Anda di halaman 1dari 5

Nama : Della Setiawati

NIM : 2201020109
Mata Kuliah : Perilaku Organisasi

RANGKUMAN
-Pengambilan Keputusan (Decision Making)
Menurut Bowo (2008) pengambilan keputusan adalah proses menemukan satu pilihan dari
beragamnya alternatif terbaik yang dilakukan secara rasional. Sehingga dalam pengambilan
keputusan ini merupakan suatu proses yang tidak mungkin terjadi begitu saja dalam waktu
singkat.

Menurut Bohm dan brun (2008) mendefinisikan proses pengambilan keputusan sebagai suatu
proses melakukan evaluasi terhadap dua atau lebih dari pilihan yang ada dalam rangka meraih
atau menentukan kemungkinan hasil terbaik.

Menurut Hamblemitoglu dan Yildirim (2008) pengambilan keputusan adalah proses melakukan
generalisasi dan evaluasi dari berbagai macam alternatif pandangan dan pendapat yang ada
sehingga proses pengambilan keputusan didefinisikan sebagai proses memilih dari berbagai
alternatif pilihan.

-Kesimpulan
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa proses pengambilan keputusan
merupakan suatu Tindakan dan sikap yang dipilih dan diambil demi kepentingan sipelaku
keputusan. Proses pengambilan keputusan ini dilakukan setelah melalui proses pemilihan secara
rasional dari beberapa alternatif pilihan yang sudah dibuat sebelumnya.

Pengambilan Keputusan (Decision Making)


Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan ?
Yaitu proses pemilihan suatu alternative cara bertindak dengan metode yang evisien sesuai
situasi unatuk menyelesaikan suatu masalah.
Filosofi keputusan itu penting :
Pangkal dari semua aktifitas manusia yang sadar dan terarah baik secara individu maupun
kelompok. Keputusan bersifat Futuristik artinya mengenai hari kemudian, efeknya akan
berlangsung pada masa yang akan datang. Setiap keputusan yang diambil merupakan tindakan
permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN INTUISI
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi/perasaan lebih bersifat sujektif, yaitu mudah
terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.
Sifat subjektif dari keputusan intuisi ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
1.Pengambilan keputusan oleh satu pihak, sehingga mudah untuk memutuskan.
2.Lebih tepat untuk masalah “kemanusiaan.
Membutuhkan waktu yang singkat untuk masalah yang dampaknya terbatas. Pada
umumnya keputusan ini akan memberikan kepuasan. Namun, pengambilan keputusan ini
sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandinganya, diakibatkan
keputusan ini hanya diambil oleh satu pihak saja, sehingga hal-hal lain sering terabaikan.
KRITERIA KEPUTUSAN BERDASARKAN INTUISI :
1.Oleh satu pihak
2.Lebih tepat untuk masalah kemanusiaan/darurat
3.Perlu waktu yang singkat
4.Tidak menggunakan analisis dari pandangan- pandangan para professional
5.Berdasarkan perasaan untuk mengenali sesuatu.

2. PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN RASIONAL


Penganbilan keputusan bersifat objektif, logis, transparan dan konsisten untuk
memaksimumkan hasil.
Karena itu dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan yang diinginkan.
Keputusan dengan pendekatan rasional dengan cara :
1. Menganalisis variable-variabel terkait
2. Menggunakan metode penelitian tertentu
3. Dengan tahapan yang jelas dan
4. Dengan bantuan tenaga professional (Ahli)
Keunggulan Pengambilan Keputusan berdasarkan Rasional :
 Kejelasan masalah tidak ada keraguan & kekaburan masalah
 Orientasi tujuan kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai lebih jelas
 Pengetahuan alternatif seluruh alternatif diketahui jenis & konsekuensinya
 Priotas alternatif/Tindakan alternatif bisa diurutkan sesuai tingkatnya
 Hasil lebih maksimal
ANALISIS SWOT
Analisis Swot adalah Teknik/metode pengambilan keputusan yang mampu memberikan
gambar dari 4 dimensi. Kekuatan (Stengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang
(Opportunities), dan Ancaman (Threats).
Dapat dijadikan sebagai rujukan pengambilan keputusan jangka Panjang.
Dapat digunakan pada semua bentuk dan ukuran organisasi, pada semua bidang bidang
kerja organisasi dan dimanapun di seluruh dunia.

3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN FAKTA


Dengan pada kenyataan objektif yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil dapat lebih
sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan
dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat dengan rela dan
lapang dada.
Pengambilan keputusan dibuat berdasarkan data empiris dan fakta nyata, sehingga dapat
memberikan keputusan yang valid, dengan demikian tingkat kepercayaan terhadap
pengambilan keputusan dapat lebih tinggi.
Kumpulan fakta yang terlah dikelompokan atau disusun secara sistematis dinamakan data,
sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data.
Dengan demikian, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan
dasar pengambilan keputusan.
METODE STATITISKA
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dengan metode statitiska adalah ilmu yang terdiri
dari teori dan metode yang merupakan cabang dari matematika, yang membicarakan tentang:
 Bagaimana mengumpulkan data
 Bagaimana meringkas, mangolah dan menyajikan data, seta menarik kesimpulan dari
hasil analisis
 Bagaimana menentukan keputusan dari informasi yang dihasilkan berdasarkan hasil
analisis data.
Statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya berbentuk angka yang disusun
dalam table atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
Dalam mengambil keputusan, agar diperoleh hasil yang tidak menyimpang, maka diperlukan
data obyektif, up to date dan relevan.
4. PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN KEWENANGAN
Pengambilan keputusan ini didasarkan pada wewenang dari pimpinan yang memiliki kedudukan
lebih tinggi dari bawahannya.
Setiap pimpinan organisasi mempunyai tugas & wewenang untuk mengambil keputusan dalam
rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif & efisien.
Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan , yaitu:
 Banyak diterimanya oleh bawahan
 Memiliki otentisitas (Otentik)/ meyakinkan
 Karena didasari wewenang yang resmi, maka sifatnya akan lebih permanen.

5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN PENGALAMAN


Sebagaimana pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik. Demikian halnya
dalam pengambilan keputusan, seseorang bisa saja mengmbil keputusan berdasarkan
pengalamannya menghadapi masalah yang serupa. Berkaca dari hal tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa pengalaman dapat menjadi pedoman dalam menyelesaikan masalah.
Pengambilan keputusan ini didasarkan ini didasarkan pada pengalaman seorang manajer/
pimpinan. Pengambilan keputusan ini memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis.
1) Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat- ingat
apakah ini sebelumnya pernah terjadi.
2) Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip pengambilan keputusan
yang berupa dokumentasi setra pengalaman-pengalaman masa lampau.
3) Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal
melihat apakah permasalahan tersebut masa atau tidak dengan situasi & kondisi saat ini.
4) Jika masih sama, maka dapat diterapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi
masalah yang timbul.

Contoh:
Seorang pekerja berkerja disebuah Pt.Poci raya selatan, karena sebuah urusan keluarga dengan
terpaksa dia harus Resign dari pekerjaanya. Setelah pindah dia berencana bekerja lagi karena dia
mempunyai sebuah pengalaman maka pekerja tersebut mencari perusahaan yang sama tapi di
wilayah yang berbeda sehingga memudahkannya beradaptasi dengan cepat.
TUGAS INDIVIDU
ANALISIS SWOT PERSONAL
1) Strengths
 Dapat beradaptasi mengikuti perintah
 Daya tahan tubuh yang mumpuni
 Berimajinasi
 Bertanggung jawab
 Pendengar yang baik
2) Weakness
 Gampang bosan
 Tidak suka menghitung
 Pemalu
 Minder
 Pendendam
3) Opportunity
 Menggambar karangan
 Mengikuti kegiatan dengan fisik yang lebih
4) Threats
 Tidak percaya diri
 Tidak pandai menghitung cepat
 Tidak lancer bicara didepan bnayak orang
5) Solusi
 Mengembangkan imajinasi lebih kreativ lagi
 Menumbuhkan rasa percaya diri

Anda mungkin juga menyukai