Anda di halaman 1dari 38

TUGAS SPPO

Pra Pertemuan 3
Anggota Kelompok:
1. Kaonang Mayora Pratama 1906417110
2. Novi Hartati 1906417205
3. Radhinal Ahmadi 1906417211
4. Rizki Kurniawan 1906417230
5. Robby Hendro Siahaan 1906417243
Chapter 5

Personality and Values


Learning Objective
• 5-1 Describe personality, the way it is measured, and the factors that shape
it.
• 5-2 Describe the strengths and weaknesses of the Myers-Briggs Type
Indicator (MBTI) personality framework and the Big Five model.
• 5-3 Discuss how the concepts of core self-evaluation (CSE), self-monitoring,
and proactive personality contribute to the understanding of personality.
• 5-4 Describe how the situation affects whether personality predicts
behavior.
• 5-5 Contrast terminal and instrumental values.
• 5-6 Describe the differences between person–job fit and person–
organization fit.
• 5-7 Compare Hofstede’s five value dimensions and the GLOBE framework.
5-1. Describe personality, the way it is measured, and
the factors that shape it.
• Personality adalah pertumbuhan dan perkembangan dari sistem psikologis
seseorang. Personality juga menjadi dasar seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan orang lain.

• Metode yang paling umum dalam mengukur personality seseorang adalah


dengan melakukan self report survey. Dengan melakukan hal tersebut, seseorang
akan menilai diri mereka masing-masing berdasarkan beberapa faktor faktor
penilaian. Kekurangan dari metode self report survey adalah seseorang dapat
berbohong saat melakukan survey selain itu mereka juga dapat melatih jawaban
saat pelaksanaan survei agar sesuai dengan kriterian yang diinginkan.

• Setiap orang memiliki faktor genetik/keturunan sebagai dasar personality


mereka. Personality dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia seseorang
menjadi dewasa sesuai dengan pengalaman dan lingkungan setiap individu.
5-2. Describe the strengths and weaknesses of the myers-
Briggs Type Indicator (MBTI) personality framework and the Big
Five model.
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah tes personality yang mengelompokkan empat karakteristik dan
mengklasifikasikannya kedalan 16 tipe personality.
Klasifikasinya adalah:
• Extraverted (E- Ekstrovert) vs Introverted (I- Introvert)
• Sensing (S-Perasa) vs Intuitive(N-Intuitif)
• Thinking (T-Memikirkan) vs Feeling (F-Merasakan)
• Judging (J-Menilai) vs Perceiving (P-Menerima)
Kelebihan MBTI:
• Telah digunakan secara luas oleh lebih dari 2,5 juta orang setiap tahunnya
• Dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran diri dan
memberikan panduan karier

Kekurangan MBTI:
• Hasil penentuan kepribadiannya dirasa kurang valid
• Memaksakan seseorang ke salah satu tipe karakteristik dan tidak bisa ke
tipe yg berlawanan
• Hasilnya cenderung tidak dapat menggambarkan kinerja, tidak
direkomendasikan sebagai dasar saat seleksi karyawan
Big Five Personality Model adalah metode penilaian yang mencakup
lime dimensi kepribadian dasar, yaitu:
• Conscientiousness (kehati-hatian)
• Emotional stability (stabilitas emosional)
• Extraversion (ekstrovert)
• Openness to experience (keterbukaan pada pengalaman)
• Agreeableness (Keramahan)
5-3. Discuss how the concepts of core self-evaluation (CSE), self-
monitoring, and proactive personality contribute to the understanding
of personality.
• Core self-evaluations (CSE) adalah kesadaran/evaluasi seseorang atas kemanpuan, kompetensi dan
kedudukan mereka sendiri.
Seseorang dengan tingkat CSE positif akan cenderung menganggap mereka dapat bertindak secara efektif
dan dapat mengatur lingkungan di sekitar mereka.
Seseorang dengan tingkat CSE negative akan cenderung mempertanyakan kemampuan mereka dan
menganggap diri mereka tidak dapat mengatur lingkungan mereka.
Seseorang dengan CSE positif akan bekerja dengan lebih baik dibanding yang lain dikarenakan mereka akan
lebih ambisius, berkomitmen, dan dapat bertahan lebih lama dalam mencapai tujuan.

• Self-Monitoring adalah sikap kepribadian yang mengukur kemampuan seseorang untuk menyesuaikan
prilakunya dengan faktor-faktor eksternal. Seseorang dengan self monitoring yang tinggi akan lebih mampu
untuk menyesuaikan diri dibandingkan seseorang dengan self monitoring rendah.

• Proactive Personality adalah seseorang yang dapat mengidentifikasikan peluang, menunjukkan inisiatif
dalam mengambil tindakan, dan bertahan sampai perubaha yang berarti terjadi. Seseorang yang proaktif
akan memiliki banyak personality yang diharapkan oleh organisasi dikarenakan mereka memiliki lever kierja
dan kesuksesan karier yang lebih baik.
5-4. Describe how the situation affects whether personality
predicts behavior
Efek atas kejadian/situasi tertentu dapat mempengaruhi personality seseorang, terdapat dua teori
yang membahas hal ini yaitu:

• Situation Strength Theory adalah teori yang mengindikasikan bahwa personality dapat
berkesinambungan dengan sifat seseorang tergantung dengan kekuatan situasi. Terdapat empar
elemen dalam menganalisis kekuatan situasi dalam organisasi:
a. Clarity (Kejelasan)
b. Consistency (Konsistensi)
c. Constraints (Batasan)
d. Consequences (Konsekuensi)

• Trait Activation Theory adalah teori yang memprediksi bahwa suatu situasi dan kejadian dapat
lebih menonjolkan suatu sifat tertentu. Dengan menggunakan teori ini, kita dapat membagi
pekerjaan sesuai dengan kecenderungan seseorang dan dengan karakteristik yang sesuai.
PERCEPTION
• A process by which individuals organize and interpret their sensory
impressions in order to give meaning to their environment.

• Proses individu untuk mengurutkan dan mengartikan impresi, kesan


atas indera mereka untuk memberikan makna kepada lingkungan
Nilai (Values)

Values
• Keyakinan dasar atas perilaku atau keadaan yang secara pribadi ataupun sosial
lebih disukai

Value System
• Tingkatan nilai yang menunjukkan seberapa penting nilai yang seseorang sebuah
entitas yakini
Pentingnya Nilai Organisasi/Perusahaan
• Nilai yang diyakini sebuah organisasi atau perusahaan dapat sangat
mempengaruhi cara sebuah organisasi atau perusahaan mengambil
sebuah keputusan, karena nilai dapat mempengaruhi cara pandang
serta kebiasaan dalam menjalankan kegiatannya.
• Nilai-nilai yang diyakini perusahaan juga akan berpengaruh terhadap
perilaku maupun kebiasaan kerja anggota atau karyawannya.
Kategori Nilai
Terminal Values
• Nilai yang menunjukkan tujuan akhir yang diinginkan seseorang selama hidupnya

Instrumental Values
• Nilai yang menunjukkan perilaku yang dipilih untuk mewujudkan salah satu atau
seluruh Terminal Value
Hubungan Nilai dan Kepribadian Individu dengan
Tempat Bekerja
Person-Job Fit
• Kebutuhan pekerjaan yang sesuai dengan karakteristik kepribadian seorang individu dapat mempengaruhi kepuasan
seseorang dalam melakukan pekerjaannya.

Person-Organization Fit
• Nilai-nilai yang diyakini serta lingkungan kerja sebuah organisasi yang sesuai dengan individu dapat mempengaruhi kepuasan
seseorang dalam melakukan pekerjaannya.
Nilai Kultural

Hofstede’s The GLOBE


Framework Framework
Hofstede’s Framework
Power Distance
•Bagaimana orang-orang dalam sebuah negara meyakini bahwa ada ketidakmerataan pendistribusian kekuatan (power) pada suatu organisasi.

Individualism vs Collectivism
•Individualism : bagaimana orang-orang lebih memilih untuk bertindak secara individual daripada sebagai bagian dari sebuah kelompok dan meyakini hak-hak individu di atas segalanya.
•Collectivism : bagaimana orang-orang mengharapkan bahwa orang-orang dalam kelompok yang sama akan melindungi mereka

Masculinity vs Feminity
•Masculinity : bagaimana sebuah kebiasaan lebih condong kepada peran laki-laki
•Feminity : bagaimana sebuah kebiasaan tidak memandang perbedaan antara laki-laki dan perempuan, sehingga perempuan diperlakukan secara setara dengan laki-laki

Uncertainty Avoidance
•Bagaimana orang-orang lebih memilih segala sesuatu yang tertata/terstuktur daripada yang kacau.

