Anggota kelompok:
Aghnia Aski Rizkiana
Ananda Rizki
Bunga Safitri Dewi
Dhea Nasrula
Fadilah Ramdani Sukarno
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai “Perang Salib”.
Makalah ini merupakan sebagian tugas Sejarah Nasional Indonesia yang di berikan oleh
Rahmat Bayu Aji, S.Pd. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangundari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Definisi Perang Salib adalah serangkaian perang agama yang dikobarkan pada tahun 1095
oleh Gereja Katolik Roma. Mereka melanjutkan, dalam berbagai bentuk, selama berabad-
abad. Perang Salib yang paling terkenal terjadi antara 1095 dan 1291 di Timur Dekat, di
mana tentara Kristen Eropa berusaha untuk merebut kembali kota Yerusalem dari kekuasaan
Islam.
Makalah ini akan membahas tentang Sejarah Perang Salib, Latar belakang terjadi nya
Perang Salib, Dampak Perang Salib, Tujuan utama Perang Salib.
Dengan ucapan terima kasih yang tulus ini, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
Latar Belakang........................................................................................................................1
Rumusan Masalah..................................................................................................................1
Tujuan.....................................................................................................................................1
BAB 2.........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
SEJARAH...............................................................................................................................2
PENYELESAIAN MASALAH.............................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
Kesimpulan...........................................................................................................................10
SARAN.................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perang salib adalah sebuah rangkaian perang antara bangsa barat dengan bangsa arab yang
berawal dari perebutan kota yang dianggap suci oleh kedua bangsa tersebut yaitu kota
Yerusalem (Armstrong, 1996, hlm. 293) Perang Salib sendiri berlangsung hampir dua abad
dimana perang ini dimulai sebagai perang untuk mengambil kendali atas tempat-tempat suci
yang dianggap suci oleh kedua kelompok. Secara keseluruhan, terdapat delapan episode
Perang Salib yang terjadi antara tahun 1096 dan 1291.
Kota Suci Yerusalem merupakan kota yang menjadi tujuan dari kedua bangsa yang
dipimpin oleh kedua ksatria ini, dan juga khususnya menjadi alasan dari berlangsungnya saga
Perang Salib selama berabad-abad ini. Yerusalem merupakan sebuah kota yang terletak
diantara Laut Putih Tengah, Sungai Yordan, dan Laut Mati kira-kira 50 km sebelah tenggara
ibu kota israel, Tel Aviv (Kuncahyono. 2008).
Dalam Perang Salib III ini, ada dua tokoh sentral yang paling berpengaruh dalam peristiwa
sejarah ini, kedua tokoh inilah yang namanya paling sering disebut dalam setiap bahasan
sejarah mengenai Perang Salib, kedua tokoh ini menjadi pemimpin bagi kedua bangsa yang
berperang untuk saling memperebutkan Kota Yerusalem, mereka adalah Richard Lionheart
dan Shalahuddin Al-ayyubi. Satu hal yang menarik, Perang Salib III merupakan Perang Salib
paling dahsyat diantara seluruh saga Perang Salib (Reston. 2009) dimana dalam Perang Salib
III terjadi banyak pertempuran yang berlangsung selama kurun waktu 1189-1192, yang
menarik adalah apa yang menyebabkan Richard Lionheart dan Shalahuddin Al-ayyubi
menjadi tokoh paling berpengaruh selama Perang Salib jilid III.
Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi latar belakang terjadinya “Perang Salib”?
2. Berapa lama “Perang Salib” berlangsung?
3. Apa yang menyebabkan Richard Lionheart dan Shalahuddin Al-ayyubi menjadi tokoh
yang paling berpengaruh selama Perang Salib III?
4. Bagaimana akhir dari perperangan tersebut?
Tujuan
Untuk menambah pengetahuan dan menggali lebih dalam informasi tentang sejarah
Perang Salib.
Untuk mengetahui sebab terjadi nya Perang Salib.
Apa yang terjadi dalam Perang Salib.
Bagaimana akhir dari Perang Salib tersebut.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
SEJARAH
Pada akhir abad ke-11, Eropa Barat telah menjadi kekuatan yang signifikan,
meskipun masih tertinggal dibandingkan peradaban Mediterania lainnya, seperti
Kekaisaran Bizantium (sebelumnya merupakan bagian timur Kekaisaran Romawi )
dan Kekaisaran Islam di Timur Tengah. Timur Tengah dan Afrika Utara.
Namun, Byzantium telah kehilangan banyak wilayah karena invasi Turki Seljuk.
Setelah bertahun-tahun kekacauan dan perang saudara, jenderal Alexius Comnenus
merebut takhta Bizantium pada tahun 1081 dan mengkonsolidasikan kendali atas
kekaisaran yang tersisa sebagai Kaisar Alexius I.
