Anda di halaman 1dari 12

MENCIPTAKAN IDE DAN PELUANG BISNIS.

NAMA : AHMAD JULIANTO


NIM : 17 3145 353 074
KELAS : 17B
Ide bisnis atau usaha itu apa?
Ide bisnis atau usaha adalah respon seseorang, banyak orang, atau
suatu organisasi untuk memecahkan masalah yang teridentifikasi atau
untuk memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan (pasar, masyarakat).
Mencari sebuah ide bisnis yang bagus adalah langkah awal untuk
mengubah keinginan dan kreativitas pengusaha menjdi peluang bisnis.
Kreativitas adalah kemampuan untuk merancang, membentuk,
membuat atau melakukan sesuatu dengan cara yang baru atau lain.
Memiliki ide usaha yang kreatif dan unik merupakan modal besar
dalam mendirikan sebuah bisnis. Terutama di era global seperti ini,
kreativitas dituntut untuk muncul dan berkembang karena kompetisi
semakin tinggi sehingga orang-orang yang membuka usaha dituntut
memiliki inovasi yang unik dan kreatif agar membuat konsumen
penasaran dan menjadi pengguna.
Bagaimana cara mengembangkan ide bisnis
dan kreativitas dalam usaha ?

Menurut Peggy Lambing dan Charles R. Kuehl (2000), ide bisnis dan
kreativitas dapat dikembangkan dengan berbagai cara, seperti :
 Pikirkan benda atau jasa apa yang bisa memperbaiki kehidupan

 Putuskan apakah anda ingin menyediakan produk atau jasa

 Kenali masalah di industri yang sudah ada

 Kembangkan ide bisnis yang sudah ada

 Berpikirlah ke depan

 Lakukan riset pendahuluan terkait konsumen

 Terapkan keahlian anda dalam bidang lain

 Tuliskan semua ide-ide anda

 Asahlah kreativitas anda

 Beristirahat
Bagaimana cara mengevaluasi ide dan kreativitas
usaha?

Melakukan evaluasi ide bertujuan untuk meminimalisir kekeliruan


selama proses awal merintis ide bisnis. Adapun tahapan mengevaluasi
ide menurut Lynn Gambin dan Terence Hogarth (2015) adalah sebagai
berikut:
 Pertimbangkan kelebihan dan kekurangan rencana anda.
 Periksa apakah ideanda sudah dimiliki oleh orang lain
 Selidiki kompetisi yang anda punya
 Sampaikan ide anda kepada keluarga, teman, dan rekan kerja
 Bicaralah dengan konsumen potensial
 Kenali risiko dan tantangannya
 Tentukan apakah rencana anda bisa berhasil atau tidak
 Urutkan ide-ide anda
Peluang Bisnis itu apa?
Menurut Solihin (2012) peluang merupakan tren
positif yang berada dilingkungan eksternal
perusahaan, dan apabila peluang tersebut
dieksploitasi oleh perusahaan, maka peluang usaha
tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi
perusahaan secara berkelanjutan.
Menurut Hendro (2011) peluang bisnis berasal dari
sebuah inspirasi, ide, atau kesempatan yang muncul
untuk dimanfaatkan bagi kepentingan seseorang baik
dalam kehidupan sehari-hari atau dalam bisnis.
Bagaimana ciri-ciri peluang bisnis yang baik?

Berdasarkan buku yang ditulis oleh Ronald Ebert dan Griffin (2000), bisnis yang
potensial didasari pada ciri-ciri sebuah peluang bisnis yang baik, ciri-ciri peluang
bisnis yang baik adalah:
 Peluang itu orisinil dan bukan tiruan; bisnis yang sukses itu bukan hanya meniru
bisnis orang lain. Bisnis yang hanya meniru belum tentu hasilnya sama persis
dengan bisnis yang ditiru tersebut. Hal ini disebabkan karena kondisi dan situasi
yang telah terjadi dan yang akan terjadi belum tentu sama, bisnis itu bukan mesin
fotokopi.
 Peluang itu harus bisa mengantisipasi perubahan persaingan dan kebutuhan pasar
dimasa yang akan datang. Dalam arti peluang itu harus dapat ditingkatkan nilai
jualnya serta bisa terus diinovasi.
 Benar-benar sesuai dengan minat atau ada link dengan pengetahuan, keahlian dan
sifat agar peluang itu dapat bertahan lebih lama.
 Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji, untuk itu perlu dilakukan
penelitian dan uji coba dipasar.
 Bersifat ide yang kreatif dan inovatif bukan tiruan dari ide orang lain.
 Adanya keyakinan dalam mewujudkannya dan sukses untuk menjalaninya.
Apa saja faktor-faktor keberhasilan peluang
bisnis ?

Menurut Hendro (2011), faktor-faktor keberhasilan peluang bisnis adalah sebagai


berikut:
 Peluang itu memenuhi ciri-ciri peluang bisnis yang baik.
 Berawal dari uji test pasar dan uji coba (trial) seperti:
a) Seberapa besar tingkat kebutuhan produk Saudara dipasar. Apakah tinggi atau
rendah.
b) Seberapa besar tingkat kontinuitas kebutuhan akan produk tersebut.
c) Mengetahui alasan, mengapa orang enggan membeli, memakai, dan menggunakan
jasa atau produk Saudara.
 Mengikuti dan memenuhi kebutuhan konsumen.
 Mengikuti tren (kecenderungan) perubahan pasar.
 Bisa terus menerus diinovasi dan ditingkatkan kualitasnya.
 Resiko kegagalannya tidak besar saat pertama kali dimulai. Dalam arti tingkat
visibilitasnya telah diperhitungkan dengan waktu saat diluncurkan di pasar.
 Merupakan alternatif terbaik dari peluang-peluang yang ada.
Ide dan peluang bisnis laboratorium kesehatan

Sebagai seorang ahli Teknologi Laboratorium Medik


(TLM), tentu sudah memiliki banyak pengetahuan
terkait proses yang berlangsung di dalam
laboratorium kesehatan. Sampai saat ini, bisnis
laboratorium kesehatan sudah mulai menjamur
namun masih lebih sedikit dibandingkan bisnis di
bidang lain seperti makanan ataupun obat-obatan.
Ini dapat menjadi suatu peluang dari seorang TLM
untuk memulai suatu bisnis berdasarkan
pengetahuan yang sudah dimiliki. sukses.
IDE DAN INOVASI DALAM TEKNOLOGI
LABORATORIUM KESEHATAN

Saat ini berbagai hasil inovasi yang didasarkan kreativitas


wirausaha menjadi produk dan jasa yang unggul. Wirausaha melalui
proses kreatif dan inovatif menciptakan nilai tambah atas barang dan
jasa yang kemudian menciptakan berbagai keunggulan termasuk
keunggulan bersaing. Perusahaan laboratorium klinik seperti Prodia
dan Pramita merupakan contoh perusahaan laboratorium klinik yang
sukses dalam produknya karena memiliki kreativitas dan inovasi
dibidang teknologi kesehatan.
Beberapa contoh inovasi dalam teknologi dan pelayanan
laboratorium kesehatan:
 Inovasi dan DNA

 Laboratorium klinik Prodia

 laboratorium klinik Pramita


Hal yang perlu di perhatikan untuk Ide
Pendirian Laboratorium Klinik

Parameter kita mendirikan sebuah laboratorium adalah


tempat/letaknya strategis, ada dokter praktek yang cukup banyak,
Tarif praktek dokter tinggi atau rendah, Jumlah disekeliling
pelayanan kesehatan (RS, Puskesmas, Balai Pengobatan) lengkap
dengan tipe nya dan ada tidaknya laboratorium klinik lain disana (ini
merupakan pesaing yang patut diperhitungkan). Selain itu perlu
dilihat juga perilaku konsumen.
1. Aspek kultural : kultur, subkultur dan kelas sosial.
2. Pribadi individu : Usia dan siklus hidup, Pekerjaan, gaya hidup,
situasi ekonomi dan konsep hidup.
3. Psikologis : Motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepercayaan.
4.Sosial : status dan keluarga.
Contoh ide pendirian usaha
laboratorium klinik AJ di Kabupaten
Kolaka
 Visi :
Terwujudnya laboratorium klinik yang prima dalam pelayanan di Kabupaten Kolaka, Sulawesi
Tenggara
 Misi :
Memberikan pelayanan laboratorium klinik yang berkwalitas pada tempat dan waktu yang
tepat sesuai dengan kebutuhan pasien, masyarakat dan petugas kesehatan.
 Tujuan :
a. Umum
Mewujudkan laboratorium klinik yang terakreditasi dan mandiri
b. Khusus
1. Peningkatan kemampuan laboratorium klinik agar dapat memberikan pelayanan yang luas dan
bermutu sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung upaya kesehatan.
2. Peningkatan dan pemantapan rujukan laboratorium klinik yang mencakup semua jenis
laboratorium pada semua jenjang pelayanan dalam suatu sistem rujukan.
3. Peningkatan efisiensi laboratorium klinik dalam rangka menuju kemandirian dengan tetap
memperhatikan fungsi sosial
TERIMA KASIH
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai