Anda di halaman 1dari 13

DASAR DASAR PERILAKU INDIVIDU

Faisal Aswidura

NIM.2018.7.3.1.00087

Prodi : Perbankan Syariah

Pendahuluan

A.Latar belakang

Dasar dasar perilaku individu ialah suatu organisasi yang teridiri dari 2 orang

atau lebih yang memiliki tujuan yang sama dan memiliki aturan serta cara
bagaimana

umtuk mencapai tuuan tersebut, ketertarikan untuk mempelajari dan mencari tahu
siapa

dirinya paling pokok berkaitan dengan pola perilaku manusia itu sendiri, seluruh

pekerjaan dalam perusahaan itu para karyawanlah yang menentukan


keberhasilannya

sehingga berbagai upaya meningkatkan produktivitas perusahaan harus dimulai


dari

perbaikan produktivitas karyawan, oleh karena itu pemahaman tentang perilaku

organisasi menjadi sangat penting dalam rangka meningkatkan kinerjanya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja dasar perilaku individu

2. Bagaimana proses pembentukan perilaku individu

3. Apa pengaruh perilaku individu


C. Tujuan

1. Mengetahui dasar perilaku individu

2. Mengetahui pembentukan perilaku individu

3. Mengetahui pengaruh perilaku individu

Pembahasan

1. dasar perilaku organisasi ialah semua perilaku individu pada dasarnya


dibentuk

oleh kepribadian ini akan diarahkan pada empat variabel tingkat individual, yaitu

karakter biografis, kemampuan,kepribadian, dan pembelajaran.

 Karakteristik biografis

Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang terdiri dari.

a. Usia

Hubungan antara usia dan kinerja diperkirakan akan terus menjadi yang penting

dimasa yang akan datang. Hal ini setidaknya disebabkan oleh 3 alasan, yaitu :
keyakinan

yang meluas bahwa kinerja merosot seiring dengan usia, realita bahwa angkatan
kerja

menua, dan mulai adanya perundang undangan yang melarang segala macam
bentuk

pension yang bersifat perintah.

Dalam bekerja, umumnya majikan para orang tua menemukan sejumlah kualitas
seperti
pengalaman, pertimbangan, etika kerja, dan komitmen terhadap mutu. Selain itu,

kemungkinan pekerja yang sudah tua akan keluar dari pekerjaan sangatlah kecil
karena

mereka tidak memiliki banyak alternatif lagi. Karyawan tua uga memiliki tingkat

kemangkiran yang disengaja lebih rendah, sedangkan kemangkiran untuk hal hal
tak

terhindarkan, seperti sakit, lebih tinggi. Sedangkan mengenai produktivitas yang


ikut

melemah, hal tersebut tidak terbukti adanya.

b. Jenis kelamin

Dari segi jenis kelamin, umumnya tidak ada perbedaan yang konsisten antar pria
dan

wanita dalam hal kemampuan memecahkan masalah, ketrampilan anaisis,


dorongan

kompotetsif , motivasi, sosiabilitas, produktivitas pekerjaan , kepuasan kerja, atau

kemampuan belajar. Namun hasil studi menunjukan bahwa wanita lebih bersedia

mematuhi wewenang dibandingkan pria yang lebih agresif dan lebi besar
kemungkinan

dalam memiliki pengharapan untuk sukses, namun tetap saja perbedaannya kecil.

Biasanya yang membuat ada perbedaan adalah karena posisi wanita sebagai ibu
yang

harus juga mengurus anak anaknya, ini juga yang menimbulkan anggapan wanita
lebih

sering mangkir daripada pria.


c. Status perkawinan

Hasil riset menunjukan bahwa karyawan yang menikah lebih sedikit absensinya,

mengalami pergantian yang lebih rendah dan lebih puas terhadap pekerjaan
mereka.

Dengan adanya perkawinan, karyawan memiliki peningkatan tanggung jawab


yang besar

seperti memiliki pekerjaan tetap atau kehidupan yang mapan.

d. Masa kerja

Karyawan yang telah menjalankan suatu pekerjaan dalam masa tertentu


produktivitas dan

kepuasannya akan meningkat, sementara tingkat kemangkiran berkurang dan

kemungkinan keluar masuk karyawan lebih kecil, masa kerja adalah peramal yang
cukup

bai1. Kemampuan

Setiap manusia mempunyai kemampuan masing masing seluruh kemampuan


seorang

individu pada hakikatnya tersusun dari dua faktor yaitu:

a. Kemampuan intelektual

Ada enam dimensi yang paling sering dikutip yang membentuk kemampuan
intelektual,

yaitu:

 Kecerdasan numerik : kemampuan untuk berhitung dengan cepat dan tepat.


 Pemahaman verbal : kemampuan memahami apa yang dibaca dan didengar
serta

menghubungkan kata satu dengan yang lain.

 Kecepatan konsepsional : kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual

dengan cepat dan tepat.

 Penalaran induktif : kemampuan mengenali suatu urutan logis dalam suatu

masalah dan kemudian memecahkan masalah itu.

 Penalaran deduktif : kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi


dari

suatu argumen.

 Visualisasi ruang : kemampuan membayangkan bagaimana suatu objek akan

tampak seandainya posisinya dalam ruang di ubah ingatan.

b. Kemampuan fisik

Kemampuan fisik memiliki makna penting khusus untuk melakukan pekerjaan

pekerjaan yang kurang menuntut keterampilan, ada sembilan kemampuan fisik


dasar

yaitu, kekuatan dinamis, kekuatan tubuh, kekuatan statis, kekuatan keluwesan,


kekuatan

keluwesan extent, keluwesan dinamis, koordinasi tubuh,keseimbangan, dan


stamina.

2. Kepribadian

Kepribadian adalah himpunan karakterstik dan kecenderungan yang stabil serta


menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang.

3. Pembelajaran

Pembelajaran adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang
terjadi

sebagai hasil pengalaman.

2. Adanya proses pembentukan perilaku dalam psikologi menjadi hal menarik

ketika kita memperhatikan kebiasaan yang ada pada orang orang di sekitar kita.

Sebagai ilmu yang mempelajari perilaku. Pada akhirnya penerapan pun bahkan

bisa ditemui dalam hampir setiap aspek ilmu pengetahuan.

Ini cara poses pembentukan perilaku individu

 Pavlov

Panlov menjelaskan mengenai bagaimana terbentuknya perilaku ini erat kaitannya


dengan

gerakan refleks. Menurutnya gerakan refleks yang ada sebenarnya bisa dipelajari.

Sesorang berperilaku juga tergantung dari refleks, ia membagi refleks menjadi dua

macam yaitu : refleks yang wajar dan refleks yang bersyarat. Pada dasarnya
keduanya

membentuk seseorang berperilaku dan berespon dengan apa yang ada


disekitarnya.

 F. Skiner

Kita mungkin pernah mendengar mengenai “ operant conditioning theory “


skinner
cukup terkenal dengan teorinya ini dimana ia mengungkapkan bahwa ada
stimulan (S)

dan respon (R) yang saling memiliki hubungan sehingga bisa membentuk tingkah
laku

seseorang. Sebenenerya skiner menekankan bahwa dua hal ini terkait dengan
kebiasaan

belajar tertentu.

 L. Thorndike

Thorndike menjelaskan dua hal mengenai bagaimana suatu perilaku bisa


terbentuk. Ia

menungkapkan bahwa ada law of effects dan law of exercise. Law of effects

mengemukakan bahwa seseorang akan membentuk kebiasaan dan perilaku baru


tertentu

sebagimana efek dari apa yang sudah ia dapati sebelumnya secara tiba tiba. Efek
ini

seperti misalnya rasa senang karena ada perbuatan yang dilakukan sebelumnya.

Sementara law of exercise menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu bisa


dibangun

ketika terus menerus dilatih.

 Piaget

Siapa yang tidak mengenal piaget dengan teori perkembangan kognitifnya ?


piaget juga
menggambarkan mengenai bagaimana perilaku seseorang itu akan bergantung
dengan

tahapan perkembangan kognitif yang ada. Meski pun rentang tang ia ungkapkan
ada

pada rentang usia anak, namun setidaknya kita bisa tahu bahwa mungkin saja
perilaku

seseorang saat ini dioengaruhi oleh faktor tumbuh kembang di masa kanak
kanaknya.

 Robert M. Gagne

Hampir mirip dengan teori domain belajar milik bloom, gagne juga menjelaskan
bahwa

ada tiga aspek yang berperan dalam proses pembentukan perilaku yaitu aspek
kognitif,

aspek efektif dan juga aspek psikomotrik. Ketiganya akan saling terkait dan

mempengaruhi jenis perilaku apa yang akan ditampilkan oleh seseorang.

 David ausubel

Ausubel menjelaskan bahwa perilaku seseorang bisa terbentuk melalui dua


dimensi.

Dimensi yang pertama adalah dimensi yang berhubungan dengan bagaimana cara
suatu

informasi diberikan atau disajikan pada seseorang. Dimensi yang kedua adalah
mengenai

bagaimana teknis spesifik informasi tersebut dipelajari ketika ada kegagalan


dalam
menerima informasi, bisa saja perilaku yang terbentuk juga akan terpengaruh.

 Gestalt

Gestalt lebih terbuka dengan teori mengenai proses pembentukan perilaku pada
manusia

ia menganggap manusia merupakan satu kesatuan utuh baik dari segi jasmani dan
rohani.

Sehingga apapun yang terjadi atau dimiliki oleh individu tersebut merupakan
suatu

kebebasan tersendiri. Gestalt juga lebih mempercayai bahwa individu mungkin


akan lebih

banyak berkembang ketika ia mampu mengoptimalkan kemampuan yang ada di


dalam

dirinya.

 Clark C. hul

Hul berpendapat bahwa perilaku terbentuk karena adanya kebutuhan yang dimiliki
oelh

karena masing masing individu. Melaui kebutuhan tersebut, seseorang akan


tergerak dan

termotivasi untuk melakukan sesuatu hal. Hul juga berependapat bahwa


kebutuhan

masing masing orang ini akan berperan penting untuk memberikan hal yang
memang

berkontribusi pada perilaku yang akan dimiliki oleh seseorang.


Perilaku setiap orang memang berbeda beda psikologi berusaha menelaah hal ini
dan ada

banyak sekali teori mengenai pembentukan perilaku, kita bisa mencari tahu kebih
banyak

mengenai proses pembentukan perilaku dalam psikologi supaya kita lebih


memahami

konsep tersebut.

3. Pengaruh Perilaku Individu

Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku individu dari dalam dirinya, dari luar
dirinya ( factor eksternal ) sifat dan kecakapan yang dimiliki atau dikuasai
individu dalam perkembangannya, diperoleh dari hasil keturunan atau karena
interaksi keturunan dengan lingkungan. Faktor eksternal merupakan segala hal
yang diterima individu dari lingkungannya. Ada 3 faktor pengaruh perilaku
individu yaitu :

 Faktor keturunan

Keturunan, pembawaan atau heredity merupakan segala ciri, sifat, potensi dan
kemampuan yang dimiliki individu karena kelahirannya, individu memulai
kehidupannya sejak masa konsepsi, yaitu pertemuan antara sel dari ayah (sperma)
dengan sel ibu (sel telur). Beberapa saat ssetlah terjadi pertemuan antara kedua sel
tersebut belangsunglah proses penurunan sifat. Oleh karena itu pertemuan sel sel
tubuh tersebut tidak mungkin menumbuhkan organisnme baru.

Suatu sel benih baik sperma atau pun sel telur memiliki 23 pasang kromosom
tiap kromosom merupakan sebuah molekul yang berukuran panjang dari apa yang
disebut deoxyribonucleic acid disingkat DNA. Pada umumnya yang berhasil
mempertahankan diri dalam pertumbuhan selanjutnya hanya satu saja, sehingga
kelak hanya lahir seorang bayi. Ada kalanya kedua organisme tersebut berhasil
hidup sehingga lahir lah anak kembar, masa antara pembuahan mengenai
kecenderungan karyawan seperti diatas.

