Anda di halaman 1dari 4

PERILAKU ORGANISASI

PERTEMUAN 6
KELOMPOK 6
 FRISCILA PUTRI FIRMANSYAH (201011250396)
 RIKA AMELIA

PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU


Persepsi (Perception) adalah proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan
kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya.
1. Faktor-faktor yang Memengaruhi Persepsi:

• Pelaku Persepsi.
Adalah penafsiran seorang individu pada suatu objekyang dilihatnya akan sangat dipengaruhi
oleh karakteristik pribadinya sendiri, diantaranya sikap, motif, kepentingan atau minat,
pengalaman masalalu, dan pengharapan.
• Target.
Adalah langkah spesifik dan terukur yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
• Situasi.
Adalah Penafsiran seseorang terhadap suatu situasi hasil proses sosial psikologis sebagai
dasar untuk bersikap dan berperilaku.

2. Persepsi Orang: Membuat Penilaian atas Orang Lain Teori Atribusi:

a. Teori Atribusi (Attribution Theory).


Adalah sebuah percobaan untuk menentukan apakah perilaku seorang individu disebabkan
dari internal atau eksternal.
 Atribusi Internal
Perilaku seseorang yang diamati disebabkan oleh factor-faktor internal, misal
sikap,sifat-sifat tertentu, ataupun aspek-aspek internal yang lain.

 Atribusi eksternal
Perilaku sosial yang diamati disebabkan oleh keadaan atau lingkungan di luar
diriorang yang bersangkutan.

b. Kesalahan Atribusi Fundamental (Fundamental Attribution Error).


Adalah sebuah kecenderungan untuk meremehkan pengaruh faktor-faktor eksternal dan
melebihkan pengaruh faktor-faktor internal atau pribadi ketika membuat penilaian mengenai
perilaku orang lain.
c. Bias Pelayanan Diri (Self-Serving Bias).
Adalah sebuah kecerendungan untuk mengatribusikan kesuksesan mereka pada faktor-faktor
internal seperti kemampuan atau usaha, tetapi menyalahkan kegagalan pada faktor-faktor
eksternal.

3. Jalan Pintas Dalam Menilai Orang Lain Secara Umum.

a. Persepsi Selektif (Selective Perception) adalah sebuah kecenderungan untuk secara


selektif menginterpretasikan apa yang seseorang lihat dalam basis minat, latar
belakang, pengalaman dan sikap seseorang.
b. Efek Halo (Halo Effect) adalah sebuah kecenderungan untuk menggambarkan
impresi umum mengenai seseorang individu berdasarkan karakteristik tunggal.
c. Efek Kontras (Contrast Effect) adalah evaluasi atas karakteristik seseorang yang
dipengaruhi oleh perbandingan dengan orang lain yang baru muncul yang
berperingkat lebih tinggi atau rendah dalam karakteristik yang sama.
d. Stereotip (Stereotype) adalah menilai sesuatu secara menyeluruh atau general atau
secara mayoritasnya.
4. Aplikasi Spesifik dari Jalan Pintas dalam Organisasi.

a. Wawancara Kerja.
Riset terbaru mengidentifikasikan bahwa intuisi individual kita mengenai
sebuahkandidat pekerjaan tidak dapat diandalkan dalam memprediksi kinerja, tetapi
bahwa mengumpulkanmasukan dari banyak evaluator independen dapat menjadi lebih
prediktif.

b. Ekspetasi Kinerja.
Istilah prediksi pemenuhan diri dan efek 'ygmalion menjelaskan bagaimana
perilakuseorang individu ditentukan oleh ekspektasi orang lain.

c. Evaluasi Kinerja.
Evaluasi ini sangat bergantung pada proses perceptual. Meskipun penilaian bisa jadi
objektif, tetapi lebih banyak orang yang menilai secara subjektif

5. Hubungan Antara Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual.


Persepsi individu akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya. Persepsi dapat
mempengaruhi masalah yang diidentifikasi, pengumpulan data, analisis data dan
pengambilan keputusan. Perumusan masalah akan tergantung pada persepsi individu tentang
apa yang dimaksud dengan masalah. Suatu penyimpangan terhadap hasil yang diharapkan
mungkin merupakan masalah bagi individu A, tetapi tidak untuk individu B. Karena
perumusan antar individu berbeda, maka jenis data yang dikumpulkan jga berbeda. Akhirnya
persepsi juga akan mempengaruhi keputusan yang diambil. Hal ini karena sesuatu yang
dianggap baik oleh seorang individu, belum tentu baik menurut individu yang lain.

6. Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi.

a. Pengambilan Keputusan Rasional.


Pengambil keputusan harus membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam
batas-batas tertentu. Ada enam langkah dalam model pengambilan keputusan yang rasional,
yaitu :
1. Definisikan masalah.
2. Identifikasi kriteria keputusan.
3. Alokasikan bobot pada kriteria.
4. Kembangkanlah alternatif.
5. Evaluasi alternatif.
6. Pilihlah alternatif terbaik.

b. Rasionalitas Terbatas.
Sebuah proses pengambilan keputusan dengan mengembangkan model yangdisederhanakan
yang mengeluarkan fitur-fitur esensial dari masalah tanpa menangkap semua
kompleksitasnya.

c. Intuisi.
Sebuah proses tanpa sadar yang diciptakan dari pengalaman yang di peroleh
pengambilankeputusan intuitif terjadi diluar pikiran sadar berpegang pada asosiasi holistis
atau kaitanantara potongan-potongan informasi yang tidak sama, cepat,dan secara efektif di
bebankan berarti melibatkan emosi.

Anda mungkin juga menyukai