Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Sejarah Peradaban Islam Anwar Fuadi

“PERANG SALIB”

Kelompok 6
Disusun Oleh

Dinatul Munawarah : 180104030063


Muhammad Najih Mubarak : 180104030067
Sofiah : 180104030084
Rahmah : 180104030163

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ANTASARI BANJARMASIN

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH (MD)

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya. Tak
lupa pula shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam dengan judul “Perang Salib”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami harap kritik dan saran bagi
pembaca makalah ini.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................i

Daftar Isi .............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Rumusan Masalah......................................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

a. Munculnya Perang Salib............................................................................................3


b. Sebab-sebab Perang Salib..........................................................................................3
c. Periodisasi Perang Salib.............................................................................................5
d. Jalannya Perang Salib................................................................................................7
e. Ibrah Yang Bisa Diambil Dalam Perang Salib..........................................................10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................................................11

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perang salib merupakan salah satu perang terbesar sepanjang sejarah yang
berlangsung kurang lebih dua abad lamanya, yakni sejak tahun 1099 sampai 1291.
Perang salib terjadi secara besar-besaran sebagai tragedy berdarah yang
memperebutkan satu kota suci agama Ibrohimiyah ( Islam, Kristen, dan Yahudi ),
yakni Jarussalem. Namun, karena pada waktu itu kekuatan Yahudi lemah, maka yang
kentara ialah perang salib yang di pawangi oleh eksponen Islam dan Kristen.

Sejak lama, bahkan di era kenabian Rasulullah SAW, pihak Kristen Barat sudah
sangat memusuhi gerakan dakwah Islam. Segala macam taktik dan strategi mereka
lakukan demi untuk menghancurkan pekembangan Islam. Jalan perang pun tak
terelakkan sejak di masa Rasulullah SAW hingga pada generasi selanjutnya. Puncak
peperangan ditandai dengan adanya ide perang salib.

