Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Praktik
Keperawatan Matra ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam
penyusunan tugas ini penulis melakukan pengkajian dan memberikan asuhan
keperawatan mengenai malasalah Covid-19 di RT 04/ RW 08 di Desa Ciasihan.
Adapun tujuan dalam pembuatan tugas ini guna menyelesaikan mata kuliah Praktik
Kesehatan Matra.
Selama pembuatan tugas ini Penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak
baik secara langsung dan tidak langsung sehingga tugas ini dapat diselesaikan sesuai
dengan apa yang diharapkan penulis. Dengan penuh rasa hormat, penulis
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Desak Nyoman Sithi SKp, MARS, PhD selaku
dosen pengampu mata kuliah praktik kesehatan matra yang telah banyak memberikan
bimbingan, saran dan kritik. Disamping itu, terimakasih untuk kedua orang tua saya
serta seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat, mendukung, dan
mendoakan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini, terimakasih kepada
bapak RW 08 dan Bapak RT 04 Desa Ciasihan yang telah memberikan izin dan
kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan tugas ini, serta terimakasih kepada
masyarakat RT 04/ RW 08 Desa Ciasihan yang telah bersedia menjadi responden
dalam tugas ini.
Erina Rusmiati
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL................................................................................................ iv
DAFTAR DIAGRAM......................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
I.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2
I.3 Tujuan............................................................................................................. 3
I.4 Manfaat........................................................................................................... 3
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 41
V.1 Kesimpulan................................................................................................... 41
V.2 Saran.............................................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 42
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR DIAGRAM
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Berdasarkan data per 2 Maret 2020, angka mortalitas di seluruh dunia 2,3%
sedangkan khusus di kota Wuhan adalah 4,9%, dan di provinsi Hubei 3,1%.
Angka ini di provinsi lain di Tiongkok adalah 0,16%. Berdasarkan penelitian
terhadap 41 pasien pertama di Wuhan terdapat 6 orang meninggal (5 orang pasien
di ICU dan 1 orang pasien non-ICU) (Huang, dkk, 2020). Kasus kematian banyak
pada orang tua dan dengan penyakit penyerta. Kasus kematian pertama pasien
lelaki usia 61 tahun dengan penyakit penyerta tumor intraabdomen dan kelainan di
liver (The Straits Time, 2020).
Kejadian luar biasa oleh Coronavirus bukanlah merupakan kejadian yang
pertama kali. Tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) disebakan
oleh SARS-coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory
syndrome (MERS) tahun 2012 disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-
CoV) dengan total akumulatif kasus sekitar 10.000 (1000-an kasus MERS dan
8000-an kasus SARS). Mortalitas akibat SARS sekitar 10% sedangkan MERS
lebih tinggi yaitu sekitar 40%.
I.3 Tujuan
I.3.1 Tujuan Umum
Melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) terkait pandemi
Covid-19 kepada masyarakat RT 04/ RW 08 Desa Ciasihan terkait Covid-19
I.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi gambaran karakteristik masyarakat RT 04/ RW 08 Desa
Ciasihan seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan
b. Mengidentifikasi kondisi klinis, pengetahuan, sikap, perilaku masyarakat RT
04/ RW 08 Desa Ciasihan terkait Covid-19
c. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat melalui
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) terkait Covid-19
KONSEP COVID-19
II.1 Definisi
Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan
hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai
penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih
fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) (Kemenkes, 2020).
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-
2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus
Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih
bayak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai
dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui
( Yan Ron Guo, dkk 2020).
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.
Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti
flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia) (Morfi chici widya dkk, 2020).
II.2 Etiologi
Corona virus merupakan virus zoonotik, RNA virus, bersirkulasi di hewan,
seperti unta, kucing, dan kelelawar. Hewan dengan coronavirus dapat berkembang
dan menginfeksi manusia seperti pada kasus MERS dan SARS seperti kasus outbreak
saat ini. Epidemi dua betacoronavirus SARS dan MERS sekitar 10.000 kasus; tingkat
kematian 10 % untuk SARS dan 37% untuk MERS. Studi saat ini telah
mengungkapkan bahwa COVID-19 mungkin berasal dari hewan liar, tetapi asal
pastinya masih belum jelas.