Kemampuan yang sering dipandang sebagai faktor pembawaan, dengan demikian


bersifat menetap adalah menetap adalah kecerdasan atau interlegensi, interlegensi
ialah kemampuan yang bersifat umum, sedang bakat merupakan kemampuan yang
bersifat khusus seperti bidang musik, olahraga, ekonomi, pertanian, matematika,
dll.

 Faktor lingkungan

Perilaku yang diperlihatkan oleh individu bukan sesuatu yang dilakukan sendiri
tetapi selalu dalam interaksinya dengan lingkungan. Demikian juga dengan sifat
dan kecakapan-kecakapan yang dimiliki individu sebagian besar diperoleh melalui
hubungannya dengan lingkungan.

Lingkungan alam dan geografis dimana individu terdapat yang tinggal


mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu, akan membentuk individu-
individu yang berbadan sehat dan kuat, berperangai lebut saat berbicara pelan dan
memiliki keterampilan dalam bidang pertanian. Demikian juga dengan orang-
orang yang ber tempat tinggal di aderah bersalju atau di daerah gurun pasir.

Cara manusia mengatur dan memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama akan


sandang, pangan serta papan. Kondisi dari lingkungan ekonomi yang ada serta
tantangan-tantangan yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan ekonomi,
sseseorang yang bersal dari keluarga yang kondisi ekonominya di menengah
kebawah, baik akan memiliki semua buku atau perlengkapan belajar yang
diperlukan, akan dapat mengikuti semua jenis kegiatan belajar yang disediakan
sekolah baik kegiatan kurikuler maupun ko-kurikuler.
Tidak demikian hal nya anak-anak yang kemampuan ekonomi orang tuanya
kurang baik, kesulitan dan kekurangan-kekurangan di bidang ekonomi akan
mempengaruhi perilakunya sehari-sehari.

 Interaksi antara pembawaan, lingkungan dan kematangan

Apabila muncul pertanyaan, mana diantara faktor pembawaan dan lingkungan


yang lebih besar pengaruhnya terhadap perkembangan perilaku individu ?
jawabnya adalah relatif. Untuk perkembangan aspek-aspek tertentu peranan faktor
pembawaan lebih dominan.

Disamping pembawaan dan lingkungan ada satu faktor penting lainnya yang turut
terpengaruh terhadap perkembangan individu, yaitu faktor kematangan. Meskipun
seorang anak memiliki pembawaan yang hebat dan dibesarkan dalam lingkungan
yang serba lengkap dan baik, tetapi apabila sesuatu aspek belum matang atau
belum siap untuk berkembang.

Masa perkembangan anak berisi rentetan masa kematangan, untuk tiap individu
dan tiap aspek perkembangan, meskipun ada pola pola umum yang hampir
seragam, tetapi juga terdapat bervariasi anak A mungkin lebih cepat bicara dan
tetapi lambat dalam berjala.

Penutup

A. Kesimpulan

Teori dasar perilkau individu ialah suatu organisasi yang untuk bagaimana
perilaku seseorang menjalankan dengan baik dan ramah dibalik antaranya orang
orang tersebut yang tidak dapat untuk mempengaruhi perkembangan perilaku
invidu tersebut.

B. Saran

Kita sebaiknya aktif dalam berbagai organisasi karena organisasi sangat


membantu kita dalam mencapai tujuan dan kebutuhan-kebutuhan hidup.
Daftar pustaka

Anderson, lorin W. (1989) the effective theater. New York : Mc graw hill book
go.

Armstrong, T, (1994) multiple intellegences, in the classroom, N,pitt st,


alexadria:ASCD

Ausubel, D,P, & Robinson, F,G, (1969) school learning, new York: holt Rinehart
& Winston,Inc

Beyer, barry K. (1990) teaching thingking skill. Sydney : allyn and bacon.

Anda mungkin juga menyukai