Perang salib dimulai dengan penghianatan akidah. Kedengkian dan kecemburuan


terhadap kaum muslimin telah mengkristal di dalam hati para pendengki, yaitu para
tentara perang salib yang dikenal dengan sebutan Paus Urbanus II. Pada tehun 1095
M, dia mengadakan kongres umat Kristen di kota Clairmount, Perancis. Dalam
pertemuan itu semua kedengkian dan kebencian terhadap Islam dan orang Islam
dilontarkannya, sentiment keagamaan dikeluarkannya sehingga dapat mengorbankan
api perang salib selama dua abad lamanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa timbulnya perang salib
2. Apa saja sebab-sebab perang salib
3. Apa periodisasi perang salib
4. Apa jalannya perang salib
5. Apa ibrah yang bisa dipetik dalam perang salib
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui timbulnya perang salib
2. Untuk mengetahui sebab-sebab perang salib
3. Untuk mengetahui periodisasi perang salib
4. Untuk mengetahui jalannya perang salib
5. Untuk mengetahui ibrah yang bisa dipetik dalam perang salib
BAB II
PEMBAHASAN
A. Munculnya Perang Salib
Perang Salib merupakan pertempuran antar agama dan waktunya selama 2
abad, tahun 1096 sampai 1291 Masehi. Muncul karena umat kristiani menganggap
kaum muslimin sebagai pihak penyerang karena sejak tahun 632 M. (Masa
Pemerintahan Abu Bakar).
Disebut Perang Salib dikarenakan perjalanan tentara kristiani sewaktu
melakukan perang menggunakan tanda Salib pemersatu bangsa mereka dan
menjelaskan bahwa perang dilakukan mereka atas melindungi Baitul Maqdis
(Yerussalem) dari tangan umat Islam.
Perang Salib Terbagi jadi 3 Tahap Yaitu: Tahap pertama, disebut sebagai
periode serangan orang-orang Kristen (1096-1144 M) yang terjadi dalam dua gerakan.
Gerakan pertama disebut sebagai gerakan gerombolan rakyat jelata, mereka tidak
disiplin dan tidak mempunyai pengalaman perang. Gerakan kedua merupakan
ekspedisi militer, disiplin dan mempunyai pengalaman perang sehingga mereka dapat
mengalahkan umat Islam dan berhasil mendirikan beberapa kerajaan Latin Kriten di
dunia Timur. Tahap kedua, (1144-1193 M) dibilang sebagai periode tanggapan kaum
muslimin karena jatuhkan wilayah kekuasaan Islam ke tangan kaum Salib sehingga
Imaduddin Zanki, Nuruddin Zanki dan Salahuddin al-Ayyubi bangkit melakukan
perlawanan untuk mengambil kembali apa yang telah direbut dan dikuasai orang
Kristen.Tahap ketiga, (1193-1291 M) yang dikenal dengan periode kehancuran di
dalam pasukan perang Salib.
B. Sebab-Sebab Perang Salib
Sebab-sebab terjadinya perang salib seluruh ekpedisi militer yang dilancarkan
oleh pihak Kristen terhadap kekuatan muslim di dalam periode pada tahun 1096-2073
M. dapat dikenal sebagai perang salib. Hal ini bisa disebabkan karena adanya tujuan
dugaan bahwa pada pihak Kristen didalam melancarkan serangan tersebut ialah
didorong oleh motivasi keagamaan, selain itu mereka juga menggunakan seperti
simbol salib. Dapat kita cermati lebih dalam akan dilihat adanya beberapa
kepentingan individu yang turut mewarnai dengan perang salib ini. Berikut ini
beberapa penyebab yang turut melatar belakangi terjadinya perang salib yaitu.
1. Bahwa perang salib ialah merupakan puncaknya dari semua jumlah konflik antara
negeri barat dan timur, lebih jelasnya antara pihak umat Kristen dan umat islam.
Dengan berkembangnya dan kemajuan umat muslin yang sangat cukup pesat, pada
akhir-akhir ini, terjadi penimbulan kecemasan antara tokoh-tokoh barat umat Kristen.
Karna terdorong oleh kecemasan ini, maka mereka juga melancarkan serangan
terhadap kekuatan umat muslim.
2. Munculnya kekuatan dari bani saljuk yang berhasil merebut asia kecil yang setelah
mengalahkan dari pasukan bizantium di manzikart pada tahun 1071, dan setelah itu
selanjutnya saljuk merebut baitul maqdis dari tangan dinasti fatimiyah pada tahun
1078 M. kekuasaan saljuk di asia kecil dan yerusalem dianggap karena sebagai
halangan bagi umat Kristen barat untuk melaksanakan haji ke baitul maqdis. Padahal
yang terjadi pada itu adalah bahwa pihak umat Kristen bebas apa saja melaksanakan
haji secara berbondong-bondong. Pihak Kristen juga menyebarkan desas-desus
perlakuan kejam turkil saljuk ke terhadap Jemaah haji umat Kristen. Desas-desus ini
juga membakar amarah umat Kristen dan eropa.
3. Bahwa semenjak pada abad ke10 pasukan umat muslim menjadi penguasa jalur
perdagangan di sekitar lautan tengah. Dan para pedagang pisa, vinesia dan genoa juga
merasa terganggu atas kehadiran pada pasukan umat muslim sebagai penguasa jalur
pedagangan di sekitar laut tengah ini. Satu-satunya jalan untuk memperluas dan juga
untuk memperlancar perdagangan mereka ialah dengan mendesak nya kekuatan umat
muslim dari lautan ini.
4. Propaganda alexius comnenus kepada paus urbanus II. Untuk membalas karena
kekalahan nya dalam peperangan dan melawan pasukan saljuk. Dan juga paus
merupakan sumber dari otoritas tertinggi di barat yang didengar dan ditaati dengan
propagandanya. Paus urbanus II segera mengumpulkan tokoh-tokoh umat Kristen
pada tanggal 26 november 1095 di Clermont, di sebelah tenggara perancis. Di dalam
pidatonya di Clermont sang paus memerintahkan kepada pengikut umat Kristen agar
mengangkat senjata senjata yang melawan pasukan umat muslim. Tujuan utama oleh
paus pada saat itu adalah memperluas pengaruhnya sehingga gereja-gereja di romawi
akan bernaung di bawah otoritasnya. Dan dalam propagandanya , sang paus urbanus
II akan menjanjikan ampunan atas segala dosa bagi mereka yang akan bersedia
bergabung dalam peperangan ini. Maka isu persatuan bagi umat Kristen memenuhi
seruan sang paus ini. Dan dalam waktu yang singkat sekitar 150.000 pasukan umat
Kristen berbondong-bondong memenuhi seruan sang paus, dan mereka berkumpul di
konstantinopel. Sebagai besar dalam pasukan ini adalah bangsa perancis dan bangsa
normandia.
C. Periodisasi Perang Salib
Philip K. Hitti Menyederhanakan siklus Perang Salib menjadi 3 level. Pertama,
masa penaklukan (1009-1144). Kedua, masa timbulnya reaksi umat Islam (1144-
1192). Ketiga, masa perang saudara kecil-kecilan berakhir sampai 1291 Masehi.

