KEPUTUSAN INDIVIDU
KELOMPOK 1
KORI SUBAGYO 2021511041
“Definisi Persepsi”
Adalah Proses individu didalam mengatur dan
menginterprestasikan kesan-kesan sensoris agar memberikan
arti dalam lingkungan.
Atau
Setiap individu bisa melihat hal yang sama namun
mengartikannya secara berbeda
“Mengapa Persepsi Penting dalam
Perilaku Organisasi?”
1. Waktu 2. Motif
3. Minat
2. Latar kerja
4. Pengalaman
3. Latar sosial
5. ekspektasi
1. SIKAP
2. KEPRIBADIAN
3. MOTIF
4. MINAT
5. PENGALAMAN MASA LALU
6. HARAPAN-HARAPAN SESEORANG
FAKTOR-FAKTOR DALAM DIRI ORANG LAIN
1. Teori Atribut
Teori atribut adalah sebuah percobaan untuk menentukan apakah
perilaku seorang individu disebabkan dari faktor internal atau
eksternal.
3 faktor yang mempengaruhi teori atribut:
1. Kekhususan
2. Konsensus
3. konsistensi
1. Kekhususan
yaitu apakah seorang individu memperlihatkan prilaku yang berbeda
dalam situasi yang berbeda
2. Konsensus
yaitu apabila semua individu yang menghadapi situasi yang sama
merespon cara yang sama
3. Konsistensi
yaitu apakah individu tersebut selalu merespon dalam cara yang sama
Kesalahan/Bias dalam Teori Atribut
1. UTILITARIANISME
2. WHISTLE-BLOWER
3. ETIKA PERILAKU
UTILITARIANISME
Pembuatan keputusannya semata mata berdasarkan outcome/keluaran,
untuk menghasilkan sesuatu yang baik dalam jumlah yang besar dan
umumnya dapat ditemukan dalam pembuatan keputusan berbisnis.
Kelebihan yang dimiliki oleh kriteria ini ialah pencapaian efisiensi dan
produktivitas, sementara kelemahannya ialah mengesampingkan hak-
hak yang dimiliki oleh individu.
WHISTLE-BLOWER
• Pembuatan keputusan yang didasarkan pada hak-hak yang dimiliki, seperti saling
menghargai dan melindungi hak-hak dasar tiap individu. Hal ini diterapkan untuk
memberikan kepada whistle-blower, yaitu individu yang membuka masalah
organisasi secara tidak pantas pada media atau pemerintah menggunakan hak
untuk berbicaranya. Kelebihan yang dimiliki oleh kriteria ini ialah perlindungan
pada individu dari kecelakaan dan mengutamakan kebebasan dan privasi,
sementara kelemahannya ialah mencegah tercapainya efisiensi dan produktivitas.
ETIKA PERILAKU
• Pembuatan keputusannya berdasarkan melaksanakan tiap peraturan
yang dibuat secara adil dan fair, atau adanya keseimbangan dalam
distribusi keuntungan dan biaya. Umumnya digunakan oleh Serikat
pekerja, agar mereka mendapatkan upah yang sama dengan job desk
yang dilaksanakan. Kelebihan yang dimiliki oleh kriteria ini ialah
perlindungan pada individu yang lebih lemah, sementara
kelemahannya ialah mengurangi inovasi, produktivitas dan
pengambilan resiko.