Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM S1 MANAJEMEN SOAL UTS

SEMESTER GENAP
SEKOLAH TINGGI MAJEMEN IMMI

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TH AKDEMIK 2022/2023

Mata Kuliah : Teori Pengambilan Keputusan


Kode MK/ SKS : MPB61 / 3 SKS
Kelas/ Smt : AC1
Hari/ Tanggal : Senin, 10 April 2023
Dosen Penguji : Maulana Arief Rachman Hakim, SP., MM., M.Han.
Sifat Ujian : Online/ Daring
Waktu : Batas waktu pengumpulan jawaban 1 x 24 Jam melalui portal student
masing-masing.
(Batas Waktu Pengumpulan Hari / tanggal, Selasa, 11 April 2023, Jam 23.59)

Petunjuk Soal :
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal .
2. Bacalah petunjuk dengan seksama sebelum mengerjakan;
3. Jawaban diketik dengan Font Arial ukuran 12 spasi 1 dengan bentuk file docx atau pdf atau
ditulis tangan dengan tulisan yang jelas dan mudah dibaca dengan bentuk file jpg
4. Jawaban diupload melalui portal students
5. Dilarang bekerja sama; jika diketahui jawaban sama atau copy paste maka dinyatakan gugur
dalam UTS.

Soal :
1. Apa perbedaan antara keputusan rutin dan keputusan tidak rutin? Berikan contoh untuk masing-
masing jenis keputusan tersebut!
2. Apa yang dimaksud dengan keputusan intuitif? Apa saja faktor yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan secara intuitif?
3. Apa yang dimaksud dengan konsep ambiguitas dan ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan? Bagaimana cara mengatasi ketidakpastian dan ambiguitas dalam proses pengambilan
keputusan?
4. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan rasional? Jelaskan beberapa
karakteristiknya!
5. Bagaimana analisis SWOT dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan? Berikan
contoh!
6. Bagaimana pengaruh lingkungan eksternal terhadap proses pengambilan keputusan? Berikan
beberapa contoh lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
7. Bagaimana perilaku individu mempengaruhi pengambilan keputusan? Berikan beberapa contoh!
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis risiko dan manfaat dalam pengambilan keputusan.
Bagaimana cara menghitung risiko dan manfaat dalam sebuah keputusan?
9. Jelaskan beberapa teknik pengambilan keputusan yang dapat digunakan dalam konteks bisnis!
10. Jelaskan peran etika dalam pengambilan keputusan bisnis. Apa saja faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan etis?

Selamat Mengerjakan
JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN 2022/2023
Program S1 Manajemen STIMA IMMI

Mata Kuliah : Teori Pengambilan Keputusan


Nama Mahasiswa : Herdiana
NIM : 331201300244
Kelas : AC1
Kode/ SKS : MPB61 / 3SKS
Telp/email : 082118781707 / herdysteady@gmail.com
Dosen Penguji : Maulana Arief Rachman Hakim, SP., MM., M.Han.
Sifat Ujian : Online

JAWABAN
1) Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya berulang-ulang dan terus-menerus ada (rutin),
contohnya : APBN dan pembayaran gaji.

Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang sifatnya sekali-kali, diambil pada saat khusus
atau tertentu dan tidak bersifat rutin.
Contohnya: seorang wirausaha ingin membuka cabang di luar kota.

2) Keputusan intuitif adalah seseorang mengambil keputusan berdasarkan pengalaman yang


terdahulu dan melibatkan perasaan dan emosi yang mendalam ketika mengambil keputusan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan intuitif :
• Keputusan Berdasarkan pengalaman
• keputusan berdasarkan perasaan
• keputusan berdasarkan kognitif
• keputusan berdasarkan bawah sadar
• keputusan berdasarkan nilai/etika.