Long-Term vs Short-Term Orientation


•Long-Term Orientation : bagaimana orang-orang lebih memandang ke masa depan dan mempertahankan tradisi.
•Short-Term Orientation : bagaimana orang-orang lebih fokus pada masa sekarang dan lebih dapat menerima perubahan.
The Globe Framework
5 Poin Hofstede’s Framework

Humane Orientation
• Bagaimana lingkungan lebih menghargai orang-orang yang bersikap baik terhadap orang lain.

Performance Orientation
• Bagaimana lingkungan lebih mendorong dan menghargai anggota kelompok atas keunggulan serta perbaikan kinerja seseorang.
Chapter 6

Perception and Individual


Decision Making
ATTRIBUTION THEORY
• An attempt to determine whether an individual’s behavior is
internally or externally caused.
• Usaha untuk menentukan apakah perilaku individu dipengaruhi oleh
faktor internal atau eksternal
ATRRIBUTION THEORY
• Explain the way people judge others differently
• Cause: INTERNAL and EXTERNAL
• Three main factors of internal and external caused:
• Distinictiveness  unusual or not
• Consensus  acceptable respond for everyone
• Consistency  Is if Frequent?
ATRRIBUTION THEORY
• fundamental attribution error
• external factors  underestimate
• internal factors  overestimate
• self-serving bias:
• successes  attribute internal factors
• failures  blame external factors.
LINK BETWEEN PERCEPTION AND DECISION
MAKING
• decisions Choices made from among two or more alternatives.
• problem A discrepancy between the current state of affairs and some
desired state.
• Decision occured  as reaction to problem
• One person’s problem is another person’s satisfactory state of affairs
• Different perception makes different decision
• Ex: For some people, 10 minutes late is a problem and they feel needed to
adjust their driving pattern, departure time, etc.
• For other people, 10 minutes late is okay and they dont need to do anything
Rational model of decision making
• rational decision-making model: A decision-making model that
describes how individuals should behave in order to maximize some
outcome. It assumes:
• the decision makers has complete information
• Abble to identify all relevant option in fair way
• Chooses the highest utility option
• Reality:
• Most decision doesnt follow rational model
• People thend to find acceptable or reasonable solution rather than optimal
one
Steps of Rational Decision Making
• 1. Define the problem.
• 2. Identify the decision criteria.
• 3. Allocate weights to the criteria.
• 4. Develop the alternatives.
• 5. Evaluate the alternatives.
• 6. Select the best alternative.
Bounded Rationality
• Bounded Reality: A process of making decisions by constructing
simplified models that extract the essential features from problems
without capturing all their complexity.
• People often dont follow rational decision making because of:
• Limited information processing capability
• Problems are too complicated to be rational-decision model  they make a
simpler model
• They tend to seek solution that are satisfactory and sufficient
Intuitive Decision Making
• intuitive decision making An unconscious process created out of
distilled experience
• Least rational way of making decision
• Occurs outside conscious thought
• Relies on holistic association
• Engages the emotions
• Is not necessarily wrong
• Most expert skeptical with intuitive decision making  its hard to
measure and analyze
Common Mistakes of decision making
• Overconfidence Bias
• Anchoring bias
• Salary offering $55,000  negotiate from $50,000 to $60,000
• Salary offering $55,650  negotiate from $55,000 to $56,000
• Availability Bias
• People scared flying than driving a car
• Escalation of Commitment
• Keep dating the wrong person for a long time because of lot of investment
Common Mistakes of decision making
• Randomness Error
• No decision making in Friday the 13th
• Risk Aversion
• Tends to stick to the real benefit than risky prospect
• Hindsight Bias
• False believe about things after outcome already known
Pengaruh dalam Pengambilan Keputusan: Perbedaan
Individu dan Batasan Organisasi
Perbedaan Individu:
• Kepribadian: Penelitian menunjukkan bahwa kepribadian seseorang mempengaruhi
pengambilan keputusan seseorang.
• Jenis Kelamin: Dalam situasi yang penuh tekanan, pria lebih egosentris dan membuat
keputusan yang lebih berisiko, sementara wanita menjadi lebih berempati dan kualitas
pengambilan keputusannya menjadi meningkat
• Kemampuan Mental: Orang dengan tingkat kemampuan mental yang lebih tinggi mampu
memproses informasi lebih cepat, memecahkan masalah lebih akurat, dan belajar lebih
cepat, sehingga mereka beresiko lebih kecil dalam kesalahan pengambilan keputusan
• Perbedaan Budaya: Latar belakang budaya secara signifikan dapat mempengaruhi
analisasi masalah, kedalaman analisis, pentingnya logika dan rasionalitas dan apakah
keputusan organisasi harus dibuat autokrat oleh seorang manajer atau secara kolektif
dalam kelompok
• Dorongan: Dalam sebuah organisasi, dorongan biasanya melibatkan fakta dan
sumberdaya secara strategis yang dapat menyarankan pengambilan keputusan yang lebih
baik
Pengaruh dalam Pengambilan Keputusan: Perbedaan
Individu dan Batasan Organisasi
Batasan Organisasi:
• Evaluasi Kinerja: Seorang manager terpengaruh dengan kriteria tertentu sebagai
dasar atas evaluasi kinerja mereka.
• Sistem Imbalan: Sistem imbalan dalam sebuah organisasi mempengaruhi
pengambilan keputusan seorang manajer.
• Peraturan yang Baku: Semua organisasi tidak termasuk organisasi yang kecil
membuat peraturan dan kebijakan untuk memprogram keputusan dan
mengarahkan individu bertindak sesuai dengan yang diharapkan. Peraturan dan
kebijakan tersebut membatasi pilijhan – pilihan keputusan
• Batasan Waktu akibat Sistem: Hampir semua keputusan penting memiliki
deadline, kondisi tersebut membuat manajer kesulitan untuk mengumpulkan
semua informasi yang dibutuhkan sebelum membuat keputusan
• Contoh Historis: Keputusan yang dibuat pada saat ini dipengaruhi oleh
keputusan-keputusan yang dibuat pada waktu lampau
Etika dalam Pengambilan Keputusan
Ada tiga kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan:
• Utilitarianisme: pemgambilan keputusan semata berdasarkan
outcome/keluaran.
• Whistle Blower: pengambilan keputusan berdasarkan pada hak-hak
yang dimiliki, seperti saling menghargai dan melindungi hak-hak dasar
tiap individu
• Etika Perilaku: pengambilan keputusan berdasarkan peraturan yang
telah dibuat secara adil dan fair, atau adanya keseimbangan dalam
distribusi keuntungan dan biaya
Kreativitas, Pengambilan Keputusan Kreatif, dan
Inovasi dalam Organisasi
Dalam pengambilan keputusan, seorang pengambil keputusan tidak hanya
memerlukan pengambilan keputusan yang rasional saja, namun
dibutuhkan juga kreativitas. Kreativitas mendorong pengambil keputusan
untuk menilai dan memahami masalah.
Kreativitas, Pengambilan Keputusan Kreatif, dan
Inovasi dalam Organisasi
Three-stage model of creativity:
1. Perilaku Kreatif
• Formulasi Masalah: tahap pengidentifikasian masalah yang belum ditemukan
solusinya
• Pengumpulan Informasi: tahap pengumpulan informasi dalam upaya mencari
solusi dari suatu masalah
• Pemunculan Ide: tahapan pengembangan solusi yang memungkinkan
berdasarkan informasi-informasi relevan yang sudah terkumpul
• Evaluasi Ide: tahap pengidentifikasian ide-ide atau solusi yang paling tepat
Kreativitas, Pengambilan Keputusan Kreatif, dan
Inovasi dalam Organisasi
Three-stage model of creativity:
2. Penyebab Perilaku Kreatif:
• Potensi Kreatif: berasal dari kepribadian kreatif yang memiliki potensi kreatif
yang tinggi, tingkat kecerdasan yang dimiliki seseorang, sifat keterbukaan
terhadap pengalaman, dan keahlian dalam melakukan sesuatu.
• Lingkungan Kreatif: Faktor – faktor lingkungan kreatif yang dapat mendukung
potensi kreatif yaitu motivasi internal dari dalam diri, lingkungan organisasi,
budaya, sifat kepemimpinan dari pemimpin dalam sebuah lingkungan serta
keberagaman dalam sebuah lingkungan tersebut.
Kreativitas, Pengambilan Keputusan Kreatif, dan
Inovasi dalam Organisasi
Three-stage model of creativity:
3. Inovasi sebagai output dari kreativitas
Perilaku kreatif tidakselalu menghasilkan hasil kreatif atau inovasi. Outcome
dari perilaku kreatif adalah ide atau solusi yang baru yang berguna bagi mereka
yang berkepentingan. Sebuah ide atau solusi dikatakan kreatiff apabila mampu
memecahkan suatu permasalahan. Ide kreatif akan percuma apabila tidak
dapat diimplementasikan. Iklim organisasi juga harus mendukung adanya
pengambangan kreativitas sehingga mampu menciptakan inovasi.

Anda mungkin juga menyukai