Pada tahun 1095, Alexius mengirimkan utusan kepada Paus Urbanus II meminta
pasukan tentara bayaran dari Barat untuk membantu menghadapi ancaman Turki.
Meskipun hubungan antara umat Kristiani di Timur dan Barat telah lama renggang,
permintaan Alexius muncul pada saat situasi sudah membaik.
Permohonan Paus Urbanus ini mendapat tanggapan yang luar biasa, baik di
kalangan elite militer maupun warga biasa. Mereka yang mengikuti ziarah bersenjata
mengenakan salib sebagai lambang Gereja.
Perang Salib menjadi landasan bagi beberapa ordo militer kesatria religius,
termasuk Ksatria Templar , Ksatria Teutonik, dan Hospitaller. Kelompok-kelompok
ini membela Tanah Suci dan melindungi peziarah Kristen yang bepergian ke dan dari
wilayah tersebut.
2
Mengabaikan nasihat Alexius untuk menunggu sisa Tentara Salib, pasukan
Peter menyeberangi Selat Bosporus pada awal Agustus. Dalam bentrokan
besar pertama antara Tentara Salib dan Muslim, pasukan Turki
menghancurkan penjajah Eropa di Cibotus.
Kelompok Tentara Salib lainnya, dipimpin oleh Pangeran Emicho yang
terkenal kejam, melakukan serangkaian pembantaian orang Yahudi di
berbagai kota di Rhineland pada tahun 1096, yang memicu kemarahan luas
dan menyebabkan krisis besar dalam hubungan Yahudi-Kristen.
Ketika empat pasukan utama Tentara Salib tiba di Konstantinopel , Alexius
bersikeras agar para pemimpin mereka bersumpah setia kepadanya dan
mengakui otoritasnya atas wilayah mana pun yang diperoleh kembali dari
Turki, serta wilayah lain yang mungkin mereka taklukkan. Semua orang
kecuali Bohemond menolak mengambil sumpah.
Pada bulan Mei 1097, Tentara Salib dan sekutu Bizantiumnya menyerang
Nicea (sekarang Iznik, Turki), ibu kota Seljuk di Anatolia. Kota itu menyerah
pada akhir Juni.
Kejatuhan Yerusalem
Meskipun hubungan antara Tentara Salib dan para pemimpin Bizantium
memburuk, pasukan gabungan terus bergerak melintasi Anatolia, merebut
kota besar Antiokhia di Suriah pada bulan Juni 1098.
Setelah berbagai pergulatan internal untuk menguasai Antiokhia, Tentara
Salib mulai bergerak menuju Yerusalem , yang kemudian diduduki oleh
Fatimiyah Mesir (yang sebagai Muslim Syiah adalah musuh Sunni Seljuk).
Berkemah di depan Yerusalem pada bulan Juni 1099, umat Kristen
memaksa gubernur kota yang terkepung itu untuk menyerah pada
pertengahan Juli.
Meskipun Tancred menjanjikan perlindungan, Tentara Salib membantai
ratusan pria, wanita dan anak-anak saat mereka menang memasuki
Yerusalem.
3
penguasa besar, Raja Louis VII dari Perancis dan Raja Conrad III dari
Jerman, Perang Salib Kedua dimulai pada tahun 1147.
4
menggulingkan kaisar Bizantium yang berkuasa, Alexius III, demi
kepentingan keponakannya, yang menjadi Alexius IV pada tahun 1198.
pertengahan tahun 1203.
Mamluk
Ketika Tentara Salib berjuang, sebuah dinasti baru, yang dikenal sebagai
Mamluk, keturunan mantan budak Kerajaan Islam, mengambil alih kekuasaan
di Mesir. Pada tahun 1260, pasukan Mamluk di Palestina berhasil
menghentikan kemajuan bangsa Mongol, pasukan penyerang yang dipimpin
5
oleh Jenghis Khan dan keturunannya, yang muncul sebagai sekutu potensial
bagi umat Kristen di wilayah tersebut.
c. Pada saat yang sama, kehadiran Barat telah mempengaruhi dunia Islam.
Ornamen- ornamen gereja berpengaruh terhadap seni gaya bangunan mesjid,
seperti terjadi pada mesjid asl- Nasr di Kairo. Hal ini membuktikan terjadinya
6
difusi kebudayaan Barat dan Timur terjadi pada masa perang salib. Pada
akhirnya, difusi tersebut telah menjadi landasan bagi kebangkitan renaissance
di Eropa.
b. Menurut ahli sejarah, krisis dunia Islam disebabkan ruh Islam hilang dari
kehidupan. mereka. Khususnya di kalangan para penguasa, Islam tidak lagi
dihayati sebagai suatu ajaran yang dapat merubah sikap dan perilaku. Islam
tidak dijadikan kompas yang memberikan petunjuk ke mana dirinya harus
merlangkah, 17
PENYELESAIAN MASALAH
1. Adapun yang menjadi latar belakang perang salib adalah:
1. Fakta geografis tentang perbedaan antara Timur dan Barat menjadi faktor
penting terjadinya perang salib jika dibandingkan dengan pertentangan agama,
suku bangsa, dan perbedaan bahasa. Kenyatannya, perang salib secara khusus
menggambarkan reaksi orang-orang Kristen di Eropa terhadap muslim di Asia,
yang telah menyerang dan menguasai wilayah Kristen sejak 632 M,
2. Kecenderungan gaya Hidup nomaden dan militeristik suku-suku Teutonik
Jerman yang telah mengubah peta Eropa sejak mereka memasuki babak
sejarah, dan perusakan makam suci milik gereja, tempat ziarah ribuan orang
Eropa yang kunci-kuncinya telah di serarahkan kepada Charlemagne dengan
7
berkah dari Uskup Yuressalem oleh al- Hakim. Keadaan itu semakin parah
karena para peziarah merasa keberatan melewati wilayah muslim di Asia kecil.
3. Permohonan kaisar Alexius Comnesus kepada Paus Urban II pada 1095 untuk
membantunya, karena kekuasaannya di Asia telah diserang oleh Bani Saljuk di
sepanjang pesisir Marmora. Serangan ummat Islam tersebut mengancam
kekuasaan konstantinopel. Paus memandang permohonan itu sebagai
kesempatan untuk menyatukan kembali gereja Yunani dan gereja Roma, yang
sejak 1009 hingga 1054 mengalami perpecahan.
4. Pada 26 November tahun 1095 M Paus Urban menyampaikan pidatonya di
Clermont, bagian Tenggara Prancis, dan memerintah orang-orang Kristen agar
memasuki lingkungan Makam suci, merebutnya dan menyerahkannya kembali
kepada mereka. Mungkin, Inilah pidato paling berpengaruh yang pernah
disampaikan oleh Paus sepanjang catatan sejarah. Orang-orang yang hadir di
sana meneriakkan slogan Deus Vult (Tuhan menghendaki) sambil mengacung-
acungkan tangan. Pada musim semi 1097, sebanyak 150.000 sebagian besar
orang Franka, Norman, dan sebagian lagi rakyat biasa menyambut seruan
untuk berkumpul di Konstatinopel. Pada saat itulah genderang perang salib.
Disebut begitu karena salib dijadikan lencana pertama di tabuh.
5. Orang-orang tertarik untuk ikut dalam perang itu karena beberapa hal yaitu,
karena ingin mendapatkan kekuasaan demi kepentingan mereka, sandaran
baru bagi kehidupan mereka, dan sebagai bentuk pembebasan.
3. Dari kedua tokoh ini lahir kisah humanis yang sangat mengharukan. Dikisahkan
bahwa sewaktu kedua pasukan sedang bertempur dengan serunya, mendadak
tersebar berita bahwa Raja Richard I secara tiba-tibamenderita penyakit yang
cukup gawat. Mendengar berita itu, Salahuddin al Ayyubi menghentikan
peperangan, dan mengajak para musuh agar segera diadakan gencatan senjata. Di
tengah-tengah gencatan senjata tersebut, Raja Salahuddin al Ayyubi mengirimkan
serombongan tabib yang ahli sekaligus juga mengirim berbagai cendera mata yang
sangat mengesankan untuk disampaikan kepada raja Richard. Raja Salahuddin
meminta kepada raja Richard untuk bersedia diperiksa dan diobati oleh para tabib
Muslim. Permintaan tersebut ditanggapi dengan baik oleh raja Richard. Selang
beberapa hari kemudian, raja pun sembuh dari penyakitnya. Sejak saat itu terjalin
persahabatan antara kedua raja tersebut. Kisah yang sangat legendaries ini
menunjukkan bahwa betapa luhur Raja Salahuddin al Ayyubi yang memiliki jiwa
yang sangat toleran dan manusiawi tanpa harus memandang siapa orang yang ada
di hadapannya. hal semua terjadi karena dijiwai oleh ajaran Islam.
8
Kristen dengan. Islam. Perdamaian ditetepkan di atas kertas pada 2 November
1192 M, dengan ketentuan bahwa daerah pantai menjadi milik bangsa latin, dan
daerah pedalaman menjadi milik umat Islam. Peziarah yang datang ke kota suci
tidak boleh diganggu. Satu bulan setelah melakukan perjanjian damai,
Shalahuddin sakit dan meninggal dunia dalam usia 55 tahun di kota Damaskus.
