwa-peristiwa di


masa datang(state of nature).
c. Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasiatau mengukur hasil, biasanya berbentuk tabelhasil (pay off
table).

d. Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.

3. Pengambilan keputusan

Berdasarkan keadaan lingkungan atau kondisiyg ada, yaitu pasti, tidak pasti, resiko, dan konflik.

Metode pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah

Dalam setiap organisasi pasti akan menghadapi suatu masalah. Masalah adalah setiap situasi di mana apa
yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Semakin besar perbedaan tersebut, maka semakin
besar pula masalahnya. Dalam TQM lebih menekankan perbaikan berkesinambungan di lingkungan kerja
sehingga dapat mencegah timbulnya masalah. Dalam hal ini ada dua model untuk pemecahan masalah yang
sekaligus mengarah pada perbaikan berkesinambungan. Kedua model tersebut yaitu:

Siklus Deming

Siklus deming adalah model perbaikan berkesinambungan yang dikembangkan oleh seorang pioner TQM,
yaitu Dr. W. Edwards Deming. Siklus ini terdiri atas 4 komponen utama, yang masing-masing dibagi menjadi
berbagai langkah

1. Mengembangkan rencana untuk perbaikan (plan)

Dalam hal ini meskipun belum terjadi masalah, sebaiknya dibuat rencana perbaikan, terutama yang berkaitan
dengan proses. Namun apabila muncul masalah, masalah tersebut dapat ditangani dengan menggunakan
model perbaikan berkelanjutan Deming

2. Melaksanakan rencana yang dibuat (Do)

Dalam hal ini rencana yang telah disusun kemudian diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil
selama periode waktu tertentu.

3. Memeriksa hasil yang dicapai (study)

Dalam hal ini hasil implementasi rencana diperiksa dan dicatat. Hasil yang telah dicatat ini akan dijadikan
dasar bagi langkah penyesuaian dan perbaikan.

4. Melakukan penyesuaian bila diperlukan (Act)

Dalam hal ini penyesuaian dilakukan apabila dirasa perlu dan didasarkan pada komponen study diatas.

Metode Perry Johnson

Metode ini merupakan pendekatan yang dapat diterapkan dalam TQM karena memiliki tiga karakteristik
berikut:

1. Mengutamakan kerja sama tim dalam pemecahan masalah.

2. Berfokus pada perbaikan berkesinambungan.

3. Memperlakukan masalah sebagai sesuatu yang wajar atau normal karena adanya perubahan.
Alat-alat pemecahan masalah dan pengambilan keputusan

Model-model pemecahan masalah yang ada dapat menghasilkan keputusan yang baik asalkan
keputusannya berdasarkan fakta. Bila informasinya terdistorsi opini pribadi, exaggretation atau agenda
pribadi, maka keputusannya tidak mungkin baik, apa pun model pemecahan masalah yang digunakan.
Langkah pengumpul an informasi dalam model Perry Johnson dapat lebih efektif bila menggunakan
beberapa alat kualitas. Pakar kualitas W. Edwards Deming mengajukan cara peme cahan masalah melalui
Statistical Process Control (SPC) atau Sta- tistical Quality Control (SQC) yang dilandasi 7 alat statistik
utama. yaitu diagram sebab dan akibat, check sheet, diagram Pareto, run chart dan control charts,
histogram, stratifikasi, dan scatter diagram Alat-alat ini berguna dalam pengumpulan informant yang shj
untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah secara ilmiah

Ada kalanya suatu keputusan harus dibuat secara subjektif Meskipun demikian keadaan seperti itu dapat
diminimumkan melalui manajemen dan kepemimpinan yang baik. Salah satu kunci sukses dalam TQM
adalah penggunaan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Menurut Juran, 85% masalah manajemen adalah dalam sistemnya dan hanya 15% diakibatkan masalah
sumber daya manusia. Oleh karena itu esensi manajemen kualitas adalah memadukan masalah-masalah
sistem dan sumber daya manusia sekaligus.

Inti dari metode perbaikan kualitas adalah pendekatan ilmiah Metode ini menggunakan berbagai data,
alat dan teknik statistika. Meskipun tampaknya rumit, pendekatan ilmiah merupakan suatu cara
sistematis bagi setiap individu dan tim untuk setiap memahami proses Hal ini mengandung pengertian
bahwa:

1. Pengambilan keputusan lebih didasarkan pada data daripada dugaan

2. Mencari sumber penyebab suatu masalah,bukan bereaksi pada gejala

3. Mencari solusi permanen,bukannya mendasarkan pada perbaikan dalam waktu singkat

Aspek-aspek dalam pengambilan keputusan

Dalam TQM diyakini bahwa adanya keterlibatan karyawan akan dapat mendukung penyempurnaan
psoses pengambilan keputusan. Berikut beberapa manfaatnya lainnya :

1. Karyawan akan memiliki rasa kepemilikan terhadap yang proses pembuatannya melibatkan mereka.

2. Manajer dapat memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai masalah yang sesungguhnya
terjadi dan mendapatkan daftar kemungkinan solusi potensial yang lebih komprehensif.

3. Dapat membantu para manajer dalam melakukan evaluasi dan pemilihan alternatif secara lebih baik.

(Aspek Pelibatan Karyawan dalam Proses Pengambilan Keputusan)

Umumnya keterlibatan karyawan tersebut diwujudkan dengan pembentukan kelompok atau tim.
Pembentukan kelompok ini memiliki kebaikan antara lain :

1. Dalam pengembangan tujuan, kelompok dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan
yang lebih besar.
2. Dalam identifikasi alternatif, usaha-usaha individual para anggota kelompok dapat memungkinkan
pencarian yang lebih luas dalam berbagai fungsional organisasi.

3. Dalam evaluasi alternatif, kelompok memiliki kerangka pandangan yang lebih luas.

4. Pemilihan alternatif memungkinkan kelompok dapat lebih menerima resiko dibandingkan pembuatan
keputusan individual.

Ada tiga strategi yang dapat digunakan seorang manajer untuk membantu para karyawan agar dapat
berpikir secara kreatif, yaitu : 

1. Idea Vending

Dilakukan dengan tinjuan terhadap literatur tentang masalah yang dihadapi, kemudian informasi
disebarkan ke keryawan untuk merangsang mereka berpikir dan memunculkan ide baru karyawan.

2. Listening

Dilakukan dengan mendengarkan setiap ide yang baik atau buruk, serta permasalahan karyawan di
tempat kerja. Dengan demikian karyawan akan terangsang menyampaikan idenya

3. Idea Attribution

Dilakukan dengan jalan memberikan semacam gambaran atau potongan-potongan ide dan kemudian
mendorong para karyawan untuk mengembangkannya menjadi ide penuh.

Anda mungkin juga menyukai