5
6
Coronavirus adalah virus RNA berukuran 120-160 nm. Pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut
Berat atau Serve Acute Respiratory Syndrome (SARS).
II.3 Klasifikasi
a. Orang Tanpa Gejala (OTG)
1) Tidak ada gejala
2) Memiliki resiko tertular
3) Kontak erat dengan kasus positif
b. Orang Dalam Pemantauan (ODP)
1) Demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan
2) Riwayat perjalanan dalam/luar negeri dengan transmisi lokal dan riwayat
kontak dengan penderita
c. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
1) Demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak nafas, pneumonia/radang
paru-paru
2) Riwayat perjalanan dalam/luar negeri dengan transmisi lokal dan riwayat
kontak dengan penderita
d. Kasus Terkonfirmasi
Pasien terinfeksi Covid-19 dengan hasil tes positif melalui pemeriksaan PCR.
b. SARS-CoV-2 dapat bertahan pada benda mati seperti plastik dan stainless
steel selama 72 jam, tembaga 4 jam, kardus 24 jam.
Pada anak : batuk dan takipneu, anak dengan pneumonia ringan mengalami
batuk atau kesulitan bernapas + napas cepat : frekuensi napas <2 bulan,
≥60x/menit, 2-11 bulan, ≥50x/menit 1-5 bulan, ≥40x/menit dan tidak ada
tanda pneumonia berat.
c. Gejala berat
a) Demam >38°C yang menetap, ada infeksi saluran napas dengan tanda-
tanda :
1. Peningkatan frekuensi napas (>30x/menit) hingga sesak napas
2. Batuk
b) Penurunan kesadaran lanjut, ditemukan : saturasi oksigen <90% udara
luar
c) Dalam pemeriksaan darah : Leukopenia, peningkatan monosit, dan
peningkatan limposit atipik
II.7 Komplikasi
a. Penumonia
Infeksi sekunder adalah infeksi kedua yang terjadi setelah infeksi awal
dan tidak berhubungan dengan penyakit yang awalnya diderita.
Misalnya, Covid-19 adalah infeksi yang disebabkan oleh virus SARS-
CoV- Lalu, penderitanya kemudian mengalami infeksi lain yang
disebabkan oleh bakteri staphylococcus atau streptococcus.
Komplikasi corona yang satu ini jarang terjadi. Namun saat muncul,
komplikasi tersebut bisa sangat berbahaya. Jika fungsi ginjal sampai
terganggu, maka dokter mungkin saja melakukan proses cuci darah
hingga kondisi ini sembuh.
h. Syok septik
j. Rhabdomyolisis
11
Pada rhabdomyolisis, jaringan otot akan rusak dan mati. Hal ini
menyebabkan protein dalam sel yang disebut myoglobin menjadi tumpah
memenuhi aliran darah. Jika ginjal tidak bisa menyaring myoglobin
dengan baik, maka akan terjadi kerusakan fungsi di tubuh dan
mengakibatkan kematian.
III.2 Pengkajian
Usia responden terdiri dari : Remaja awal (early adolescent) 12-14 tahun
sebanyak 6 orang, remaja pertengahan (middle adolescent) 15-17 tahun
sebanyak 7 orang, remaja akhir (late adolescent) 18-25 tahun sebanyak 32
orang, dewasa awal 26-35 tahun sebanyak 7 orang, dewasa akhir 36-45
sebanyak 9 orang, lansia awal 46-55 sebanyak 6 orang.
14
15
Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang ODP (orang dalam
pemantauan) sebanyak 20 orang (29,9%). Sebanyak 29 orang (43,3%)
mengaggap ODP adalah orang yang mengalami demam (>38°C) atau riwayat
demam, memiliki gejala seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk dan memiliki
riwayat berpergian atau kontak langsung dengan orang positif covid-19.
19
Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang PDP (pasien dalam
pengawasan) sebanyak 15 orang (22,4%).
Dari tabel di atas diketahui bahwa perilaku pencegahan yang paling banyak dilakukan
oleh masyarakat yaitu dengan menjaga kekebalan tubuh/ meningkatakan sistem
imunitas sebanyak 42 orang (62,7%), lalu dengan menggunakan masker saat keluar
rumah sebanyak 40 orang (59,7%), yang ketiga dengan sering mencuci tangan
sebanyak 36 orang (53,7%). Namun, masih banyak masyarakat yang tidak melakukan
perilaku pencegahan sebanyak 9 orang (13.4%). Masih banyak masyarakat yang tetap
bekerja di luar rumah karena alasan tidak memungkinkan untuk dikerjakan dirumah
(16,4%) dan jika tidak bekerja diluar rumah makan tidak memiliki penghasilan
(20,9%). Masih ada masyarakat yang tidak melakukan hal untuk meningkatkan dan
menjaga sistem imunitas tubuh yaitu 9 orang (13,4%). Sebanyak 41 orang (61,2%)
masyarakat tetap pergi ke rumah ibadah.
Dapat disimpulkan bahwa masih banyak sikap masyarakat di RT 04/RW 08 yang
tidak menunjukan sikap pencegahan Covid-19.
cairan desinfektan
Saya menghindari kontak langsung atau 10 14.9 19 28.4 28 41.8 8 11.9 2 3
bersentuhan dengan orang lain
Saya mengkonsumsi vitamin untuk 3 4.5 20 29.9 9 13.4 19 28.4 16 23.9
meningkatkan kekebalan tubuh
Saya keluar rumah untuk aktivitas yang 3 4.5 7 10.4 22 32.8 23 34.3 12 17.9
tidak terlalu penting
Saya melakukan ibadah di luar rumah/ di 5 7.5 24 35.8 8 11.9 10 14.9 20 29.9
tempat ibadah
Saya menggunakan transportasi umum 1 1.5 4 6 6 9 25 37.3 31 46.3
untuk berpergian
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa masih banyak masyarakat yang tidak
mematuhi ketentuan menggunakan masker jika keluar rumah sebanyak 7 orang
(25,4%) hanya kadang-kadang menggunakan masker dan sebanyak 8 orang (11,9%)
jarang menggunkan masker, banyak yang menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat
tangan dalam keadaan kotor atau belum di cuci sebanyak 3 orang (4,5%) sangat sering
dan 2 orang (3%) sering. Sebanyak 16 orang (23,9%) tidak pernah membersihkan
barang-barang yang sering di sentuh dengan menggunakan cairan desinfektan,
sebanyak 28 orang (41,8%) menyatakan kadang-kadang dan 8 orang (11,9%) jarang
serta 2 (3%) tidak pernah menghindari kontak langsung atau bersentuhan dengan
orang lain , sebanyak 16 orang (23,9%) tidak pernah mengkonsumsi vitamin untuk
meningkatkan kekebalan tubuh, sebanyak 5 orang (7,5%) sangat sering beribadah di
tempat ibadah dan 24 orang (35,8%) sering beribadah di tempat ibadah.
Keterangan Pembobotan:
1. Sangat Rendah
2. Rendah
3. Cukup
4. Tinggi
5. Sangat Tinggi
27
28
1) Keluarga mengatakan
paham saat diberikan
edukasi penyuluhan
2) Keluarga dapat
mempraktikan kembali
cara cuci tangan dengan
benar
3) Ketika kunjungan kedua
Kamis, 14 Mei 2020 :
Keluarga mengatakan
lebih sering
menggunakaan masker
saat bepergian, mulai
mencuci tangan dengan
benar dan beribadah
dirumah.
34
35
36
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Peneliti melakukan Survey Kesehatan Masyarakat di Desa Ciasihan RT 04/
RW 08 dengan melibatkan 15KK dengan total jumlah yaitu 67 orang yang terdiri dari
15 Suami, 15 Istri dan 37 Anak. Survey dilaksanakan mulai tanggal 3 mei sampai 06
mei 2020 dengan penyebaran angket secara online. Berdasarkan Hasil Survey
Kesehatan Masyarakat, di dapatkan data mengenai masalah kesehatan yang paling
banyak terjadi ialah Sebanyak 41 orang (61,2%) masyarakat tetap pergi ke rumah
ibadah. Di posisi ke dua adalah menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan
salam keadaan kotor atau belum di cuci dengan persentase 36 orang (53,7%).
Berdasarkan Hasil Survey Kesehatan Masyarakat tersebut mahasiswa
melakukan intervensi kepada masyarakat di Desa Ciasihan RT 04/ RW 08 yang
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Intervensi yang dilakukan berupa
Pendidikan Kesehatan. Setelah dilakukan Intervensi, terdapat peningkatan
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.
V.2 Saran
Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 diperlukannya bantuan dari
seluruh lapisan masyarakat. Hasil Survey yang ada sebagai data sekunder dengan
sebaik mungkin untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi di Desa Ciasihan RT
04/ RW 08. Pemanfaatan dan kerja sama antar ketua RT dengan Kader yang berkaitan
langsung dengan masyarakat juga perlu ditingkatkan kembali agar sosialisasi
mengenai program-program yang akan dilaksanakan dapat dilakukan dan mencapai
hasil yang maksimal. Masyarakat juga diharapkan dapat mendukung dan
melaksanakan program-program yang ada agar tercapai derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya di masa yang akan datang.
37
DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization (WHO). 2020. Global surveillance for human infection
with novel- coronavirus (2019-ncov). https://www.who.int/publications-
detail/global-surveillance-for- human-infection-with-novel-coronavirus-(2019-
ncov). Diakses pada 20 Maret 2020.
Kemkes. 2020. “Tentang Novel Coronavirus (NCOV).” Susilo, Adityo et al. 2020.
“Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan Literatur Terkini.” 7(1): 45–67.
Yuliana. 2020. “Corona Virus Diseases (Covid -19); Sebuah Tinjauan Literatur.”
Wellness and healthy magazine 2(1): 187–92.
https://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/v1i218wh.
38
Lampiran I : Daftar Pertanyaan Pengkajian
Pengkajian Klinis
Petunjuk : Dibawah ini merupakan pertanyaan untuk mengkaji status kesehatan
Bapak/Ibu/Saudara. Pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan yang
Bapak/Ibu/Saudara alami.
6. Apakah bapak/ibu/anggota keluarga sedang merasakan demam/pernah demam 1-14
hari terakhir ? *
o Ya
o Tidak
7. Apakah bapak/ibu/anggota keluarga sedang merasakan batuk/pilek/sakit
kepala/menggigil 1-14 hari terakhir ? *
o Ya
o Tidak
8. Apakah bapak/ibu/anggota keluarga sedang merasakan kesulitan bernafas/sesak
nafas/sakit tenggorokan 1-14 hari terakhir ? *
o Ya
o Tidak
9. Apakah bapak/ibu/anggota keluarga memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
luar negeri yang terdapat kasus covid-19 ? *
o Ya
o Tidak
10. Apakah bapak/ibu/anggota keluarga memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
daerah Indonesia yang terdapat kasus covid-19 ? *
o Ya
o Tidak
11. Apakah bapak/ibu/anggota keluarga memiliki riwayat paparan faktor resiko
berikut dalam 14 terakhir ? *
Anda boleh memilih lebih dari satu
o Riwayat kontak erat dengan pasien covid-19/orang dalam pengawasan
o Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan
pasien yang terkonfirmasi atau terduga terkena covid-19
o Saya tidak memiliki riwayat paparan faktor resiko
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSevGqBwcLRzg5CIbhNLALgpA7CKO
y1YUkyzExDL1vpf3sS1CQ/viewform?usp=sf_link
Lampiran 2 : Lembar Hasil Respons Kuesioner Online Dalam Bentuk Diagram
Lampiran 2 : Lembar Hasil Respons Kuesioner Online Dalam Bentuk Diagram
Lampiran 2 : Lembar Hasil Respons Kuesioner Online Dalam Bentuk Diagram
Lampiran 2 : Lembar Hasil Respons Kuesioner Online Dalam Bentuk Diagram
Lampiran 2 : Lembar Hasil Respons Kuesioner Online Dalam Bentuk Diagram
Lampiran 2 : Lembar Hasil Respons Kuesioner Online Dalam bentuk Microsoft Excel
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
I. LATAR BELAKANG
Coronavirus Disease-19 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan
oleh Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) (WHO,
2020). Virus ini menyerang sistem pernapasan pada manusia. Virus ini pertama
kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok dan ditemukan pada bulan Desember 2019.