Pusaranya yang berdekatan dengan Mesjid umayyah, hingga kini masih menjadi
daya tarik bagi ibukota Suriah."
4. Perang tersebut berakhir dengan perjanjian gencatan senjata yang menegaskan wilayah
Yerusalem, Nazaret, dan Betlehem sebagai kekuasaan Kekaisaran Romawi. Kaisar
Romawi, Fredrik II, menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan pemimpin
Dinasti Ayyubiyyah, Al Kamil, untuk rentang waktu 10 tahun
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perang salib adalah serangkaian perang agama selama hampir dua abad sebagai
reaksi Kristen Eropa terhadap Islam Asia. Perang ini terjadi karena sejumlah kota dan
tempat suci Kristen diduduki Islam sejak 632 M. Militer Kristen menggunakan
lambang salib sebagai simbol yang menunjukkan bahwa perang ini suci dan bertujuan
membebaskan kota suci Baitul Maqdis (Yerussalem) dari orang Islam.
Menurut ahli sejarah bahwa latar belakang terjadinya perang salib adalah bermula
tersebar issu di tengah-tengah masyarakat kristiani Eropa bahwa The Holy Spulcher
akan dibakar. Sementara itu Peter Amiens menghembuskan issu bahwa para penziarah
Kristiani di kota Yerussalem sering diganggu oleh orang-orang Islam. Namun dibalik
issu-issu tersebut sesungguhnya bangsa Eropa merasa sakit hati dan dendam terhadap
kekuasaan Islam yang sudah merambah ke benua Eropa sebagaimana telah dilakukan
oleh dinasti Umayyah di Spanyol. Dan terlebih lagi kebencian mereka terhadap
penguasa Turki Usmani yang dianggap telah menghina dan menginjak-injak harga diri
dan martabat bangsa Eropa. dengan pendudukan kota suci Yerussalem, kota suci bagi
kaum Nasrani, dan semenanjung Balkan. Kobaran dendam kesumat yang tak
terbendung lagi Paus urbanus Il menyeru kepada dunia Barat untuk melakukan perang
suci bersama guna merebut dan membebaskan kota Yerussalem.
Dampak perang salib bagi dunia Eropa, antara lain: Perang salib menimbulkan.
beberapa akibat penting bagi sejarah dunia karena membawa Eropa ke dalam kontak
langsung dengan dunia Islam. Melalui inilah, hubungan antara Barat dengan Timur
9
terjalin.. Pengajuan orang Timur yang progresif dan maju pada saat itu menjadi daya
dorong bagi intelektual Eropa Barat. Hal itu memerankan bagian yang penting bagi
munculnya renaissance di Eropa.
Dampak bagi dunia Islam. Dunia Islam mengalami kemunduran dalam segala
bidang kehidupan. Kejadian demi kejadian menimpa dunia Islam seakan-akan tidak
kunjung berhenti, baik yang ada di Andalusia, Bagdad, Yerussalem, dan Negara Islam
lainnya. Gejala deklinasi dunia Islam di Andalusia dimulai sekitar abad XI, yang
ditandai dengan direbutnya kembali kota Toledo (Spanyol) oleh raja Alfonso VI dari
Leon dan Castilia pada tahun 1085, sementara di belahan Timur ditandai dengan
direbutnya kekuasaan Abbasiah oleh turki pada tahun 1055. Mulai dari peristiwa-
peristiwa inilah yang menandai titik balik dunia Islam dari keadaan sebelumnya.
Mulai abad XI dunia Islam mengalami berbagai macam krisis yang demikian parah,
baik krisis keagamaan, politik kenegaraan, social, ekonomi, pendidikan dan
kebudayaan.
SARAN
Tulisan ini dapat dijadikan sebagai sumber bacaan atau referensi untuk menambah
pengetahuan tentang Perang Salib. Dan pengetahuan tentang tokoh-tokoh pada Perang
Salib, khususnya Shalahuddin Al- Ayyubi dan Richard I (The Lion Heart), pembaca
bisa melihat dari sudut pandang lain tidak hanya dari satu sudut pandang saja (dalam
hal ini pihak kaum Salib). Semoga nilai-nilai yang ada dapat dijadikan pembelajaran.
bagi mahasiswa sebagai khazanah ilmu pengetahuan dalam Sejarah Kebudayaan
Islam.
10
DAFTAR PUSTAKA
History.com Editors, June 7, 2010. Crusades. [Date accessed : February 19, 2024]
https://www.history.com/topics/middle-ages/crusades
Syaelendra, R., Suwirta., & Darmawan, W. (2023). Richard lionheart dan shalahuddin
al ayyubi dalam perebutan kota suci yerusalem, FACTUM: Jurnal Sejarah dan
Pendidikan Sejarah, 12(2), 139-148 https://doi.org/10.17509/factum.v1212.25787
11