PERANG SALIB
Dosen Pengampu:
Naufal Cholily, M.Th.I
Oleh:
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam 2 dengan
berjudul “Perang Salib”.
Saya berterima kasih kepada Bapak Naufal Cholily, M.Th.I Selaku dosen pengampu
mata kuliah Sejarah Peradaban Islam 2. Tak lupa, saya juga berterima kasih kepada banyak
pihak yang telah membantu saya untuk menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami terbuka atas segala kritik dan saran demi membangun kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
2.1.Sejarah dan Penyebab Terjadinya Perang Salib...............................................................2
2.2 Periodisasi Perang Salib…………………………………………………………………4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
http://wardahcheche.blogspot.com/2014/04/perang-salib.html
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
kini. Karena konfilk internal antara kerajaan-kerajaan Kristen dan kekuatan-
kekuatan politik, beberapa ekspedisi Perang Salib (seperti Perang Salib
Keempat) bergeser dari tujuan semulanya dan berakhir dengan dijarahnya kota-
kota Kristen, termasuk ibukota Byzantium, Konstantinopel-kota yang paling maju
dan kayadi benua Eropa saat itu. Perang Salib Keenam adalah perang salib pertama
yang bertolak tanpa restu resmi dari gereja Katolik, dan menjadi contoh preseden
yang memperbolehkan penguasa lain untuk secara individu menyerukan perang
salib dalam ekspedisi berikutnya ke Tanah Suci. Konflik internal antara kerajaan-
kerajaan Muslim dan kekuatan-kekuatan politik pun mengakibatkan persekutuan
antara satu faksi melawan faksi lainnya seperti persekutuan antara kekuatan
Tentara Salib dengan Kesultanan Rumyang Muslim dalam Perang Salib Kelima.
3
Turki Saljuk terhadap jemaah haji Kristen. Desas-desus ini membakar amarah umat
Kristen-Eropa.
Ketiga, bahwa semenjak abad ke sepuluh pasukan muslim menjadi
penguasa jalur perdagangandi lautan tengah. Para pedagang Pisa, Vinesia, dan
Cenoa merasa terganggu atas kehadiran pasukan lslam sebagai penguasa jalur
perdagangan di laut tengah ini. Satu-satunya jalan untukmemperluas dan
memperlancar perdagangan mereka adalah dengan mendesak kekuatan muslim dari
lautan ini”
Keernpat, propaganda Alexius Comnenus kepada aus Urbanus ll. Untuk
membalas kekalahannya dalam peperangan melawan pasukan Saljuk. Bahwa paus
merupakan sumber otoritas tertinggi di barat yang didengar dan ditaati
propagandanya. Paus Urbanus II segera rnengumpulkan tokoh-tokoh Kristen pada
26 November 1095 di Clermont, sebelah tenggara Perancis. Dalam pidatonya di
Clermont sang Paus memerintahkan kepada pengikut kristen agar mengangkat
senjata melawan pasukan musim.
Tujuan utama Paus saat itu adalah memperluas pengaruhnya sehingga
gereja-gereja Romawiakan bernaung di bawah otoritasnya. Dalam propagandanya,
sang Paus Urbanus ll menjanjikan ampunan atas segala dosa bagi mereka yang
bersedia bergabung dalam peperangan ini. Maka isu persatuan umat Kristen segera
bergema menyatukan negeri-negeri Kristen memenuhi seruan sang Paus ini. Dalam
waktu yang singkat sekitar 150.000 pasukan Kristen berbondong-bondong
memenuhi seruan sang Paus, mereka berkumpul di Konstantinopel. Sebagian besar
pasukan ini adalah bangsa Perancis dan bangsa Normandia.
3
https://id.scribd.com/doc/206932265/Sejarah-perang-salib
5
Pasukan salib merupakan penyebar hasrat bangsa Eropa dalam bidang
perdagangan dan perniagaan terhadap bangsa-bangsa timur. Selama ini bangsa barat
tidak mengenal kemajuan pemikiran bangsa timur. Kemudian Orang barat mulai
menyadari kebutuhan akan barang-barang timur dan karena kepentingan ini perdagangan
antara menjadi lebih berkembang.4 Maka perang salib ini juga membawa akibat
timbulnya kegiatan penyelidikan bangsa Eropa mengenai berbagai seni dan pengetahuan
penting dan berbagai penemuan yang telah dikenali ditimur. Misalnya, kompas kelautan,
kincir angin, dan lain-lain, Mereka juga menyelidiki sistem pertanian, dan yang lebih
penting adalah mereka rnengenalisistem industri timur yang telah maju. Ketika kembali
ke negerinya, Eropa, mereka lantas mendirikan sistem pemasaran barang-barang produk
timur. Masyarakat barat semakin menyadari betapa pentingnya produk-produk tersebut.
Hal ini menjadikan sernakin pesatnya pertumbuhan kegiatan perdagangan antara timur
dan barat. Kegiatan perdagangan ini semakin berkembang pesat seiring dengan kemajuan
pelayaran di laut tengah. Namun, pihak muslim yang semula menguasai jalur pelayaran
di laut tengah kehilangan supremasinya ketika bangsa-bangsa Eropa menempuh rute
pelayaran laut tengah secara bebas.
6
dianggap sebagai pembawa budaya Eropa ke dunia, terutama Asia. Bersama
perdagangan, penemuan-penemuan dan penciptaan-penciptaan sains baru mencapai
timur atau barat.
Kemajuan bangsa Arab termasuk perkembangan aljabar, lensa dan lain lain
mencapai barat dan menambah laju perkembangan di universitas-universitas Eropa
yang kemudian mengarahkan kepada masa Renaissance pada abad-abad berikutnya.
2) Perdagangan
Kebutuhan untuk memuat, mengirimkan dan menyediakan balatentara yang
besar menumbuhkan perdagangan di seluruh Eropa. Jalan-jalan yang sebagian besar
tidak pernah digunakan sejak masa pendudukan Romawi, terlihat mengalami
peningkatan disebabkan oleh para pedagang yang berniat mengembangkan usahanya.
Ini bukan saja karena Perang Salib mempersiapkan Eropa untuk bepergian akan tetapi
lebih karena banyak orang ingin bepergian setelah diperkenalkan dengan produk-
produk dari timur. Hal ini juga membantu pada masa-masa awal Renaissance di Itali
karena banyak negara-kota di Itali yang sejak awal memiliki hubungan perdagangan
yang penting dan menguntungkan dengan negara-negara Salib, baik di Tanah Suci
maupun kemudian di daerah-daerah bekas Byzantium.
Pertumbuhan perdagangan membawa banyak barang ke Eropa yang
sebelumnya tidak mereka kenal atau amat jarang ditemukan dan sangat mahal.
Barang-barang ini termasuk berbagai macam rempah-rempah, gading, batu-batu
mulia, teknik pembuatan barang kaca yang maju, bentuk awal dari mesin, jeruk, apel,
hasil-hasil tanaman Asia lainnya dan banyak lagi. Keberhasilan untuk melestarikan
Katolik Eropa, bagaimanapun, tidak dapat mengabaikan kejatuhan Kekaisaran Kristen
Byzantium. Tanah Byzantium adalah negara Kristen yang stabil sejak abad ke-4.
Sesudah tentara Salib mengambil alih Konstantinopel pada tahun 1204 M, Byzantium
tidak pernah lagi menjadi sebesar atau sekuat sebelumnya dan akhirnya jatuh pada
tahun 1453 M.
Melihat apa yang terjadi terhadap Byzantium, Perang Salib lebih dapat
digambarkan sebagai perlawanan Katolik Roma terhadap ekspansi Islam, ketimbang
perlawanan Kristen secara utuh terhadap ekspansi Islam. Di lain pihak, Perang Salib
Keempat dapat disebut sebuah anomali. Kita juga dapat mengambil suatu kompromi
atas kedua pendapat di atas, khususnya bahwa Perang Salib adalah cara Katolik Roma
7
utama dalam menyelamatkan katolikisme, yaitu tujuan yang utama adalah memerangi
Islam dan tujuan yang kedua adalah mencoba menyelamatkan kekristenan.
Perang salib memiliki efek yang buruk tetapi terlokalisir pada dunia Islam.
Dimana persamaan antara bangsa Frank dengan Tentara Salib meninggalkan bekas
yang amat dalam. Muslim secara tradisional mengelu-elukan Saladin, seorang ksatria
Kurdi, sebagai pahlawan Perang Salib. Pada abad ke-21, sebagian dunia Arab, seperti
gerakan kemerdekaan Arab dan gerakan Pan-Islamisme masih terus menyebut
keterlibatan dunia Barat di Timur Tengah sebagai perang salib. Perang Salib dianggap
oleh dunia Islam sebagai pembantaian yang kejam dan keji oleh kaum Kristen Eropa.
Konsekuensi yang secara jangka panjang menghancurkan tentang Perang
Salib. Menurut ahli sejarah, Peter Mansfield, adalah pembentukan mental dunia Islam
yang cenderung menarik diri. Ilustrasi dalam Injil Perancis dari tahun 1250 M yang
menggambarkan pembantaian orang Yahudi (dikenali dari topinya yakni Judenhut)
oleh tentara Salib.Terjadi kekerasan tentara Salib terhadap bangsa Yahudi di kota-
kota di Jerman dan Hongaria, belakangan juga terjadi di Perancis dan Inggris, dan
pembantaian Yahudi di Palestina dan Syria menjadi bagian yang penting dalam
sejarah Anti-Semit. Meski tidak ada satu Perang Salib pun yang pernah
dikumandangkan melawan Yahudi. Serangan-serangan ini meninggalkan bekas yang
mendalam dan kesan yang buruk pada kedua belah pihak selama berabad-abad.
Kebencian kepada bangsa Yahudi meningkat. Posisi sosial bangsa Yahudi di Eropa
Barat semakin merosot dan pembatasan meningkat selama dan sesudah Perang Salib.
Hal ini memuluskan jalan bagi legalisasi Anti-Yahudi oleh Paus Innocentius III dan
membentuk titik balik bagi Anti-Semit abad pertengahan.
3) Pegunungan Kaukasus
Orang Armenia merupakan pendukung setia Tentara Salib. Di pegunungan
Kaukasus di Georgia, di dataran tinggi Khevsureti yang terpencil, ada sebuah suku
yang disebut Khevsurs yang dianggap merupakan keturunan langsung dari sebuah
kelompok tentara Salib yang terpisah dari induk pasukannya dan tetap dalam keadaan
terisolasi dengan sebagian budaya Perang Salib yang masih utuh. Memasuki abad ke-
20, peninggalan dari baju perang, persenjataan dan baju rantai masih digunakan dan
terus diturunkan dalam komunitas tersebut. Ahli ethnografiRusia, Arnold Zisserman,
yang menghabiskan 25 tahun (1842 – 1862) di pegunungan Kaukasus, percaya bahwa
kelompok dari dataran tinggi Georgia ini adalah keturunan dari tentara Salib yang
8
terakhir berdasarkan dari kebiasaan, bahasa, kesenian dan bukti-bukti yang lain.
Penjelajah Amerika Richard Halliburton melihat dan mencatat kebiasaan suku ini
pada tahun 1935 M.5
5
Maslani dan Ratu Suntiah, Sejarah Peradapan Islam, (Bandung: CV. Insan Mandiri, 2010). h. 137-138.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perang Salib (Perang Suci) merupakan peperangan antara tentara Islam
dengan Kristen. Hal ini terjadi bermula kebencian umat Kristiani terhadap masa
pemerintahan Dinasti Seljuk yang dapat menguasai kota suci mereka. Terlebih dinasti
menguasai Baitul makdis. Dalam peperangan ini tentara Salib memakai tanda salib di
pakaiannya sebagai tanda pemersatu umat Kristiani dan menunjukkan peperangan
suci.
Perang Salib dibagi ke dalam tiga periode, yaitu periode pertama yang disebut
sebagai periode penaklukkan. Kemudian periode kedua yang disebut dengan periode
reaksi umat Islam dan yang terakhir adalah periode ketiga disebut dengan periode
kehancuran.
Ada beberapa peninggalan dan dampak yang diakibatkan hasil dari Perang
Salib ini. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Politik dan budaya yang sangat berpengaruh pada masa abad pertengahan
Eropa yang dikenal dengan istilah Renaissance.
Dengan mengenalnya perdagangan yang dilakukan oleh kaum muslimin,
berpengaruh pesat terhadap sistem perdagangan Eropa. Mereka bias
menemukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah mereka temukan.
Kemajuan dibidang berperangnya juga merupakan salah satu dampak
peperangan ini. Orang-orang Kristen Eropa pada khususnya mengetahui
bagaimana caranya berperang, seperti menunggang kuda, cara menyemangati
ketika berperang, dan sebagainya.
10
3.2 Saran
Kami selaku insan biasa tak luput dari kesalahan, dan masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah, oleh karena itu saran dan masukan dari teman-teman akan sangat
membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Maslani dan Ratu Suntiah. 2010. Sejarah Peradapan Islam. Bandung: CV.
Insan Mandiri.
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradapan Islam (Dirasah Islamiah II). Jakarta:
PT Raja Grafinda Persada.
12