Disini kami akan memaparkan tiga periodisasi perang salib tersebut:

1. Masa Pertama (masa penaklukan 1009-1144).


Jalinan kerjasama Kaisar Alexius I dan Paus Urbanus II berhasil memicu
antusiasme umat kristen, salah satunya akibat pidato Paus Urbanus II di Clermont
(Prancis Selatan), 26 November 1095. Pidato tersebut membuat orang-orang
Kristen dapatkan suntikan untuk mengunjungi makam suci.
Hassan Ibrahim Hassan dalam buku Tarikh Al- Islam (Sejarah Kebudayaan
Islam) menggambarkan gerakan ini sebagai sekumpulan rakyat biasa tanpa
pengalaman berperang, tidak disiplin, dan tidak adanya persiapan. Gerakan ini
dipimpin oleh Pierre I’ermite. Sepanjang jalan menuju konstantinopel, mereka
membut keonaran, melakukan perampokan, serta terjadi perkelahian dengan
penduduk Hongaria dan Bizantium. Akhirnya, dengan mudah pasukan salib ini
dapat dimusnahkan oleh pasukan Dinasti Saljuk. Pasukan salib berikutnya
dipimpin oleh Godfrey of Bouillon. Gerakan ini lebih merupakan militer yang
terorganisasi rapi. Mereka berhasil merebut kota Palestina (Yerussalem) pada
tanggal 7 juli 1099.
Pasukan Godfrey ini telah melakukan pembantaian besar-besaran kepada umat
Muslim tanpa diskriminasi antara pria dan wanita, anak-anak dan dewasa, serta
tua dan muda. Mereka juga memusnahkan bangunan-bangunan milik umat
muslim. Sebelum menduduki Baitul Maqdis, pasukan ini terlebih dahulu merebut
AAnatalia Selatan, Tersus, Antiolia, Allepo, dan Ar-Ruba; (Edesa), juga merebut
Tripoli, Syam (Suriah) dan Arce. Kemenangan pasukan salib pada masa ini telah
mengubah peta dunia muslim dan dan mereka berhasil membentuk kekaisaran
latin Kristen di timur, seperti kerajaan Baitul Maqdis (1099) dibawah kekuasaan
raja Reymond. b.
2. Masa Kedua (Masa timbulnya reaksi umat muslim 1144-1192)
Jatuhnya banyak pemerintahan Islam di Tentara Salib memotivasi umat Islam
untuk mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi mereka. Yang dipimpin oleh
Imaduddin Zangi, gubernur Musol, kaum muslim bergerak maju untuk
menghentikan serangan pasukan salib. Bahkan, mereka berhasil merebut kembali
Allepo dan Edessa. Jatuhnya Edessa ke tangan kaum muslimin menjadi berita
memilukan di Barat (Eropa). Ia menjadi pendorong dan penggerak semangat bagi
mereka untuk segera bangkit mengadakan misi salib jilid berikutnya. Hal ini juga
dikarenakan kota tersebut merupakan kota pemerintahan pertama yang dibangun
oleh pemerintahan salib di wilayah Timur.
Setelah Imaduddin Zangi wafat (1146), kedudukannya digantikan oleh
anaknya yang bernama Nuruddin Zangi. Dia melanjutkan keyakinan ayahnya
bahwa dia ingin negara-negara Islam di Timur bebas dari tangan kaum Salib.
Kota-kota yang berhasil dibebaskan adalah : Damaskus (1147), Antiolia (1149),
dan Mesir (1169). Dengan kemenangan ini, Nuruddin Zangi menjadi penguasa
mutlak wilayah Suriah. Ia tunjuk Ayyub bin Syadzi sebagai walikota Damaskus
dan mengangkat saudaranya Syirkun sebagai gubernur wilayah Damaskus.
3. Masa Ketiga (perang saudara kecil-kecilan berakhir sampai 1291 Masehi atau
masa kehancuran)
Ini bermula dari keinginan politik untuk memperoleh kekuasaan dan sesuatu
yang lebih matrialistik daripada motivasi keagamaan. Selama periode ini, seorang
wanita muda muncul dari kaum Muslim yang terkenal pemberani, Syajar Ad-
Durr. Dia berhasil menghancurkan pasukan Raja Louis IX dari Perancis dan
menangkap raja tersebut. Bukan hanya itu, Syajar Ad-Durr ini telah mampu
menunjukkan kebesaran Islam dengan membebaskan dan mengizinkan raja Louis
IX kembali kenegerinya Perancis. Setelah kekalahan dalam perang Hittin dan
jatuhnya Baitul Maqdis ke tangan kaum muslimin, menimbulkan reaksi keras
pada masyarakat Barat yang terkejut mendengar berita dua malapetaka besar itu.
