Jadi persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap
orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya.
• Pelaku persepsi (Characteristics of the perceiver)
Pelaku persepsi adalah penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya
akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri, diantaranya sikap, motif,
kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan.
Contoh-contoh seperti seorang tukang rias akan lebih memperhatikan kesempurnaan
riasan orang daripada seorang tukang masak, seorang yang disibukkan dengan masalah
pribadi akan sulit mencurahkan perhatian untuk orang lain, dls, menunjukkan bahwa kita
dipengaruhi oleh kepentingan/minat kita.
• Target (Characteristics of the perceived)
Target adalah gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari target
akan membentuk cara kita memandangnya. Misalnya saja suatu gambar
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang oleh orang yang berbeda.
Contohnya adalah kecelakaan dua kali dalam arena ice skating dalam
seminggu dapat membuat kita mempersepsikan ice skating sebagai olah
raga yang berbahaya.
• Situasi ( Situation Context)
Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang wanita yang berparas
lumayan mungkin tidak akan terlalu ‘terlihat’ oleh laki-laki bila ia berada di mall, namun jika ia
berada dipasar, kemungkinannya sangat besar bahwa para lelaki akan memandangnya.
Jadi, tiap orang mempunyai persepsi sendiri-sendiri karena dipengaruhi oleh perbedaan
kemampuan inderanya dalam menangkap stimulasi dan Perbedaan kemampuan dalam
menafsirkan atau memberi arti pada stimulasi tersebut. Indera merupakan filter masuknya
stimulasi dalam kognisinya, dan kemudian orang memberi perhatian terhadap stimulasi itu
untuk diberi arti. Namun perhatian seseorang tidak dapat menyeluruh, melainkan hanya pada
aspek tertentu saja yaitu yang dianggap penting bagi dirinya.
• Sikap
• Motif
• Kepentingan
• Pengalaman
• Harapan
• Waktu
PERSEPSI
• Keadaan/Tempat
kerja
• Keadaan sosial
• Hal baru
• Gerakan
• Bunyi
• Ukuran
• Latar belakang
• Kedekatan
Penyimpanan persepsi pada manusia dapat terjadi dalam
beberapa bentuk yang, menurut Stephen P.Robbin terdiri dari :
• Kriteria Utilitarian, keputusan diambil semata-mata atas hasil atau konsekuensi mereka. Pada
kriteria ini mendorong efisiensi dan produktivitas, tetapi dapat mengakibatkan pengabaian hak
dari beberapa individu.
• Kriteria menekankan pada hak, mempersilahkan individu untuk mengambil keputusan yang
konsisten dengan kebebasan dan keistimewaan mendasar.
• Kriteria menekankan pada keadilan, mensyartkan individu untuk mengenakan dan memperkuat
aturan-aturan secara adil dan tidak berat sebelah sehingga ada pembagian manfaat dan biaya
yang pantas.
• Tahap Identifikasi
adalah tahap pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan diagnosis dibuat. Sebab
tingkat diagnosis tergantung dari kompleksitas masalah yang dihadapi.
• Tahap Pengembangan
adalah merupakan aktivitas pencarian prosedur atau solusi standar yang ada atau mendesain
solusi yang baru. Proses desain ini merupakan proses pencarian dan percobaan di mana
pembuat keputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas.
• Tahap Pengembangan
Tahap ini pilihan solusi dibuat, dengan tiga cara pembentukan seleksi yakni dengan penilaian
pembuat keputusan : berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis, dengan
analisis alternatif yang logis dan sistematis, dan dengantawar-menawar saat seleksi
melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver politik yang ada.
• Internal Organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi dan
sebagainya.
• Eksternal Organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum dan sebagainya.
• Ketersediaan informasi yang diperlukan.
• Kepribadian dan kecapakan pengambil keputusan
.
Terdapat pendekatan lain untuk perilaku pengambilan keputusan berfokus pada gaya yang
digunakan manajer dalam memilih alternatif . Ada empat gaya pengambilan keputusan yaitu :