Pada awalnya sebanyak 66% pasien yang merupakan warga negara Tiongkok
pernah berada di pasar seafood di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok (Huang,
dkk, 2020). Hasil sampel isolat mereka menunjukkan adanya virus corona, jenis
betacoronavirus terbaru, yang kemudian diberi nama 2019 novel Coronavirus
(2019-nCoV) meskipun sekarang WHO sudah memberikan nama resmi yang
terbaru, yaitu Coronavirus Disease-19 atau yang kita kenal sebagai Covid-19.
Hingga saat ini sudah terdapat 65 negara yang terinfeksi virus corona.
Berdasarkan data WHO per tanggal 2 Maret 2020 sebanyak 90.308 orang di dunia
terinfeksi oleh virus ini. Sedangkan di Indonesia per tanggal 7 Mei 2020 sebanyak
12.776 warga negara terinfeksi virus corona (Kemenkes RI, 2020).
Gejala umum yang ditimbulkan orang yang sudah terinfeksi virus ini
antara lain sesak napas, batuk, flu, dan demam. Biasanya gejala ini akan dirasakan
setelah 14 hari ketika virus masuk ke dalam tubuh manusia. Meskipun pada
awalnya virus ini berasal dari hewan, namun virus ini terbukti menular dari
manusia ke manusia lainnya, sehingga penyebarannya terjadi sangat cepat dan
menjadi tak terkendali.
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna
memberikan informasi kepada masyarakat Desa Ciasihan RT 04/RW 08
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
IV. METODE
Ceramah, role model, diskusi/tanya jawab
V. MEDIA
Video, Flip Chart, alat peraga : masker dan handsanitizer.
VIII. EVALUASI
a. Struktur :
1) Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
2) Materi disiapkan dalam bentuk vidio dan Flip Chart serta disajikan dengan
alat peraga : masker dan handsanitizer agar penyampaian kepada
masyarakat lebih mudah.
b. Proses penyuluhan :
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
c. Hasil penyuluhan
1) Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan, mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh dan mampu
mempraktikan kembali apa yang sudah diperagakan oleh penyuluh.
IX. REFERENSI:
KementerianKesehatan Republik Indonesia. 2020. Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Coronavirus Disease.
World Health Organization (WHO). 2020. Global surveillance for human infection
with novel- coronavirus (2019-ncov). https://www.who.int/publications-
detail/global-surveillance-for- human-infection-with-novel-coronavirus-(2019-
ncov). Diakses pada 20 Maret 2020.
Kemkes. 2020. “Tentang Novel Coronavirus (NCOV).” Susilo, Adityo et al. 2020.
“Coronavirus Disease 2019 : Tinjauan Literatur Terkini.” 7(1): 45–67.
Yuliana. 2020. “Corona Virus Diseases (Covid -19); Sebuah Tinjauan Literatur.”
Wellness and healthy magazine 2(1): 187–92.
https://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/v1i218wh.
MATERI PENYULUHAN
I. Pengertian
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
II. Klasifikasi
a. Orang Tanpa Gejala (OTG)
1) Tidak ada gejala
2) Memiliki resiko tertular
3) Kontak erat dengan kasus positif
d. Kasus Terkonfirmasi
Pasien terinfeksi Covid-19 dengan hasil tes positif melalui pemeriksaan PCR.
Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Gejala utama tetap muncul seperti
demam, batuk, dapat disertai dengan nyeri tenggorok, kongesti hidung,
malaise, sakit kepala, dan nyeri otot. Perlu diperhatikan bahwa pada pasien
dengan lanjut usia dan pasien immumocompromises presentasi gejala
menjadi tidak khas atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasusu ditemui
tidak disertai dengan demam dan gejala relative ringan. Pada kondisi ini
pasien tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya dehidrasi, sepsis atau
napas pendek.
b. Pneumonia ringan
Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak. Namun tidak
ada tanda pneumonia berat. Pada anak-anak dengan pneumonia tidak berat
ditandai dengan batuk atau susah bernapas.
c. Pneumonia berat. Pada pasien dewasa :
1) Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi saluran
napas
2) Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas >30 x/menit),
distress pernapasan berat atau saturasi oksigen pasien <90% udara
besar.