Anda di halaman 1dari 30

PERSEPSI & PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

Dr. Sry Rosita, SE.,MM


“Definisi Persepsi”
Adalah Proses individu didalam mengatur dan
menginterprestasikan kesan-kesan sensoris agar
memberikan arti dalam lingkungan.
Atau
Setiap individu bisa melihat hal yang sama
namun mengartikannya secara berbeda
“Mengapa Persepsi Penting
dalam Perilaku Organisasi?”
Karena DUNIA YANG DIPERSEPSIKAN
INDIVIDU adalah DUNIA YANG
MEMENTINGKAN PRILAKU
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi”

Faktor-faktor pada penilai:


1. Sikap
2. Motif
3. Minat
4. Pengalaman
5. ekspektasi
Faktor-faktor pada situasi:
1. Waktu
Persepsi
2. Latar kerja
3. Latar sosial
Faktor-faktor pada target:
1. Inovasi
2. Pergerakan
3. Suara
4. Ukuran
5. Latar belakang
6. Proksimitas
7. kesamaan
Contoh Persepsi
1. Kondisi kerja yang menyenangkan
2. Penugasan pekerjaan yang menarik
3. Bayaran yang bagus
4. Tunjangan yang sangat bagus
5. Manajemen yang pengertian dan
bertanggung jawab
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI

1. FAKTOR-FAKTOR DALAM DIRI SENDIRI


2. FAKTOR-FAKTOR DALAM DIRI ORANG
LAIN
FAKTOR-FAKTOR DALAM DIRI SENDIRI

1. SIKAP
2. KEPRIBADIAN
3. MOTIF
4. MINAT
5. PENGALAMAN MASA LALU
6. HARAPAN-HARAPAN SESEORANG
FAKTOR-FAKTOR DALAM DIRI ORANG LAIN

1. Sesuatu yang baru


2. Gerakan
3. Suara
4. Ukuran
5. Latar Belakang
6. Kedekatan
7. Kemiripan
“Persepsi Seseorang dalam
Membuat Penilaian atas Orang Lain”
1. Teori Atribut

 Teori atribut adalah sebuah percobaan untuk menentukan apakah perilaku


seorang individu disebabkan dari faktor internal atau eksternal.
 3 faktor yang mempengaruhi teori atribut:
1. Perbedaan
2. Konsensus
3. konsistensi
1. Kekhususan
yaitu apakah seorang individu memperlihatkan
prilaku yang berbeda dalam situasi yang berbeda
2. Konsensus
yaitu apabila semua individu yang menghadapi
situasi yang sama merespon cara yang sama
3. Konsistensi
yaitu apakah individu tersebut selalu merespon
dalam cara yang sama
Kesalahan/Bias dalam Teori Atribut

Kesalahan Atribusi Fundamental (fundamental attribution error)


 sebuah kecenderungan untuk meremehkan pengaruh faktor - faktor eksternal dan
melebihkan pengaruh faktor-faktor internal atau pribadi ketika membuat penilaian mengenai
perilaku orang lain.

Bias Pemikiran Diri Sendiri (Self-Serving Bias)


 Sebuah kecenderungan untuk mengatribusikan kesuksesan mereka pada faktor -
faktor internal seperti kemampuan atau usaha, tetapi menyalahkan kegagalan pada
faktor-faktor eksternal.
2. Jalan Pintas dalam Menilai Orang Lain
1. Persepsi Selektif (Selective Perception): Sebuah kecenderungan untuk secara selektif menginterpretasikan apa
yang seseorang lihat dalam basis minat, latar belakang, pengalaman dan sikap seseorang.
2. Efek Halo (Halo Effect): Yaitu Evaluasi tentang karakteristik-karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh
perbandingan-perbandingan dengan orang lain yang baru ditemui yang mendapat nilai lebih tinggi atau lebih
rendah untuk karakteristik-karakteristik yang sama
3. Efek Kontras(Contrast Effect): Evaluasi atas karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan
dengan orang lain yang baru muncul yang berperingkat lebih tinggi atau rendah dalam karakteristik yang sama.
4. Proyeksi: Menghubungkan karakteristik-karakteristik diri sendiri
dengan orang lain.
5. Stereotip (Stereotype): Menilai seseorang berdasar persepsi mengenai kelompok asalnya. Satu masalah dari
stereotip adalah adanya generalisasi yang menyebar luas, meskipun mungkin tidak mengandung kebenaran
ketika Diaplikasikan Pada Prang Atau Situasi Tertentu.
Aplikasi Spesifik dari
Jalan Pintas dalam Organisasi
Sedikit orang yang direkrut tanpa melalui wawancara. Namun,
Wawancara
pewawancara membuat penilaian perseptual yang sering kali tidak
Kerja
akurat.

Ekspektasi Prediksi pemenuhan diri dan efek pygmalion menjelaskan bagaimana


Kinerja perilaku seorang individu ditentukan oleh ekspektasi orang lain.

Evaluasi kinerja sangat tergantung pada proses perseptual. Evaluasi yang


bersifat subjektif meskipun kadang perlu , adalah problematik karena
Evaluasi
kesalahan yang kita diskusikan-persepsi selektif, efek kontras, efek halo
Kinerja
dan seterusnya.
Pengambilan Keputusan
Individual
Sebuah perbedaan antara situasi sekarang dan yang diinginkan.
Pengambilan keputusan terjadi sebagai reaksi atas masalah
(problem).
“Pengambilan keputusan dalam
Organisasi”
1. Pengambilan Keputusan Rasional
=> Pengambil keputusan harus membuat pilihan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam
batas-batas tertentu.

Enam langkah pengambilan keputusan rasional:


• Menetapkan masalah,
• Mengidentifikasi kriteria keputusan,
• Mengalokasikan bobot pada kriteria,
• Mengembangkan alternatif,
• Mengevaluasi alternatif,
• Memilih alternatif terbaik.
2. Rasionalitas Terbatas

Para individu mengambil keputusan


dengan merancang bangun model-model
yang disederhanakan yang menyuling
ciri-ciri hakiki dari masalah tanpa
menangkap semua kerumitannya.
3. Pengambilan Keputusan Intuitif
Penggunaan intuisi untuk mengambil
keputusan tidak lagi dianggap tak rasional atau
tak efektif. Perlu dilihat bahwa definisi intuitif
dari para ahli adalah suatu proses tak sadar yang
diciptakan dari dalam pengalaman yang
tersaring. Intuisi ini juga saling melengkapi
dengan analisis rasional.
Bias dan Kesalahan Umum
dalam Pengambilan Keputusan

1. Bias Terlalu Percaya Diri 5. Eskalasi Komitmen

2. Bias Jangkar 6. Kesalahan Acak

3. Bias Konfirmasi 7. Aversi Resiko

4. Bias Ketersediaan 8. Bias Restropeksi


1. Bias terlalu percaya diri : Tidak ada masalah dalam penilaian dan keputusan yang lebih umum dan berpotensi menimbulkan
bencana besar dari pada kepercayaan diri yang berlebih..
2. Bias Jangkar : Kecenderungan untuk bertahan pada informasi awal dan gagal menyesuaikan dengan informasi selanjutnya.
3. Bias konfirmasi : Kecenderungan untuk mencari informasi yang membenarkan pilihan-pilihan masa lampau dan untuk
mengurangi informasi yang menentang penilaian masa lampau.
4. Bias ketersediaan : kecenderungan orang untuk mendasarkan penilaian pada informasi yang siap tersedia bagi mereka.
5. Eskalasi komitmen : Komitmen yang meningkat pada sebuah keputusan sebelumnya meskipun adanya informasi negatif.
6. Kesalahan acak : Kecenderungan individu untuk percaya bahwa ia mampu memprediksi hasil dari peristiwa acak.
7. Aversi resiko : Kecenderungan untuk lebih memilih hasil yang pasti dari jumlah yang menengah daripada hasil yang lebih beresiko,
bahkan sekalipun hasil yang lebih beresiko itu memiliki ekspektasi payoff lebih tinggi.
8. Bias retropeksi : Kecenderungan yang salah dalam mempercayai, sesudah hasil dari suatu peristiwa sebenarnya diketahui, bahwa
seorang tadinya akan dapat memprediksinya secara akurat.
Pengaruh Pengambilan Keputusan

PERBEDAAN INDIVIDU BATASAN ORGANISASI

1. Kepribadian 1. Evaluasi Kinerja

2. Jenis Kelamin 2. Sistem Imbalan

3. Kemampuan Mental 3. Peratura Baku

4. Perbedaan Budaya 4. Batasan Waktu Akibat Sistem

5. Contoh Historis
Etika dalam Pengambilan
Keputusan

1. UTILITARIANISME

2. WHISTLE-BLOWER

3. ETIKA PERILAKU
UTILITARIANISME
Pembuatan keputusannya semata mata berdasarkan outcome/keluaran,
untuk menghasilkan sesuatu yang baik dalam jumlah yang besar dan
umumnya dapat ditemukan dalam pembuatan keputusan berbisnis.
Kelebihan yang dimiliki oleh kriteria ini ialah pencapaian efisiensi dan
produktivitas, sementara kelemahannya ialah mengesampingkan hak-hak
yang dimiliki oleh individu.
WHISTLE-BLOWER
• Pembuatan keputusan yang didasarkan pada hak-hak yang dimiliki, seperti saling menghargai dan
melindungi hak-hak dasar tiap individu. Hal ini diterapkan untuk memberikan kepada whistle-blower,
yaitu individu yang membuka masalah organisasi secara tidak pantas pada media atau pemerintah
menggunakan hak untuk berbicaranya. Kelebihan yang dimiliki oleh kriteria ini ialah perlindungan pada
individu dari kecelakaan dan mengutamakan kebebasan dan privasi, sementara kelemahannya ialah
mencegah tercapainya efisiensi dan produktivitas.
ETIKA PERILAKU

• Pembuatan keputusannya berdasarkan melaksanakan tiap peraturan yang dibuat


secara adil dan fair, atau adanya keseimbangan dalam distribusi keuntungan dan
biaya. Umumnya digunakan oleh Serikat pekerja, agar mereka mendapatkan upah
yang sama dengan job desk yang dilaksanakan. Kelebihan yang dimiliki oleh kriteria
ini ialah perlindungan pada individu yang lebih lemah, sementara kelemahannya
ialah mengurangi inovasi, produktivitas dan pengambilan resiko.
TUGAS MAHASISWA
1. Tentukan teman yang ingin dipersepsikan (cukup
1 orang).
2. Tentukan faktor-faktor dalam diri teman anda
tersebut.
3. Tentukan Persepsi anda dalam diri teman anda
berdasarkan:
a. Teori Hubungan (Kekhususan, Konsensus,
Konsistensi)
b. Jalan Pintas (Persepsi selektif, Efek Halo, Efek
kontras, Proyeksi dan Pembentukan stereotip)

Anda mungkin juga menyukai