sebelumnya.
Skenario:
Bergeraklah dengan sukses.Tim telah mendapatkan ide untuk fitur baru yang mereka yakini
dapat meningkatkan keterlibatan pengguna secara signifikan.Namun, penerapan fitur ini
memerlukan investasi waktu dan sumber daya yang besar.
Mengumpulkan informasi:
Tim melakukan penelitian mendalam tentang potensi fitur ini, termasuk perkiraan biaya
pengembangan, dampak terhadap keterlibatan pengguna, dan potensi laba atas investasi.
Evaluasi alternatif:
Setelah menerima laporan dari tim, evaluasi informasi dan mempertimbangkan alternatif
lain, seperti meningkatkan fitur yang sudah ada atau mengembangkan fitur lain.
Pilih alternatif:
Berdasarkan penilaian , memutuskan bahwa meskipun fitur baru ini memerlukan investasi
yang signifikan, potensi peningkatan keterlibatan pengguna dan ROI layak untuk
dikembangkan.
Menerapkan keputusan:
Tinjau keputusan:
Setelah meluncurkan fitur baru, meninjau kinerjanya dan mengevaluasi apakah keputusan
tersebut berhasil.
2. Ringkasan pemahaman materi:
1. Fisik,kaitannya dengan apa yang dirasakan oleh tubuh seperti rasa tidak nyaman.
Terdapat kecenderungan bahwa ketidaknyamanan akan mempengaruhi keputusan
yang diambil.
2. Emosional, individu akan bereaksi pada suatu situasi secara subyektif, tergantung
pada perasaan dan sikap emosioanlnya.
3. Rasional, berkaitan dengan pengetahuan, informasi dan proses pemahaman yang
dimiliki.
4. Praktikal, berkaitan dg ketrampilan dan kemampuan individual dalam melakukan
suatu hal. Individu akan meniali potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui
kemampuannya utk bertindak.
5. Interpersonal, berkaitan dg pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar
individu yang satu dg lainnya mampu mempengaruhi tindakan individual
6. Lingkungan, situasi sosial, ekonomi politik memberikan pengaruh yang kuat.
Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau tidak mendukung atas
pengambilan keputusan tertentu.
Directive/langsung
Tipikal pengambil keputusan yang cepat, tidak ingin membuang waktu berlama-lama
dalam melakukan analisis pilihan yang ada dan segera mengambil tindakan yang runtut.
Pengambilan keputusan didasarkan kepada pengalaman, sehingga akan sangat mudah
menghadapi situasi yang berulang, tetapi cenderung mengalami kesulitan dalam menentukan
keputusan untuk situasi baru yang belum pernah dihadapi. Dengan gaya seperti ini,
mengambil keputusan yang tepat lebih baik dibanding mengikuti pendapat orang lain.
Analitic
Konseptual
Tipikal pengambil keputusan yang terbuka dengan cara-cara baru dan berani
menghadapi risiko, memiliki visi untuk mengambil keputusan jangka panjang, tetapi kurang
cepat dalam menentukan rencana tindakan jangka pendek yang harus segera diterapkan.
Orang dengan gaya ini memiliki ide-ide yang original dan berbeda, hanya saja kurang
terdorong untuk melakukan tindakan nyata hingga dapat mewujudkannya.
Perilaku
Implikasi gaya pengambilan keputusan yang digunakan oleh pimpinan adalah pada
sejauh mana keputusan yang diambil tersebut efektif dan dapat dilaksanakan.Pimpinan atau
pengambil keputusan cenderung menggunakan beberapa model pengambilan keputusan
disesuaikan dengan kasus dan situasi dalam pengambilan keputusan tersebut.Biasanya
pimpinan mengandalkan lebih dari satu gaya keputusan dan hal ini akan bervariasi menurut
pekerjaan, tingkat kerja, dan budaya. Gaya tersebut merupakan indikator untuk menentukan
kekuatan dan kelemahan pembuat keputusan.
Maier merumuskan apakah suatu keputusan itu efektid atau tidak dengan mendasarkan diri
pada penilaian penerimaan (acceptability) kemudian dibandingkan dengan kualitas keputusan
itu (quality).Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
3 Tipe Keputusan
1.Tipe Pertama
Keputusan yang efektid berdasarsarkan Q/A. Yang dimaksud adalah keputusan yang
memiliki kualitas tinggi,tapi memerlukan penerimaan yang rendah.Contohnya suku bunga
yang ditentukan oleh bank yang bersangkutan disesuaikan dengan situasi ekonomi, meskipun
banyak dari karyawan bank tidak bereaksi karena memang tidak menyangkut kepentingan.
2.Tipe Kedua
Keputusan yang mendasarkan diri pada A/Q atau rumusannya De = A/Q. Suatu keputusan
yang memerlukan penerimaan yang tinggi, meskipun segi kualitasnya kurang berperan.
Keputusan semacam ini lebih banyak menyangkut anggota organisasi yaitu menyangkut
kepentingannya.
3.Tipe Ketiga
Keputusan dimana A = Q. Keputusan semacam ini segi penerimaan dan segi kualitasnya
sama-sama berperan,sama-sama pentingnya.Contohnya pengenalan prosedur kerja yang lebih
efisien.Kerja lebih efisien berarti kerja yang lebih berbobot.
Keterangan yang ingin diperoleh harus berdasar fakta yang harus bebas dari
prasangka, bersih & jauh dari pertimbangan subyektif.Harus berusaha utk dapat mencapai
suatu tujuan.Harus dapat mengetahui dengan jelas tujuan mana yang dapat dicapai &
berbagai kelemahannya.Harus berdasar prinsip-prinsip analisis dlm menilai berbagai
alternatif sesuai pencapaian tujuan.Harus berorientasi pada obyektifitas.Sejauh mungkin
didasarkan pada teknik kuantitatif (terukur).Harus bersikap optimis & kemauan kuat utk
memilih alternatif yang paling baik.
KUALITATIF
1. Intuisi : perasaan, feeling, yang secara tidak sadar dipengaruhi pengalaman masa lalu,
latihan &latar belakang pribadi
2. Fakta : data berdasar realita, valid & akurat, dipengaruhi imajinasi, pengalaman, &
keyakinan dlm penafsiran faktafakta.
3. Pengalaman : kejadian masa lalu sbg petunjuk,membantu menjawab “apa yang harus
dilakukan dlm situasi tertentu ?”
KUANTITATIF
1. Pohon Keputusan
Membantu pengambilan keputusan yang logis pada kondisi ketidakpastian pada masa datang,
& berorientasi pada perkiraan hasil dari keputusan.
2. Linear Programming
Model riset operasi, utk menjawab masalah optimalisasi suatu fungsi (dengan syarat tertenntu
yang harus dipenuhi) Analisis menggunakan model matematik utk meramal perubahan
lingkungan, perkiraan hasil berbagai kegiatan & evaluasi hasilnya.
▪ NIT : 2240581