Pertengahan tahun 583 H, Condrad de Montverat mengutus Gozias, kepala uskup
di Shur pergi ke Barat Eropa untuk meminta bantuan para raja dan Paus. Dalam
perjalananya, ia mendapat bantuan dari raja Sicilia (William II) dan dengan
bantuan Paus Clement III yang ada di Roma, akhirnya Gozias mendapat bantuan
dari raja Inggris, Richard “The Lion Heart, raja Perancis10 (Philip Augustus), dan
raja Jerman (Frederick Barbarosa). Dengan kekuatan besar, pasukan ini bergerak
pada tahun 585 H/ 1189 H melintasi jalan darat kearah Konstantinopel. Mereka
bergerak melewati wilayah musuh bebuyutannya, Isaac II Angelus (Kaisar
Byzantium).
Tak membuang waktu, Isaac segera menyampaikan gerakan pasukan salib ini
kesekutunya, Shalahuddin Al-Ayyubi. Meski Isaac telah berjanji tidak akan
membolehkan pasukan itu melewati negerinya, namun kekuatan Kaisar
Byzantium itu tidak mampu menahan laju pasukan salib tersebut. Meskipun
mendapat kesulitan dari Salahuddin Al-Ayubi, tertapi mereka berhasil merebut
Akka yang kemudian menjadi Negara Latin. Adapun factor-faktor yang
menyababkan jatuhnya kota Akka ke tangan pasukan salib adalah:
1. Datangnya tambahan kekuatan salibis dari Eropa
2. Kaum salib menggunakan senjata baru dan strategi beragam
3. Lamanya blockade darat dan laut Lemahnya dukungan finansial pasukan
Shalahuddin Al-Ayyubi.
D. Jalannya Perang Salib
Jalannya perang salib yang berjalan secara berlangsung memakan kurun waktu
sampai 2 (dua) abad. yaitu dari tahun 1095 sampai 1291 M, yang terjadi dalam rangka
pertempuran peperangan. Pada tahun ke 490 H/1096 M. kelompok pasukan perang
salib di ketuai oleh Walter dan Peter yang mengetuai kelompok kedua pasukan salib
yang bergerak melalui Hungaria dan Bugaria. Pasukan ini berhasil mengalahkan dari
setiap kekuatan yang menghadangnya. Sultan dari negeri Nice berhasil mengalahkan
dan sebagian pimpinan/ketua perang salib berkenan masuk Agama Islam walaupun
sebagian pasukan perang salib banyak yang terbunuh dalam peperangan berlangsung.
Setelah setahun kemudian yaitu pada tahun 491 H/1097 M. Rombongan kristen
dibawah komandan Goldfrey bergerak dari Konstantinopel menyebrangi lautan
Bospcrus ia berhasil menaklukan Antakia sesudah sekian lama mengepung nya 9
bulan. Pada pembrontakan ini pasukan perang salib telah melakukan pembantaian
dengan tidak berperikemanusian bahkan sangat kejam. setelah pasukan salib berhasil
Melemahkan Antoch mereka langsung bergerak menuju Ma'arat al-Nu'man. dimana
disitu adalah sebuah kota paling megah di Syiria. Di syiria ini pasukan perang salib
juga melakukan pembantaian ribuan orang Pasukan Salib, selanjutnya bergegas
menuju Yerusalem untuk menaklukan dengan mudah. Disana terdapat ribuan korban
orang muslim. Dimana sejarah telah menyaksikan sebuah tragedi yang sangat
mengenaskan. Selanjutnya Godfrey menjabat sebagai penguasa Negeri Yerusalem.
Karena Godfrey merupakan penguasa yang cakap dan handal serta pemimpin yang
bersemangat tinggi dan agresif sekitaran tahun 503H/1109 M. Pasukan perang salib
berhasil menaklukan Tripoli. Selan itu, mereka juga melakukan pembantaian terhadap
masyarakat Tripol dan membakar perpustakaan perguruan serta sarana-prasarana
industri sampai menjadi habu. Selama terjadi peperangan tersebut, kesultanan saljuk
sedang dalam kemunduran. diantara perselisihan sultan saljuk pasukan salib dengan
mudah mengambil wilayah kekaisaran Islam. Pada saat kondisi tersebut berlangsung
telah muncul seorang sultan Damaskus bernama Muhammad yang mana dia berusaha
untuk mengabaikan antara konflik intera dan kekuatan Saljuk untuk menyingkirkan
pasukan salib. Sepeninggal oleh sultan Mahmud munculah seorang perwira muslim
