Anda di halaman 1dari 3

Nama: Elisah rusmiati

Kelas: MPI (A) pagi


Priodi: manajemen Pendidikan islam
NIM:

PERANG SALIB DAN AKIBATNNYA


Perang salib adalah perang yang terjadi antara keristen dan islam selama lebih dari 2 abad. Perang ini
melibatkan orang-orang keristen eropa yang berhadapan degan orang turki seljuk dan orang-orang arab.

SEBAB TERJADINYA PERANG SALIB


Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perang salib, yaitu:
1.Faktor agama
Direbutnya Baitul Maqdis (471 H) oleh dinasti seljuk dari krkuasaan Fathimiyah yang berkedudukan
dimesir menyebabkan kaum keristen merasa tidak bebas dalam menunaikan ibadah ditempat sucinya. Ketika
idealisme keagamaan mulai menguap, para pemimpin politik keristen tetap saja masih berfikir keuntungan
yang dapat diambil dari konsepsi mengenai perang salib, dan untuk memperoleh kembali keleluasaannya
berziarah ke tanah suci yerussalem. Pada Tahun 1095 M, paus Urbanus II berseru kepada umat Keristani di
Eropa supaya melakukan perang suci. Seruan Urbanus II berhasil memikat banyak orang-orang keristen karena
dia menjanjikan sekaligus menjamin, barang siapa yang melibatkan diri dalam perang suci tersebut akan
terbebas dari hukum dosa.

2.Faktor politik
Kekalahan Byzantium (Constantinople/Istambul) di Manzikart pada tahun 1071 M, dan jatuhnya Asia
kecil dibawah kekuasaan saljuk telah mendorong kaisar Alexius I Comneus (kaisar Constantinopel) untuk
meminta bantuan paus Urbanus II, dalam usahanya untuk mengembalikan kekuasaannya di daerah-daerah
penduduk dinasti Saljuk. Dilain pihak perang salib merupakan puncak sejumlah konflik antara negara-negara
barat dan negara-negara timur, maksudnya antara umat islam dan umat keristen. Dengan perkembangan dan
kemajuan yang pesat menimbulkan kecemasan pada tokoh-tokoh Barat, sehingga mereka meluncurkan
serangan terhadap umat islam. Situasi yang demikian mendorong penguasa-penguasa keristen di Eropa untuk
merebut satu persatu daerah daerah kekuasaan islam, seperti Mesir, Yerussalem, Damascus dan lain lain.

3.Faktor sosial ekonomi


Perang salib dilatar belakangi oleh posisi para pedagang Eropa yang mulai terancam oleh para
pedagang muslim. Sebagaimana diketahui, pada abad ke-10 para saudagar muslim menguasai hamper seluruh
jalur perdagangan di Laut Tengah. Hal ini tentunya sangat menghambat perkembangan perdagangan untuk
wilayah Eropa. Sehingga para pedagang Kristen Eropa sangat mendukung dilakuakannya perang salib. Mereka
kemudian bersedia menjadi penyokong dana pada rangkaian eksepdisi para tetangga perang salib ke wilayah
Jarusalem.
PRIODESASI PERANG SALIB
Pada priode pertama (1095-1101)
Pada bulan Maret 1095 di konsili piacenze duta besar yang dikirim oleh kaisar Bizantium, Alxius
komneus (Alxius I), meminta bantuan untuk mempertahankan kerajaannya melawan turki seljuk. Sedangkan di
konsili Clermont, Paus Urbanus IImeminta seluruh umat Kristen untuk bergabung dalam perang melawan
Turki Seljuk. Paus Urbanus II memberikan jaminan kepada siapapun yang ikut serta dan mati saat perang
salib, bahwa mereka akan masuk surga walaupun mempunyai banyak dosa pada masa lalunya.
Pada priode kedua (1145-1150)
Setelah masa damai, di mana umat Kristen dan muslim hidup berdampingan di tanah suci Yarusalem,
tantara islam yang dipimpin oleh imad ad-Din Zengi merebut Aleppo dan Edessa. Kekalahan-kekalahan ini
menyebabkan Paus Eugenius III menyeruakan perang salib lainnya pada tanggal 1 maret 1145. Perang salib
baru ini didukung oleh berbagai pengkhotbah, yang paling terkenal adalah Bernardus dari Clairvaux.
Pada priode ketiga (1188-1192)
Pada tahun 1187 Salahudin Al Ayyubi (Saladin) berhasil merebut yerusalem setelah meraih
kemenangan atas pasukan salib dipertempuran Hattin.
Pada priodi keempat (1202-1204)
Perang salib keempat dimulai pada tahun 1202 oleh paus innosensius III, dengan maksud untuk
menginvasi tanah Suci melalui Mesir. Perang ini jga menjadi kendaraan bagi ambisi politik Doge Enrico
Dandolo dari Venesia untuk memper luas kekuasaan Venesia di timur dekat dan melepaskan diri bizantium.
Pada priodi kelima (1217)
Melalui proses, doa, dan khutbah, Gereja berusaha untuk kembali mengadakan perang salib. Pada
tahun 1215, Dewan keempat Lateran merumuskan sebuah rencana untuk memulihkan tanah suci.
Pada priodi keenam (1228-1229,1239)
Setelah berulang kali melanggar sumpahnya dalam perang salib, kaisar Friedrich II diekskomunikasi
oleh, Paus Gregorius IX pada tahun 1228. Namun ia berlayar dari brindisi, mendarat di Palestina, dan mulai
diplomasi ia mencapai kesuksesan yang tak terduga. Al-kamil memberikan Yerusalem, Nazareth, dan
Betlehem kepada tantara salib dalam jangka waktu sepuluh tahun.
Pada priodi ketujuh (1249-1254)
Kepentingan kepausan yang diwakili oleh templar (kesatri salib) membawa konflik dengan mesir pada
1243. Pada tahun berikutnya, pasukan khwarezm yang dipanggil oleh anak Al-kamil, Al-Adil, menyerbu
Yerusalem.
Pada priodi kedelapan (1270)
Perang salib kedelapan diorganisasi oleh louis IX pada tahun 1270, yang berlayar dari Aiguesmortes
untuk membantu sisa sisa negara-negara tantara salib di suriah. Namun, perng salib tersebut malah di alihkan
ke Tunis, tem[at Louis menghabiskan dua bulan terkhirnya sebelum mati. Atas usahanya, Louis kemudian
menjadi seorang santo ( kota St. Louis, Missouri, AS dinamai untuknnya). Perang salib ini terkadang dipecah
menjadi perang salib kedelapan dan kesembilan.
AKIBAT PERANG SALIB
Perang salib memberikan dampak baik bagi dunia islam dan barat. Bagi dunia islam, perang salib
lebih memantapkan dan mengokohkan nilai-nliai persatuan dan kesatuan umat dalam membela serta
mempertahankan eksistensi agama islam. Selain itu perang ini juga memperkenalkan dunia islam yang
mempunyai kebudayaan tingi kepada dunia barat.

Bagi dunia barat perang salib, menjadi salah satu faktor pendukung lainnya renaisans di Barat yang
mana kebudayaan dalam bidang perdagangan, perindustrian, pertanian, pertahanan, Pendidikan dan lain-lain.
Perdagangan antara timur dan barat semakin pesat dimana kota-kota dagang, seperti Venezia,Genoa dan pisa
di italia berkembang pesat dan memperoleh banyak keuntungan dalam perdagangannya dengan timur sehingga
mendorong mereka menggunakan mata uang sebagai alat tukar barang. Perang salib dalam bidang
perindustrian mendorong penemuan kain tenun sekaligus peralatannya di dunia timur serta menemukan
berbagai jenis parfum, kemenyan dan getah Arab yang dapat mengharumkan ruangan.dalam bidang pertanian,
perang salib membantu penemuan sistem irigasi yang praktis. Orang-orang barat mulai menggunakan cengkeh,
lada serta rempah-rempah untuk digunakan sebagai bumbu masakan serta membiasakan makan jahe dan
menggunakan madu sebagai pemanis makanan.

Anda mungkin juga menyukai