Di Susun Oleh :
Aisyah (C1L017044)
PENDIDIKAN EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rakhmat,
Taufik, dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuannya dan juga untuk
melengkapi tugas Mata Kuliah Perilaku Keorganisasian tentang “Dasar-Dasar Perilaku
Individu”. Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang memberikan kepercayaan
dan membantu kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
kedepannya agar lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan lainnya. Perilaku itu sendiri
adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya.
Ditilik dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena kemampuan,
kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi
affektifnya berbeda satu sama lain. Pendekatan yang sering dipergunakan untuk
memahami perilaku manusia adalah; pendekatan kognitif, reinforcement, dan
psikoanalitis. Berikut penjelasan ketiga pendekatan tersebut dilihat dari;
penekanannya, penyebab timbulnya perilaku, prosesnya, kepentingan masa lalu di
dalam menentukan perilaku, tingkat kesadaran, dan data yang dipergunakan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Dasar-Dasar Perilaku Individu?
2. Bagaimana Konsep Persepsi Individu?
3. Bagaimana Pembelajaran Individu?
4. Bagaimana Potensi Individu Dalam Organisasi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui Dasar-Dasar Perilaku Individu?
2. Mengetahui Bagaimana Konsep Persepsi Individu?
3. Mengetahui Bagaimana Pembelajaran Individu?
4. Mengetahui Bagaimana Potensi Individu Dalam Organisasi?
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Usia
Hubungan antara usia dan kinerja diperkirakan akan terus menjadi isu yang
penting dimasa yang akan datang. Hal ini setidaknya disebabkan oleh 3 alasan,
yaitu : keyakinan yang meluas bahwa kinerja merosot seiring dengan usia,
realita bahwa angkatan kerja menua, dan mulai adanya perundang-undangan
yang melarang segala macam bentuk pension yang bersifat perintah.
2. Jenis kelamin
Dari segi jenis kelamin, umumnya tidak ada perbedaan yang konsisten antar
pria dan wanita dalam hal kemampuan memecahkan masalah, ketrampilan
analisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, produktivitas pekerjaan,
kepuasan kerja, atau kemampuan belajar. Namun hasil studi menunjukkan
bahwa wanita lebih bersedia mematuhi wewenang dibandingkan pria yang
lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya dalam memiliki pengharapan
untuk sukses, namun tetap saja perbedaannya kecil.
Biasanya, yang membuat ada perbedaan adalah karena posisi wanita sebagai
ibu yang juga harus merawat anak-anaknya. Ini juga yang mungkin
menimbulkan anggapan bahwa wanita lebih sering mangkir daripada pria. Jika
anak-anak sakit, tentulah ibu yang akan merawat dan menemani dirumah.
3. Status perkawinan
Hasil riset menunjukkan bahwa karyawan yang menikah lebih sedikit
absensinya, mengalami pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas terhadap
pekerjaan mereka. Dengan adanya perkawinan, karyawan memiliki
peningkatan tanggung jawab yang besar seperti memiliki pekerjaan tetap atau
kehidupan yang mapan.
4. Masa kerja
Karyawan yang telah menjalankan suatu pekerjaan dalam masa tertentu
produktivitas dan kepuasannya akan meningkat, sementara tingkat
kemangkiran berkurang dan kemungkinan keluar masuk karyawan lebih kecil.
Masa kerja adalah peramal yang cukup baik mengenaikecenderungan
karyawan seperti diatas.
Dan dilihat dari segi kemampuan :
Agar kinerja yang baik dapat dicapai, kesesuaian antara pekerjaan dengan
kemampuan yang dimiliki karyawan sangat penting. Apabila karyawan kekurangan
kemampuan yang disyaratkan, kemungkinan besar mereka akan gagal. Jika karyawan
memiliki kemampuan tambahan yang tidak disyaratkan dalam pekerjaan, tentu hal
tersebut dapat menjadi nilai tambah. Namun jika jumlah kelebihan jauh melampaui
apa yang dibutuhkan pekerjaan, akan ada ketidakefisienan organisasional dan
kepuasan karyawan mungkin merosot. Manajer juga mungkin perlu membayar upah
yang lebih tinggi atas kelebihan tersebut.
Ada beberapa penerapan organisasional yang spesifik lainnya yang dapat diterapkan
di organisasi untuk membentuk perilaku karyawan yang sesuai, diantaranya :
menggunakan lotere untuk mengurangi kemangkiran, tunjangan sehat vs. tunjangan
sakit, disiplin karyawan, mengembangkan program pelatihan, menciptakan program
mentor, dan swa-manajemen.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada diri individual sering dikaitkan dengan kinerja seseorang dalam organisasi.banyak
yang meyakini bahwa adanya hubungan – hubungan yang berkaitan dengan misalnya
tingkat kepuasan kerja,tingkat absensi,keinginan untuk maju.dalam hal ini dapat dilihat
dari kareteristik biografis ,kemampuan ,pembelajaran ,dan sikap dalam suatu prilaku
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://berandakampus.wordpress.com/2011/01/14/makalah-dasar-dasar-prilaku-
individu/
https://eprints.uny.ac.id/9686/3/bab%202.pdf
https://irasetiawati.wordpress.com/2009/04/30/kepribadian-individu-dan-perilakunya-
dalam-organisasi/
https://vokasi.ums.ac.id/potensi-diri-pengertian-jenis-contohnya/