yang gagah, cakap dan pemberani yaitu Imamuddin Zangki. Beliau adalah anak dari
seorang pejabat tinggi yaitu Sultan Malik Syah. Singkat cerita tahun berganti tahun
Zangki berhasil meraih kemenangan atas pasukan salib hingga ia bisa merebut
wilayah Edessa pada tahun 539 H/1144 M. pada saat itu bangsa romawi ingin
menyatukan kekuatan gabungan dengan pasukan Perancis untuk menyerang Buzza.
Disana mereka menangkap dan membunuh anak-anak perempuan yang tidak berdosa.
Dari situlah mereka memikirkan rencana penyerangan ke Caesarea dengan penguasa
negeri yakni Abu Asakir meminta bantuan kepada pasukan Imamuddin Zangki.
Pada saat itu juga Zangki segera mengarahkan pasukannya dan saat itu pula ia
berhasil mengusir serangan Perancis dan Romawi secara sangat memalukan.
Penaklukan kota Edessa juga merupakan salah satu keberhasilan Zangki. Oleh umat
Kristen Edessa merupakan kota yang mulia karena kota ini dijadikan sebuah pusat
kepuasan. Dalam penaklukan Edessa. Selayaknya Zangki tidak berlaku kejam
terhadap masyarakat sebagaimana tindakan pasukan Salib. Saat itu dalam penaklukan
Kalat Jabir, Zangki telah terbunuh oleh pasukan tentaranya sendiri. Padahal selama
kurun waktu berjalan seorang penakluk kekaisaran kekuasaan yakni Zangki adalah
seorang patriot sejati yang telah berjuang demi membela tanah airnya sendiri. Bagi
dirinya, pelana kuda lebih disenanginya dan tempur dimedan peperangan demi
kebenaran dari pada harus berbaring di kasur sutera dan mendengar alunan musik.
Setelah kepergian Immamuddin Zangki, kepemimpinannya digantikan oleh puteranya
yang bernama Nuruddin Mahmud. Nuruddin Mahmud bukan hanya seorang prajurit
yang cakap namun ia adalah ahli hukum serta seorang ilmuan. Saat itu pasukan umat
Kristen Edessa dengan bantuan pasukan Perancis berhasil mengalahkan pasukan
muslim yang sedang bertugas dikota tersebut dan ia membantainya. pada saat itu pula
Nuruddin turun tangan langsung mengarahkan pasukannya ke Edessa dan berhasil
merebut kekuasaan itu kembali. para pasukan Edessa dan para penghianat dihukum
dengan mata pedang. Selanjutnya bangsa Amerika yang bersekutu dengan pasukan
salib segera di usir.
E. Ibrah Yang Dapat Di Petik Dari Perang Salib
Ibrah yang dapat dipetik dalam peperang salib yaitu:
1. peperangan yang semata mata mengharap Ridho Allah swt yakni untuk
menegakkan kebenaran dan hukum syariat yang sudah berlaku
2. Yakin bahwa setiap apa-apa yang dilakukan semata-mata karena Allah swt
pertolongan pasti ada
3. Sabar dan Ikhlas ketika melakukan sebuah tujuan atau peperangan bahwa
sesungguhnya ketetapan akan bisa berubah sesuai kesungguhan orang-orang yang
ingin berubah ke jalanNya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perang salib (perang suci) merupakan peperangan antara Islam dan Kristen. Muncul
karena umat kristiani menganggap kaum muslimin sebagai pihak penyerang karena sejak
tahun 632 M. (Masa Pemerintahan Abu Bakar). Disebut Perang Salib dikarenakan perjalanan
tentara kristiani sewaktu melakukan perang menggunakan tanda Salib pemersatu bangsa
mereka dan menjelaskan bahwa perang dilakukan mereka atas melindungi Baitul Maqdis
(Yerussalem) dari tangan umat Islam.
Perang Salib terbagi menjadi 3 level. Pertama, masa penaklukan (1009-1144). Kedua,
masa timbulnya reaksi umat Islam (1144-1192). Ketiga, masa perang saudara kecil-kecilan
berakhir sampai 1291 Masehi.
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Syamruddin. 2013. “Sejarah Peradaban Islam”. Riau : Yayasan Pusaka Riau

Syauqi, Abrari. Dkk. 2016. “Sejarah Peradaban Islam” .Yogyakarta : Aswaja Pressindo

Ali, K. 2003. “Sejarah Islam (Tarikh Pramodern)”. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai