Anda di halaman 1dari 33

Mindset

Menggerakan
Perilaku
Berthalia Veronica Aprilyani
1610711039
Pola pikir (mindset) adalah cara memandang terhadap
sesuatu yang tertangkap oleh indra dan menghasilkan
sikap yang terungkap dalam perilaku.
Pola pikir seorang entrepreneur itu adalah pola pikir
yang produktif, kreatif, inovatif karena polapikir
seperti inilah yang dibutuhkan oleh semua
entrepreneur untuk menjalankan suatu usaha.
mungkin hal-hal di bawah ini bisa dilakukan dalam
memulai suatu usaha :

• motivasi yang kuat.

• mindset yang tepat (prouktif, kreatif,i novatif, positif)

• lakukan saja(just do it).


Etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya,

karena masing-masing masyarakat beragam adat dan budaya.

etika dan norma yang harus ada di setiap pengusaha :

• kejujuran

• bertanggung jawab

• menepati janji
• disiplin

• taat hukum

• suka membantu

• komitmen dan menghormati

• mengejar prestasi
Chalvin Aprianto
1610711041
Mengubah pola pikir baru
Bagaimana Membentuk Pola Pikir
yang Baru?
Pola pikir kita (atau kadang-kadang disebut paradigma kita) adalah
jumlah total keyakinan, nilai, identitas, harapan, sikap, kebiasaan,
keputusan, pendapat, dan pola-pola pemikiran kita — tentang diri kita
sendiri, orang lain, dan bagaimana kehidupan bekerja. Ini adalah
saringan yang dengannya kita menafsirkan apa yang kita lihat dan
alami. Pola pikir Anda membentuk kehidupan Anda dan menarik
kepada diri Anda hasil-hasil yang merupakan refleksi pasti pola pikir
itu. Apa yang Anda percayai akan terjadi, benar-benar terjadi.
Joel Arthur Barker menulis dalam Paradigms, “Mengabaikan
kekuatan paradigma untuk memengaruhi pendapat Anda berarti
menempatkan
diri Anda dalam risiko ketika menjajaki masa depan. Agar mampu
membentuk masa depan, Anda harus siap dan mampu mengubah
paradigma Anda.”
Pola pikir menggerakkan perilaku kita. Jika Anda ingin melihat
pola pikir Anda sendiri dan keluarga serta teman-teman Anda,
cobalah
mengadakan permainan kartu dengan keluarga selama liburan.
Pergeseran pola pikir berarti berubah dari satu pola pikir
kepada pola pikir yang lain. Dalam Ilmu Sukses, ini berarti
beralih dari satu pola pikir yang menghalangi keberhasilan ke
cara berpikir yang mendorong dan menarik keberhasilan.
Ketika menggeser pola pikir Anda, Anda beralih ke sebuah
permainan baru dan seperangkat aturan yang baru. Ketika
permainan Anda dan aturan berubah, seluruh dunia Anda mulai
berubah. Anda mulai mengeluarkan energi yang berbeda,
sehingga Anda menarik jenis orang-orang dan situasi yang
berbeda ke dalam hidup Anda. Ketika Anda mentransformasi
pemikiran Anda, Anda mentransformasi dunia Anda. Oliver
Wendell Holmes pernah berkata, “Pikiran manusia yang
dibentangkan ke sebuah gagasan baru tidak pernah kembali ke
dimensi asalnya.”
Tanda-tanda
Terjadinya
Perubahan Pola
Pikir
Elsa Fitri J.S
1610711032
Tanda-tanda Terjadinya Perubahan
Pola Pikir
Memahami suatu hal yg Melihat pekerjaan
selama ini kita ketahui dengan cara yang
dengan pengertian yang berbeda sebelumnya
berbeda.

Apa yang selama ini kita


Melihat dunia yang sama
benci ternyata
dengan kaca mata baru
menyadarkan kita bahwa
jadi pola pikir berubah adalah
seharusnya kita kasihi
dari negatif menjadi posiitif,
pecundang jadi pemenang,
Kita sadar apa yang statis menjadi kreatif,
tadinya kita yakini benar konsumtif menjadi produktif,
ternyata sangatlah keliru pekerja menjadi entrepreneur.
Selvy juwita
1610711042
• Perbedaan Pola Pikir Entrepreneur vs Non
Entrepreneur:
• Produktif versus Konsumtif
Konsumtif adalah kata sifat, berasal dari kata dasar
“konsumsi” maka dengan demikian kata konsumtif
berarti sifat mengkonsumsi, memakai, menggunakan,
menghabiskan sesuatu. Sementara produktif adalah
bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti
produktif adalah “banyak hasilnya”, atau bisa kita
artikan “terus menerus menghasilkan”.
• • Resources Utilization Versus Resources Disposal.
(pemanfaatan sumber daya vs pembuangan sumber
daya). Enterprenenur berpikir bahwa ada kesempatan
yang dapat dimanfaatkan dari ketersediaan sumber
daya di sekitarnya.
Hambatan Persepsi
Saat Memulai Usaha

Sharah Nursa’iidah (1610711038)


Pada saat akan memulai usaha, banyak entrepeneur
pemula yang mempunyai hambatan mental berupa
persepsi yang negatif tentang kemampuan dirinya.
Hambatan persepsi negatif tersebut antara lain, “saya ini
terlalu muda” atau “saya terlalu tua” (bagi para
pensiunan), “tidak berbakat”, dan yang paling banyak
adalah alasan tidak (belum) punya modal.
Bila kita menganggap bahwa diri kita sudah
terlalu tua untuk memulai usaha, maka ingatlah
kisah sukses Colonel Sanders, pemilik waralaba
KFC yang mendunia. Ia memulai usahanya pada
saat ia berumur 70 tahun, dan memetik hasil yang
gemilang hanya dalam sepuluh tahun kemudian.

Bila kita menganggap tidak berbakat bisnis,


atau terlalu muda maka ingatlah bahwa banyak
pebisnis skala nasional seperti Sunaryo Suhadi
(pengusaha energi), Cak Eko (Bakso Malang Kota
Cak Eko), Hendy Setiono (Kebab Baba Rafi), dan
Bila kita menganggap bahwa kita tidak (belum)
punya modal yang cukup untuk memulai usaha,
maka ingatlah bahwa kegigihan dan inovasi kreasi
intelektual adalah modal utama yang jauh lebih
berharga dari sekedar uang. Bill Gates memulai
bisnis Mcrosoft-nya dari garasi dan tanpa modal
uang besar, demikian juga awal mulanya Google,
You Tube, Yahoo, dan lain sebagainya. Di
Indonesia, Femina Group dan Mustika Ratu juga di
mulai dari garasi dapur rumah para pendirinya.
Bahkan pabrik rokok Gudang Garam didirikan oleh
Alm. Tjoa Ing Hwie dengan modal dengkul.
Hambatan: • Maka mereka (orang tua)
• Mahasiswa sulit untuk mau lebih cenderung mendorong
dan memulai berwirausaha anak-anaknya untuk mencari
dengan alasan mereka tidak pekerjaan atau menjadi
diajar dan dirangsang karyawan
berusaha sendiri
• Orang tua merasa lebih
• Didukung oleh lingkungan bangga bahkan merasa
budaya masyarakat dan terbebas, bila anaknya telah
keluarga yg dari dulu selalu selesai kuliah mampu
ingin anaknya menjadi orang menjadi pegawai
gajian / pegawai
• Salah satu faktor lain adalah
• Para orang tua kebanyakan tidak ada atau sulitnya
tidak memiliki pengalaman memiliki modal untuk
dan pengetahuan berusaha. berwirausaha

• Mudah menyerah
Solusi :
• singkirkan pikiran negative yang muncul dalam
benak kita
• Lembaga pendidikan tinggi diharapkan mampu
menciptakan jiwa wirausaha sehingga mereka
mampu mandiri dan menciptakan lapangan kerja;
• Pendidikan Kewirausahaan/ Entrepreneurship
Indonesia perlu ditingkatkan.
• Menabung
• motivasi dan kemauan keras untuk mandiri
• kegigihan dan inovasi kreasi intelektual
Oleh karena itu, marilah kita singkirkan pikiran negatif yang
muncul dalam benak kita. Menurut Deepak Chopra, setiap hari
manusia melakukan self-talk sebabnyak 55.000 s/d 60.000 kali.
Dan sayangnya, 77% isi monolog itu bersifat negatif dan
melemahkan diri sendiri. Saat kita membaca koran – tentang
PHK, kenaikan harga makanan, biayatransportasi, dan lain-lain
– makan pikiran kita terinduksi dengan berpikir negatif : “Wah,
ekonomi semakin berat, kebutuhan hidup makin mahal”. Saat
melihat orang lain sukses, maka timbul pikiran negatif dalam
kehidupan seperti: “Saya kurang sukses”,”Saya sudah terlambat
untuk berubah dan menjadi orang sukses”.”Atau mereka sukses
karena mencuri.”
Untuk memuai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu
Motivasi yang kuat, Mindset yang tepat (produktif, kreatif,
positif), serta Make it (Lakukan Saja). Untuk
meningkatkan motivasi dalam berusaha, maka settinglah
hasrat anda berusaha seperti hasrat ketika anda sedang
jatuh cinta. Pupuklah hasrat tersebut dengan
membayangkan bahwa seorang entrepeneur akan
mempunyai waktu yang luang, dan uang yang lapang.
Sementara seorang karyawan meskipun banyak uang, ia
tidak memiliki kemerdekaan dalam mengatur hidupnya.
Vabella widitiar
161071114

Kreatif Finansial
Enterpeuneur
Kecerdasan finansial yang dimaksudkan di sini lebih
ditekankan pada konsep ekonomis. Untuk mencapai
kecerdasan finansial ala covey maupun kiyosaki, kita harus
melakukan kreativitas finansial. Kreativitas finansial
berusaha mengubah mindset yang ada pada diri kita
masing-masing mengikuti pola pikir manusia sejahtera
yang efisien dan sesuai konsep ekonomis. Kreativitas
secara finansial dalam kenyataannya merupakan kesediaan
untuk berpindah dari zona yang dianggap nyaman
sebelumnya menuju ke zona baru yang penuh tantangan.
Seorang yang kreatif akan mampu melakukan
perpindahan tersebut dengan perhitungan yang matang
sehingga menghasilkan zona baru yang lebih nyaman pada
masa depan dengan mengorbankan kenyamanan hari ini.
Didalam jiwa seorang entrepreneur harus ada kreatifitas, inovasi
dan jiwa kewirausahaan, dimana seorang entrepreneur harus
memikirkan kreatifitas financial dengan memikirkan hal-hal yang
baru yang belum pernah dibisniskan orang yang mendapatkan
banyak keuntungan tetapi juga ada manfaat bagi orang lain,
sehingga akan menimbulkan suatu peluang akan dibeli. Untuk itu
perlu juga dilakukan inovasi, yaitu mengerjakan hal-hal yang baru
tersebut yang merupakan hasil dari kreatifitas, sehingga
menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan bisa menjadi
konsumsi orang. Jiwa kewirausahaan harus ada dengan dapat
melihat prospektif kedepan, bisnis apa yang akan menghasilkan
peluang dan keuntungan dengan memikirkan strategi-strategi
penjualan dan pengembangan produk serta gagasan-gagasan
untuk memecahkan masalah bisnis.
• Setiap entrepereneur bisa menghasilkan keberhasilan
atau kegagalan dalam bisnis, untuk itu perlu
diperhatikan hal berikut bagi para entrepreneur yang
ingin meminimalisasi kegagalan, yaitu :
• Kenalilah bisnis anda secara mendalam,sehingga banyak
disarankan lakukan kegiatan bisnis yang sesuai dengan hobby
anda, keahlian anda dan pengalaman anda.
• Kembangkan rencana bisnis dengan matang, dengan memikirkan
aspek resiko-resiko bisnis. Analisalah bisnis anda dengan
melakukan survey pasar, analisis proyeksi bisnis dan studi
kelayakan bisnis.
• Kelolalah sumber daya keuangan dengan baik dan maksimal,
sehingga dapat diminimalisasi kerugian.
• Pahami laporan keuangan, agar mengetahui posisi keuangan dari
bisnis yang kita jalankan, apakah laba atau rugi.
• Belajarlah mengelola orang secara efektif, sehingga dapat
mempekerjakan orang secara maksimal dengan hasil yang
juga maksimal.
• Menjaga kondisi fisik dan mental yang baik,agar dapat
melaksanakan aktifitas bisnis dengan baik. Fisik dan
mental tidak baik,maka hasil bisnis juga akan tidak baik.
Bergerak dibidang bisnis, akan cenderung mengalami
kerugian atau kegagalan, untuk itu menyadari jika terjadi
kegagalan, tidak akan membuat menjadi lumpuh dan
semangat serta bangkit kembali.
• Selain keberhasilan, para entrepreneur juga
memungkinkan untuk gagal dalam menjalankan
bisnisnya, dimana kegagalan tersebut disebabkan oleh
:
• Ketidakmampuan manajemen dalam menjalankan
kebijakan-kebijakan yang telah direncanakan.
• Kurang berpengalaman dan tidak mau belajar dari
pengalaman orang lain.
• Pengendalian dan pengaturan keuangan yang tidak
baik.
• Pemasaran yang lemah dan tidak agresif.
• Kegagalan dalam mengembangkan rencana strategis.
• Pertumbuhan yang tidak terkendali dengan baik.
• Pengendalian persediaan, baik itu bahan baku atau
barang jadi yang tidak baik.
• Harga produk yang ditetapkan tidak baik, karena
kurangnya riset pasar.
• Kurangnya inovasi.

Anda mungkin juga menyukai