3) Ambiguitas dan ketidakpastian adalah dua konsep yang sering terkait dalam pengambilan
keputusan, karena keduanya mengacu pada ketidakjelasan informasi yang diperlukan untuk
membuat keputusan yang tepat. Ambiguitas merujuk pada situasi di mana informasi yang
diperlukan untuk membuat keputusan kurang jelas atau terbuka untuk penafsiran yang berbeda-
beda. mungkin terjadi dalam situasi di mana ada beberapa pilihan yang mungkin tetapi tidak ada
informasi yang jelas mengenai dampak dari setiap pilihan tersebut. Ketidakpastian merujuk pada
situasi di mana informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan tidak tersedia atau sulit
diperoleh. Contohnya, informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pasar yang sangat
kompleks, atau ketidakpastian yang muncul dalam situasi krisis atau bencana alam. Untuk
mengatasi ambiguitas dan ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan, beberapa langkah
yang dapat diambil antara lain:
1. Mencari informasi tambahan: Upayakan untuk mengumpulkan informasi tambahan
yang dapat membantu mengurangi ambiguitas dan ketidakpastian dalam situasi
tersebut.
2. Membuat skenario alternatif: Membuat skenario yang berbeda dengan
mengasumsikan hasil dari situasi yang berbeda dapat membantu memperkirakan
kemungkinan dampak dari setiap pilihan.
3. Menggunakan analisis risiko: Analisis risiko dapat membantu mengidentifikasi
kemungkinan risiko yang terkait dengan setiap pilihan dan membantu memilih pilihan
yang paling dapat diterima.
4. Menggunakan teknik kelompok: Melibatkan kelompok atau tim dalam proses
pengambilan keputusan dapat membantu mengurangi ambiguitas dan ketidakpastian,
karena setiap anggota kelompok dapat memberikan wawasan dan sudut pandang yang
berbeda-beda.
5. Menggunakan pendekatan adaptif: Pendekatan adaptif dapat digunakan di mana
pengambilan keputusan dilakukan secara bertahap, dengan mengevaluasi hasil setiap
langkah sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.
4) keputusan rasional, yaitu gambaran pilihan-pilihan yang konsisten dan nilainya yang paling
maksimal didalam batasan-batasan tertentu. Keputusan dikatakan rasional jika keputusan tersebut
sebuah alternatif (sarana) dipilih secara tepat untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan
karakteristiknya :
1. Menetapkan tujuan dan target spesifik dan pengukuran hasil, Adanya target dan tujuan
yang jelas, dapat ditentukan hasil seperti apa yang ingin dicapai dan indikator-indikator
yang digunakan untuk mengukur pencapaian tersebut.
2. Identifikasi dan definisi Masalah
3. Penetapan Prioritas Untuk menetapkan seberapa tingkat signifikasi masalah perlu
mempertimbangakan : Urgensi, Dampak, Kecenderungan pertumbuhan (growth tedency).
4. Mempertimbangkan Penyebab Masalah
5. Pengembangan Alternatif Solusi
6. Evaluasi terhadap seluruh alternatif solusi 7.Memilih Solusi
7. Implementasi
8. tindak lanjut

5) Analisis SWOT dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan adalah membantu
manajemen mengambil keputusan. Setelah seluruh kekuatan, kelemahan, potensi, dan ancaman
bisnis tersusun, manajemen bisa memanfaatkan data-data tersebut guna membuat keputusan
perusahaan dengan valid dan berdasarkan data. Contoh :
- Merekognisi situasi baik dari luar maupun dari dalam yang berperan sebagai masukan guna
merenacakan sitem, sehingga sistem yang buat dapat berjalan dengan baik.
- Menganalisis situasi dibuatnya suatu rencana untuk melakukan sesuatu
- Mengetahui kekuatan yang perusahaan miliki
- Menganalisis peluang perusahaan atau organisasi untuk branding, kekuatan,dan
pengembangan hasil.
- Membuat perusahaan atau organisasi siap menghadapi ancaman.
- Perusahaan atau organisasi akan siap menghadapi setiap kemungkinan yang akan datang.
6) Lingkungan eksternal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses pengambilan
keputusan. Lingkungan eksternal mencakup faktor-faktor yang berada di luar organisasi atau
individu yang mengambil keputusan, seperti kondisi ekonomi, politik, teknologi, dan sosial
budaya.
Contoh lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu :
1. Kondisi ekonomi: Kondisi ekonomi yang berubah-ubah dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan, misalnya saat kondisi ekonomi sedang mengalami penurunan, organisasi atau
individu dapat memilih untuk menunda investasi atau pengeluaran besar-besaran.
2. Peraturan dan undang-undang: Peraturan dan undang-undang yang baru atau berubah dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan, misalnya kebijakan pajak yang berubah dapat
mempengaruhi keputusan bisnis terkait dengan penghematan pajak.
3. Persaingan: Persaingan yang ketat di pasar dapat mempengaruhi pengambilan keputusan,
seperti keputusan untuk menurunkan harga produk atau meningkatkan kualitas produk.
4. Teknologi: Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, seperti
keputusan untuk mengadopsi teknologi baru dalam proses produksi.
5. Sosial budaya: Perubahan dalam nilai-nilai sosial dan budaya dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan, misalnya saat nilai kesehatan menjadi lebih penting bagi
masyarakat, maka perusahaan makanan dapat memilih untuk mengeluarkan produk
makanan yang lebih sehat. ingkungan eksternal dapat menjadi faktor yang penting dalam
pengambilan keputusan, oleh karena itu pengambil keputusan harus mempertimbangkan
faktor-faktor tersebut dengan cermat agar dapat mengambil keputusan yang tepat dan
relevan dengan kondisi lingkungan eksternal yang ada.
7) Seseorang dengan kemampuan persepsi diri yang tinggi atau bagus, akan memiliki kemampuan
untuk mengambil keputusan dengan baik. Dan apabila seseorang memiliki kemampuan persepsi
diri yang rendah, maka semakin kurang baik pula keputusan yang akan diambilnya.
Contoh :
1. Memutuskan makan siang dengan soto atau nasi.
2. Memutuskan pulang lebih lambat ke rumah.
3. Memutuskan tidak kemana mana di hari minggu

8) Analisis risiko dan manfaat adalah proses yang digunakan dalam pengambilan keputusan untuk
mengevaluasi alternatif yang ada dengan mempertimbangkan potensi risiko dan manfaat yang
terkait dengan setiap alternatif. Analisis risiko dan manfaat dapat membantu individu atau
organisasi untuk mengambil keputusan yang lebih rasional dan informasi. Proses penghitungan
risiko dan manfaat dalam sebuah keputusan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
a) .Identifikasi risiko dan manfaat: Identifikasi semua potensi risiko dan manfaat yang terkait
dengan setiap alternatif yang ada.
b) Penilaian risiko dan manfaat: Menilai besarnya risiko dan manfaat yang terkait dengan
setiap alternatif. Penilaian risiko dapat dilakukan dengan mengidentifikasi kemungkinan
terjadinya suatu risiko, dampak dari risiko tersebut, dan tingkat keparahan risiko tersebut.
Penilaian manfaat dapat dilakukan dengan mengidentifikasi manfaat yang akan diperoleh
dari setiap alternatif.
c) Menghitung nilai risiko dan manfaat: Setelah melakukan penilaian, maka langkah
selanjutnya adalah menghitung nilai risiko dan manfaat untuk setiap alternatif. Ini dapat
dilakukan dengan memberikan bobot pada setiap risiko dan manfaat berdasarkan tingkat
kepentingannya.
d) Evaluasi dan pemilihan alternatif: Setelah nilai risiko dan manfaat dihitung, maka alternatif
dapat dievaluasi dan dipilih berdasarkan nilai risiko dan manfaat yang telah dihitung.
9) Berikut beberapa teknik pengambilan keputusan yang dapat digunakan dalam konteks bisnis:
1. Teknik Partisipatif Teknik partisipasi dalam pengambilan keputusan merupakan gaya
kemimpinan demokratis dan kebanyakan berorientasi pada perilaku, Sebagai teknik
pengambilan keputusan, partisipatif mencakup individu atau kelompok dalam proses.
2. Teknik pengambilan Keputusan Kelompok Teknik pengambilan keputusan kelompok
membantu pimpinan untuk mengambil keputusan lebih efektif.
3. Teknik Delphi Teknik Delphi pertama kali dikembangan kurang lebih tahun 1950 an.
Teknik tersebut baru dipopulerkan akhirkahir ini yaitu awal tahun 2000 nan sebagai teknik
pengambilan keputusan kelompok untuk prediksi jangka panjang.
4. Teknik Kelompok Nominal Dalam pengambilan keputusan teknik pendekatan kelompok
nominal dikembangkan menjadi teknik khusus

10) Etika berperan penting dalam pengambilan keputusan bisnis karena keputusan yang diambil oleh
organisasi dapat mempengaruhi banyak orang, baik itu karyawan, pelanggan, atau masyarakat
luas. Keputusan yang tidak etis dapat merugikan orang lain, merusak reputasi organisasi, dan
bahkan melanggar hukum. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan etis :
1. Pertimbangkan dampak keputusan: Sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan
dampaknya pada karyawan, pelanggan, dan masyarakat secara luas. Keputusan harus
diambil dengan memperhatikan kepentingan semua pihak yang terlibat.
2. Menggunakan standar etika: Menggunakan standar etika dapat membantu organisasi
dalam mengambil keputusan yang benar. Standar etika yang umum diikuti dalam bisnis
meliputi integritas, kejujuran, tanggung jawab sosial, dan penghormatan terhadap hak asasi
manusia.
3. Berkomunikasi dengan jujur: Penting untuk berkomunikasi dengan jujur dalam setiap
situasi. Jangan menutupi fakta atau informasi penting dalam keputusan.
4. Memperhitungkan kepentingan jangka panjang: Organisasi harus mempertimbangkan
kepentingan jangka panjang dan bukan hanya kepentingan jangka pendek. Keputusan yang
baik harus mengambil kepentingan jangka panjang sebagai faktor utama.
5. Memperhitungkan legalitas: Organisasi harus memperhitungkan kepatuhan terhadap
hukum dan regulasi. Keputusan harus selalu diambil dengan mempertimbangkan
konsekuensi hukum.
6. Melakukan evaluasi etis: Organisasi harus melakukan evaluasi etis terhadap setiap
keputusan yang diambil. Hal ini dapat membantu organisasi untuk memastikan bahwa
keputusan yang diambil sesuai dengan standar etika dan nilai-nilai organisasi. Ketika
organisasi mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam pengambilan keputusan, mereka
dapat memastikan bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan nilai-nilai organisasi dan
standar etika yang diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai