Faisal Aswidura
NIM.2018.7.3.1.00087
Pendahuluan
A.Latar belakang
Dasar dasar perilaku individu ialah suatu organisasi yang teridiri dari 2 orang
atau lebih yang memiliki tujuan yang sama dan memiliki aturan serta cara
bagaimana
umtuk mencapai tuuan tersebut, ketertarikan untuk mempelajari dan mencari tahu
siapa
dirinya paling pokok berkaitan dengan pola perilaku manusia itu sendiri, seluruh
B. Rumusan Masalah
Pembahasan
oleh kepribadian ini akan diarahkan pada empat variabel tingkat individual, yaitu
Karakteristik biografis
a. Usia
Hubungan antara usia dan kinerja diperkirakan akan terus menjadi yang penting
dimasa yang akan datang. Hal ini setidaknya disebabkan oleh 3 alasan, yaitu :
keyakinan
yang meluas bahwa kinerja merosot seiring dengan usia, realita bahwa angkatan
kerja
menua, dan mulai adanya perundang undangan yang melarang segala macam
bentuk
Dalam bekerja, umumnya majikan para orang tua menemukan sejumlah kualitas
seperti
pengalaman, pertimbangan, etika kerja, dan komitmen terhadap mutu. Selain itu,
kemungkinan pekerja yang sudah tua akan keluar dari pekerjaan sangatlah kecil
karena
mereka tidak memiliki banyak alternatif lagi. Karyawan tua uga memiliki tingkat
kemangkiran yang disengaja lebih rendah, sedangkan kemangkiran untuk hal hal
tak
b. Jenis kelamin
Dari segi jenis kelamin, umumnya tidak ada perbedaan yang konsisten antar pria
dan
kemampuan belajar. Namun hasil studi menunjukan bahwa wanita lebih bersedia
mematuhi wewenang dibandingkan pria yang lebih agresif dan lebi besar
kemungkinan
dalam memiliki pengharapan untuk sukses, namun tetap saja perbedaannya kecil.
Biasanya yang membuat ada perbedaan adalah karena posisi wanita sebagai ibu
yang
harus juga mengurus anak anaknya, ini juga yang menimbulkan anggapan wanita
lebih
Hasil riset menunjukan bahwa karyawan yang menikah lebih sedikit absensinya,
mengalami pergantian yang lebih rendah dan lebih puas terhadap pekerjaan
mereka.
d. Masa kerja
kemungkinan keluar masuk karyawan lebih kecil, masa kerja adalah peramal yang
cukup
bai1. Kemampuan
a. Kemampuan intelektual
Ada enam dimensi yang paling sering dikutip yang membentuk kemampuan
intelektual,
yaitu:
suatu argumen.
b. Kemampuan fisik
2. Kepribadian
3. Pembelajaran
Pembelajaran adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang
terjadi
ketika kita memperhatikan kebiasaan yang ada pada orang orang di sekitar kita.
Sebagai ilmu yang mempelajari perilaku. Pada akhirnya penerapan pun bahkan
Pavlov
gerakan refleks. Menurutnya gerakan refleks yang ada sebenarnya bisa dipelajari.
Sesorang berperilaku juga tergantung dari refleks, ia membagi refleks menjadi dua
macam yaitu : refleks yang wajar dan refleks yang bersyarat. Pada dasarnya
keduanya
F. Skiner
dan respon (R) yang saling memiliki hubungan sehingga bisa membentuk tingkah
laku
seseorang. Sebenenerya skiner menekankan bahwa dua hal ini terkait dengan
kebiasaan
belajar tertentu.
L. Thorndike
menungkapkan bahwa ada law of effects dan law of exercise. Law of effects
sebagimana efek dari apa yang sudah ia dapati sebelumnya secara tiba tiba. Efek
ini
seperti misalnya rasa senang karena ada perbuatan yang dilakukan sebelumnya.
Piaget
tahapan perkembangan kognitif yang ada. Meski pun rentang tang ia ungkapkan
ada
pada rentang usia anak, namun setidaknya kita bisa tahu bahwa mungkin saja
perilaku
seseorang saat ini dioengaruhi oleh faktor tumbuh kembang di masa kanak
kanaknya.
Robert M. Gagne
Hampir mirip dengan teori domain belajar milik bloom, gagne juga menjelaskan
bahwa
ada tiga aspek yang berperan dalam proses pembentukan perilaku yaitu aspek
kognitif,
aspek efektif dan juga aspek psikomotrik. Ketiganya akan saling terkait dan
David ausubel
Dimensi yang pertama adalah dimensi yang berhubungan dengan bagaimana cara
suatu
informasi diberikan atau disajikan pada seseorang. Dimensi yang kedua adalah
mengenai
Gestalt
Gestalt lebih terbuka dengan teori mengenai proses pembentukan perilaku pada
manusia
ia menganggap manusia merupakan satu kesatuan utuh baik dari segi jasmani dan
rohani.
Sehingga apapun yang terjadi atau dimiliki oleh individu tersebut merupakan
suatu
dirinya.
Clark C. hul
Hul berpendapat bahwa perilaku terbentuk karena adanya kebutuhan yang dimiliki
oelh
masing masing orang ini akan berperan penting untuk memberikan hal yang
memang
banyak sekali teori mengenai pembentukan perilaku, kita bisa mencari tahu kebih
banyak
konsep tersebut.
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku individu dari dalam dirinya, dari luar
dirinya ( factor eksternal ) sifat dan kecakapan yang dimiliki atau dikuasai
individu dalam perkembangannya, diperoleh dari hasil keturunan atau karena
interaksi keturunan dengan lingkungan. Faktor eksternal merupakan segala hal
yang diterima individu dari lingkungannya. Ada 3 faktor pengaruh perilaku
individu yaitu :
Faktor keturunan
Keturunan, pembawaan atau heredity merupakan segala ciri, sifat, potensi dan
kemampuan yang dimiliki individu karena kelahirannya, individu memulai
kehidupannya sejak masa konsepsi, yaitu pertemuan antara sel dari ayah (sperma)
dengan sel ibu (sel telur). Beberapa saat ssetlah terjadi pertemuan antara kedua sel
tersebut belangsunglah proses penurunan sifat. Oleh karena itu pertemuan sel sel
tubuh tersebut tidak mungkin menumbuhkan organisnme baru.
Suatu sel benih baik sperma atau pun sel telur memiliki 23 pasang kromosom
tiap kromosom merupakan sebuah molekul yang berukuran panjang dari apa yang
disebut deoxyribonucleic acid disingkat DNA. Pada umumnya yang berhasil
mempertahankan diri dalam pertumbuhan selanjutnya hanya satu saja, sehingga
kelak hanya lahir seorang bayi. Ada kalanya kedua organisme tersebut berhasil
hidup sehingga lahir lah anak kembar, masa antara pembuahan mengenai
kecenderungan karyawan seperti diatas.
Faktor lingkungan
Perilaku yang diperlihatkan oleh individu bukan sesuatu yang dilakukan sendiri
tetapi selalu dalam interaksinya dengan lingkungan. Demikian juga dengan sifat
dan kecakapan-kecakapan yang dimiliki individu sebagian besar diperoleh melalui
hubungannya dengan lingkungan.
Disamping pembawaan dan lingkungan ada satu faktor penting lainnya yang turut
terpengaruh terhadap perkembangan individu, yaitu faktor kematangan. Meskipun
seorang anak memiliki pembawaan yang hebat dan dibesarkan dalam lingkungan
yang serba lengkap dan baik, tetapi apabila sesuatu aspek belum matang atau
belum siap untuk berkembang.
Masa perkembangan anak berisi rentetan masa kematangan, untuk tiap individu
dan tiap aspek perkembangan, meskipun ada pola pola umum yang hampir
seragam, tetapi juga terdapat bervariasi anak A mungkin lebih cepat bicara dan
tetapi lambat dalam berjala.
Penutup
A. Kesimpulan
Teori dasar perilkau individu ialah suatu organisasi yang untuk bagaimana
perilaku seseorang menjalankan dengan baik dan ramah dibalik antaranya orang
orang tersebut yang tidak dapat untuk mempengaruhi perkembangan perilaku
invidu tersebut.
B. Saran
Anderson, lorin W. (1989) the effective theater. New York : Mc graw hill book
go.
Ausubel, D,P, & Robinson, F,G, (1969) school learning, new York: holt Rinehart
& Winston,Inc
Beyer, barry K. (1990) teaching thingking skill. Sydney : allyn and bacon.